Disusun Oleh:
NOVIANI
Bd.DH.2007.74
PENGERTIAN
IUD adalah kontrasepsi yang terbuat dari plastik halus yang terbentuk dari
spiral (lippe loop) atau berbentuk lain (cupper T) yang dipasang di rahim dengan
memakai alat khusus oleh dokter atau bidan atau paramedia yang telah dilatih.
KEUNTUNGAN IUD
Dapat diterima masyarakat dengan baik
a. Pemasangan tidak memerlukan medis dengan teknik yang sulit
b. Kontrol medis ringan
c. Penyulit tidak terlalu berat
d. Pulihnya kesuburan setelah AKDR (IUD) dicabut berlangsung baik
KERUGIAN IUD
a. Mudah terjadi kehamilan dengan AKDR (IUD)
b. Terdapat perdarahan spotting dan menometroragia
c. Leokarea sehingga menguras protein tubuh dan liang senggama terasa lebih basah
d. Tingkat akhir infeksi menimbulkan kemandulan primer atau sekunder dan
kehamilan ektopik
e. Tali AKDR (IUD) dapat menimbulkan perlukaan partia uteri dan mengganggu
hubungan seksual
WAKTU PEMASANGAN IUD
1. Kapanpun selama siklus menstruasi, bila diyakini klien tidak hamil
2. Hari ke-1 hingga hari ke-7 selama siklus menstruasi
3. Masa post partum (segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama post
partum/setelah 4 sampai 6 bulan menggunakan LAM)
4. Masa pasca aborsi (segera atau selama 7 hari pertama pastikan tidak terjadi
pelvik)
PENCABUTAN/PELEPASAN IUD
Konseling Pra Pencabutan
1. Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan diri anda.
2. Tanyakan tujuan dari kunjungannya.
3. Tanyakan apa alasannya ingin mencabut IUD tersebut dan jawab semua
pertanyaannya.
4. Tanyakan tujuan dari Keluarga Berencana selanjutnya (apakah klien mengatur
jarak kehamilan atau ingin membatasi jumlah anaknya).
5. Jelaskan proses pencabutan IUD dan apa yang akan klien rasakan pada saat
proses pencabutan dan setelah pencabutan.
Tindakan Pra Pencabutan
6. Pastikan klien sudah mengosongkan kandung kemihnya dan mencuci
kemaluannya menggunakan sabun.
7. Bantu klien naik ke meja periksa
8. Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan kain bersih
9. Pakai sarung tangan baru yang telah di DTT
10. Atur peralatan dan bahan-bahan yang akan dipakai dalam wadah steril atau
DTT
Tindakan Pencabutan
11. Lakukan pemeriksaan bimanual
Pastikan gerakan serviks bebas
Temukan besar dan posisi uterus
Pastikan tidak ada infeksi atau tumor pada adneksa
12. Pasang spekulum vagina untuk melihat serviks.
13. Usap speculum vagina untuk melihat serviks.
14. Jepit benang yang dekat serviks dengan klem.
15. Tarik keluar benang mantap tapi hati-hati untuk mengeluarkan IUD.
16. Tunjukkan IUD tersebut pada klien, kemudian rendam dengan klorine 0,5%.
17. Keluarkan spekulum dengan hati-hati.
Tindakan Pasca Pencabutan
18. Rendam semua peralatan yang sudah dipakai dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit untuk dekomentasi.
19. Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi (kassa, sarung tangan sekali
pakai) ke tempat yang sudah disediakan.
20. Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan
klorine 0,5%, kemudian lepaskan ke dalam keadaan terbalik dan rendam
dalam larutan klorin tersebut .
21. Cuci tangan dengan air dan sabun.
22. Amati selama 5 menit sebelum klien pulang.
Konseling Pasca Pencabutan
23. Diskusikan apa yang harus dilakukan bila klien mengalami masalah (misalnya
perdarahan yang lama atau terasa nyeri pada perut/panggul).
24. Minta klien untuk mengulangi kembali penjelasan yang telah diberikan.
25. Jawab semua pertanyaan klien.
26. Ulangi kembali keterangan tentang pilihan kontrasepsi yang tersedia dan
resiko keuntungan dari masing-masing alat kontarasepsi bila klien ingin tetap
mengatur jarak kelahiran atau ingin membatasi jumlah anaknya .
27. Bantu klien untuk menentukan alat kontrasepsi sementara sampai dapat
memutuskan alat kontrasepsi baru yang akan dipakai.
28. Buat rekam medik tentang pencabutan IUD.
POHON MASALAH
IUD
Hartanto, Hanafi, Dr. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan
Jaringan Nasional Petalihan Klinik Kesehatan Reproduksi. 2003. Pelatihan
Kontrasepsi Terkini (Contraceptive Technology Update.CTV). Jakarta:.
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi
Manuaba, Gde, Bagus, Ida, Prof.Dr. 2002. Ilmu Kandungan, Penyakit Kandungan
dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC
MANAJEMEN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB
I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas (Biodata)
Nama Pasien : Ny. Yesi Nama Suami : Tn. Usman
Umur : 24 th Umur : 27 th
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan :- Penghasilan : Rp 500.000,-
Alamat Rumah : Ds. Karanggandu
RT 31/08
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan pada tanggal 27 Juli jam 10.00 WIB mengerluarkan darah
dari kemaluannya diluar siklus menstruasi.
4. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Lama haid : 6-7 hari
Banyaknya : 2-3x ganti pembalut
Siklus : 28 hari
Teratur/tidak : teratur
Dismernorhoe : kadang-kadang
Flour Albus : ada
Jumlah : sedikit
Warna/Bau : putih jernih/tidak berbau
8. Pola Eliminasi
BAB : 1x/hari (kuning kecoklatan, lunak, bau khas)
BAK : 6-7x/hari (kuning jernih)
9. Riwayat KB
Kontrasepsi yang pernah digunakan :
Kontrasepsi yang akan digunakan :
B. Data Obyektif
1) Status Pasien
1. KU : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Keadaan Emosional : Stabil
4. Tekanan Darah : 120/80 mmHg
5. Suhu Tubuh : 36,5oC
6. Denyut Nadi : 80x/menit
7. Pernafasan : 20x/menit
2) Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kepala : warna rambut hitam, bersih, lurus, tidak rontok, tidak
ada benjolan, tidak ada ketombe
Muka : simetris, bersih, tidak terdapat jerawat
Mata : simetris ka/ki, konjungtiva merah muda ka/ki, sklera
putih ka/ki, tidak ada oedem ka/ki
Hidung : simetris ka/ki, tidak ada sekret ka/ki, tidak polip ka/ki
Mulut dan gigi : bibir lembab, tidak pecah-pecah warna merah muda,
tidak cyanosis, gigi bersih, berwarna putih, tidak
caries, tidak ada gigi tanggal, gusi merah muda, tidak
epulish, tidak ginggitivis, lidah bersih, merah muda,
tidak ada stomatitis, tidak ada tonsilitis.
Telinga : simetris ka/ki, tidak ada serumen ka/ki, tidak ada
nyeri tekan
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada
pembesaran vena jugolaris ka/ki
Axila : bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe ka/ki
Dada : payudara pembesaran normal ka/ki, simetris ka/ki,
papila mammae menonjol, bersih, ada pengeluaran
ASI ka/ki, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, tidak ada linea alba, ada
linea nigra, tidak ada strie livide, tidak ada strie
albican
Ekstremitas atas dan bawah : simetris ka/ki, jumlah jari lengkap, kumu
tidak cyanosis, kulit kering, akral hangat, turgor, tidak
oedem ka/ki, tidak varices ka/ki
Genetalia :
Kebersihan : bersih
Warna vulva : merah kebiruan
Oedema : tidak ada
Pengeluaran pervaginaan : ada
Bila ada, jumlah : 2x ganti pembalut/hari
Warna : merah
Bau : amis
Konsistensi : cair
Varices : tidak ada
Pembesaran kelenjar skene : tidak ada
Pembesaran kelenjar bartolini : tidak ada
Jaringan parut pada perenium : tidak ada
C. Palpalasi
Reflek pattela (+)/(+)
D. Inspektula
Vagina : tidak dikaji
Serviks : tidak dikaji
E. Pemeriksaan Bimanual
Tidak dilakukan
Masalah: DS:
Perdarahan Ibu mengatakan sejak
tanggal 27 Juli jam 10.00
WIB mengeluarkan darah
dari alat kelaminnya diluar
siklus menstruasi.
