Anda di halaman 1dari 9

KEEFEKTIFAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI

SARANA PENINGKATAN KESEHATAN JASMANI


DAN ROHANI MASYARAKAT KOTA DENPASAR

I PUTU INDRA PRAMARTHA PANDE USADI

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

2017
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI .................................................................................................. i

DAFTAR TABEL ........................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian................................................................................ 5

1.3.1 Tujuan Umum ........................................................................... 5

1.3.2 Tujuan Khusus .......................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................. 6

1.4.1 Manfaat Akademis .................................................................... 6

1.4.2 Manfaat Praktis ......................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka ................................................................................. 7

2.2 Landasan Teori ................................................................................ 9

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Berpikir .......................................................................... 19

3.2 Konsep Penelitian .......................................................................... 21

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian .................................................................... 23

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 25

i
4.3 Jenis dan Sumber Data .................................................................. 38

4.4 Instrumen Penelitian...................................................................... 40

4.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 42

4.6 Teknik Analisis Data ..................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini bertujuan untuk menjelaskan dan menguraikan secara singkat topik

yang akan diteliti, mengapa, dan untuk apa penelitian ini dilakukan.

1.1 Latar Belakang

Ruang terbuka hijau adalah salah satu elemen perancangan kota yang

didefinisikan sebagai seluruh lansekap, hardscape (jalan, trotoar dan semacamnya),

taman-taman dan ruang rekreasi di area pertokoan (Shirvani, 1970). Dalam

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan

Ruang disebutkan bahwa dalam perencanaan tata ruang wilayah kota harus

ditambahkan rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau (RTH),

jenis dan presentase keberadaan RTH ini penyebarannya, terdiri dari RTH publik

dan RTH privat.

Ruang terbuka mempunyai fungsi penting terhadap suatu kota atau wilayah

sebab, memiliki peranan untuk menyelaraskan pola kehidupan masyaraat kota atau

wilayah tersebut. Kota adalah salah satu ungkapan kehidupan manusia yang

mungkin paling komplek (Zahnd, 2006:1). Kota meliputi aspek fisik terbangun

dengan alam sebagai wujud ruang dengan elemennya (city), dan aspek manusia

sebagai subyek pembangunan dan penggunaan ruang kota (citizen), merupakan

human settlement terdiri dari content yaitu manusia dan container yaitu wadah atau

physical settlement baik buatan manusia maupun alam sebagai tempat untuk hidup

manusia dengan segala aktifitasnya (Soetomo, 2009:34-35).

1
Suatu kota memliki masyarakat yang memiliki berbagai macam aktifitas yang

setiap hari mereka lakukan. Aktifitas masyarakat suatu kota pada umumnya sama

atau bersifat monotone hal ini menyebabnya timbul suatu rasa jenuh yang dapat

menyebabkan turunnya daya tahan tubuh dan kesehatan masyarakat kota. Untuk

dapat menjaga daya tahan tubuh dan kesehatan masyarakat kota maka dibutuhkan

suatu ruang atau area. Ruang terbuka hijau adalah jawaban dari permasalahan

tersebut. Ruang terbuka hijau merupakan ruang atau wadah kegiatan yang dapat

dimanfaatkan oleh masayarakat. Selain nyaman dan murah ruang terbuka hijau juga

dapat memberikan pengaruh atau suasana positif bagi diri masyarakat kota.

Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5 Tahun 2008 Tentang

Pedoman Penyediaan Ruang Terbuka Hiaju Di Kawasan Perkotaan. Ruang terbuka

hijau publik adalah area memanjang/jalur dan atau mengelompok, yang

penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh

tanaman secara alamiah maupun yang sengaja ditanam yang dimiliki dan dikelola

oleh pemerintah daerah kota/kabupaten yang digunakan untuk kepentingan

masyarakat. Sedangkan ruang terbuka non hijau publik merupakan ruang terbuka

di wilayah perkotaan yang tidak termasuk kategori RTH, berupa lahan yang

diperkeras maupun yang berupa badan air yang dimiliki dan dikelola oleh

pemerintah daerah kota/kabupaten yang digunakan untuk kepentingan masyarakat.

Ruang tebuka hijau perkotaan mempunyai manfaat kehidupan yang tinggi bagi

masyarakat suatu kota. Kemudian aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat kota

yang berada di suatu ruang terbuka atau taman juga akan mengalami suatu

perkembangan seiring dengan berjalannya waktu. Di Kota Denpasar terdapat 3

2
(tiga) taman kota yaitu, Lapangan Puputan Niti Mandala, Lumintang dan Puputan

Badung. Taman Puputan Badung merupakan taman yang terletak di kawasan Catur

Muka atau titik 0 (nol) drajat Kota Denpasar. Taman ini berada di jalur yang tingkat

mobilitas kendaraan sangat padat dan tedapat Kantor Walikota, Pura, Museum dan

Bank disekitar taman ini. Taman Puputan Badung merupakan fasilitas publik yang

disedikan oleh Pemerintah Kota Denpasar. Masyarakat dapat menggunakan taman

atau ruang terbuka ini untuk berbagai kegiatan.

