CHEMOTHERAPY ( DOTS)
TAHUN 2018
ABSTRAK
umur 15-50 tahun. Keadaan ini membuat kehilangan waktu kerjanya mencapai 3-4
untuk mencapai masyarakat sehat yang pendapatan rumah tangga sekitar 20-30%.
produktif secara sosial maupun ekonomi Indonesia juga dihadapkan pada tantangan
utama yaitu banyaknya kasus TB tidak penderita TB BTA positif sampai dengan
ditemukan dan atau tidak dilaporkan. tahun 2019 sebesar 245/100.000 penduduk.
Menurut Kemenkes RI (2014), angka kasus Lebih dari 95% kematian akibat TB
TB yang tidak ditemukan dan atau tidak terjadi di negara berpenghasilan rendah dan
dilaporkan (TB hilang) mencapai 130.000 menengah enam negara menyumbang 60%
kasus. Hal ini diakibatkan oleh masalah dari total, dengan India memimpin
dengan strategi DOTS, terutama dalam hal tahun 2014 sampai 2015. Ini perlu
dimasyarakat dan pengobatan sesuai pada tahun 2020 untuk mencapai target
penderita TB menjadi fokus utama strategi diperkirakan ada 580.000 kasus baru
DOTS, (Kemenkes RI, 2011). Melalui surat Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO) yang
Tahun 2015-2019 yang di dalamnya Resisten Rifampisin (TB RR) yang juga
telah pula menetapkan target penemuan obat menunjukkan bahwa 3,9% adalah
kasus baru dan 21% dari kasus TB yang masih menjadi negara ke-5 dengan kasus
kasus TB RO terus meningkat, antara lain Indonesia belum dapat mencapai angka
dan belum meratanya rumah sakit (RS) menunjukkan pencapaian 70% CDR dan
rujukan TB RO dan RS Satelit yang 85% angka kesembuhan Cure Rate (CR),
yang bagus (Anonim, 2016c). Hal lain yang pendanaan, kurang memadainya organisasi
perlu diperhatikan dalam pengendalian TB pelayanan TB dan tata laksana kasus, dan
mahal dibanding TB regular (Hwang & (Kemenkes, 2014). Data WHO juga
menanggulangi TB telah dijalankan secara lebih besar dari populasi normal (WHO,
menunjukan kemajuan bermakna dalam dan ketersedian sumber daya sebagai upaya
upaya pengendalian TB, namun Indonesia pencapaian tujuan yang efektif dan efisien
(Kemenkes, 2014). Puskesmas sebagai DOTS (Directly Observed Treatment
petugas dalam program TB, sehingga pengumpulan data atau informasi yang
diharapkan dapat mencapai target indikator bersifat sewajarnya dengan tidak merubah
lain yang telah ditetapkan. pada obyeknya serta informasi dapat digali
rumusan masalah dalam penelitian ini dengan lebih mendalam dan terperinci.
bulan yakni mulai bulan Juni sampai Selanjutnya data sekunder merupakan data
Subjek dan informan dalam penelitian ini sekunder diperoleh dari pengumpulan data
adalah masyarakat yang ada di lingkungan sekunder diperoleh dari puskesmas Tegal
sehingga informan yang dipilih sesuai Tegal Sari Medan. Dengan indikator :
dimaksudkan dalam penelitian ini data yang diperoleh selama penelitian yaitu
atau PMO secara bertahap dan setiap Faskes yang mengobati kasus
menyukseskan serta menggerakkan makanya tadi tuh semua sudah di latih itu
yang petugas kesehatan disini sudah etahu
tersebut TB
an hui uruk TB
Penyuluh 22 73,3% 8 26, an tentang
an tentang 6% penyakit
TB di TB
puskesma h 6% 3%
s puskesma
uan 3% melakuka
tentang n
strategi penyuluh
DOTS an/sosiali
mengikuti 3% DOTS/T
penyuluh OSS
Tentang i 3% 6%
TB dan mengikuti
Gerakan penyuluh
TOSS an tentang
penderita 3%
orang dengan nilai frekuensi sebesar 93,3 ini, pada keadaan tertentu dapat dilakukan
pengetahuan tentang TB. Namun frekuensi kriteria yang jelas yang dapat diterapkan di
93,3% yaitu pada P9, P10, P14 sebanyak 28 Hasil wawancara yang dilakukan
Apakah anda salah satu dari penderita TBC, di wilayah kerja Puskesmas Tegal Sari
Apakah Penyuluhan TBC itu penting?, dan Kecamatan Medan Denai dilakukan oleh
Apakah Bapak/Ibu ada mengalami suatu kader yang umumnya sudah diberikan
penelitian yang dilakukan oleh Muhammad penderita TB paru BTA positif yang diobati
Mansyur Dkk, 2015 yang menyimpulkan di Puskesmas Desa Lalang pada tahun 2014
bahwa penemuan kasus TB paru yang sebanyak 42 penderita dan jumlah penderita
dengan menampung dahak sesuai dengan Sistem ini terdiri dari daftar laboratorium
pedoman SPS (sewaktu-pagi-sewaktu), yang berisi catatan dari semua pasien yang
namun masih ada hambatan dari pasien diperiksa sputumnya, kartu pengobatan
yaitu kurangnya pengetahuan pasien dalam pasien yang merinci penggunaan obat dan
maka hasil yang didapat seharusnya BTA diobati harus mempunyai kartu identitas
positif menjadi BTA negatif. Angka penderita yang telah tercatat di catatan
pada tahun 2014 tergolong sangat rendah Kemanapun pasien ini pergi, dia harus
yaitu sebesar 92 kasus (17%) tidak sesuai menggunakan kartu yang sama sehingga
puskesmas yaitu angka penemuan kasus tidak sampai tercatat dua kali.
paru BTA positif sebanyak 54 orang (10% sistem pencatatan dan pelaporan yang
dilakukan di Puskesmas Tegal Sari Kota Noveyani yang menyatakan bahwa
Medan sudah baik. Ini terlihat data suspect Pencatatan dan pelaporan di menggunakan
dan penderita sudah sangat lengkap dan di sistem pelaporan tuberkulosis dengan
data dari awal memulai pengobatan sampai Hal ini juga sejalan dengan penelitian
dengan memasuki tahap pemulihan dan yang dilakukan oleh Nurmadiyah 2011
secara terus-menerus akan di pantau dan di yang meyatakan pada umumnya responden
digunakan pada saat ini dalam pencatatan pelaporan penderita TB paru di Puskesmas
dan pelaporan berupa SITT (Sistem Padang Pasir sudah baik yaitu
cara online maupun offline. Pencatatan dan Ichlas pada tahun 2010 juga mendapatkan
pelaporan yang dilakukan di Puskesmas hasil yang hampir sama yaitu 80%
Tegal Sari tersebut telah sesuai dengan pencatatan dan pelaporan terlaksana baik
standard operasiona prosedur (SOP) yang dan 20% tidak terlaksana dengan baik.
menjelaskan bahwa bukti kegiatan berupa Penelitian ini sejalan dengan penelitian
format laporan tuberculosis, evaluasi yang yang dilakukan oleh Muhammad Mansyur
dilakukan setiap 3 bulan dengan laporan Dkk, 2015 Berdasarkan hasil penelitian
penelitian yang dilakukan oleh Adistha Eka puskesmas dicatat sesuai jumlah pasien
yang berobat, dengan format laporan yang berbagai aktor sehingga pada akhirnya akan
melakukan pemantauan dan evaluasi Puskesmas Tegal Sari sudah cukup baik
dan evaluasi harus dilakukan untuk dengan pihak Dinkes yang selalu memantau
pelaporan yang dilakukan oleh puskesmas, evaluasi dan sertiap puskesmas serta
di Puskesmas Desa Lalang sudah baik dan menerapkan Program TB dengan strategi
proses kegiatan yang dilakukan oleh agar tercapai zero TB pada tahun 2030.
Hal ini sejalan dengan teori Edwards III DOTS ? (P9) sekitar 63% dan 93%. Ini
kebijakan telah dikomunikasikan secara Tegal sari banyak yang sudah mengetahui
jelas dan konsisten, 3. Disposisi, yaitu apa itu penyakit TB baik penularan maupun
watak dan karakteristik yang dimiliki oleh gejala yg dialami penderita TB. Namun,
pengaruh yang signifikan terhadap Sampai Sehat). Hal ini dapat menjadi
4. Pembahasan Pengolahan Data mengapa hal tersebut dapat terjadi dan apa
yaitu DOTS (P8) dan Apakah Anda investasi dan komitmen yang
manajemen kasus TB nasional, kondisi Puskesmas Tegal sari banyak yang sudah
pengembangan sumber daya manusia dan penderita TB. Namun, ternyata masyarakat
pelatihan, kerjasama lintas program dan masih banyak yang belum mengetahui
program tersedianya OAT (obat anti TOSS (Temukan Obati Sampai Sehat ). Hal
tuberculosis) ini kedua dan sarana ini dapat menjadi pertanyaan maupun
pengendalian TB Nasional harus di perkuat tersebut dapat terjadi dan apa faktor
TB di masyarakat. SARAN
Dari hasil pengumpulan data dan 1. Hal ini dapat menjadi pertanyaan
kuisioner bahwa masih banyak masyarakat mengapa hal tersebut dapat terjadi
yang tidak mengetahui apa itu Program dan apa faktor penyebabnya.
DOTS ? (P9) sekitar 63% dan 93%. Ini DOTS di lingkungan Puskesmas
diharapkan agar dapat mencari tahu Padang Pasir Kota Padang 2011-2013.
Jakarta.
Kemenkes RI. Strategi Nasional
Indonesia. 2014.
Pustaka. Jogjakarta