Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS
DI RUANG 19 RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

Disusun Oleh:
TIM PKRS

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)
RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG
MALANG
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS
DI RUANG 19 RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

OLEH:
KELOMPOK 13
ANGGIT KUKUH P.
DINI ANJANI
CANDRA RESTU M.
VENI ISTIANI

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016
HALAMAN PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS
DI RUANG 19 RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Departemen Surgikal


di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang

Disusun Oleh:
KELOMPOK 13
PROFESI NERS PSIK FKUB
2016

Telah diperiksa kelengkapannya pada :


Hari :
Tanggal :
Dan dinyatakan memenuhi kompetensi

Perseptor Akademik, Perseptor Klinik,

( ) ( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Pokok Bahasan : Pengelompokan sampah medis dan non medis


2. Sasaran : Pasien dan keluarga pasien di ruang 19
3. Waktu dan Tempat
 Tempat : Ruang 19 Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang
 Waktu : Jum’at, 16 Desember 2016, Pukul 09.00 WIB
4. Alokasi Waktu : 30 menit
5. Pemberi Materi : Mahasiswa
6. Metode : Ceramah dan diskusi
7. Media : PPT, LCD dan Leaflet
8. Latar belakang
Rumah sakit bersih adalah tempat pelayanan kesehatan yang dirancang,
dioperasikan dan dipelihara dengan sangat memperhatikan aspek kebersihan bangunan
dan halaman baik fisik, sampah, limbah cair, air bersih, dan serangga/binatang
pengganggu. Namun menciptakan kebersihan di rumah sakit merupakan upaya yang
cukup sulit dan bersifat kompleks berhubungan dengan berbagai aspek antara lain
budaya/kebiasaan, prilaku masyarakat, kondisi lingkungan, sosial dan teknologi.
Jika dibandingkan dengan institusi lain mungkin jenis sampah dan limbah rumah
sakit adalah yang terkomplit, tempat yang paling banyak di kunjungi oleh masyarakat
ketika sakit ini mengeluarkan berbagai jenis sampah dan limbah. Masyarakat di dalam
lingkungan rumah sakit yang terdiri dari pasien, pengunjung dan karyawan memberikan
kontribusi kuat terhadap pengotoran lingkungan rumah sakit. Aktivitas pelayanan dan
perkantoran, pedagang asongan, perilaku membuang sampah dan meludah
sembarangan, prilaku merokok dan sejumlah barang atau bingkisan yang dibawa oleh
pengunjung/tamu menambah jumlah sampah dan mengotori lingkungan rumah sakit.
Beberapa waktu lalu, pemberitaan mengenai sampah medis yang ditemukan di
pasaran sebagai mainan anak-anak, menjadi perhatian publik. Seperti diketahui bahwa
seharusnya sampah medis seperti alat infus, alat suntik, dan sarung tangan harus
dimusnahkan setelah digunakan, jangan sampai jatuh ke tangan masyarakat. Hal ini
mendapat tanggapan langsung dari Menteri Kesehatan RI waktu itu, dr. Endang Rahayu
Sedyaningsih MPH, di sela-sela sambutannya saat membuka Konferensi Nasional I
Promosi Kesehatan Rumah Sakit bertema New Challenges of Health Promoting Hospital
in Indonesia di Bandung, Selasa malam (6/3/12). Apabila rumah sakit belum memiliki
alat penanganan medis sendiri, harus memiliki mekanisme kerjasama dengan rumah
sakit yang lebih besar agar dapat ditangani.Ini harus diupayakan”, ujar Menkes.
Pada kesempatan tersebut Menkes menegaskan, tiga hal yang harus diperhatikan
oleh para penyelenggara pelayanan kesehatan, khususnya penyelenggara rumah sakit,
bahwa sarana pelayanan kesehatan harus menjadi tempat yang aman bagi para
pekerjanya, pasiennya, dan masyarakat di sekitarnya.
Limbah rumah sakit, khususnya limbah medis yang infeksius, belum dikelola dengan
baik.Sebagian besar pengelolaan limbah infeksius disamakan dengan limbah medis
noninfeksius.Selain itu, kerap bercampur limbah medis dan nonmedis. Percampuran
tersebut justru memperbesar permasalahan limbah medis.
Limbah medis sangat penting untuk dikelola secara benar, hal ini mengingat limbah
medis termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan beracun. Sebagian limbah
medis termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan sebagian lagi termasuk
kategori infeksius. Limbah medis berbahaya yang berupa limbah kimiawi, limbah
farmasi, logam berat, limbah genotoxic dan wadah bertekanan masih banyak yang
belum dikelola dengan baik. Sedangkan limbah infeksius merupakan limbah yang bisa
menjadi sumber penyebaran penyakit baik kepada petugas, pasien, pengunjung ataupun
masyarakat di sekitar lingkungan rumah sakit. Limbah infeksius biasanya berupa
jaringan tubuh pasien, jarum suntik, darah, perban, biakan kultur, bahan atau
perlengkapan yang bersentuhan dengan penyakit menular atau media lainnya yang
diperkirakan tercemari oleh penyakit pasien. Pengelolaan lingkungan yang tidak tepat
akan beresiko terhadap penularan penyakit. Beberapa resiko kesehatan yang mungkin
ditimbulkan akibat keberadaan rumah sakit antara lain: penyakit menular (hepatitis,diare,
campak, AIDS, influenza), bahaya radiasi (kanker, kelainan organ genetik) dan resiko
bahaya kimia.

9. Tujuan instruksional
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti ceramah dan tanya jawab diharapkan pasiendapat memahami
tentangcara pembuangan sampah medis dan non medis
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, peserta dapat:
a. Menjelaskan pengertian sampah medis dan non medis
b. Mengelompokan mana sampah medis mana sampah non medis
c. Mengerti bagaimana cara pembuangan yang tepat untuk sampah
10. Sub Pokok Bahasan
 Menjelaskan kepada peserta penyuluhan tentang pengertian sampah medis dan non
medis
 Menjelaskan kepada peserta penyuluhan bagaimana pengelompokan sampah
 Menjelaskan kepada peserta apa saja yang termasuk sampah medis
 Menjelaskan kepada peserta apa saja yang termasuk sampah non medis
 Menjelaskan kepada peserta bagaimana cara yang tepat untuk membuang sampah
medis dan non medis di lingkungan

11. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Metode Media


Pendahuluan 5 1. Memberi salam 1. Menjawab Ceramah -
menit 2. Memperkenalkan diri salam dan
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan 2. Mendengarkan Tanya
dan pokok materi yang akan dan Jawab
disampaikan memperhatikan
4. Menggali pengetahuan pasien 3. Menjawab
tentang anemia pertanyaan
Penyajian 15 Menjelaskan materi: 1. Mendengarkan Ceramah PPT
menit 1) pengertian sampah medis dan dan
dan non medis memperhatikan Tanya
2) pengelompokan sampah 2. Mengajukan Jawab
3) cara yang tepat untuk pertanyaan
membuang sampah medis
dan non medis di lingkungan
Penutup 10 1. Penegasan materi 1. Menjawab Tanya -
menit 2. Meminta peserta untuk pertanyaan Jawab
menjelaskan kembali materi yang diberikan
yang telah disampaikan dengan oleh penyuluh
singkat menggunakan bahasa 2. Membalas
peserta sendiri salam
3. Memberikan pertanyaan
kepada peserta tentang materi
yang telah disampaikan
4. Menutup acara dan
mengucapkan salam

12. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
o Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan penyuluhan minimal 10 orang.
o Penyuluhan menggunakan power point
o Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang 19 RSSA Malang.
o Pengorganisasian dan persiapan kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari
sebelumnya.
b. Evaluasi proses
o Penyaji mampu menguasai materi penyuluhan yang diberikan.
o Penyaji mampu menyampaikan materi dengan baik.
o Peserta mendengarkan ceramah dengan baik dan sangat berkonsentrasi
terhadap materi yang disampaikan oleh pemberi penyuluhan.
o Peserta antusias untuk bertanya dalam kegiatan penyuluhan dan menerima
penjelasan dari penyaji.
o Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan penyuluhan selesai
dilaksanakan.
o Tidak ada pasien/keluarga pasien yang mondar-mandir selama kegiatan
penyuluhan berlangsung.
c. Evaluasi hasil
o Pre penyuluhan
25% peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyaji sebelum
penyaji menyampaikan materi penyuluhan.
o Post penyuluhan
Peserta mampu menjawab pertanyaan dari penyaji yang meliputi:
 pengertian sampah medis dan non medis
 pengelompokan sampah
 cara yang tepat untuk membuang sampah medis dan non medis di
lingkungan
13. Media
PPT
LCD
Leaflet
14. Materi
(terlampir)
MATERI TERLAMPIR PEMBUANGAN SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS

PENGERTIAN LIMBAH MEDIS


Limbah medis adalah yang berasal dari pelayanan medis, perawatan, gigi, veterinari,
farmasi atau sejenis, pengobatan, perawatan, penelitian atau pendidikan yang
menggunakan bahan-bahan beracun, infeksius berbahaya atau bisa membahayakan kecuali
jika dilakukan pengamanan tertentu.

