Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

FRAKTUR CLAVIKULA
RUANG BEDAH
RSUD GENTENG

Oleh :
RIKA ARISKA
2018.04.078

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
BANYUWANGI
2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN
FRAKTUR CLAVIKULA
RUANG BEDAH
RSUD GENTENG

Telah disetujui pada Mei 2019


Oleh:

Mahasiswa

RIKA ARISKA

Pembimbing Klinik Pembimbing Institusi

( ) ( )
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN

RUANG BEDAH
RSUD GENTENG

Telah disetujui pada Mei 2019


Oleh:

Mahasiswa

RIKA ARISKA

Pembimbing Klinik Pembimbing Institusi

( ) ( )
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi
Fraktur clavicula adalah terputusnya hubungan tulang clavicula yang
disebabkan oleh trauma langsung atau tidak langsung pada posisi lengan
terputus atau tertarik keluar (outstretched hand) karena trauma berlanjut dari
pergelangan tangan sampai clavicula ( Muttaqin, 2012).
Clavikula (tulang selangka) adalah tulang menonjol di kedua sisi di
bagian depan bahu dan atas dada. Dalam anatomi manusia, tulang selangka atau
clavicula adalah tulang yang membentuk bahu dan menghubungkan lengan atas
pada batang tubuh. serta memberikan perlindungan kepada penting yang
mendasari pembuluh darah dan saraf. Tulang clavicula merupakan tumpuan
beban dari tangan, sehingga jika terdapat beban berlebih akan menyebabkan
beban tulang clavicula berlebih, hal ini bias menyebabkan terputusnta
kontinuitas tulang tersebut (Dokterbujang, 2012).
Fraktur clavicula merupakan 5% dari semua fraktur sehingga tidak jarang
terjadi. Fraktur clavicula juga merupakan cedera umum di bidang olahraga
seperti seni bela diri, menunggang kuda dan balap motor melalui mekanisme
langsung maupun tidak langsung. Tidak menutup kemungkinan fraktur
clavicula yang terjadi disertai dengan trauma yang lain, karena letaknya yang
berdekatan dengan leher, setiap kejadian fraktur clavicula harus dilakukan
pemeriksaan cervical. Fraktur clavicula biasa bersifat terbuka atau tertutup,
tergantung dari mekanisme terjadinya (Dokterbujang, 2012).

B. Etiologi
Penyebab farktur clavicula biasanya disebabkan oleh trauma pada bahu
akibat kecelakaan apakah itu karena jatuh atau kecelakaan kendaraan bermotor,
namun kadang dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non traumatik. Berikut
beberapa penyebab pada fraktur clavicula yaitu :
1. Fraktur clavicula pada bayi baru lahir akibat tekanan pada bahu oleh
simphisis pubis selama proses melahirkan.
2. Fraktur clavicula akibat kecelakaan termasuk kecelakaan kendaraan
bermotor, jatuh dari ketinggian dan yang lainnya.
3. Fraktur clavicula akibat kompresi pada bahu dalam jangka waktu lama,
misalnya pada pelajar yang menggunakan tas yang terlalu berat.
4. Fraktur clavicula akibat proses patologik, misalnya pada pasien post
radioterapi, keganasan clan lain-lain.

C. Patofisiologi
Patah Tulang selangka ( Fraktur klavikula) umumnya disebabkan oleh
cedera atau trauma. Hal ini biasanya terjadi ketika jatuh sementara posisi tangan
ketika terbentur terentang atau mendarat di bahu. Sebuah pukulan langsung ke
bahu juga dapat menyebabkan patah tulang selangka / fraktur klavikula.
Fraktur ganggguan pada tulang biasanya disebabkan oleh trauma
gangguan adanya gaya dalam tubuh, yaitu stress, gangguan fisik, gangguan
metabolic, patologik. Kemampuan otot mendukung tulang turun, baik yang
terbuka ataupun tertutup. Kerusakan pembuluh darah akan mengakibatkan
pendarahan, maka volume darah menurun. COP (Cardiac Out Put) menurun
maka terjadi peubahan perfusi jaringan. Hematoma akan mengeksudasi plasma
dan poliferasi menjadi edem lokal maka penumpukan di dalam tubuh.
Fraktur terbuka atau tertutup akan mengenai serabut saraf yang dapat
menimbulkan ganggguan rasa nyaman nyeri. Selain itu dapat mengenai tulang
dan dapat terjadi revral vaskuler yang menimbulkan nyeri gerak sehingga
mobilitas fisik terganggau. Disamping itu fraktur terbuka dapat mengenai
jaringan lunak yang kemungkinan dapat terjadi infeksi dan kerusakan jaringan
lunak akan mengakibatkan kerusakan integritas kulit. Fraktur adalah patah
tulang, biasanya disebabkan oleh trauma gangguan metabolik, patologik yang
terjadi itu terbuka atau tertutup. Baik fraktur terbuka atau tertutup akan
mengenai serabut syaraf yang dapat menimbulkan gangguan rasa nyaman nyeri.
Selaian itu dapat mengenai tulang sehingga akan terjadi neurovaskuler yang
akan menimbulkan nyeri gerak sehingga mobilitas fisik terganggu, disamping
itu fraktur terbuka dapat mengenai jaringan lunak yang kemungkinan dapat
terjadi infeksi terkontaminasi dengan udara luar. Pada umumnya pada pasien
fraktur terbuka maupun tertutup akan dilakukan immobilitas yang bertujuan
untuk mempertahankan fragmen yang telah dihubungkan tetap pada tempatnya
sampai sembuh.

D. Manifestasi Klinis
Kemungkinan akan mengalami sakit, nyeri, pembengkakan, memar, atau
benjolan pada daerah bahu atau dada atas. Tulang dapat menyodok melalui
kulit, tidak terlihat normal. Bahu dan lengan bisa terasa lemah, mati rasa, dan
kesemutan. Pergerakan bahu dan lengan juga akan terasa susah. Anda
mungkin perlu untuk membantu pergerakan lengan dengan tangan yang lain
untuk mengurangi rasa sakit atau ketika ingin menggerakan.

E. Komplikasi
1. Komplikasi Akut:
a. Cedera pembuluh darah
b. Pneumouthorax
c. Haemotorax
2. Komplikasi Lambat:
a. Mal Union: Proses penyembuhan tulang berjalan normal terjadi dalam
waktu semestinya namun tidak dengan bentuk aslinya atau abnormal.
b. Non Union : Kegagalan penyambungan tulang setelah 4 sampai 6 bulan.

B. Pemeriksaan Penunjang
1. CT scan
Sebuah mesin CT scan khusus menggunakan komputer untuk
mengambil gambar dari klavikula Pasien. Pasien mungkin akan diberi
pewarna sebelum gambar diambil. Pewarna biasanya diberikan dalam
pembuluh darah Pasien (Intra Vena). Pewarna ini dapat membantu petugas
melihat foto yang lebih baik. Orang yang alergi terhadap yodium atau kerang
(lobster, kepiting, atau udang) mungkin alergi terhadap beberapa pewarna.
Beritahu petugas jika Pasien alergi terhadap kerang, atau memiliki alergi
atau kondisi medis lainnya.

2. Magnetic resonance imaging scan/ MRI


MRI menggunakan gelombang magnetik untuk mengambil gambar
tulang selangka/ klavikula, tulang dada, dan daerah bahu. Selama MRI,
gambar diambil dari tulang, otot, sendi, atau pembuluh darah. Pasien perlu
berbaring diam selama MRI.
3. X-ray
X-ray digunakan untuk memeriksa patah tulang atau masalah lain. X-
ray dari kedua klavikula Pasien terluka dan terluka dapat diambil.

C. Penatalaksanaan
Pengobatan akan sangat tergantung pada kerusakan dan jenis fraktur yang
terjadi. Kebanyakan klavikula patah sembuh dengan sendiri, hal yang dapat
membantu menyembuhkannya adalah istirahat dan melakukan latihan khusus.
Hal ini sangat penting untuk menjaga lengan dari bergerak untuk
memungkinkan klavikula untuk sembuh total atau perlu salah satu dari tindakan
dibawah berikut:
1. Obat-obatan
Obat-obatan dapat diberikan untuk meringankan rasa sakit. Obat
antibiotik atau suntikan tetanus mungkin diperlukan jika terdapat luka
robek di kulit.
2. Sling atau selempang
Ada beberapa jenis sling yang dapat digunakan untuk mencegah
klavikula patah dari kerusakan lebih lanjut. Sling di ikatkan di lengan dan
digantungkan ke leher untuk kenyamanan dan keamanan.
3. Terapi pendukung
Paket es dapat ditempatkan pada klavikula yang patah untuk
mengurangi pembengkakan, nyeri, dan kemerahan. Latihan yang
meningkatkan jangkauan gerak dapat dilakukan setelah rasa sakit
berkurang. Hal ini membantu untuk membawa kembali kekuatan dan
kekuatan bahu dan lengan.
4. Pembedahan
Mungkin memerlukan pembedahan untuk mengembalikan tulang
kembali ke posisi normal jika patah/ fraktur parah. Pembedahan juga
mungkin diperlukan untuk memperbaiki klavikula yang menonjol keluar
keluar melalui kulit. Pemasangan Plate screw / pen dapat digunakan
untuk menahan tulang lebih stabil. Masalah lebih lanjut, seperti cedera
pada saraf atau pembuluh darah juga dapat diobati dengan operasi.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, agama, alamat, penanggung
jawab dan hubungan dengan klien.
2. Keluhan utama
Tanyakan pada klien keluhan apa yang dirasakan klien pada saat ini
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Tanyakan bagaimana terjadi kecelakaan,apa yang menyebabkan kecelakaan,
patah tulang
b. Riwayat kesehatan dahulu
Adakah dalam klien pernah mengalami trauma/fraktur sebelumnya
c. Riwayat kesehatan keluarga
Adakah didalam keluarga yang pernah mengalami trauma atau fraktur
seperti klien atau penyakit yang berhubungan dengan tulang lainnya.
4. Pola aktivitas
Adakah kehilangan fungsi pada bagian yang terkena/fraktur keterbatasan
imobilitas.
5. Sirkulasi
a. Hipertensi (kadang terlihat sebagai respon nyeri. Ansietas)
b. Hipotensi (respon terhadap kehilangan darah) tachikardi, crt lambat, pucat
bagian yang terkena.
6. Neurosensori
Adanya kesemutan, deformitas, krepitasi, pemendekkan, kelemahan.

7. Diagnosa Keperawatan
1. Syok hipovolemik berhubungan dengan terputusnya vena atau arteri
2. Nyeri akut berhubungan dengan diskontinuitas tulang.
Intervensi:
a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif yang meliputi
karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya
nyeri dan faktor pencetus.
b. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi (teknik nafas dalam)
c. Berikan informasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan dan
respon keluarga terhadap pengalaman nyeri.
d. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik.
3. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
5. Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot
Intervensi :
a. Kaji derajat mobilitas yang dihasilkan oleh cedera
b. Instruksikan pasien untuk / bantu dalam rentang gerak pasien / aktif
pada ekstremitas yang sakit dan yang tidak sakit.
c. Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi.

Anda mungkin juga menyukai