Untuk dapat meningkatkan keefektifan penggunaan taman ini sebagai sarana

olahraga bagi masyarakat makan diperlukan berbagai langkah. Untuk mengetahui

langkah apa saja yang harus dilakukan, maka diperlukan indentifikasi masyarakat

Kota Denpasar. Untuk itu maka penelitian diperlukan guna terciptanya Taman

Puputan Badung yang dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani

masyarakat Kota Denpasar khususnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang sudah diuraikan, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi eksisting Taman Puputan Badung di Kota Denpasar ?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keefektifan pemanfaatan Taman

Puputan Badung di Kota Denpasar ?

3. Apakah ketersediaan sarana dan prasarana olahraga di Taman Puputan Badung

sudah dapat mendukung kegiatan olahraga guna meningkatan kesehatan

jasmani dan rohani masyarakat Kota Denpasar ?

1.3 Tujuan Penelitian

3
Adapun tujuan penelitian ini dapat dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan

khusus.

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

keefektifan ruang terbuka hijau sebagai sarana peningkatan kesehatan jasmani dan

rohani masyarakat Kota Denpasar.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

menjelaskan dan mengevaluasi usulan tentang fungsi dari Taman Puputan Badung

di Kota Denpasar yang mencakup aktifitas-aktifitas yang dilakukan masyarakat dan

ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan olahraga di taman

kota sebagai ruang terbuka hijau di Kota Denpasar.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian mengenai kajian taman kota sebagai ruang publik mempunyai

manfaat praktis dan manfaat akademis.

1.4.1 Manfaat Akademis

Secara akademis, penelitian ini berguna untuk pengembangan unsur ruang

terbuka hijau sebagai yang representatif, serta manajemen pembangunan perkotaan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi

pemerintah Kota Denpasar yang berkaitan dengan perencanaan dan pembangunan

daerah dalam hal ini tentang taman kota sebagai sarana peningkatan kesehatan

jasmani dan rohani masyarakat.

4
PEMIKIRAN AWAL LATAR BELAKANG
Perencanaan ruang terbuka hijau
Kefektifan ruang terbuka sebagai
diharapkan mampu mengakomodasi
sarana peningkatan kesehatan
kebutuhan aktivitas masyarakat
masyarakat
didalamnya

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kondisi eksisting Taman Puputan Badung di Kota Denpasar ?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keefektifan pemanfaatan Taman
Puputan Badung di Kota Denpasar ?
3. Apakah ketersediaan sarana dan prasarana olahraga di Taman Puputan Badung
?sudah dapat mendukung kegiatan olahraga guna meningkatan kesehatan
jasmani dan rohani masyarakat Kota Denpasar ?
4.

KAJIAN KAJIAN PUSTAKA


LITERATUR
Kajian Peningkatan
OBSERVASI
1. Persyaratan Pemanfaatan Taman Kota
RTH
Di Kota Tabanan
2. Fungsi RTH
sebagai sarana
peningkatan
kesehatan

ANALISIS DATA
Analisis aktivitas yang dilakukan di Analisis ketersediaan sarana dan
Lapangan Puputan Badung prasarana di Lapangan Puputan Badung

Analisis fungsi Lapangan Puputan Badung sebagai ruang publik di


Kota Denpasar

KELUARAN
Simpulan dan saran

Kerangka Berpikir

5
DAFTAR PUSTAKA

Budiarsa, K. 2011. Pengaruh Revitalisasi Kawasan Terhadap Kualitas Ruang

Terbuka Hijau dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat di Wilayah Pelabuhan

Padangbai Kabupaten Karangasem. Tesis Program Magister Prograam Studi

Arsitektur Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Darmawan, E. 2009. Ruang Publik Dalam Arsitektur Kota. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponogoro.


Iswanto, D. 2006. Pengaruh Elemen-Elemen Pelengkap Jalur Pedestrian Terhadap

Kenyamanan Pejalan Kaki.

Mani, Adnyana, Kohdrata,2012. Studi Home Range Penggunaan Taman Kota Studi

Kasus Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Bali.

Mulyani,T.H. 2006. Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Pedoman

Penyediaan Ruang Terbuka Hiaju Di Kawasan Perkotaan.

Soetomo, S. 2009. Urbanisasi & Morfologi.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan

Ruang.

Uthama, I.B. 2013. Upaya Peningkatan Pemanfaatan Taman Kota Di Kota

Tabanan. Tesis Program Magister Prograam Studi Arsitektur Program

Pascasarjana Universitas Udayana.

Widyatama, P. 2009. Kesehatan Jasmani Dan Rohani.

Zahnd, M. 2008. Model Baru Perancangan Kota Yang Konstektual. Yogyakarta:

Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai