Anda di halaman 1dari 17

Langkah-langkah dalam Penyuluhan Kesehatan

Agustus 27, 2012 oleh langgengdw

Dalam melakukan penyuluhan kesehatan, maka penyuluh yang baik harus melakukan penyuluhan

sesuai dengan langkah – langkah dalam penyuluhan kesehatan masyarakat sebagai berikut

(Effendy, 1998) :

1) Mengkaji kebutuhan kesehatan masyarakat.

2) Menetapkan masalah kesehatan masyarakat.

3) Memprioritaskan masalah yang terlebih dahulu ditangani melalui penyuluhan

kesehatan masyarakat.

4) Menyusun perencanaan penyuluhan

(1) Menetapkan tujuan

(2) Penentuan sasaran

(3) Menyusun materi / isi penyuluhan

(4) Memilih metoda yang tepat

(5) Menentukan jenis alat peraga yang akan digunakan

(6) Penentuan kriteria evaluasi.

5) Pelaksanaan penyuluhan

6) Penilaian hasil penyuluhan

7) Tindak lanjut dari penyuluhan

Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah dalam memberikan ceramah dan demonstrasi, karena

kedua metode ini kerap kali digunakan oleh perawat dalam memberikan penyuluhan kesehatan

masyarakat.

1. Ceramah

Persiapan

1. Menentukan tujuan.

2. Menenukan Sasaran

3. Mempersiapkan Materi.
4. Topik yang dikemukakan hanya satu masalah sesuai dengan kebutuhan sasaran.

5. Mempersiapkan alat peraga yang sesuai dengan topic.

6. Menentukan waktu dan tempat.

7. Mempersiapkan bahan bacaan bila diperlukan.

Pelaksanaan

1. Perkenalan diri.

2. Menjelaskan tujuan ceramah.

3. Menjelaskan pokok permasalahan yang akan dibahas.

4. Menyampaikan materi ceramah dengan suara yang jelas dan bahasa yang mudah dimengerti.

5. Pandangan penceramah dalam menyampaikan materi merata keseluruh sasaran.

6. Bila bisa selingi dengan humor.

7. Gunakan alat peraga untuk memudahkan pengertian pendengar dan bawakan ceramah secara

santai.

8. Berikan kesempatan kepada sasaran untuk bertanya terhadap hal-hal yang kurang jelas.

9. Jawablah pertanyaan-pertanyaan sasaran dengan jelas dan menyakinkan.

10. Sebelum mengakhiri ceramah hendaknya penceramah menyimpulkan hasil ceramahnya.

Penilaian

Ceramah dinilai berhasil apabila :

1. Ada respons dari pendengar dengan banyaknya pertanyaan.

2. Adanya usulan dari sasaran untuk meneruskan kegiatan ceramah.


3. Besarnya perhatian pendengar dari ceramah yang diberikan.

4. Penceramah bertanya kepada pendengar tentang materi yang dibawakannya dan pendengar

dapat menjawab pertanyaan tersebut sekali tidak terhadap seluruh pendengar.

2. Demonstrasi.

Persiapan

1. Menetapkan tujuan.

2. Menentukan materi.

3. Menentukan sasaran dengan latar belakangnya.

4. Menentukan waktu dan perkiraan lamanya waktu demonstrasi.

5. Menentukan alat-alat dan alat peraga yang akan digunakan.

6. Menyesuaikan materi yang akan disampaikan dengan demostrasi yang akan dilaksanakan

7. Mengecek segala persiapan secara keseluruhan serta peralatan yang sudah dipersiapkan.

Pelaksanaan

1. Menjelaskan tujuan demonstrasi.

2. Menciptakan suasana akrab dengan penampilan sikap yang ramah, sopan, dan memikat.

3. Menjelaskan materi yang akan didemonstrasikan dengan memperlihatkan ilustrasi melalui alat-

alat yang dipakai secara teliti dan benar.

4. Memberikan tekanan yang dianggap penting dengan cara mengulang-ulang agar sasaran benar-

benar mengerti dan mudah mengingatnya.


5. Memberikan kesempatan kepada beberapa orang sasaran untuk mendemonstrasikannya seperti

apa yang telah diperagakan oleh penceramah.

6. Memberikan kesempatan untuk Tanya jawab.

Penilaian

Keberhasilan demonstrasi dapat dilihat dari :

1. Banyaknya pertanyaan tentang materi dan prosedur yang didemonstrasikan dan jawaban yang

diberikan dapat memuaskan sasaran.

2. Adanya permintaan untuk melaksanakan demonstrasi serupa atau yang lain dengan sasaran

yang sama atau yang lain.

3. Nampak kepuasan dari sasaran setelah demonstrasi dilaksanakan.

4. Adanya laporan (penelitian) bahwa apa yang didemonstrasikan dapat dilaksanakan dalam

kehidupan sehari-hari

PROGRAM PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT


RUMAH SAKIT QIM

I. PENDAHULUAN
Untuk memelihara kesehatan masyarakat, diperlukan sesuatu rangkaian usaha
yang luas. Perawatan dan pengobatan kuratif di rumah sakit hanyalah salah satu
bagian kecil dari rangkaian usaha tersebut. Efektifitas suatu pengobatan, selain
dipengaruhi oleh pola pelayanan kesehatan yang ada serta sikap dan ketrampilan
para pelaksananya, juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan, sikap, pola hidup
pasien dan keluarganya. Apabila pasien dan keluarganya memiliki pengetahuan
tentang cara-cara penyembuhan dan pencegahan penyakitnya serta keluarga
pasien mampu dan mau berpartisipasi secara positif, maka hal ini akan
membantu peningkatan kualitas kesehatan masyarakat pada umumnya.
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS ) QIM berusaha meningkatkan
pengetahuan pasien, keluarga pasien serta pengunjung rumah sakit tentang
penyakit cara penyembuhan dan pencegahannya. Oleh karena itu PKRS
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program pelayanan Rumah Sakit
QIM
II. LATAR BELAKANG
a. Perlunya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Batang
b. Kebutuhan pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan dalam upaya
pencegahan penyakit dan cara penanggulangannya
III. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS
a. TUJUAN UMUM
Mewujudkan visi Rumah Sakit QIM yaitu menjadi rumah sakit
pilihanmasyarakat terpercaya dan bermutu di Jawa Tengah
b. TUJUAN KHUSUS
1. Mewujudkan kepuasan pelanggan
2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
Rumah Sakit QIM
3. Pasien dan keluarga memahami dan melaksanakan pendidikan
kesehatan yang kita berikan
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Koordinasi dan Pengorganisasian Tim PKRS
a. Pertemuan rutin
b. Penyusunan Program Kerja
c. Penyusunan laporan
d. Tindak lanjut
2. Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan Rumah Sakit
a. Pemberdayaan pasien, keluarga pasien, dan masyarakat
b. Bina Suasana
c. Advokasi
d. Kemitraan
3. Pelatihan Komunikasi efektif
V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Koordinasi dan Pengorganisasian Kegiatan Promosi Kesehatan Rumah
Sakit
a. Rapat Tim PKRS
b. Identifikasi Kebutuhan Leaflet Ruangan
c. Closed Medical Record Review
d. Penyusunan laporan kegiatan
2. Promosi Kesehatan Rumah Sakit
a. Pemberdayaan pasien, keluarga pasien, dan masyarakat
1) Edukasi di dalam gedung Rumah Sakit
a) Edukasi kesehatan untuk pasien rawat inap oleh petugas-petugas
kesehatan, kemudian dicatat dalam lembar pendidikan pasien di
rekam medis
b) Penyuluhan untuk pasien rawat jalan dan keluarga pasien serta
pembesuk di lobby dan ruang tunggu rawat inap.
c) Kampanye kesehatan pada momen khusus
2) Pemberdayaan luar gedung
a) Edukasi kesehatan melalui pembinaan kelompok senam sehat
dengan pertemuan seminggu sekali, rekreasi, dan lain-lain.
b) Promosi kesehatan di masyarakat, baik secara langsung maupun
melalui sosial media dan website RS QIM.
b. Bina Suasana
1) Pemasangan poster dan X banner
2) Pembagian leaflet untuk masyarakat di dalam dan luar gedung
3) Pemutaran video edukasi kesehatan di televisi rumah sakit
4) Slideshow wall paper edukasi kesehatan pada screensaver
komputer rumah sakit
c. Advokasi
Advokasi dilakukan dalam bentuk advokasi kebijakan kawasan tanpa
rokok di RS QIM
d. Kemitraan
Kemitraan dengan Persadia dan Kelompok Senam Jantung Sehat.
3. Pelatihan Komunikasi Efektif
a. Pelatihan Komunikasi untuk tim edukasi PKRS
b. Petugas pelaksana dapat menyampaikan edukasi kesehatan
kepada pasien
VI. JADWAL PELAKSANAAN
Terlampir
VII. SASARAN
Sasaran Kegiatan Promosi Kesehatan di Rumah Sakit adalah masyarakat di
dalam dan luar rumah sakit, yang terdiri atas:
1. Karyawan/petugas kesehatan
2. Pasien
3. Keluarga Pasien
4. Pengunjung Rumah Sakit
5. Masyarakat yang tinggal di sekitar rumah sakit
6. Masyarakat lainnya di Kabupaten Batang
7. Masyarakat di luar Kabupaten Batang (untuk edukasi kesehatan melalui
sosial media dan website)
VIII. PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan setiap akhir bulan
2. Pelaporan kegiatan dilaporkan kepada Pimpinan Rumah Sakit
IX. EVALUASI KEGIATAN
Evaluasi dilaksanakan setiap akhir tahun untuk ditindaklanjuti sesuai masalah /
kendala yang ada.

Mengetahui,
Direktur Ketua Tim PKRS

dr. Ratna Ismoyowati, MARS dr. Syahdat Nurkholis

PEMBUATAN POSTER, LEAFLET DAN


BOOKLET

PEMBUATAN POSTER, LEAFLET DAN


BOOKLET

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok pada Mata Kuliah


Bahasa Indonesia

Yang Diampu oleh Drs. H. M. Nur Fawzan Ahmad, M.A

OLEH :

1. DONI TRI HANGGARA (12.1112)

2. ELYSA DWI CAHYANI (12.1115)

3. KURNIA KARTIKA AJIE (12.1123)

4. ULIL AMRI (12.1148)

5. YULIA PUTRI PRIHATININGSIH (12.1151)

6. ZULFIKAR ZALMI (12.1154)

AKADEMI KEPERAWATAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

2012/2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan
dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan
sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri individu.

Dalam pemberian pelayanan bimbingan dan konseling, dapat juga menggunakan


media sebagai sarana. Misalnya saja dengan menggunakan media poster dan leaflet.
Poster dan leafleat merupakan bentuk kalimat persuasi/ajakan, persuasi atau bujukan
merupakan jenis karya tulis yang bertujuan membujuk, mempengaruhi pembaca dengan
cara mengemukakan argumentasi disertai data atau fakta. Itu sebabnya, persuasi biasanya
ditulis dalam bentuk artikel, makalah hingga ke orasi ilmiah.

Argumentasi yang dikemukakan hendaknya logis, dengan disertai data atau fakta.
Dengan Argumentasi itulah penulis karangan akhirnya mempengaruhi pembaca agar ia mau
mengikuti pendapat yang dikemukakan penulis. Persuasi dapat digolongkan ke dalam
bentuk nonfiksi.

Dalam pembuatan media poster dan leaflet, dapat menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi seperti komputer. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah proses
pembelajaran.

1.2. Rumusan Masalah :

1. Apa itu poster ?

2. Bagaimana ciri-ciri poster ?

3. Apa itu leaflet ?

4. Bagaimana ciri-ciri leaflet ?

5. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam pembuatan leaflet ?

6. Apa itu booklet ?

1.3. Tujuan :

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Agar kita mengetahui dan mengerti apa itu poster, ciri-ciri poster dan cara membuat poster
tersebut.

2. Agar kita mengetahui dan mengerti mengenai apa itu leaflet, ciri-ciri leaflet serta hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam pembuatan leaflet.

3. Agar kita mengetahui dan mengerti mengenai apa itu booklet, ciri-ciri booklet serta hal yang
perlu diperhatikan dalam pembuatan booklet.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Poster

Titik awal kemunculan poster adalah ditemukannya teknik litografi (cetak) dan
kromatografi (pewarnaan) pada akhir tahun 1780-an. Pada pertengahan abad 19 (tahun
1800-an) poster mulai banyak dibuat di Eropa. Pada tahun 1866 Julius Cheret membuat
1000-an poster untuk promosi pameran, pertunjukan theater, dan produk-produk lain di
Paris.

Perbedaan mendasar poster dengan media promosi lainnya adalah poster


biasanya dibaca orang yang sedang bergerak, mungkin sedang berkendara atau berjalan
kaki. Sedangkan brosur, booklet, flyer dirancang untuk dibaca secara khusus, mungkin
duduk atau sesaat sambil berdiri. Karena itu poster harus dapat menarik perhatian
pembacanya seketika, dan dalam hitungan detik, pesannya harus dimengerti.

Poster merupakan kombinasi visualisasi yang kuat dengan warna dan pesan
dengan maksud untuk menangkap perhatian orang lewat, tetapi cukup lama menanamkan
gagasan yang berarti di dalam ingatannya. Media ini pada umumnya digunakan untuk
mengenalkan suatu produk dari suatu perusahaan atau digunakan sebagai sarana
promosi.

Poster adalah salah satu bagian dunia periklanan yang masih bertaji, dalam arti
masih sering dijadikan orang sebagai kanvas dalam berkarya, mungkin karena itulah
banyak orang yang mengira bahwa membuat poster adalah pekerjaan yang rumit dan
susah, baik secara teknis, maupun secara artistik.

Poster merupakan selembar publikasi (baik gambar atau teks atau gabungan
keduanya) dengan maksud untuk ditempelkan di dinding atau di permukaan yang vertikal.
Umumnya ukurannya besar. Yang konvensional ukuran poster adalah 24 x 36 inchi.

Poster digunakan untuk berbagai macam keperluan, tapi biasanya hanya


menyangkut satu dari empat tujuan berikut ini :

1. Mengumumkan atau memperkenalkan suatu acara.

2. Mempromosikan layanan atau jasa.

3. Menjual suatu produk.

4. Membentuk sikap atau pandangan (propaganda).

Karena biasanya sasarannya adalah orang yang bergerak, maka selain berukuran
besar, poster yang baik semetinya :

1. Berhasil menyampaikan informasi secara cepat.

2. Ide dan isi yang menarik perhatian.

3. Mempengaruhi, membentuk opini / pandangan.

4. Menggunakan warna-warna mencolok.

5. Menerapkan prinsip ’simplicity’.

Kegunaan Poster yaitu :

Poster harus memiliki kekuatan dramatik yang tinggi, memikat dan menarik perhatian.
Banyak iklan menggunakan teknik-teknik poster dalam menarik perhatian karena uraian
secara kejiwaan dan merangsang untuk dihayati. Dari uaraian di atas maka poster dapat
digunakan untuk :
 Motivasi

Penggunaan poster dalam pengajaran/pendidikan kesehatan adalah sebagai


pendorong atau motivasi kegiatan belajar-mengajar. Diskusi dapat dilakukan setelah
diperlihatkan sebuah poster mengenai sesuatu topik tertentu.

Sebagai peringatan poster bisa menyadarkan setiap sasaran, pesan melalui poster
yang tepat akan membantu masyarakat menyadarkan sasaran sehingga bisa diharapkan
untuk merubah perilaku dalam praktek sehari-hari

Pengalaman yang kreatif sebagai alat bantu mengajar poster memberi kemungkinan
untuk belajar kreatif dan partisipatif. Poster dapat memberikan pengalaman baru sehingga
menumbuhkan kreativitas sasaran dengan cara belajar.

2.1.1 Ciri-ciri Poster

Poster dapat dibuat di atas kertas, kain, batang kayu, seng, dan semacamnya.
Pemasangannya bisa di kelas, di pohon, di tepi jalan, dan di majalah. Ukurannya
bermacam-macam, tergantung kebutuhan. Secara umum, poster yang baik hendaklah :

1. Sederhana.

2. Menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok.

3. Berwarna.

4. Slogannya ringkas dan jitu.

5. Tulisannya jelas.

6. Motif dan desain bervariasi.

2.2 Pengertian Leaflet

Leaflet merupakan salah satu publikasi singkat dari berbagai bentuk media
komunikasi yang berupa selebaran yang berisi keterangan atau informasi tentang
perusahaan, produk, organisasi dan jasa atau ide untuk diketahui oleh umum.

Leaflet adalah selebaran-selebaran yang bentuk lembarannya seperti daun,


biasanya bentuk leaflet lebih kecil dari pamphlet.

Menurut effendi (1989: 202) dalam kamus komunikasi, leaflet adalah lembaran
kertas berukuran kecil mengandung pesan tercetak untuk disebarkan kepada umum
sebagai informasi mengenai suatu hal atau peristiwa. Menurut kamus Merriam-webster,
leaflet adalah suatu lembaran yang dicetak pada umumnya dilipat yang diharapkan untuk
distribusi secara cuma-cuma. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa leaflet
adalah selebaran tercetak dengan ukuran kecil yang dilipat, berisikan informasi yang
disebarkan kepada umum secara gratis.

2.2.1 Ciri-ciri Leaflet

Adapun ciri-ciri leaflet yaitu :

1.Dilihat dari bentuk leaflet :

a. Lembaran kertas berukuran kecil yang dicetak.

b. Dilipat maupun tidak dilipat.

c.Tulisan terdiri dari 200 ± 400 huruf dengan tulisan ceta biasanya juga diselingi gambar- gambar.

d. Umuran biasanya 20 ± 30 cm.

2. Dilihat dari isi pesan :

a. Pesan sebagai informasi yang mengandung peristiwa.

b. Bertujuan untuk promosi.

c. Isi leaflet harus dapat dibaca sekali pandang.

2.2.2 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan leaflet

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan leaflet, yaitu :

1. Tentukan kelompok sasaran yang ingin dicapai.

2. Tuliskan apa tujuannya.

3. Tentukan isi singkat hal-hal yang mau ditulis dalam leaflet.

4. Kumpulkan tentang subyek yang akan disampaikan.

5. Buat garis-garis besar cara penyajian pesan, termasuk di dalamnya bagaimana bentuk
tulisan gambar serta tata letaknya.

6. Buatkan konsepnya.
7. Konsep dites terlebih dahulu pada kelompok sasaran yanghamper sama dengan kelompok
sasaran.

8. Perbaiki konsep dan buat ilustrasi yang sesuai dengan isi.

2.3 Pengertian Booklet

Booklet adalah media komunikasi massa yang bertujuan untuk menyampaikan pesan
yang bersifat promosi, anjuran, larangan-larangan kepada khalayak massa dan berbentuk
cetakan. Sehingga akhir dari tujuannya tersebut adalah agar masyarakat yang sebagai
obyek memahami dan menuruti pesan yang terkandung dalam media komunikasi massa
tersebut. Menurut Effendy Sholeh dalam bukunya, periklanan di era masa kini,
menyebutkan bahwa booklet adalah suatu sarana periklanan yang mampu menarik banyak
konsumen-konsumen produktif. Hal ini disebabkan oleh adanya booklet yang bisa
mencakup tidak hanya produk saja, akan tetapi dapat mencakup berbagai jenis-jenis
produk yang itu bisa membuat konsumen melakukan perbandingan dalam hal marketing.
Jika pengertian booklet ditinjau dari sisi produksi, maka dapat diambil pengertian bahwa
booklet adalah sebuah media massa cetak yang bertujuan untuk menyebarkan informasi,
memberitahukan informasi. Sehingga pandangan umum masyarakat mengatakan bahwa
booklet tidak jauh berbeda dengan promosi atau sponsor-sponsor. Sebagai contohnya
adalah sebuah perusahaan wara laba yang menggunakan jasa media komunikasi massa
berupa booklet, untuk memasarkan barang-barang yang diproduksinya. Mulai dari bentuk
barang produksi.

2.3.1 Keunggulan dan Kelemahan Booklet.

Sesuatu itu tak mungkin bisa lepas dari keunggulan dan kelemahan. Sedangkan keunggulan
dan kelemahan dari booklet itu adalah :

1. Keunggulan-keunggulan dari booklet itu adalah bahwa booklet ini menggunakan media cetak sehingga
biaya yang dikeluarkannya itu bisa lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan
media audio dan visual serta juga audio visual. Proses booklet agar sampai kepada obyek atau
masyarakat bisa dilakukan sewaktu-waktu. Proses penyampaiannya juga bisa disesuaikan dengan kondisi
yang ada, lebih terperinci dan jelas, karena lebih banyak bisa mengulas tentang pesan yang
disampaikannya.

2. Kelemahan : booklet ini tidak bisa menyebar ke seluruh masyarakat, karena disebabkan keterbatasan.
Tidak langsungnya proses penyampaiannya, sehingga umpan balik dari obyek kepada penyampai pesan
tidak secara langsung (tertunda). Memerlukan banyak tenaga dalam penyebarannya.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pembahasan makalah di atas, dapat disimpulakan bahwa : poster merupakan


gambar-gambar yang dirancang sedemikian rupa sehingga menarik perhatian, sedikit
menggunakan kata-kata, dicetak pada sehelai kertas atau bahan lain yang ditempelkan
pada tempat tertentu. Sebuah poster harus didesain menggugah atau menarik perhatian
khalayak terhadap suatu isu, sehingga dapat menyampaikan pesan secara tepat.
Sedangkan leaflet merupakan selembar kertas yang berisi tulisan cetak tentang sesuatu
masalah khusus untuk suatu sasaran dengan tujuan tertentu. Booklet adalah media
komunikasi massa yang bertujuan untuk menyampaikan pesan yang bersifat promosi,
anjuran, larangan-larangan kepada khalayak massa dan berbentuk cetakan.

DAFTAR PUSTAKA

Ali,Lukman dkk.1990. Badan Penyuluhan Bahasa Indonesia di Timor Timur.Jakarta:Pusat


Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Sadiman, arief s. dkk. 2010. Media pendidikan: pengertian, pengembangan, dan


pemanfaatannya. Jakarta; Rajawali pers.

Samsoerizal, Slamet dkk.1994. Bahasa Indonesia untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta

http://www.scribd.com/doc/57196210/Leaflet-Dan-Pamflet

http://www.anthronic.com/index.php?itemid=29&catid=17
http://www.library.upnvj.ac.id/pdf2/s1/komunikasi/206612035/bab2/pdf.pdf(secured)

Anda mungkin juga menyukai