JENIS-JENIS LIMBAH MEDIS


1. Limbah benda tajam
Limbah benda tajam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung
atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit seperti jarum
hipodermik, perlengkapan intravena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah. Semua
benda tajam ini memiliki potensi bahaya dan dapat menyebabkan cedera melalui
sobekan atau tusukan. Benda-benda tajam yang terbuang mungkin terkontaminasi oleh
darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan beracun atau radioaktif.

2. Limbah infeksius
Limbah infeksius mencakup pengertian sebagai berikut:
 Limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit
menular (perawatan intensif)
 Limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari
poliklinik dan ruang perawatan/isolasi penyakit menular.

3. Limbah jaringan tubuh


Limbah jaringan tubuh meliputi organ, anggota badan, darah dan cairan tubuh,
biasanya dihasilkan pada saat pembedahan atau otopsi.

4. Limbah sitotoksik
Limbah sitotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi
dengan obat sitotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi sitotoksik.
Limbah yang terdapat limbah sitotoksik didalamnya harus dibakar dalam incinerator
dengan suhu diatas 1000oc.

5. Limbah farmasi
Limbah farmasi ini dapat berasal dari obat-obat kadaluwarsa, obat-obat yang
terbuang karena batch yang tidak memenuhi spesifikasi atau kemasan yang
terkontaminasi, obat-obat yang dibuang oleh pasien atau dibuang oleh masyarakat,
obat-obat yang tidak lagi diperlukan oleh institusi yang bersangkutan dan limbah yang
dihasilkan selama produksi obat-obatan.

6. Limbah kimia
Limbah kimia adalah limbah yang dihasilkan dari penggunaan bahan kimia dalam
tindakan medis, veterinari, laboratorium, proses sterilisasi, dan riset.

7. Limbah radioaktif
Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang
berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida. Limbah ini dapat berasal dari
antara lain : tindakan kedokteran nuklir, radio-imunoassay dan bakteriologis; dapat
berbentuk padat, cair atau gas. Limbah cair yang dihasilkan rumah sakit mempunyai
karakteristik tertentu baik fisik, kimia dan biologi.

8. Limbah Plastik
Limbah plastik adalah bahan plastik yang dibuang oleh klinik, rumah sakit dan
sarana pelayanan kesehatan lain seperti barang-barang dissposable yang terbuat dari
plastik dan juga pelapis peralatan dan perlengkapan medis.

PENGERTIAN LIMBAH NON MEDIS


Selain sampah klinis, dari kegiatan penunjang rumah sakit juga menghasilkan sampah
non medis atau dapat disebut juga sampah non medis. Sampah non medis ini bisa berasal
dari kantor/administrasi kertas, unit pelayanan (berupa karton, kaleng, botol), sampah dari
ruang pasien, sisa makanan buangan; sampah dapur (sisa pembungkus, sisa
makanan/bahan makanan, sayur dan lain-lain).

PENGARUH LIMBAH RUMAH SAKIT TERHADAP LINGKUNGAN KESEHATAN


Pengaruh limbah rumah sakit terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan dapat
menimbulkan berbagai masalah seperti:
1. Gangguan kenyamanan dan estetika, berupa warna yang berasal dari sedimen,
larutan, bau phenol, eutrofikasi dan rasa dari bahan kimia organik.
2. Kerusakan harta benda, dapat disebabkan oleh garam-garam yang terlarut (korosif,
karat), air yang berlumpur dan sebagainya yang dapat menurunkan kualitas bangunan
di sekitar rumah sakit.
3. Gangguan/kerusakan tanaman dan binatang, dapat disebabkan oleh virus, senyawa
nitrat, bahan kimia, pestisida, logam nutrien tertentu dan fosfor.
4. Gangguan terhadap kesehatan manusia, dapat disebabkan oleh berbagai jenis
bakteri, virus, senyawa-senyawa kimia, pestisida, serta logam seperti Hg, Pb, dan Cd
yang berasal dari bagian kedokteran gigi.
5. Gangguan genetik dan reproduksi Meskipun mekanisme gangguan belum
sepenuhnya diketahui secara pasti, namun beberapa senyawa dapat menyebabkan
gangguan atau kerusakan genetik dan sistem reproduksi manusia misalnya pestisida,
bahan radioaktif.
DAFTAR PUSTAKA

Silfa, AB. 2013. Pengelolaan Sampah Limbah Rumah Sakit dn Permasalahannya.


http://ansharcaniago.wordpress.com/2013/02/24/pengelolaan-sampahlimbah-rumah-
sakit-dan-permasalahannya/

Depkes RI 2009 , ’Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Kesehatan Lainnya’. Jakarta

Permenkes RI nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan


Lingkungan Rumah Sakit

Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan


RI.http://www.depkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai