Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun

prasarana yang meliputi pembangunan gedung (building construction), prasarana

sipil (civil engineer), instalasi mekanikal dan elektrikal (Agung, 2015). Industri

konstruki memegang peranan penting dalam pengembangan negara manapun

(Ashokkumar, 2014). Pelaksanaan pembangunan konstruksi di Indonesia, banyak

mengalami kegagalan konstruksi (runtuh) yang diakibatkan oleh pelaksanaan

konstruksi yang tidak sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan (Novrita,

2018). Kegegalan konstruksi juga akan mempengaruhi biaya yang ada, karena

biaya tersebut digunakan untuk pekerjaan pemeliharaan serta memperbaiki

kerusakan. Indonesia adalah negara yang kurang memperhatikan mutu pekerjaaan

yang dilakukan. Banyak perusahaan besar swasta maupun pemerintahan yang

tidak melakukan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang ada.

Menurut (Pravin, 2015) mutu merupakan hal yang paling penting dalam

sebuah pembangunan proyek konstruksi, sebab mutu akan berpengaruh terhadap

masyarakat yang akan menggunakan hasil pembangunan yang ada. Sistem

manajemen mutu proyek merupakan proses yang diperlukan untuk meyakinkan

bahwa proyek yang akan dijalankan menghasilkan kualitas yang terjamin

sesuai harapan dan kebutuhan. Dalam mengimplementasikan sistem manajemen

mutu diperlukan standarisasi secara menyeluruh. Standarisasi dalam sistem

manajemen mutu mencakup pengendalian serta penjaminan mutu untuk mencapai

sistem manajemen mutu yang direncanakan. Sistem manajemen mutu yang sudah
terstandarisasi adalah sistem manajemen mutu berbasis ISO. Salah satu jenis ISO

yang berkembang saat ini adalah ISO 9001:2008 yang mengatur tentang

sistem manajemen mutu dan telah diakui secara nasional maupun internasional.

ISO 9001-2008 merupakan standar internasional untuk sistem manajemen

mutu yang didalamnya mentepakan syarat-syarat dan rekomendasi dengan tujuan

menjamin bahwa pemasok akan memberikan produk (barang/jasa) yang

memenuhi persyaratan yang ditetapkan (Artha,2013). ISO 9001-2008 merupakan

sistem manajemen mutu sehingga perusahaan yang mengimpelementasikan dan

memperoleh sertifikat ISO dan menyatakan bahwa sistem manajemen mutunya

telah memenuhi standard internasional.

Didalam sebuah manejemen mutu perlu diperhatikan apakah standard

material dan tata cara pelaksanaan konstruksi sudah sesuai dengan standard yang

ada seperti SNI 6880-2016. SNI 6880-2016 adalah Standard Nasional Indonesia

dalam spesifikasi beton struktural yang membahas pekerjaan struktur pada suatu

bangunan mulai dari material, tata cara pelaksanaan pekerjaan hingga

penyelesaian pekerjaan pada beton bertulang. Hal tersebut membuat kita perlu

perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik akan menentukan keberhasilan

pembangunan konstruksi. Keberhasilan pembangunan konstruksi itu terkait

dengan biaya, waktu pelaksanaan, dampak lingkungan, keamanan lingkungan,

ketersediaan material, serta mutu yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi

(Agung, 2015).

Salah satu proyek yang kurang memperhatikan mutu adalah proyek dimana

tempat penulis magang yaitu proyek pembangunan lanjutan rumah sakit angkatan

laut Dr. Komang Makes Belawan I. Penulis menduga,perusahaan yang


memberikan jasanya kepada proyek tersebut hanya memikirkan bagaimana

seminimal mungkin biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan tersebut tanpa

memikirkan bagaimana mutu terhadap proyek. Karena banyak hal yang menurut

penulis kurang sesuai dengan syarat yang ada selama penulis magang di proyek

rumah sakit angkatan laut. Maka dari itu, penulis ingin meneliti “Penerapan ISO

9001-2008 dan SNI 6880-2016 sudah sesuai terhadap pembangunan Rumah Sakit

Angkatan Laut Dr. Komang Makes Belawan I”.

1.2.Identifikasi Masalah

a. Bagaimana penerepan ISO 9001-2008 untuk menjamin mutu proyek

konstruksi pembangunan Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Komang Makes

Belawan I

b. Bagaimana penerepan SNI 6880-2016 terhadap mutu material untuk

menjamin mutu proyek konstruksi pembangunan Rumah Sakit Angkatan

Laut Dr. Komang Makes Belawan I

c. Bagaimana penerapan SNI 6880-2016 dalam proses pekerjaan konstruksi

khususnya pada pekerjaan beton bertulang untuk menjamin mutu proyek

konstruksi pada pembangunan Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Komang

Makes Belawan I

1.3.Pembatasan Masalah

a. Penelitian dilakukan pada pembangunan Rumah Sakit Angkatan Laut Dr.

Komang Makes Belawan I

b. Pengamatan material yang diteliti hanya pada pekerjaan balok dan plat

lantai.

c. Jenis pekerjaan yang diteliti hanya pada pekerjaan balok dan plat lantai.
1.4.Rumusan Masalah

a. Apakah ISO 9001-2008 sudah diterapkan dalam proyek pembangunan

Rumah Sakit Angkatan Laut Dr.Komang Makes Belawan I.

b. Apakah mutu material yang digunakan untuk beton bertulang sudah sesuai

dengan SNI 6880-2016 dalam proyek pembangunan Rumah Sakit

Angkatan Laut Dr. Komang Makes Belawan I.

c. Apakah proses pekerjaan yang dilakukan sudah memenuhi SNI 6880-2016

dalam proyek pembangunan Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Komang

Makes Belawan I.

1.5.Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui apakah ISO 9001-2008 sudah diterpakan dalam proyek

pembangunan Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Komang Makes Belawan I

b. Untuk mengetahui apakah mutu material yang digunakan untuk beton

bertulang sudah memenuhi standard mutu pada SNI 6880-2016. dalam

proyek pembangunan Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Komang Makes

Belawan I.

c. Untuk mengetahui apakah dilakukannya pengawasan kualitas dalam

proyek pembangunan Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Komang Makes

Belawan I.

1.6.Manfaat Penelitian

a. Dapat mengetahui tingkat kesesuain penerapan Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001-2008 pada proyek pembangunan Rumah Sakit Angkatan Laut

Dr. Komang Makes Belawan I.


b. Dapat mengetahui sudah sesuai tidaknya standard material dan tata cara

pelaksanaan dengan SNI 6880-2016.

c. Sebagai bahan referensi untuk memberikan masukan informasi untuk

perkembangan ilmu manejemen teknik sipil khususnya dibidang sistem

manajemen mutu untuk lebih meningkatkan mutu proyek.

Anda mungkin juga menyukai