Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEBIDANAN

PADA AKSEPTOR KB IUD


Di BPS Bu ISMIATUN, Amd.Keb
Dengan Masalah Perdarahan

Disusun Oleh:
NOVIANI
Bd.DH.2007.74

AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI


2009 – 2010
LAPORAN PENDAHULUAN KB IUD

PENGERTIAN
IUD adalah kontrasepsi yang terbuat dari plastik halus yang terbentuk dari
spiral (lippe loop) atau berbentuk lain (cupper T) yang dipasang di rahim dengan
memakai alat khusus oleh dokter atau bidan atau paramedia yang telah dilatih.

MEKANISME KERJA IUD


1. Timbul reaksi radang lokal yang non spesifik di dalam ovum uteri sehingga
implantasi sel telur yang telah dibuahi terganggu, disamping itu munculnya
lekosit PMN, makrofag, foreign body giant cell, sel mononuclear dan sel plasma
yang dapat mengakibatkan lysis dari spermatozoa lavum dan blastocyst.
2. Produksi lokal prostglandin yang meninggi dan menyebbakan terhambatnya
implantasi.
3. Gangguan/terlepasnya blastocyst yang telah berimplantasi dalam endometrium.
4. Pergerakan ovum yang bertambah cepat di dalam tuba fallopi.
5. Immobilisasi spermatozoa saat melewati cavum uteri.
6. Dari penelitian-penelitian terakhir, disangka bahwa IUD mencegah spermatozoa
membuahi sel telur (mencegah fertilisasi)
7. Untuk IUD yang mengandung Cu berguna untuk mengurangi fregmentasi dari Cu
sehingga Cu lebih lama habisnya.

KEUNTUNGAN IUD
Dapat diterima masyarakat dengan baik
a. Pemasangan tidak memerlukan medis dengan teknik yang sulit
b. Kontrol medis ringan
c. Penyulit tidak terlalu berat
d. Pulihnya kesuburan setelah AKDR (IUD) dicabut berlangsung baik

KERUGIAN IUD
a. Mudah terjadi kehamilan dengan AKDR (IUD)
b. Terdapat perdarahan  spotting dan menometroragia
c. Leokarea sehingga menguras protein tubuh dan liang senggama terasa lebih basah
d. Tingkat akhir infeksi menimbulkan kemandulan primer atau sekunder dan
kehamilan ektopik
e. Tali AKDR (IUD) dapat menimbulkan perlukaan partia uteri dan mengganggu
hubungan seksual
WAKTU PEMASANGAN IUD
1. Kapanpun selama siklus menstruasi, bila diyakini klien tidak hamil
2. Hari ke-1 hingga hari ke-7 selama siklus menstruasi
3. Masa post partum (segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama post
partum/setelah 4 sampai 6 bulan menggunakan LAM)
4. Masa pasca aborsi (segera atau selama 7 hari pertama pastikan tidak terjadi
pelvik)

WAKTU DIMANA IUD TIDAK DAPAT DIPASANG


1. Terdapat infeksi genetalia
 Menimbulkan eksaserbasi (kambuh) infeksi
 Keadaan partologis, frungkle, stenosis vagina; infeksi vagina
2. Dugaan keganasan serviks
3. Perdarahan dengan sebab yang tidak jelas
4. Pada kehamilan: terjadi abortus, mudah perforasi, perdarahan infeksi

TEKNIK PEMASANGAN IUD


1. Persiapan Pemasangan IUD
 Pasien tidur terlentang di meja ginekologi
 Vulva dibersihkan dengan kapas lisol, betadin, hibiscrub/lainnya
 Dilakukan pemeriksaan dalam untuk menemukan besar dan arah rahim
 Duk steril dipasang dibawah bokong
 Speculum cocor bebek dipasang sehingga serviks tampak
 Serviks-portio dibersihkan dengan kapas betadhine atau lisol atau lainnya
 Dilakukan sadage untuk menentukan dalam panjang rahim dan arah posisi
rahim
2. Persiapan dan Pemasangan IUD
IUD Seven Cupper atau Cupper T telah tersedia dalam keadaan steril dan baru
dibuka menjelang pemasangan.
 Bungkus Seven Cupper atau Cupper T dibuka
 IUDnya dimasukkan ke dalam introdusor melalui ujungnya sampai batas
tertentu dengan memakai sarung tangan steril
 Introdusor dengan AKDR terpasang dimasukkan ke dalam rahim sampai
menyentuh fundus uteri dan ditarik sedikit.
 Pendorong selanjutnya mendorong IUD hingga terpasang
 Introdusor dan pendorong ditarik
3. Pemeriksaan Ulang IUD
Setelah pemasangan ulang IUD perlu dilakukan kontrol medis dengan jadwal:
a. Setelah pemsangan kalau perlu diberikan antibiotika profilaksis
b. Jadwal pemeriksaan ulang
 Dua minggu setelah pemasangan
 Satu bulan setelah pemasangan
 Setiap enam bulan sampai satu tahun

4. IUD dicabut/dilepas jika:


 Ingin hamil kembali
 Leakarea, sulit diobati dan peserta menjadi kurus
 Terjadi infeksi
 Terjadi perdarahan
 Terjadi kehamilan mengandung bahan aktif dengan IUD

PENCABUTAN/PELEPASAN IUD
Konseling Pra Pencabutan
1. Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan diri anda.
2. Tanyakan tujuan dari kunjungannya.
3. Tanyakan apa alasannya ingin mencabut IUD tersebut dan jawab semua
pertanyaannya.
4. Tanyakan tujuan dari Keluarga Berencana selanjutnya (apakah klien mengatur
jarak kehamilan atau ingin membatasi jumlah anaknya).
5. Jelaskan proses pencabutan IUD dan apa yang akan klien rasakan pada saat
proses pencabutan dan setelah pencabutan.
Tindakan Pra Pencabutan
6. Pastikan klien sudah mengosongkan kandung kemihnya dan mencuci
kemaluannya menggunakan sabun.
7. Bantu klien naik ke meja periksa
8. Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan kain bersih
9. Pakai sarung tangan baru yang telah di DTT
10. Atur peralatan dan bahan-bahan yang akan dipakai dalam wadah steril atau
DTT
Tindakan Pencabutan
11. Lakukan pemeriksaan bimanual
 Pastikan gerakan serviks bebas
 Temukan besar dan posisi uterus
 Pastikan tidak ada infeksi atau tumor pada adneksa
12. Pasang spekulum vagina untuk melihat serviks.
13. Usap speculum vagina untuk melihat serviks.
14. Jepit benang yang dekat serviks dengan klem.
15. Tarik keluar benang mantap tapi hati-hati untuk mengeluarkan IUD.
16. Tunjukkan IUD tersebut pada klien, kemudian rendam dengan klorine 0,5%.
17. Keluarkan spekulum dengan hati-hati.
Tindakan Pasca Pencabutan
18. Rendam semua peralatan yang sudah dipakai dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit untuk dekomentasi.
19. Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi (kassa, sarung tangan sekali
pakai) ke tempat yang sudah disediakan.
20. Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan
klorine 0,5%, kemudian lepaskan ke dalam keadaan terbalik dan rendam
dalam larutan klorin tersebut .
21. Cuci tangan dengan air dan sabun.
22. Amati selama 5 menit sebelum klien pulang.
Konseling Pasca Pencabutan
23. Diskusikan apa yang harus dilakukan bila klien mengalami masalah (misalnya
perdarahan yang lama atau terasa nyeri pada perut/panggul).
24. Minta klien untuk mengulangi kembali penjelasan yang telah diberikan.
25. Jawab semua pertanyaan klien.
26. Ulangi kembali keterangan tentang pilihan kontrasepsi yang tersedia dan
resiko keuntungan dari masing-masing alat kontarasepsi bila klien ingin tetap
mengatur jarak kelahiran atau ingin membatasi jumlah anaknya .
27. Bantu klien untuk menentukan alat kontrasepsi sementara sampai dapat
memutuskan alat kontrasepsi baru yang akan dipakai.
28. Buat rekam medik tentang pencabutan IUD.
POHON MASALAH

IUD

Mekanisme Keuntungan Kerugian Waktu Pemasangan


Kerja IUD IUD IUD IUD

Timbul reaksi Pemasangan Mudah terjadi Selama siklus


radang lokal mudah kehamilan menstruasi
Produksi lokal Kontrol medis Terdapat Hari ke-1 sampai
prostglandin ringan perdarahan ke-7
yang meninggi Penyulit tidak Leokarea Masa post
Terlepasnya terlalu berat Tingkat akhir partum
blastocyst Pulihnya infeksi umum Masa pasca
Pergerakan ovum kesuburan menimbulkan aborsi
yang setelah dicabut kemandulan
bertambah berlangsung dan kehamilan
cepat baik ektopik
Immobilisasi Tali dapat
spermatozoa. menimbulkan
mencegah perlukaan
fertilisasi
DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, Hanafi, Dr. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan
Jaringan Nasional Petalihan Klinik Kesehatan Reproduksi. 2003. Pelatihan
Kontrasepsi Terkini (Contraceptive Technology Update.CTV). Jakarta:.
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi
Manuaba, Gde, Bagus, Ida, Prof.Dr. 2002. Ilmu Kandungan, Penyakit Kandungan
dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC
MANAJEMEN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB

Tanggal Masuk Puskesmas : 16 Oktober 2009


Jam : 19.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 16 Oktober 2009
Jam : 19.00 WIB
Diagnosa Masuk :

I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas (Biodata)
Nama Pasien : Ny. Yesi Nama Suami : Tn. Usman
Umur : 24 th Umur : 27 th
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan :- Penghasilan : Rp 500.000,-
Alamat Rumah : Ds. Karanggandu
RT 31/08

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan pada tanggal 27 Juli jam 10.00 WIB mengerluarkan darah
dari kemaluannya diluar siklus menstruasi.

3. Kunjungan Saat Ini


 Kunjungan pertama
Kunjungan ulang
Kunjungan rutin

4. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Lama haid : 6-7 hari
Banyaknya : 2-3x ganti pembalut
Siklus : 28 hari
Teratur/tidak : teratur
Dismernorhoe : kadang-kadang
Flour Albus : ada
Jumlah : sedikit
Warna/Bau : putih jernih/tidak berbau

5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu


Tmpt Penyulit Anak
Keh perkw UK Jns pers Penolong Keh Per Nfs JK BB PB Ket
per
I 1 BPS 40 Spontan Bidan - - - L 3000 48 Hidup
minggu

6. Pola Makan dan Minum


Makan : 3x/hari (nasi, sayur, lauk, kadang buah) porsi sedang
Minum : 7-8 gelas per hari, air putih

7. Pola Aktivitas sehari-hari


Istirahat : Siang 1 jam (12.00-13.00)
Tidur : Malam 7-8 jam (21.00-04.30)
Aktivitas sehari-hari : mencuci, memasak, menyapu, melihat TV
Seksualitas: 1x seminggu

8. Pola Eliminasi
BAB : 1x/hari (kuning kecoklatan, lunak, bau khas)
BAK : 6-7x/hari (kuning jernih)

9. Riwayat KB
Kontrasepsi yang pernah digunakan :
Kontrasepsi yang akan digunakan :

10. Riwayat Penyakit yang Diderita


Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit apapun.

11. Riwayat Penyakit yang Lalu


Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit yang serius seperti asma, DM,
jantung, dll.

12. Riwayat Penyakit Keturunan


Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menurun dan menularseperti DM, jantung, asma TBC, HIV/AIDS,
hipertensi, dll.

13. Perilaku Kesehatan


Minum alkohol/obat-obatan : Tidak pernah
Jamu yang sering digunakan : Tidak ada
Merokok, makan sirih, kopi : Tidak pernah
Ganti pakaian dalam : 2x/hari
Mandi : 2x/hari
Gosok gigi : 2x/hari
Keramas : 3x/seminggu

14. Riwayat Psikososial


Hubungan ibu dengan keluarga : Baik
Hubungan ibu dengan masyarakat : Baik

15. Kepercayaan/Adat Istiadat


Ibu mengatakan dalam keluarga mengadakan acara 3 bulanan dan 7
bulanan, dll.

B. Data Obyektif
1) Status Pasien
1. KU : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Keadaan Emosional : Stabil
4. Tekanan Darah : 120/80 mmHg
5. Suhu Tubuh : 36,5oC
6. Denyut Nadi : 80x/menit
7. Pernafasan : 20x/menit

2) Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kepala : warna rambut hitam, bersih, lurus, tidak rontok, tidak
ada benjolan, tidak ada ketombe
Muka : simetris, bersih, tidak terdapat jerawat
Mata : simetris ka/ki, konjungtiva merah muda ka/ki, sklera
putih ka/ki, tidak ada oedem ka/ki
Hidung : simetris ka/ki, tidak ada sekret ka/ki, tidak polip ka/ki
Mulut dan gigi : bibir lembab, tidak pecah-pecah warna merah muda,
tidak cyanosis, gigi bersih, berwarna putih, tidak
caries, tidak ada gigi tanggal, gusi merah muda, tidak
epulish, tidak ginggitivis, lidah bersih, merah muda,
tidak ada stomatitis, tidak ada tonsilitis.
Telinga : simetris ka/ki, tidak ada serumen ka/ki, tidak ada
nyeri tekan
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada
pembesaran vena jugolaris ka/ki
Axila : bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe ka/ki
Dada : payudara pembesaran normal ka/ki, simetris ka/ki,
papila mammae menonjol, bersih, ada pengeluaran
ASI ka/ki, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, tidak ada linea alba, ada
linea nigra, tidak ada strie livide, tidak ada strie
albican
Ekstremitas atas dan bawah : simetris ka/ki, jumlah jari lengkap, kumu
tidak cyanosis, kulit kering, akral hangat, turgor, tidak
oedem ka/ki, tidak varices ka/ki
Genetalia :
Kebersihan : bersih
Warna vulva : merah kebiruan
Oedema : tidak ada
Pengeluaran pervaginaan : ada
Bila ada, jumlah : 2x ganti pembalut/hari
Warna : merah
Bau : amis
Konsistensi : cair
Varices : tidak ada
Pembesaran kelenjar skene : tidak ada
Pembesaran kelenjar bartolini : tidak ada
Jaringan parut pada perenium : tidak ada
C. Palpalasi
Reflek pattela (+)/(+)

D. Inspektula
Vagina : tidak dikaji
Serviks : tidak dikaji

E. Pemeriksaan Bimanual
Tidak dilakukan

F. Pemeriksaan Penunjang Lain


Tidak dilakukan
II. INTERPRETASI DATA
Tanggal/Jam Dx/Masalah/Kebutuhan Data Dasar
31 Juli 2009 Diagnosa: DS:
19.10 WIB Ibu mengatakan
menggunakan alat
kontrasepsi berupa IUD
sejak tanggal 17 Februari
2008
DO:
Pada kartu Akseptor KB
tertulis pemasangan IUD
yaitu pad atanggal 17
Februari 2008

Masalah: DS:
Perdarahan Ibu mengatakan sejak
tanggal 27 Juli jam 10.00
WIB mengeluarkan darah
dari alat kelaminnya diluar
siklus menstruasi.
DO:
Adanya pengeluaran darah
dari alat kelamin ibu yang
terlihat dari pembalut yang
dipakai

Kebutuhan: DS:
Personal Hygine Ibu mengatakan terasa
lembab pada daerah
kemaluannya hingga timbul
rasa yang tidak nyaman
DO : -
III. INTERVENSI
Tanggal/Jam Dx/Mx/Kebt Intervensi Rasional
31 Juli 2009 Diagnosa: Tujuan:
19.30 WIB Menggunakan
kontrasepsi IUD dengan
aman tanpa adanya
komplikasi.
Kriteria Hasil:
Ibu merasa nyaman dan
tenang.
Intervensi:
1.
Jalin hubungan baik 1. Hubungan baik dapat
dengan klien menciptakan rasa kooperatif
antara pasien dan bidan
2. 2. Ibu mengetahui tentang
Jelaskan kepada ibu kontrasepsi IUD serta tata cara
tentang pengertian penggunaannya
IUD 3. Ibu mengetahui tentang
3. keuntungan dan kerugian
Jelaskan pada ibu tentang penggunaan kontrasepsi IUD
keuntungan dan
kerugian penggunaan
kontrasepsi IUD 4. Ibu dapat mengetahui
4. secara dini komplikasi yang
Ajarkan ibu dan keluarga terjadi dan segera ke nakes
cara mengenali dan untuk mengatasi masalah
mencegah gangguan tersebut
yang mungkin timbul
Masalah: pada ibu dan bayinya.
Perdarahan .
Tujuan:
Mengurangi terjadinya
perdarahan.
Kriteria Hasil:
Perdarahan dapat teratasi
dan ibu tidak cemas
terhadap perdarahan
tersebut.
Intervensi: 1) Dengan
1) komunikasi yang baik akan
Jalin hubungan baik mempermudah dalam
dengan klien pemberian asuhan/tindakan.
2) Mengetahui
2) seberapa banyak perdarahan,
Jelaskan pada klien bau,dan warna.
tentang perdarahan 3) Klien mengerti
3) tentang perdarahan yang
Lakukan observasi dialaminya dan klien tampak
keluarnya perdarahan. tenang.
4) Dengan
4) mengontrol dapat memberikan
Jelaskan pada ibu tindakan kuratif yang tepat
tindakan yang akan apabila terdapat komunikasi
dilakukan mengenai lebih lanjut.
pelepasan IUD. 5) Ibu dapat
5) mengetahui tindakan yang akan
Observasi KU, TTV dan dilakukan bidan serta
perdarahan. mengetahui tujuan tindakan
yang akan dilakukan.
6) Perdarahan
6) dapat segera teratasi.
Lakukan segera
pelepasan IUD pada 7) Mengetahui
Kebutuhan: ibu. secara dini komplikasi yang
Personal 7) terjadi pada ibu.
Hygine Anjurkan klien untuk 8) Dengan
terus mengontrol kolaborasi dengan dokter dapat
keadaannya. mengetahui masalah yang
8) berlanjut
Kolaborasi dengan tim
dokter
Tujuan:
Ibu dapat merasa nyaman
dan tenang.
Kriteria hasil:
Ibu merasa nyaman dan 1. Ibu
tenang dapat menjaga kebersihan diri
Intervensi: untuk menghindari terjadinya
1. Jelaskan pada ibu infeksi.
tentang pentingnya
menjaga kebersihan 2. Ibu
diri. dapat mengetahui cara menjaga
2. Jelaskan pada kebersihan pada area
klien tentang cara genetalianya untuk
perawatan kebersihan menghindari infeksi.
area genetical 3. Men
3. Anjurkan klien cegah iritasi dan infeksi.
untuk ganti pembalut
setiap kali sudah
penuh
9)
IV. IMPLEMENTASI
Tanggal/Jam Dx/Mx/Kebutuhan Implementasi
31 Juli 2009 Diagnosa: 1. Menjalin hubungan baik dengan ibu
19.35 WIB Ibu dengan KB  Tegur sapa
IUD  Ramah
 Jangan memberi pertanyaan
yang memojokkan klien
 Bersikap sopan dan menjaga
privasi klien
2. Menjelaskan kepada ibu tentang
pengertian IUD.
 IUD adalah kontrasepsi
yang terbuat dari plastik halus
yang terbentuk dari spiral (lipper
loop) atau berbentuk lain
(cupper T) yang dipasang di
rahim dengan memakai alat
khusus oleh dokter atau bidan
atau paramedia yang telah
dilatih.
3. Menjelaskan pada tentang
keuntungan dan kerugian IUD.
a. Keuntungan
IUD
 Dapat diterima masyarakat
dengan baik
 Pemasangan tidak
memerlukan medis dengan
teknik yang sulit
 Kontrol medis ringan
 Penyulit tidak terlalu berat
 Pulihnya kesuburan setelah
AKDR dicabut berlangsung
baik
b. Kerugian IUD
 Mudah terjadi kehamilan
dengan AKDR
 Terdapat perdarahan 
spotting dan menometroragia
 Leokarea sehingga
menguras protein tubuh dan
liang senggama terasa lebih
basah
 Tingkat akhir infeksi
menimbulkan kemandulan
primer atau sekunder dan
kehamilan ektopik
4. Menjelaskan pada ibu tentang
tanda-tanda bahaya penggunaan
kontrasepsi IUD
Masalah:
Perdarahan
1. Menjalin
hubungan baik dengan klien
2. Melakukan
observasi keluarnya perdarahan
3. Menjelaskan
kepada klien tentang perdarahan
4. Menganjurka
n klien untuk terus mengontrol
keadaannya
5. Menjelaskan
kepada ibu tindakan yang akan
dilakukan
6. Mengobserva
si KU, TTV dan perdarahan
7. Melakukan
segera pelepasan IUD pada ibu
 Menje
laskan tindakan yang akan
dilakukan
 Menje
laskan proses pencabutan IUD
dan apa yang akan klien rasakan
pada saat proses pencabutan dan
setelah pencabutan.
 Mema
stikan klien sudah
mengosongkan kandung
kemihnya dan mencuci
kemaluannya menggunakan
sabun dan air bersih.
 Memb
antu klien naik ke meja periksa
 Menc
uci tangan dengan air dan sabun,
keringkan dengan kain bersih
 Mema
kai sarung tangan
 Meng
atur peralatan dan bahan-bahan
yang akan dipakai dalam wadah
steril atau DTT
 Mema
sang spekulum vagina untuk
melihat serviks.
 Meng
usap vagina dan serviks dengan
larutan.
 Menje
pit benang IUD dengan klem.
 Menar
ik keluar benang mantap tapi
hati-hati untuk mengeluarkan
IUD.
 Menu
njukkan IUD tersebut pada
klien, kemudian rendam dengan
klorine 0,5%.
 Meng
eluarkan spekulum dengan hati-
hati.
 Meren
dam semua peralatan yang sudah
dipakai dalam larutan klorin
0,5% selama 10 menit
 Memb
Kebutuhan: uang bahan bekas pakai (kassa,
Personal Hygine sarung tangan sekali pakai)
 Celup
kan kedua tangan yang masih
memakai sarung tangan ke
dalam larutan klorine 0,5%,
kemudian lepaskan ke dalam
keadaan terbalik dan rendam
 Menc
uci tangan dengan air dan sabun.
 Meng
amati selama 5 menit sebelum
klien pulang.
8. Melakukan
kolaborasi dengan dokter untuk
mendapatkan perawatan yang
intensif

