Anda di halaman 1dari 6

PUDING LIDAH BUAYA (Aloe Vera) DENGAN PENAMBAHAN SUSU

KEDELAI SEBAGAI MAKANAN SELINGAN BAGI PENDERITA


DIABETES MELLITUS TIPE II

DOSEN PEMBIMBING:

Ir. Rindiani. MP

Disusun oleh:

Rossi Kharismawati

G42161348

PROGRAM STUDI D-IV GIZI KLINIK

JURUSAN KESEHATAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER


2019

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Diabetes melitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolik yang terjadi
selama bertahun – tahun yang disebabkan karena pankreas yang tidak cukup
memproduksi insulin atau penggunaan insulin pada tubuh tidak digunakan secara
efektif (Depkes, 2014). Menurut American Diabetes Association (ADA, 2011)
diabetes mellitus yaitu suatu kelompok penyakit metabolik yang karakteristik
hiperglikemianya terjadi disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin
ataupun keduanya. Salah satu penyebab hiperglikemia yaitu diabetes mellitus.
Penyebab diabetes mellitus yaitu adanya gula yang menumpuk di dalam darah
sehingga gagal masuk ke dalam sel. Gagalnya gula yang masuk ke dalam sel,
terjadi akibat jumlah hormon insulin yang kurang atau terdapat cacat fungsi.
Hormon insulin sendiri adalah hormon yang dapat membantu masuknya gula
darah (WHO, 2016).
Riset Kesehatan Dasar (Kemenkes, 2018) menunjukkan bahwa prevalensi
diabetes mellitus di Indonesia mengalami peningkatan dari 6,9% menjadi 8,5%.
Prevalensi diabetes mellitus di Provinsi Jawa Timur menempati urutan ke – 5
teratas di Indonesia. Jumlah penderita diabetes mellitus di Indonesia mayoritas
diderita oleh perempuan. Lebih dari 90% penderita diabetes mellitus merupakan
diabetes mellitus tipe II, hal ini ditandai dengan penurunan sekresi insulin karena
berkurangnya fungsi sel β pancreas secara progresif yang disebabkan oleh
resistensi insulin (Perkeni,2011)
Meningkatnya jumlah penderita penyakit tidak menular yang terjadi secara
konsisten dari tahun ke tahun, menunjukkan bahwa penyakit diabetes mellitus ini
merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan secara khusus. Diabetes
mellitus tipe II ini sangat penting untuk segera diatasi, mengingat tingginya
prevalensi yang terjadi di Indonesia. Dari hasil penelitian Amu (2014) faktor
resiko terjadinya penyakit diabetes mellitus tipe II sebagian besar yaitu
disebabkan oleh faktor genetik, usia, obesitas, hipertensi ringan, serta kurangnya
aktivitas fisik atau olahraga.
Dampak atau komplikasi dari diabetes melitus yaitu dapat menyebabkan
kerusakan diberbagai sistem tubuh terutama syaraf dan pembuluh darah.
Konsekuensi dari diabetes melitus yang sering terjadi yaitu meningkatnya resiko
penyakit jantung dan stroke, neuropati (kerusakan syaraf) di kaki yang
meningkatkan kejadian ulkus kaki, infeksi dan bahkan keharusan untuk amputasi
serta risiko kematian dua kali lipat dibanding bukan penderita diabetes melitus
(Depkes, 2014).
Oleh karena itu, diperlukan makanan yang dapat menurunkan kadar
glukosa darah. Penggunaan bahan – bahan alam yang ada disekitar kita dapat
diolah menjadi obat alami yang aman dikonsumsi bagi kesehatan, salah satunya
yaitu tanaman lidah buaya (Aloe vera). Lidah buaya (Aloe vera) mempunyai
kandungan kimia yaitu kromium dan alprogen dimana kandungan tersebut dapat
bersifat hipoglikemik. Hasil penelitian Wulyani (2007) menunjukkan jus lidah
buaya (Aloe vera) dapat menurunkan kadar glukosa darah. Di dalam lidah buaya
(Aloe vera) mengandung kromium yang dapat merangsang sekresi insulin secara
paten yang menyebabkan glukosa darah dapat masuk ke dalam sel β pankreas.
Dari hasil penelitian Kurniasari (2015) menunjukkan bahwa terjadi
penurunan kadar glukosa darah setelah diberikan olahan Aloe vera yaitu dari
195.40 ,g/dl (Pre Test) menjadi 133.40 mg/dl (Post Test) pada kelompok
perlakuan sejumlah 5 orang. Selain lidah buaya (Aloe vera), bahan alam lain
yang digunakan yaitu kedelai. Mengkonsumsi 25 gram protein kedelai per hari,
efektif dalam menurunkan kadar kolesterol total dalam darah karena terjadinya
perubahan kadar kolesterol – LDL, dan menghambat teroksidasinya LDL. Susu
kedelai dapat mengusir LDL karena susu kedelai mengandung lesitin dan
isoflavon. Lesitin berfungsi melarutkan kolesterol dalam darah sehingga tidak
terjadi penyempitan yang dapat berakibat penyumbatan pembuluh darah.
Isoflavon berperan sebagai antioksidan dan mampu meningkatkan HDL. Selain
itu, isoflavon juga berperan sebagai estrogenik, dan antiatherosklerosis
(Muchtadi, 2010). Menurut hasil penelitian Lieskayanti (2011) menunjukkan
bahwa susu kedelai efektif menurunkan kadar kolesterol pada penderita diabetes
melitus tipe II.
Puding adalah makanan yang terbuat dari hidrokoloid yang diolah dengan
cara dimasak dengan menambahkan air sehingga menghasilkan tekstur yang
lembut. Puding merupakan hidangan penutup atau dessert yang banyak diminati
oleh masyarakat karena memiliki rasa yang manis, tekstur yang lembut, serta
proses pembuatannya relatif mudah dan cepat. Daya terima puding yaitu puding
harus memiliki warna yang menarik , rasa yang disukai tidak terlalu manis,
aromanya harum sesuai dengan bahan pengisinya serta tekturnya yang kenyal
(Sari, 2014).
Pemanis alami yang biasa dikonsumsi sehari – hari oleh masyarakat yaitu
gula pasir berbahan dasar tebu. Kebutuhan manusia akan gula sangatlah tinggi
dikarenakan pengonsumsian gula yang dilakukan hampir setiap hari. Kandungan
gizi satu porsi gula tebu (pasir) dengan ukuran satu sendok makan atau 10 gram
yaitu 37 kalori dan 9 gram Karbohidrat (Depkes, 2014). Menurut Peraturan
Menteri Kesehatan nomor 30 tahun 2013 tentang Percantuman Informasi
Kandungan Gula, Garam dan Lemak serta Pesan Kesehatan untuk Pangan
Olahan dan Pangan Siap Saji menyebutkan bahwa konsumsi gula lebih dari 50
gram (4 sdm) akan meningkatkan risiko diabetes.
Bagi penderita diabetes hal ini merupakan pantangan yang harus dihindari.
Namun, dalam pembuatan puding membutuhkan cukup gula agar rasa puding
tersebut tidak terasa hambar. Maka, dalam pembuatan puding lidah buaya (Aloe
vera) dengan penambahan susu kedelai ini gula pasir disubstitusikan oleh stevia.
Sehingga penderita diabetes melitus yang ingin menikmati produk pangan manis
tetap bisa menikmati tanpa menimbulkan masalah.
Stevia yang dapat digunakan sebagai pemanis yaitu daunnya (Kholida,
2012) Kelebihan stevia dibandingkan dengan gula tebu yaitu memiliki tingkat
kemanisan 300 kali lebih tinggi dari sukrosa, tidak merusak gigi, dapat
menurunkan tekanan darah, dan tidak meningkatkan kadar gula darah. Selain itu,
stevia memiliki potensi untuk meningkatkan kadar insulin dalam darah,
walaupun jumlah peningkatannya relatif kecil dan tidak signifikan (Limanto,
2017).
Berdasarkan hal diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang pembuatan
puding lidah buaya (Aloe vera) dengan penambahan susu kedelai sebagai
alternatif selingan bagi penderita diabetes melitus tipe II.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah dari
penelitian ini adalah Apakah Pudding Lidah Buaya (Aloe vera) dengan
penambahan susu kedelai dapat menjadi alternatif selingan yang dapat
menurunkan kadar glukosa darah bagi penderita diabetes melitus tipe II?

1.3. Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui manfaat pudding lidah buaya (Aloe vera) dengan
penambahan susu kedelai sebagai makanan selingan terhadap
penurunan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe II.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Menganalisa kandungan serat dan sifat organoleptik puding lidah
buaya (Aloe vera) dengan penambahan susu kedelai.
b. Menganalisa takaran saji puding lidah buaya (Aloe vera) dengan
penambahan susu kedelai sebagai alternatif selingan bagi penderita
diabetes melitus tipe II.
c. Mengetahui pengaruh penambahan stevia terhadap puding lidah buaya
(Aloe vera) dengan penambahan susu kedelai untuk menurunkan kadar
glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe II.
d. Menganalisis efektivitas puding lidah buaya (Aloe vera) dengan
penambahan susu kedelai sebagai penurunan kadar glukosa darah.

1.4. Manfaat
1.4.1 Manfaat bagi peneliti
Peneliti dapat mengembangkan ilmu pengetahuannya dengan
menghasilkan produk baru dengan formulasi yang tepat dalam
pembuatan puding lidah buaya dengan penambahan susu kedelai bagi
penderita diabetes melitus tipe II.
1.4.2 Manfaat bagi institusi pendidikan
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai pengembangan ilmu
pengetahuan di bidang kesehatan, serta dapat dijadikan sebagai kajian
dan bacaan untuk bahan pertimbangan kegiatan penelitian selanjutnya.
1.4.3 Manfaat bagi masyarakat
Hasil penelitian diharap dapat dijadikan sebagai sarana
informasi kepada masyarakat mengenai pembuatan puding lidah buaya
dengan penambahan susu kedelai sebagai alternatif selingan untuk
menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe
II tanpa menimbulkan efek samping melalui terapi non farmakologi.

Anda mungkin juga menyukai