DO:
Adanya pengeluaran darah
dari alat kelamin ibu yang
terlihat dari pembalut yang
dipakai
Kebutuhan: DS:
Personal Hygine Ibu mengatakan terasa
lembab pada daerah
kemaluannya hingga timbul
rasa yang tidak nyaman
DO : -
III. INTERVENSI
Tanggal/Jam Dx/Mx/Kebt Intervensi Rasional
31 Juli 2009 Diagnosa: Tujuan:
19.30 WIB Menggunakan
kontrasepsi IUD dengan
aman tanpa adanya
komplikasi.
Kriteria Hasil:
Ibu merasa nyaman dan
tenang.
Intervensi:
1.
Jalin hubungan baik 1. Hubungan baik dapat
dengan klien menciptakan rasa kooperatif
antara pasien dan bidan
2. 2. Ibu mengetahui tentang
Jelaskan kepada ibu kontrasepsi IUD serta tata cara
tentang pengertian penggunaannya
IUD 3. Ibu mengetahui tentang
3. keuntungan dan kerugian
Jelaskan pada ibu tentang penggunaan kontrasepsi IUD
keuntungan dan
kerugian penggunaan
kontrasepsi IUD 4. Ibu dapat mengetahui
4. secara dini komplikasi yang
Ajarkan ibu dan keluarga terjadi dan segera ke nakes
cara mengenali dan untuk mengatasi masalah
mencegah gangguan tersebut
yang mungkin timbul
Masalah: pada ibu dan bayinya.
Perdarahan .
Tujuan:
Mengurangi terjadinya
perdarahan.
Kriteria Hasil:
Perdarahan dapat teratasi
dan ibu tidak cemas
terhadap perdarahan
tersebut.
Intervensi: 1) Dengan
1) komunikasi yang baik akan
Jalin hubungan baik mempermudah dalam
dengan klien pemberian asuhan/tindakan.
2) Mengetahui
2) seberapa banyak perdarahan,
Jelaskan pada klien bau,dan warna.
tentang perdarahan 3) Klien mengerti
3) tentang perdarahan yang
Lakukan observasi dialaminya dan klien tampak
keluarnya perdarahan. tenang.
4) Dengan
4) mengontrol dapat memberikan
Jelaskan pada ibu tindakan kuratif yang tepat
tindakan yang akan apabila terdapat komunikasi
dilakukan mengenai lebih lanjut.
pelepasan IUD. 5) Ibu dapat
5) mengetahui tindakan yang akan
Observasi KU, TTV dan dilakukan bidan serta
perdarahan. mengetahui tujuan tindakan
yang akan dilakukan.
6) Perdarahan
6) dapat segera teratasi.
Lakukan segera
pelepasan IUD pada 7) Mengetahui
Kebutuhan: ibu. secara dini komplikasi yang
Personal 7) terjadi pada ibu.
Hygine Anjurkan klien untuk 8) Dengan
terus mengontrol kolaborasi dengan dokter dapat
keadaannya. mengetahui masalah yang
8) berlanjut
Kolaborasi dengan tim
dokter
Tujuan:
Ibu dapat merasa nyaman
dan tenang.
Kriteria hasil:
Ibu merasa nyaman dan 1. Ibu
tenang dapat menjaga kebersihan diri
Intervensi: untuk menghindari terjadinya
1. Jelaskan pada ibu infeksi.
tentang pentingnya
menjaga kebersihan 2. Ibu
diri. dapat mengetahui cara menjaga
2. Jelaskan pada kebersihan pada area
klien tentang cara genetalianya untuk
perawatan kebersihan menghindari infeksi.
area genetical 3. Men
3. Anjurkan klien cegah iritasi dan infeksi.
untuk ganti pembalut
setiap kali sudah
penuh
9)
IV. IMPLEMENTASI
Tanggal/Jam Dx/Mx/Kebutuhan Implementasi
31 Juli 2009 Diagnosa: 1. Menjalin hubungan baik dengan ibu
19.35 WIB Ibu dengan KB Tegur sapa
IUD Ramah
Jangan memberi pertanyaan
yang memojokkan klien
Bersikap sopan dan menjaga
privasi klien
2. Menjelaskan kepada ibu tentang
pengertian IUD.
IUD adalah kontrasepsi
yang terbuat dari plastik halus
yang terbentuk dari spiral (lipper
loop) atau berbentuk lain
(cupper T) yang dipasang di
rahim dengan memakai alat
khusus oleh dokter atau bidan
atau paramedia yang telah
dilatih.
3. Menjelaskan pada tentang
keuntungan dan kerugian IUD.
a. Keuntungan
IUD
Dapat diterima masyarakat
dengan baik
Pemasangan tidak
memerlukan medis dengan
teknik yang sulit
Kontrol medis ringan
Penyulit tidak terlalu berat
Pulihnya kesuburan setelah
AKDR dicabut berlangsung
baik
b. Kerugian IUD
Mudah terjadi kehamilan
dengan AKDR
Terdapat perdarahan
spotting dan menometroragia
Leokarea sehingga
menguras protein tubuh dan
liang senggama terasa lebih
basah
Tingkat akhir infeksi
menimbulkan kemandulan
primer atau sekunder dan
kehamilan ektopik
4. Menjelaskan pada ibu tentang
tanda-tanda bahaya penggunaan
kontrasepsi IUD
Masalah:
Perdarahan
1. Menjalin
hubungan baik dengan klien
2. Melakukan
observasi keluarnya perdarahan
3. Menjelaskan
kepada klien tentang perdarahan
4. Menganjurka
n klien untuk terus mengontrol
keadaannya
5. Menjelaskan
kepada ibu tindakan yang akan
dilakukan
6. Mengobserva
si KU, TTV dan perdarahan
7. Melakukan
segera pelepasan IUD pada ibu
Menje
laskan tindakan yang akan
dilakukan
Menje
laskan proses pencabutan IUD
dan apa yang akan klien rasakan
pada saat proses pencabutan dan
setelah pencabutan.
Mema
stikan klien sudah
mengosongkan kandung
kemihnya dan mencuci
kemaluannya menggunakan
sabun dan air bersih.
Memb
antu klien naik ke meja periksa
Menc
uci tangan dengan air dan sabun,
keringkan dengan kain bersih
Mema
kai sarung tangan
Meng
atur peralatan dan bahan-bahan
yang akan dipakai dalam wadah
steril atau DTT
Mema
sang spekulum vagina untuk
melihat serviks.
Meng
usap vagina dan serviks dengan
larutan.
Menje
pit benang IUD dengan klem.
Menar
ik keluar benang mantap tapi
hati-hati untuk mengeluarkan
IUD.
Menu
njukkan IUD tersebut pada
klien, kemudian rendam dengan
klorine 0,5%.
Meng
eluarkan spekulum dengan hati-
hati.
Meren
dam semua peralatan yang sudah
dipakai dalam larutan klorin
0,5% selama 10 menit
Memb
Kebutuhan: uang bahan bekas pakai (kassa,
Personal Hygine sarung tangan sekali pakai)
Celup
kan kedua tangan yang masih
memakai sarung tangan ke
dalam larutan klorine 0,5%,
kemudian lepaskan ke dalam
keadaan terbalik dan rendam
Menc
uci tangan dengan air dan sabun.
Meng
amati selama 5 menit sebelum
klien pulang.
8. Melakukan
kolaborasi dengan dokter untuk
mendapatkan perawatan yang
intensif