1. Menjelaskan pada klien tentang


pentingnya menjaga kebersihan diri.
2. Menjelaskan pada klien tentang
cara perawatan kebersihan alat
genetika
 Diguyur dengan air
bersih
 Menggunakan sabun dari
depan ke belakang
 Diguyur dengan air
bersih dari depan ke belakang
 Dikeringkan dengan
handuk/kain bersih
 Dijaga agar area tetap
kering dan tidak lembab
3. Menganjurkan pada klien untuk
mengganti pembalut bila/setiap kali
sudah penuh.
V. EVALUASI
Tanggal/Jam Dx/Mx/Kebutuhan Evaluasi
31 Juli 2009 Diagnosa: S: Ibu mengatakan sudah mengerti
19.10 WIB Ibu dengan KB IUD penjelasan bidan mengenai
pengertian IUD, keterangan dan
keuntungan IUD, tanda-tanda
bahaya penggunaan IUD
O: Ibu dapat mengulangi penjelasan
bidan dan ibu tampak tenang dan
yakin dengan keputusan yang akan
diambilnya
A: Ibu dengan KB IUD
P: Anjurkan ibu untuk pemeriksaan
sesuai dengan jadwalnya dan
apabila timbul komplikasi

Masalah: S: Ibu mengatakan sudah mengerti


Perdarahan penjelasan bidan tentang
perdarahan mengenai tindakan
yang akan dilakukan bidan,
mengobservasi KU, TTV dan
perdarahan ibu, mengontrol
keadaannya serta mengenai
pelepasan IUD.
O: Ibu dapat mengulangi penjelasan
dari bidan.
A: Masalah teratasi sebagian.
P: Anjurkan ibu untuk mengontrol
keadaannya.

Kebutuhan: S: Ibu sudah mengatakan sudah


Personal Hygine mengerti penjelasan dari bidan
tentang pentingnya kebersihan diri,
tentang cara perawatan kebersihan
area genetalianya, mengganti
pembalut setiap kali sudah penuh.
Ibu dapat mengulangi penjelasan
O: dari bidan.
Masalah teratasi sebagian
A:  Anjurkan ibu untuk
P: menjaga kebersihan
 Anjurkan ibu untuk
merawat area genetalianya
 Anjurkan ibu untuk ganti
pembalut setiap kali sudah
penuh

Anda mungkin juga menyukai