KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
1.2Tujuan dan Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengawas Konselor
2.2 Persyaratan Pengawas Konselor
2.3 Fungsi Pengawas Konselor
1. Ia harus berperilaku sebagai seorang konsultan atau penasihat bagi Kepala Sekllah dan
guru-guru serta petugas Bimbingan lainnya dalam administrasi progam Bimbingan
Pengetahuan dan perkenalannya dengan prosedur kerja serta teknik-teknik yang efektif
akan sangat bergumna bagi petugas-petugas Bimbingan tersebut., i. Ia harus juga
membantu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan guru-guru dalam
mengadakan wawancara, dalam mencatat dan mengolah data, dan dalam mengadakan
pertemuan antara murid dengan guru. Ia pun harus membantu menjelaskan adanya
program Bimbingan di sekolah pada masyarakat sekitar.
2. Ia harus membantu memilih tangan-tangan kanan guru-guru penyuluh di tiap sekolah
dan membantu penyelenggaraan penataran mengenai administrasi dan pengolahan test-
test kecerdasan dan hasil belajar murid,. Pada pembantu-pembantu para penyuluh harus
dijelaskan bagaimana teknik-teknik dalam memberikan test dan men-score hasilnya
serta pengolahannya. Pengawas Counselor harus mengawasi bagaimana para guru
melaksanankan administrasinya. Testing adalah sangat penting dalam program
Bimbingan dan fungsinya sangat menentukan
3. Ia harus membantu Kepala Sekolah dan guru-guru dalam memelihara catatan-catatan
yang dipergunakan mengenai perkembangan anak dalam segi kesehatan, kepribadian
dan kecerdasannya. Untuk itu perlu ada suatu catatan kumulatif bagi tiap-tiap murid
yang dipelihara sejak anak masuk sekolah sampai ia mendapatkan pekerjaan atau
meneruskan pelajarannya ke sekolah yang lebih tinggi catatan itu merupakan suatu
investarisasi dari pada fakta dan data mengenai anak, yang memungkinkan ia dapat
dibedakan dari teman-temannya, dan yang mencakup faktor-faktor seperti
perkembangan fisik, kesehatan, siafat-sifat pribadi, perkembangan perasaan, hasil
belajar, latar belakang sosial, minat dan bakat-bakatnya yang khusus mendapat
perhatian untuk dikembangkan
4. Ia harus membantu Kepala Sekolah dan guru-guru penyuluh dalam mengelompokkan
murid-murid untuk tujuan-tujuan Bimbingan dan instruksion[l. Guru-guru perlu
mendapat latihan bagaimana seharusnya mengamati tingkah laku murid untuk
menemukan sebab-sebab kesulitan anak, seperti kesehatan yang kurang baik, gugup dan
letih, gangguan-gangguan mental dan fisik, atau keadaan rumah yang kurang
menguntungkan. Pengetahuan mengenai kekurangan-kekurangan atau gangguan-
gangguan yang dialami oleh anak itu akan sangat membantu para guru dalam
mengelompokkan murid-murid bagi keperluan intruksionil dan penyuluhan.
5. Ia harus membantu Kepala Sekolah dan guru-guru dalam menemukan dan menyalurkan
perbedaan-perbedaan imdividuil. Ini dapat dilakukan dengan memberikan guru-guru
informasi yang mendetail mengenai tingkah laku murid, dan masalah-masalah belajar
yang memungkinnkan para guru bekerja lebih efektif dalam menghadapi kasus-kasus
masalah individuil.
6. Program kegiatan integratif, seperti pelaksanaan pengajaran proyek atau unit teaching
akan memberikan lebih banyak kemungkinan dari pada bentuk-bentuk pengajaran
lainnya untuk menghadapi kebutuhan-kebutuhan individu di kelas atau kelompoknya
program kegiatan tersebut memungkinkan bagi anak untuk mencapai hasil individuil
yang memuaskan, di samping ia turut aktif membantu penyelesaian proyek
kelompoknya.
7. Ia harus membantu dalam penyelenggaraan program penataran yang akan menjelaskan
kepada guru-guru bagaimana seharusnya melaksanakan teknik-teknik Bimbingan dan
langkah-langkah yang harus ditempuh untuk memulai program Bimbingan.
8. Ia harus memberi pengarahan bagaimana seharusnya: mengumpulkan dan mengolah
berbagai data mengenai murid, mengamati dan mencatat tingkah laku serta sikap murid
tertentu, mengadakan studi lanjutan dan survey mengenai mata pencaharian penduduk
dan melaksanakan proyek-proyek studi yamh bertujuan khusus untuk keperluan
evaluasi program Bimbingan. Tidak merupakan hal yang amat penting bahwa pengawas
Counselor itu harus telah mendapat pendidikan khusus dan pengalaman-pengalaman
yang diperlukan untuk melaksanankan fungsi-fungsi tersebut pada waktu ia diangkat
sebagai Pengawas. Tetapi yang sangat penting ialah bahwa ia telah menyadari akan
penting dan berat tanggung jawabnya dan bahwa ia beritikad untuk tiada hentinya
meningkatkan mutu pribadinya demi tugasnya melalui usaha-usaha penataran diri, studi
lanjutan dan lebih memperkaya pengalaman-pengalamannya.
9. Ia harus bertindak sebagai pengantara antara sekolah dengan orang tua. Kadang-kadang
timbul suatu suasana yang tidak diinginkan di sekolah, karena adanya salah pengertian.
Mungkin hal itu ditimbulkan oleh kesalahan dari pihak guru tertentu, mungkin pula dari
pihak murid sendiri. Bila sekolah dan rumah telah sama-sama mengetahui kondisi-
kondisi masing-masing yang dapat mempengaruhi anak, maka sangat ideal bila mereka
dapat bahu membahu menciptakan suatu suasana atau lingkungan yang diperlukan
murid. Karenanya sekolah dan rumah harus mengadakan kerja sama untuk kepentingan
anak, bukan masing-masing menempuh jalan sendiri-sendiri. Janganlah ada suatu
peristiwa yang dapat menimbulkan kritik yang negatif. Yang harus diciptakan ialah
suatu suasana di mana sekolah dan rumah saling bantu membantu untuk keperluan
kemajuan dan perkembangan anak, untuk memberikan apa yang cakap dapat
menciptakan relasi yang sehat antara sekolah dan masyarakat, dan karenanya dapat
mencegah kemungkinan timbulnya perselisihan atau pertentangan antara kedua
lingkungan pendidikan tersebut.
10. Ia harus membantu dalam memperluas pengetahuan guru mengenai perkembangan
kebutuhan fisik dan kebutuhan mental semua anak. Untuk itu ia harus berusaha
memasukkan ke dalam program penataran berbagai fase perkembangan anak untuk
dibahas dan dipelajari secara mendalam.
11. Ia harus memperkenalkan keopada Kepala Sekolah dan guru-guru bacaan yang cukup
mengenai Bimbingan dan Penyuluhan. Ia harus membantu mengadakan perpustakaan
sekolah yang memadai untuk membuat Bimbingan dan kurikukulum menjadi vital
dalam hidup anak.
12. Terakhir, ia harus menyadari bahwas sebagai Pengawas Counselor tanggung jawabnya
yang pokok adalah penyuluhan (Counseling). Meskipun waktunya sangat terbatas
karena tugas-tugas lainnya baik sebagai Penilik Sekolah, maupun sebagai Pengawas, ia
perlu menyisikan waktunya di tiap sekolah yang dikunjunginya sekurang-kurangnya 30
menit untuk mengadakan wawancara dengan murid (Counselee) yang diajukan oleh
guru atau Counselor. Dengan jalan demikian ia dapatmembantu secara langsung untuk
meningkatkan nilai pelayanan Counseling di sekolah. Ia akan dapat suatu kesempatan
untuk mengamati bagaimana murid-murid menarik manfaat dari counseling sebagai
suatu gambaran pelayanan baru dalam program sekolah. Dengan demikian ia tidak akan
terlepas dari prhatiaanya terhadap kebutuhan dan masalah-masalah murid
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Salah satu tenaga kependidikan yang dinilai strategik dan penting untuk meningkatkan
kinerja sekolah atau madrasah adalah tenaga pengawas sekolah atau madrasah.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan mutu tenaga pengawas sekolah atau
madrasah antara lain adalah penyempurnaan sejumlah unsur mulai dari rumusan konsep
dasar pengawasan, peranan, dan fungsi pengawas, kompetensi kualifikasi dan sertifikasi,
rekrutmen dan seleksi, penilaian kinerja, pengembangan karir, pendidikan dan pelatihan,
penghargaan dan perlindungan sampai pada pemberhentian dan pensiun. Mengingat
banyaknya unsur-unsur yang harus ditingkatkan pembinaannya dan dibahas, maka pada
kesempatan ini pembahasan dibatasi pada peranan dan fungsi pengawas sekolah atau
madrasah saja
3.2 Saran
Adapun sarannnnnnnnnnnn