Disusun Oleh :
Novriani Datumula
M16010022
Semester 7
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan potensi bahaya (hazard potency)
yang sangat tinggi, beberapa potensi tersebut antara lain adalah gempa bumi,
tsunami, banjir, letusan gunung berapi, tanah longsor, angin ribut, kebakaran
hutan dan lahan. Terdapat 2 (dua) kelompok utama potensi bencana di
wilayah Indonesia yaitu potensi bahaya utama (main hazard) dan potensi
bahaya ikutan (collateral hazard). Potensi bahaya utama (main hazard) dapat
dilihat antara lain pada peta potensi bencana gempa di Indonesia yang
menunjukkan bahwa Indonesia adalah wilayah dengan zonagempa yang
rawan, peta potensi bencana tanah longsor, peta potensi bencana letusan
gunung api, peta potensi bencana banjir.
Di rumah sakit atau instansi kesehatan lainnya seringkali ditemukan
pelayanan kesehatan yang tidak maksimal. Misalnya seperti ketidakadilan
tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan, sikap yang kurang
menyenangkan, pemberian asuhan keperawatan yang tidak sesuai prosedur dan
tidak profesional dalam memberikan pelayanan kesehatan. Adanya keadaan
seperti itu membuat klien merasa tidak puas, sehingga muncul komplain dan
ketidakpercayaan klien terhadap tenaga kerja dan instansi kesehatan yang ada.
Kondisi seperti itu akan terjadi jika rumah sakit, instansi dan tenaga
kerjanya kurang memahami dan tidak menjalankan sistem pelayanan kesehatan
dengan baik serta tidak maksimal dalam memanfaatkan fasilitas yang ada
dalam sistem pelayanan kesehatan. Oleh karena itu disusunlah makalah ini
dengan harapan mampu memperbaiki dan meningkatkan kinerja sistem
pelayanan kesehatan yang ada.
B. Tujuan Penulisan
1. Apa yang dimaksud dengan sistem penanggulangan bencana ?
2. Apa yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Penanggulangan Bencana
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian pcristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
baik oieh faktor alam dan/atau faktor nonalam ulah tangan manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda serta dampak psikologis.
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor.
Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi,
gagal modernisasi, epidemi. dan wabah penyakit.
Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik
sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror.
Potensi bencana.
1. Bencana banjir. Banjir baik yang berupa genangan atau banjir bandang
bersipat merusak, aliran arus air yang tidak terlalu dalam tetapi cepat dan
bergolak (turbulent) dapat menghanyutkan manusia, hewan dan
tumbuhan.
2. Bencana tanah longsor. Gerakan tanah atau tanah longsor yang mampu
merusak lingkungannya baik akibat gerakan tanah dibawahnya atau
karena penimbunan akibat longsor tersebut.
3. Bencana letusan gunung api.
4. Bencana Gempa Bumi. Adalah getaran partikel batuan atau goncangan
pada kulit bumi yang disebabkan oleh pelepasan energi secara tiba-tiba
akibat aktivitas tektonik (gempa bumi tektonik) dan rekahan akibat
naiknya fluida (magma, gas uap dll) dari dalam bumi menuju
kepermukaan, disekitar gunung api, getaran tersebut menyebabkan
kerusakan dan runtuhnya struktur bangunan yang menimbulkan
keruntuhan, disamping itu pula dampak lain yang ditimbulkan adalah
kebakaran, kecelakaan industri dan transfortasi, banjir akibat runtuhnya
bendungan dan tanggul.
5. Bencana Tsunami. Gelombang air laut yang membawa material baik
berupa sisa-sisa bangunan, tumbuhan dan material lainnya menghempas
segala sesuatu yang berdiri didatran pantai dengan kekuatan dahsyat.
Bangunan-bangunan yang mempunyai dimensi lebar dinding sejajar
dengan garis pantai atau tegak lurus dengan arah datangnya
gelombang akan mendapat tekanan yang paling kuat sehingga akan
mengalami kerusakan yang paling parah.
6. Bencana Kebakaran. Kebakaran yang terjadi dipengaruhi oleh faktor
alam berupa cuaca yang kering serta faktor manusia baik yang disengaja
maupun tidak, sedangkan kerusakan yang ditimbulkan
Kriteria Bencana.
1. Kriteria Bencana alam pada skala Tingkat Nasional.
a. Bencana yang terjadi menyebabkan mekanisme sistem pemerintahan
di daerah tersebut, baik dalam kawasan satu provinsi atau lebih tidak
berfungsi.
b. Infrastruktur di kawasan daerah yang terkena bencana mengalami
rusak berat dan tidak berfungsi.
c. Korban manusia baik yang meninggal maupun luka, serta kerusakan
bangunan dan rumah tempat tinggal sangat banyak sehingga
menyebabkan unsur-unsur BPBD Provinsi/BPBD Kabupaten/Kota
tidak mampu mengatasi akibat bencana tersebut.
d. Hasil data korban dan kerusakan daerah yang sangat banyak,
selanjutnya Presiden menetapkan Bencana Nasional.
2. Kriteria Bencana alam pada Skala Tingkat Provinsi.
a. Bencana alam yang terjadi tidak menyebabkan lumpuhnya
mekanisme sistem pemerintahan di kawasan daerah yang terkena
bencana.
b. Infrastruktur hanya sebagian kecil yang tidak berfungsi.
c. Korban manusia dan kerusakan daerah yang timbul, unsur-unsur
BPBD Provinsi masih mampu mengatasi.
d. Unsur-unsur BPBD Provinsi masih mampu mengatasi terhadap
korban manusia dan kerusakan daerah yang timbul.
dunia.
4) Pemenuhan Kebutuhan Dasar.
B. Pengertian Pelayanan Kesehatan
Berikut adalah pengertian pelayanan kesehatan menurut para ahli:
1. Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo
Pelayanan kesehatan adalah subsistem pelayanan kesehatan yang
tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif
(peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat.
2. Menurut Azwar (1996)
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan
sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan perseorangan, keluarga kelompok ataupun
masyarakat.
3. Menurut Depkes RI (2009)
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan
sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun
masyarakat.
4. Menurut Levey dan Loomba (1973)
Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan sendiri
atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah, dan mencembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat.
Dari pengertian-pengertian diatas, disimpulkan bahwa pelayanan
kesehatan adalah semua jenis pelayanan di bidang kesehatan dalam bentuk
peningkatan taraf kesehatan, perencanaan dan rehabilitasi yang diberikan
seseorang atau kelompok kepada orang lain
dalam suatu lingkungan tertentu.
Pengertian Sistem Pelayanan Kesehatan
Berikut ini adalah pengertian Sistem Pelayanan Kesehatan menurut
para ahli:
Menurut Dubois & Miley (2005 : 317) :
• Sistem pelayanan kesehatan merupakan jaringan pelayanan
interdisipliner, komprehensif, dan kompleks, terdiri dari aktivitas
diagnosis, treatmen, rehabilitasi, pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan untuk masyarakat pada seluruh kelompok umur dan dalam
berbagai keadaan.
• Berbagai sistem pelayanan kesehatan meliputi: pelayanan kesehatan
masyarakat, rumah sakit-rumah sakit, klinik-klinik medikal, organisasi-
organisasi pemeliharaan kesehatan, lembaga kesehatan rumah,
perawatan dalam rumah, klinik-klinik kesehatan mental, dan
pelayanan-pelayanan rehabilitasi.
• Pekerja sosial bekerja dalam berbagai sistem pelayanan kesehatan.
Menurut Zastrow (1982 : 319 – 322) , sistem pelayanan kesehatan
diorganisasi dalam komponen :
1) Praktek dokter sendiri, kurang disupervisi, hanya bertanggungjawab
kepada pasien, relatif terisolasi.
2) Setting pelayanan rawat jalan berkelompok, seperti balai-balai
pengobatan atau klinik-klinik khusus (seperti klinik ginjal, balai
pengobatan gigi) atau yang diselenggarakan di perguruan tinggi atau
sekolah-sekolah, di pabrik-pabrik, di perusahaan-perusahaan atau
tempat-tempat kerja lain.
3) Setting Rumah sakit
4) Perawatan dalam rumah
5) Pelayanan kesehatan masyarakat yang diorganisir dalam berbagai
tingkatan: lokal, regional, oleh pemerintah pusat atau nasional, dan
internasional.
Menurut Johntson, M. (1988: 7 - 18) ,
Sistem Pelayanan kesehatan terbagi ke dalam subsistem:
1) Yang menitik beratkan pada pelayanan kuratif
2) Yang menitik beratkan pada pelayanan promotif dan preventif
Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan
1 .Primary Health Care ( Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama )
Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada
masyarakat yang memiliki masalah ringan atau masyarakat sehat
ini mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera
sehingga sifat pelayanan kesehatan adalah layanan
kesehatan dasar.Pelayanan kesehatan ini dapat dilaksanakan oleh
puskesmas atau balai kesehatan masyarakat, dll.
2. Secondary Health Care ( Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua )
Bentuk pelayanan kesehatan ini diperlukan bagi masyarakat yang
membutuhkan perawatan dirumah sakit dan tersedia tenagas
pesialis atau sejenisya.
3 Tertiary Health Service ( Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga)
Tingkat pelayanan kesehatan ini digunakan apabila tingkat
pertama dan kedua tidak lagi digunakan. Pelayanan ini
membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli atau spesialis dan sebagai
rujukan utama seperti rumah sakit A atau B.
Lembaga Pelayanan Kesehatan
1. Rawat Jalan
Lembaga pelayana kesehatan ini bertujuan memberikan pelayanan
kesehatan pada tingkat pelaksanaan diagnosis dan pengobatan pada
penyakit yang akut atau mendadak dan kronis yang dimungkinkan tidak
terjadi rawat inap. Lembaga ini dapat dilaksanakan pada klinik-
klinik kesehatan, seperti klinik dokter spesialis,
klinik perawatan spesialis dan lain-lain.
2. Institusi
Institusi merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang fasilitasnya
cukup dalam memberikan berbagai tingkat pelayanan kesehatan, pusat
rehabilitasi, dan lain-lain.
3. Hospice
Lembaga ini bertujuan memberikan pelayan kesehatan yang
difokuskan kepada klien yang sakit terminal agar lebih tenang dan dapat
melewati masa-masa terminalnya dengan tenang. Lembaga ini biasanya
digunakan dalam home care.
4.Community Based Agency
Merupakan bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang
dilakukan pada klien dan keluarganya sebagaimana pelaksanaan
perawatan keluarga seperti praktek perawat keluarga dan lain-lain.
Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Pelayanan Kesehatan
1. Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Baru
Mengingat adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
maka akan diikuti oleh perkembangan pelayanan kesehatan atau juga
sebagai dampaknya pelayanan kesehatan jelas lebih mengikuti
perkembangan dan teknologi seperti dalam pelayanan kesehatan untuk
mengatasi masalah penyakit-penyakit yang sulit
penyembuhannya, maka digunakanlah alat seperti laser, terapi
perubahan gen, dll. Maka pelayanan kesehatan ini membutuhkan biaya
yang cukup besar dan butuh tenaga yang profesional di bidang tertentu.
2. Pergeseran Nilai Masyarakat
Masyarakat yang sudah maju dengan pengetahuan tinggi, maka akan
memiliki kesadaran yang lebih dalam penngunaan atau pemanfaatan
pelayanan kesehatan, demikian juga sebaliknya pada masyarakat yang
memiliki pengetahuan kurang akan memiliki kesadaran yang rendah
terhadap pelayanan kesehatan, sehingga kondisi demikian akan sangat
mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan.
3. Aspek Legal Dan Etik
Dengan tingginya kesadarn masyarakat terhadap penggunaan atau
pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan, maka akan semakin tinggi pula
tuntunan hukum dan etik dalam pelayanan kesehatan, sehingga pelaku
memberi pelayanan kesehatan harus dituntut untuk memberikan
pelayanan kesehatan secra profesional dengan memperhatikan norma
dan etik yang ada dalam masyarakat.
Strategi Pelayanan Kesehatan
A. Penggerak pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan
B. Memelihara, meningkatkan melindungi kesehatan individu, keluarga,
masyarakat dan lingkungan
C. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
D. Meningkatkan kemandirian masyatakat hidup sehat
Tujuan Pelayanan Kesehatan
1. Promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan)
2. Preventif (pencegahan terhadap orang yang berisiko terhadap penyakit)
3. Kuratif (penyembuhan penyakit)
4. Rehabilitasi (pemulihan)
Tingkat Pelayanan Kesehatan
1. Health Promotion (Promosi Kesehatan)
Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui
peningkatan kesehatan. Contohnya seperti kebersihan perorangan,
perbaikan sanitasi lingkungan, dll.
2. Specific Protection (Perlindungan Khusus)
Melindungi masyarakat dari bahaya atau penyakit-
penyakit tertentu. Contohnya seperti imunisasi, perlindungan keselamatan
kerja.
3. Early Diagnosis And Prompt Treatment (Diagnosis
Dini Dan Pengobatan Segera)
Tingkat dimana sudah mulai timbulnya gejala penyakit. Tingkat ini
dilaksanakan dalam mencegah meluasnya penyakit. Contohnya
seperti survei pencarian kasus baik secara individu maupun masyarakat,
pencegahan terhadap meluasnya kasus, dll.
4. Disability Limitation (Pembatasan Cacat)
Dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat tidak
mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang
ditimbulkan. Contohnya seperti perawatan untuk menghentikan penyakit,
pemberian segala fasilitas untuk mengatasi kecacatan, dll.
5. Rehabilitation (Rehabilitasi)
Dilaksanakan setelah pasien didiagnosa sembuh. Sering pada tahap
ini dijumpai pada fase pemulihan terhadap kecacatan. Sebagaimana
program latihan-latihan yang diberikan pada pasien, memberikan fasilitas
agar pasien memiliki gairah hidup kembali ke masyarakat, dll.
Syarat Pelayanan Kesehatan
1. Tersedia dan Berkesinambungan
Pelayanan kesehatan tersebut harus tersedia dimasyarakat serta
Bersifat berkesinambungan, artinya semua pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan masyarakat tidak sulit ditemukan.
2. Dapat Diterima dan Wajar
Artinya pelayanan kesehatan tidak bertentangan dengan keyakinan dan
kepercayaan masyarakat.
3. Mudah Dicapai
Dipandang sudut lokasi untuk dapat mewujudkan pelayanan
kesehatan yang baik pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi sangat
penting
4. Mudah Dijangkau
Dari sudut biaya untuk mewujudkan keadaan yang harus dapat
diupayakan biaya pelayanan kesehatan sesuai dengan kemampuan ekonomi
masyarakat.
5. Bermutu
Menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan yang disatu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa
pelayanan dan dipihak lain tata cara penyelenggaraanya sesuai dengan kode
etik serta standar yang telah ditetapkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian pcristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oieh
faktor alam dan/atau faktor nonalam ulah tangan manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda serta
dampak psikologis.
Sistem pelayanan kesehatan merupakan suatu wadah atau usaha untuk
meningkatkan taraf kesehatan yang ditujukan langsung kepada individu,
keluarga, kelompok maupun masyarakat, dengan pelayanan integrasi maupun
pelayanan menyeluruh yang meliputi usaha promotif, preventif , kuratif dan
rehabilitatif.
B. Saran
Meskipun makalah ini masih belum sempurna, maka disarankan kepada pembaca
kiranya dapat mempelajari dan mengetahui prinsip dasar penanggulangan bencana. Dengan
demikian dapat turut serta dalam pengendalian dini bencana yang akan terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
PUSAT TERITORIAL ANGKATAN DARAT
PUSAT PENDIDIKAN TERITORIAL
Alimul Hidayat A. Aziz. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Penerbit
Salemba Medika. Jakarta.
http://www.nursingppni.blogspot.com/p/sistem-pelayanan.html diakses pada 3
November 2013 pukul 20.37
http://beequinn.wordpress.com/nursing/kdk-konsep-dasar-keperawatan/sistem-
pelayanan-kesehatan/diakses pada 3 November 2013 pukul 20.58
http://www.aamaulana96.blogspot.com/ diakses pada 4 November 10.34
http://www.baguselek.blogspot.com/ diakses pada 4 November pukul 11.08