Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan dibawah Dinas
Kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Pelayanan yang diberikan oleh puskesmas
kepada masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan,
pelaporan dan dituangkan dalam satu system. (PERMENKES NO.75 Thn 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat). Dinas kesehatan kota batam merupakan
satuan kerja pemerintah daerah kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
urusan dalam bidang kesehatan dikota batam. Dinas kesehatan kota batam
mempunyai 20 puskesmas yang tersebar baik di mainland atau hinterland.

Puskesmas Tanjung Buntung Bengkong memiliki Luas wilayah kerja 4,5


km2, Jumlah Penduduk 54.569 Jiwa, Laki-laki 27.020 Jiwa, Perempuan 27.549
Jiwa dan 18.047 KK yang terdiri dari 2 (dua) kelurahan yaitu Kelurahan Tanjung
Buntung dan Bengkong laut. Jumlah Penduduk di wilayah kerja UPT. Puskesmas
Tanjung Buntung Bengkong yang cukup besar merupakan tantangan tersendiri
bagi ASN pelayan kesehatan di UPT. Puskesmas Tanjung Buntung Bengkong
untuk dapat memberikan pelayanan secara profesional sesuai dengan nilai-nilai
dasar ASN. Walaupun demikian, adalah suatu keharusan setiap profesi ASN
untuk dapat bekerja secara profesional dan memberikan pelayanan secara
paripurna kepada masyarakat.

UPT Puskesmas Tanjung Buntung Bengkong merupakan Puskesmas


yang telah dioperasikan oleh Pemerintah Kota Batam sejak tahun 2015, berlokasi
di Jalan Komplek Bina Praja No. 03 Kelurahan Tanjung Buntung Kecamatan
Bengkong. Adapun Visi UPT. Puskesmas Tanjung Buntung adalah “Terwujudnya

1
pelayanan kesehatan yang bermutu serta masyarkat yang sehat, hidup bersih dan
mandiri”. Sedangkan Misi yang dimiliki adalah : Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dasar yang profesional, merata dan berkeadilan, Mendorong
kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Menjalin
kerjasama lintas sektor dan lintas program secara terpadu. Mewujudkan
manajemen kesehatan yang berkualitas sehingga mempunyai daya saing yang
kompetitif.

Peserta bertugas di UPT. Puskesmas Tanjung Buntung Bengkong


terhitung sejak tanggal 8 April 2019 dikarenakan peserta mendapat SPT (Surat
Perintah Tugas) dari Dinas Kesehatan kota Batam untuk pindah tugas dari UPT.
Puskesmas Galang ke UPT. Puskesmas Tanjung Buntung Bengkong. Peserta
bertugas sebangai dokter koordinator di bagian Unit Kesehatan Masyarakat
(UKM) khusunya menjalankan Program HIV, baik penemuan kasus HIV dan
pengobatannya, Sosialisasi HIV kepada Masyarakat dan Remaja. Selama bertugas
di UPT. Puskesmas Tanjung Buntung Bengkong peserta merasa program HIV
belum tercermin dalam Visi UPT. Puskesmas Tanjung Buntung Bengkong karena
penemuan kasus HIV belum sepenuhnya bermutu dan menyeluruh serta
masyarakat yang sehat khusus nya diwilayah UPT. Puskesmas Tanjung Buntung
Bengkong. Karena penemuannya belum mencapai standar dari SPM (Standar
Pelayanan Minimal) dan belum menyeluruh hanya pada kelompok populasi kunci
(PS, Penasun, Waria, LSL) dan kelompok Khusus : Pasien Hepatitis, Ibu Hamil,
Pasangan serodiskordan, Pasien TB pasien IMS, Warga Binaan) tapi populasi
lainnya tidak sejalan dengan permenkes No : HK 01.07/MENKES/90/2019.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka


peserta menginginkan perbaikan sehingga tercapainya mutu pelayanan yang
sesuai dengan standar pelayanan minimal dan sesuai visi dari UPT. Puskesmas
Tanjung Buntung Bengkong yang sebenarnya. Sehingga peserta memutuskan
untuk melaksanakan optimalisasi pelayan skrininng HIV tidak hanya untuk
populasi kunci (PS, Penasun, Waria, LSL) dan kelompok Khusus : Pasien
Hepatitis, Ibu Hamil, Pasangan serodiskordan, Pasien TB pasien IMS, Warga
Binaan) melainkan ke Ibu Rumah Tangga diwilayah kerja UPT. Puskesmas

2
Tanjung Buntung Bengkong. Dengan ini dapat mengimplementasikan nilai-nilai
PNS yang ber ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, Anti Korupsi) sehingga mendapatkan Pelayanan Publik yang berintegritas.

B. ANALISIS ISU
a. Environmental Scanning
Isu adalah sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap
diambil keputusannya. Isu mempresentasikan suatu kesenjangan antara
praktik organisasi dengan kondisi ideal yang diharapkan. Berdasarkan
definisi tersebut, isu merupakan suatu hal yang terjadi baik di dalam
maupun di luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan
memberikan efek negatif terhadap organisasi.
Sumber isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi ini
berasal dari tugas pokok dan fungsi (Tupoksi), Sasaran Kinerja Pegawai
(SKP), kegiatan hasil kreatifitas dan penugasan dari atasan. Berdasarkan
kaitannya dengan manajemen ASN, Whole of Government (WoG) dan
pelayanan public didapatkan beberapa isu yang terjadi di unit kerja UPT.
Puskesmas Tanjung Buntung Bengkong. Isu yang diangkat pada
aktualisasi ini adalah isu yang didapatkan dari environmental scanning
yang muncul di lingkungan organisasi UPT. Puskesmas Tanjung Buntung
Bengkong. Environmental scanning adalah sebuah proses pengumpulan
informasi tentang berbagai peristiwa dan hubungannya dengan
lingkungan internal dan eksternal organisasi. Isu-isu tersebut diantaranya:
1. Belum Optimal skrining HIV di wilayah kerja UPT. Puskesmas
Tanjung Buntung Bengkong, hal ini dikarenakan skrining HIV
yang terjadi hanya dilakukan untuk populasi kunci (PS, Penasun,
Waria, LSL) dan kelompok Khusus : Pasien Hepatitis, Ibu
Hamil, Pasangan serodiskordan, Pasien TB pasien IMS, Warga
Binaan) saja, tidak ke populasi lain (contoh : Ibu Rumah
Tangga) (Pelayanan Publik)

3
2. Belum terlaksananya pemberian masker melalui penjaringan
pasien batuk di UPT. Puskesmas Tanjung Buntung Bengkong.
Hal ini guna untuk penjaringan suspek TB di dalam gedung lebih
ditingkatkan lagi. (Pelayanan Publik)
3. Masih rendahnya penggunaan program simpuls (SISKESDA)
pada pendaftaran di UPT. Puskesmas Tanjung Buntung
Bengkong. Hal ini disebabkan SDM yang kurang di pendaftaran
dan kurangnya kesadaran petugas pendaftaran untuk melakukan
penginputan. Program simpuls (SISKESDA) ini berguna untuk
merekap pasien-pasien supaya mudah medeeteksi rekam medic
RM) supaya pelayanan dipendaftaran bisa lebih cepat.
(Manajemen ASN)
4. Belum optimalnya penyuluhan kesehatan dalam gedung di. UPT.
Puskesmas Tanjung Buntung Bengkong. Penyuluhan dalam
gedung ini diharapkan dapat membuat masayarakat dapat
mengerti soal penyakit-penyakit yang sering terjadi di
masyarakat. (Pelayanan Publik)
5. Belum optimalnya kelengkapan pengisisn Rekam Medis (RM)
yang sesuai SOP oleh dokter umum di UPT. Puskesmas Tanjung
Buntung Bengkong. Hal ini dikarenakan SOP Rekam Medik
kurang disosialisasikan dengan baik, system pengecekan
kelengkapan Rekam Medik belum berjalan. Hal ini berkaitan
dengan kolaborasi pelaksanaan pelayanan publik yang
profesional (Whole Of Goverment)

b. Alat Bantu Analisis


Berdasarkan identifikasi isu yang telah dipaparkan,akan
dilakukan penetuan prioritas isu yang akan dicarikan solusi oleh penulis.
Proses penentuan prioritas isu dilakukan dengan menggunakan metode
AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan) untuk
memilih 3 dari 5 isu yang telah ditemukan. Kemudian dari 3 isu tersebut

4
dipilih 1 prioritas isu dengan menggunakan metode USG
(Urgency,Seriousness, dan Growth). Rentang penilaian pada kedua
metode ini adalah 1-5.

Secara lengkap analisis penilaian kualitas isu dengan metode AKPL


tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.1 Analisis Penilaian Isu dengan AKPL

No Identifikasi Isu Kriteria AKPL Total Nilai


A K P L
1 Belum tercapainya skrining 4 5 5 4 18 I
HIV Pada Ibu Rumah Tangga
(IRT) di wilayah kerja UPT.
Puskesmas Tanjung buntung
Bengkong.
2 Belum terlaksananya 4 4 4 4 16 II
pemberian masker melalui
penjaringan pasien batuk di
UPT. Puskesmas Tanjung
Buntung Bengkong.
3 Masih rendahnya penggunaan 3 4 3 4 14 V
program simpuls pada
pendaftaran di UPT.
Puskesmas Tanjung Buntung
Bengkong.
4 Belum optimalnya 4 3 3 3 11 IV
penyuluhan kesehatan dalam
gedung di. UPT. Puskesmas
Tanjung Buntung Bengkong
5 Belum optimalnya 4 3 4 4 15 III
kelengkapan pengisisn Rekam
Medis (RM) yang sesuai SOP
oleh dokter umum UPT.

5
Puskesmas Tanjung Buntung
Bengkong.

Keterangan : Skala likert 1 – 5 (5=Sangat besar, 4=besar, 3=sedang,


2=kecil, 1= sangat kecil) A: Aktual, K: Kekhalayakan, P:Problematik,
L:Kelayakan (AKPL).

Setelah didapatkan peringkat tiga besar berdasarkan metode


AKPL, isu yang ada dianalisis lagi dengan metode USG untuk memilih isu
yang akan di carikan solusinya. Urgency adalah seberapa mendesak isu
tersebut harus dibahas,dianalisa dan ditindak lanjuti. Seriousness adalah
seberapa serius isu tersebut harus dibahas, dianalisa dan ditindak lanjuti.
Sedangkan, Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera.

Secara lengkap analisis penilaian kualitas isu dengan metode USG


dapat dilihat pada tabel3 di bawah ini:

Tabel 1.2 Analisis Penilaian Isu dengan USG

No Isu U S G Total Peringkat

1 Belum Optimalnys skriening 5 5 5 15 1


HIV Pada Ibu Rumah Tangga
(IRT) di wilayah kerja UPT.
Puskesmas Tanjung bunting
Bengkong.

2 Belum terlaksananya 3 3 3 9 3
pemberian masker melalui
penjaringan pasien batuk di
UPT. Puskesmas Tanjung
Buntung Bengkong.

3 Belum optimalnya 3 4 4 11 2
kelengkapan pengisisn Rekam
Medis (RM) yang sesuai SOP
oleh dokter umum UPT.
Puskesmas Tanjung Buntung
Bengkong

6
C. Rumusan Isu
Rumusan isu yang diangkat adalah “Belum Optimalnys skrining HIV
Pada Ibu Rumah Tangga (IRT) di wilayah kerja UPT. Puskesmas Tanjung
Buntung Bengkong.”

 Fokus : Belum Optimalnya Skrining HIV pada Ibu Rumah


Tangga (IRT)

 Lokus : Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Tanjung


Buntung Bengkong

D. Identifikasi Sumbe Isu


HIV dan AIDS merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui
hubungan seksual dan penggunaan jarum suntik yang sering dikaitkan
dengan kesehatan reproduksi terutama kelompok perempuan. Kerentanan
perempuan dan remaja putri untuk tertular umumnya karena kurangnya
pengetahuan dan informasi tentang HIV dan AIDS.

Dilihat dari prevalensi HIV , IRT dengan HIV dan AIDS dalam
beberapa tahun terakhir meningkat mencapai 18,4% dan menduduki
peringkat ke-2 (KPAN, 2014). Jumlah penderita tertinggi kasus HIV dan
AIDS berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki, sedangkan pada
kelompok Ibu Rumah Tangga (IRT) juga beresiko tinggi tertular oleh
suami yang menderita HIV dan AIDS. Hal ini terjadi karena rendahnya
tingkat pendidikan dan kurangnya informasi mengenai pencegahan HIV
dan AIDS (KPA Surakarta, 2014).

Skrining HIV merupakan standar pelayanan minimal untuk penemuan


kasus HIV yang berhak diperoleh orang berisiko terinfeksi HIV termasuk
di dalamnya Ibu Rumah Tangga, karena Ibu rumah tangga adalah
kelompok yang sangat rentan terkena HIV menurut Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang (SPM) dibidang Kesehatan.

7
Dari pelaporan capaian Skrining HIV diperoleh dari januari – Juni 2019
UPT. Puskesmas Tanjung Buntung Bengkong jauh dari target, sasaran
1310 sedangkan capaian puskesmas 114 orang (sekitar 8.7%)

Berdasarkan pengamatan peserta selama bertugas di UPT. Puskesmas


Tanjung Buntung Bengkong dari bulan Februari – Juli 2019 ditemukan
bahwa skrining HIV sangat belum optimal sehingga perserta
berkesimpulan harus ada inobasi lain untuk pemeriksaan HIV. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:

1. Kurangnya pemahaman petugas kesehatan baik itu perawat dan bidan


bahwa skrining HIV merupakan kegiatan yang penting untuk menaikkan
capaian skrining HIV di Standar Pelayanan Minimal (SPM) tidak hanya
populasi kunci saja tetapi bisa dilakukan dilakukan di usia reproduktif
dan masyarakat yang mempunyai factor resiko.
2. Kurangnya keinginan para Ibu Rumah tangga untuk mengetahui Status
HIV dikarenakan masih banyak Stigma di masyarakat.
3. Belum adanya SOP yang baik mengenai skrining HIV.
4. Tidak adanya media promosi kesehatan tertulis untuk masyarakat seperti
leaflet maupun poster tentang HIV dan pemeriksaannya sehingga
masyarakat bisa lebih menambah ilmu pengetahuan nya tentang HIV-
AIDS.

Oleh karena itu Penulis mempunyai gagasan untuk membuat inovasi


untuk melakukan optimalisasi untuk skrining HIV kepada Ibu Rumah
Tangga yaitu melaui program DEKSUHAT (Deteksi HIV supaya sehat)
yaitu dengan selain melakukan penjaringan didalam gedung Puskesmas
juga dengan turun ke posyandu-posyandu untuk melakukan skrining
HIV, dengan sasaran ibu-ibu Rumah tangga yang datang membawa anak
nya untuk menimbang ke posyandu.

E. Analisis Dampak
Peningkatan Penemuan Kasus HIV dengan cara skrining kepada
Ibu Rumah Tangga adalah salah satu cara untuk meningkatkan capaian
penemuan HIV di wilayah kerja UPT. Puskesmas Tanjung Buntung

8
Bengkong, agar capaian SPM ikut meningkat. Apabila Kegiatan ini
belum dilakukan segera maka akan berdampak sebagai berikut :

1. Dampak bagi Petugas Kesehatan


Dokter bisa mengidentifikasi pasien-pasien yang terinfeksi virus HIV
sehingga dapat meningkatkan safety (Keselamatan)dari petugas
medis itu sendiri.
2. Dampak bagi Organisasi
Dampak untuk organisasi jika tidak dilakukan kegiatan tersebut
adalah uruknya citra pemerintah dan Puskesmas Tanjung Buntung
karena tidak mampu menemukan kasus HIV yang ada diwilayah
kerja UPT. Puskesmas Tanjung Buntung Bengkong
3. Dampak bagi Masyarakat
Dampak bagi masyarakat adalah Meningkatnya angka kesakitan dan
angka kematian Ibu Rumah Tangga, Menurunnya usia harapan
hidup, Terciptanya generasi yang tidak sehat dan tidak berkualitas,
Meningkatnya cost yang digunakan dalam perawatan orang dengan
HIV AIDS.

F. Ruang Lingkup
Rancangan Aktualisasi Peserta Pelatihan Dasar CPNS ini meliputi
penetapan isu, analisis isu, dan kegiatan dalam rangka menyelesaikan isu
tersebut sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), Tugas Tambahan
dari Kepala Puskesmas dan kegiatan hasil kreatifitas dengan menetapkan
nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,Nasionalisme, Etikapublik, Komitmen
mutu dan Anti korupsi) sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) serta dengan
mempertimbangkan aspek pelayanan publik, manajemen ASN serta whole
of government. Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan selama 30 hari
terhitung dari tanggal 12 Agustus – 16 September 2019 di UPT.Puskesmas
Tanjung Buntung Bengkong Kota Batam.

9
Pendidikan dan pelatihan dasar CPNS Kemenkes Golongan III angkatan
7 diselenggarakan selama 51 hari kerja dari tanggal 21 Juli 2019 hingga
28 September 2019 yang terdiri dari 3 tahap:

1.Tanggal 21 Juli – 10 Agustus 2019on campus di Balai Pelatihan


Kesehatan (Bapelkes) Batam.
2.Tanggal 11 Agustus– 23 September 2019 off campus untuk
melaksanakan kegiatan aktualisasi di unit kerja masing-masing, dalam
hal ini untuk penulis di PuskemasGalangBatam.
3.Tanggal 24-28 September 2019 evaluasi aktualisasi di Balai Pelatihan
Kesehatan (Bapelkes) Batam.

G. Lembar Konfirmasi Isu

PENGESAHAN COACH DAN MENTOR

Coach Mentor

Ns. Syamrina M Aris,SST, S.Kep, M.Kes dr. Suriyati, MKKK


NIP 19860918 201001 2 007 NIP 19670603 200701 2 021

H. Judul Aktualisasi
Berdasarkan analisis, rumusan dan identifikasi isu penulis membuat judu
yaitu “Optimalisasi Skrining Kasus HIV pada Ibu Rumah Tangga
(IRT) melalui program DEKSUHAT di Puskesmas Tanjung Buntung
Bengkong”

10
BAB II

PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. RANCANGAN AKTUALISASI
a. Unit Kerja
UPT. Puskesmas Tanjung Buntung Bengkong

b. Identitifikasi Isu
Isu yang diambil adalah Isu yang bersumber dari Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP), Tugas tambahan dari Kepala Puskesmas dan
Kreatifitas dari peserta. Isu ini merupakan isu yang mempengaruhi
peran ASN sebagai Pelayanan Publik. Belum Optimalnya skrining
HIV diwilayah UPT. Puskesmas Tanjung Buntung bengkong
dikarenakan skrining HIV hanya dilakukan pada populasi kunci
saja, sehingga banyak masyarakat belum mengetahui Status HIV
dirinya, sehingga diputuskan untuk membuat menangkat
Optimalisasi Skrining HIV kepada Ibu Rumah Tangga melaui
program DEKSUHAT.

c. Isu Yang akan diangkat


“Belum Optimalnya Skrining HIV pada Ibu Rumah Tangga di
Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Tanjung Buntung Bengkong”

d. Gagasan Pemecahan Isu

Gagasan penyelesaiaan yang akan dikerjakan selama 30 hari


off kampus. Gagasan Pemecahan Isu, menggunakan tabel sebagai
berikut:

11
Tabel 2.1 Jenis Kegiatan Gagasan Pemecahan Isu

Sumber
No Jenis Kegiatan
Kegiatan

1 Sosialisasi Internal SKP

Pembentukan SK TIM DEKSUHAT untuk Pemeriksaan


2 Tugas Tambahan
HIV

3 Pembuatan draft KAK Program HIV, SOP skrining HIV Tugas Pimpinan

4 Pembuatan leaflet skrining HIV Kreativitas

Sosialisasikan draft SOP, KAK dan leaflet skrining HIV


5 Tugas Pimpinan
pada Petugas Kesehatan

Sosialisasikan draft SOP, KAK dan leaflet skrining HIV


6 pada Petugas Kesehatan Tugas Pimpinan

Pelaksanaan/implementasi skrining HIV pada Ibu


7 SKP
Rumah Tangga di Posyandu

12
Tabel 2.2 Rancangan Aktualisasi
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Visi Misi Organisasi Organisasi

1 Sosialisasi kepada 1. Melapor ke pimpinan Lembar - Peserta membuat janji kepada pimpinan Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini akan
Internal Puskesmas tentang rancangan Persetujuan untuk melapor dengan cara pengirimam visi puskesmas menguatkan nilai-nilai
Aktualisasi yang akan Whatsapp (Etika Publik) “Terwujudnya Puskesmas Tanjung
dilakukan. - Peserta menjelaskan secara detail dan pelayanan kesehatan Buntung yaitu:
sopan santun dengan bahasa Indonesia yang bermutu serta MASTATUNG
yang baik dan benar (Nasionalisme) masyarkat yang sehat,
- Peserta mendengarkan masukan dari hidup bersih dan Melayani dengan
pimpinan dengan cara bermusyawarah mandiri” sepenuh hati
(Nasionalisme) Melayani dengan
- Peserta menjelaskan tentang Rancangan Dan sesuai dengan amanah,
Aktualisasi dengan detail & Lengkap misi Puskesmas Memberikan
(Anti Korupsi) Tanjung Buntung pelayanan kepada
- Peserta mencatat smua hasil diskusi yaitu : masyarakat dengan
dengan pimpinan (Akuntabilitas) “Menyelenggarakan adil / tidak
2. Mencari Study Literatur Bahan dan - Peserta mengumpulkan semua bahan dan pelayanan kesehatan membedakan status
untuk sosialisasi internal Panduan tersedia panduan yang melalui internet atau dasar yang social
google akan dijadikan bahan persentase professional, merata, Menciptakan
dengan penuh tanggung jawab dan berkeadilan” pelayanan dengan
(Akuntabilitas), berintegritas (Etika program - program
Publik) professional dan tidak memihak yang unggul dan
(Nasionalisme), bersungguh-sungguh trampil ke
agar didapatkan hasil yang efektif dan masyarakat.
efisien (Komitmen Mutu) serta Menciptakan dan
terhindar dari intervensi kepentingan menjaga
pribadi (Anti Korupsi) keharmonisan
hubungan antar

13
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Visi Misi Organisasi Organisasi

3. Pembuatan bahan untuk Powerpoint - Peserta membuat powerpint dengan sesama staff dan
persesntase sosialisasi tersedia menggunakan bahasa Indonesia dengan pasien (Nyaman &
internal rancangan baik dan benar (Nasionalisme) Gotong royong)
aktualisasi

4. Pembuatan Jadwal Jadwal Sosialisasi Peserta mengatur jadwal sosialisasi


Soaialisasi Internal tersedia Internal yang bisa diikuti seluruh
pegawai puskesmas (Komitmen Mutu)
dengan cara bermusyawarah dan
menggunakan bahasa yang mudah
dipahami (Nasionalisme), dan
menunjukkan pribadi yang sopan dan
santun (Etika Publik)

5. Pelaksanaan sosialisasi Undangan, Peserta mensosialisaikan rancangan


internal Absensi, Notulen, aktualisasi dan panduannya
Dokumentas menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti, sopan santun (Etika Publik),
memberikan kesempatan bertanya
tentang rancangan aktualisasitanpa
membeda-bedakan satu dengan yang
lainnya (Nasionalisme)

14
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Visi Misi Organisasi Organisasi

2 Pembuatan SK Tim 1. Membuat janji kepada Jadwal ditentukan - Peserta membuat janji kepada pimpinan Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini akan
skrining HIV kapus dan ka TU untuk untuk melapor dengan cara pengirimam visi UPT. Puskesmas menguatkan nilai-nilai
pembuatan SK TIM Whatsapp (Etika Publik) Tanjung Buntung Puskesmas Tanjung
Skrining HIV - Peserta menjelaskan secara detail dan Bengkong Buntung yaitu:
sopan santun dengan bahasa Indonesia “Terwujudnya MASTATUNG :
yang baik dan benar (Nasionalisme) pelayanan kesehatan
- Peserta mendengarkan masukan dari yang bermutu serta Membuat SK TIM
pimpinan dengan cara bermusyawarah masyarkat yang sehat, Skrining HIV secara
(Nasionalisme) hidup bersih dan Trampil, dan
- Peserta menjelaskan tentang Rancangan mandiri” mempunyai nilai
Aktualisasi dengan detail & Lengkap Unggul sesuai
(Anti Korupsi) Dan sesuai dengan Amanah Yang telah
Peserta mencatat smua hasil diskusi misi Puskesmas diberikan untuk
dengan pimpinan (Akuntabilitas) Tanjung Buntung dilaksanakan secara
2. Konsultasi dengan kapus Lembar Peserta menyampaikan hasil yang akurat, yaitu : Gotong Royong.
dan ka TU tentang SK persetujuan jujur dan terpercaya (Akuntabilitas) “Mewujudkan
Tim Skrining HIV melaui dengan sopan santun (Etika Publik) dan manajemen kesehatan
Program DEKSUHAT menggunakan bahasa yang mudah yang berkualitas
dipahami (Nasionalisme) serta penuh sehingga mempunyai
tanggung jawab dan berorientasi pada daya yang sehat yang
visi misi puskesmas (Komitmen Mutu) kompettitif

15
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Visi Misi Organisasi Organisasi

3. Penandatangan SK Tim SK Tm Skrining Peserta mencetak SK TIM Skrining HIV


skrinng HIV melalui HIV melalui sesuai dengan prosedur yang baik dan
Program DEKSUHAT program benar (Akuntabilitas) agar
DEKSUHAT menghasilkan cetakan yang baik dan
tersedia bermutu (Komitmen Mutu)

3. Pembuatan KAK 1. Mencari referensi / Bahan Buku & Panduan - Peserta mengumpulkan semua bahan dan Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini akan
Program HIV , dan dalam pembuatan KAK penyakit HIV panduan yang melalui internet atau visi UPT. Puskesmas menguatkan nilai-nilai
SOP Skrining HIV HIV dan SOP Skrining google dan mengamati yang dilakukan di Tanjung Buntung UPT. Puskesmas
HIV puskemas akan dijadikan bahan Bengkong Tanjung Buntung
pembuatan KAK dan SOP dengan penuh “Terwujudnya Bengkong yaitu:
tanggung jawab (Akuntabilitas), pelayanan kesehatan
berintegritas (Etika Publik) professional yang bermutu serta Membuat KAK dan
dan tidak memihak (Nasionalisme), masyarkat yang sehat, SOP program HIV
bersungguh-sungguh agar didapatkan hidup bersih dan secara Trampil, dan
hasil yang efektif dan efisien mandiri” mempunyai nilai
(Komitmen Mutu) serta terhindar dari Unggul sesuai
intervensi kepentingan pribadi (Anti Dan sesuai dengan Amanah Yang telah
Korupsi) misi Puskesmas diberikan untuk
Tanjung Buntung dilaksanakan secara
2. Menyusun KAK Program KAK Program - Menyusun KAK Program HIV dan SOP yaitu : Gotong Royong.
HIV dan SOP Skrining HIV, Skrining dengan benar dan teliti “Mewujudkan
HIV SOP skrining HIV (Komitmen Mutu), manajemen kesehatan
penuh rasa tanggung jawab yang berkualitas
(Akuntabilitas) sehingga mempunyai
3. Melapor Kepimpinan Lembar Penulis menyampaikan hasil yang daya yang sehat yang
tentang hasil pembuatan Persetujuan akurat, jujur dan terpercaya kompettitif
KAK Program HIV dan (Akuntabilitas), menyampaikan
SOP Skrining HIV informas di dengan sopan santun (Etika
Publik) dan menggunakan bahasa yang

16
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Visi Misi Organisasi Organisasi

mudah dipahami (Nasionalisme) serta


penuh tanggung jawab dan berorientasi
pada visi misi puskesmas (Komitmen
Mutu),

-
4 Persiapan sarana 1. Membuat Daftar Daftar checklist - Peserta mencari dan menilai data Dan sesuai dengan Kegiatan ini akan
dan prasarana cheacklist untuk checklist secara teliti dan bertanggung misi Puskesmas menguatkan nilai-nilai
persiapan sarana & jawab (Akuntabilitas), jujur dan Tanjung Buntung UPT. Puskesmas
prasarana berintegritas (Etika Publik), yaitu : Tanjung Buntung
professional dan tidak memihak “Menyelenggarakan Bengkong:
(Nasionalisme), bersungguh-sungguh pelayanan kesehatan
agar didapatkan hasil yang efektif dan dasar yang Mempersiapkan
efisien (Komitmen Mutu) serta professional, merata, sarana dan prasarana
terhindar dari intervensi kepentingan dan berkeadilan” dengan penuh
pribadi (Anti Korupsi) “Mewujudkan keTrampilan dan
2. Mendesign leaflet HIV Leaflet tentang - Mendesign leaflet dengan benar,teliti dan manajemen kesehatan Amanah untuk
HIV menarik (Komitmen Mutu), serta penuh yang berkualitas memeperisapkan
rasa tanggung jawab (Akuntabilitas) sehingga mempunyai sehingga menjadi
dan menggunakan bahasa Indonesia yang daya yang sehat yang program yang Unggul
baik dan benar (Nasionalisme) kompettitif dan dapat dikerjakan
3. Melaporkan hasil daftar Lembar - Peserta menyampaikan hasil yang akurat, dengan ber Gotong
checklist dan leaflet Persetujuan jujur dan terpercaya (Akuntabilitas), Royong
kepada pimpinan dengan sopan santun (Etika Publik) dan
menggunakan bahasa yang mudah
dipahami (Nasionalisme) serta penuh
tanggung jawab dan berorientasi pada
visi misi puskesmas (Komitmen Mutu)

4. Mencetak leaflet Hardcopy leaflet - Peserta mencetak leaflet sesuai dengan


skrining HIV prosedur yang baik dan benar
(Akuntabilitas), agar menghasilkan
cetakan yang menarik dan bermutu
(Komitmen Mutu) dengan

17
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Visi Misi Organisasi Organisasi

menggunakan bahasa Indonesia yang


baik dan benar (Nasionalisme)
5 Sosialisasi dengan 1. Melapor ke pimpinan Lembar - Peserta membuat janji kepada pimpinan Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini akan
Petugas Kesehatan tentang rencana Persetujuan untuk melapor dengan cara pengirimam visi puskesmas menguatkan nilai-nilai
sosialisasi dengan petugas Whatsapp (Etika Publik), Peserta “Terwujudnya UPT. Puskesmas
kesehatan menjelaskan secara detail dan pelayanan kesehatan Tanjung Buntung
sopansantun dengan bahasa Indonesia yang bermutu serta Bengkong :
yang baik dan benar (Nasionalisme), masyarkat yang sehat,
Peserta mendengarkan masukan dari hidup bersih dan Sosialisasi dengan
pimpinan (Etika Publik), Peserta mandiri” kader Posyandu
mencatat smua hasil diskusi dengan dilakukan dengan
pimpinan dengan penuh tanggung jawab Dan sesuai dengan Santun, dilakukan
(Akuntabilisme) misi Puskesmas dengan Trampil
Tanjung Buntung sehingga
2. Menyiapkan media Powerpoint, - Peserta mempersiapkan bahan dan media yaitu : menghasilkan
sosialisasi berupa power leaflet tersedia dengan benar dan bersungguh-sungguh “Menyelenggarakan program yang Unggul
point, draft SOP dan (Akuntabilitas) pelayanan kesehatan dan bekerja dengan
leaflet serta undangan agar didapat hasil yang bermutu dasar yang gotong Royong
(Komitmen Mutu) professional, merata,
3. Mensosialisasikan SOP Undangan, - Peserta mensosialisaikan draft SOP dan dan berkeadilan”
dan leaflet skrining HIV Absensi, Notulen leaflet menggunakan bahasa yang mudah “Mendorong
pada petugas kesehatan di dan Dokumentasi dimengerti, sopan santun (Etika Publik), kemandirian
Puskesmas - memberikan kesempatan bertanya tanpa masyarakt untuk
membeda-bedakan satu dengan yang berprilaku hidupo
lainnya (Nasionalisme) bersih dan sehat”
- Menjawab dengan sungguh-sungguh dan “Menjalin kerjasama
mencatat semua pembelajaran yang ada lintas sector dan lintas
(Akuntabilitas) program secara
terpadu”
“Mewujudkan
manajemen kesehatan
yang berkualitas
sehingga mempunyai
daya yang sehat yang
kompettitif

18
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Visi Misi Organisasi Organisasi

6 Sosialisasi dengan 1. Melapor ke pimpinan Lembar - Peserta membuat janji kepada pimpinan Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini akan
kader posyandu tentang rencana Persetujuan untuk melapor dengan cara pengirimam visi puskesmas menguatkan nilai-nilai
sosialisasi dengan kader Whatsapp (Etika Publik), Peserta “Terwujudnya UPT. Puskesmas
posyandu menjelaskan secara detail dan pelayanan kesehatan Tanjung Buntung
sopansantun dengan bahasa Indonesia yang bermutu serta Bengkong :
yang baik dan benar (Nasionalisme), masyarkat yang sehat,
Peserta mendengarkan masukan dari hidup bersih dan Sosialisasi dengan
pimpinan (Etika Publik), Peserta mandiri” kader Posyandu
mencatat smua hasil diskusi dengan dilakukan dengan
pimpinan dengan penuh tanggung jawab Dan sesuai dengan Santun, dilakukan
(Akuntabilisme) misi Puskesmas dengan Trampil
Tanjung Buntung sehingga
yaitu : menghasilkan
“Menyelenggarakan program yang Unggul
pelayanan kesehatan dan bekerja dengan
dasar yang gotong Royong
2. Menyiapkan media Power point, - Peserta mempersiapkan bahan dan media professional, merata,
sosialisasi berupa power draft SOP, leaflet dengan benar dan bersungguh-sungguh dan berkeadilan”
point, draft SOP dan skrining HIV (Akuntabilitas) “Mendorong
leaflet serta undangan tersedia. agar didapat hasil yang bermutu kemandirian
(Komitmen Mutu) masyarakt untuk
berprilaku hidupo
3. Mensosialisasikan draft Draft SOP dan - Peserta mensosialisaikan draft SOP dan bersih dan sehat”
SOP dan leaflet skrining leaflet leaflet menggunakan bahasa yang mudah “Menjalin kerjasama
HIV pada kader tersosialisasi dimengerti, sopan santun (Etika Publik), lintas sector dan lintas
posyandu - memberikan kesempatan bertanya tanpa program secara
membeda-bedakan satu dengan yang terpadu”
lainnya (Nasionalisme) “Mewujudkan
- Menjawab dengan sungguh-sungguh dan manajemen kesehatan
mencatat semua pembelajaran yang ada yang berkualitas
(Akuntabilitas) sehingga mempunyai
daya yang sehat yang
kompettitif

19
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Visi Misi Organisasi Organisasi

7 Pelaksanaan/ 1. Melapor & minta izin Lembar - Peserta membuat janji kepada pimpinan Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini akan
implementasi Pimpinan tentang persetujuan untuk melapor dengan cara pengirimam visi puskesmas menguatkan nilai-nilai
skrining HIV pada pelaksanaan HIV di Whatsapp (Etika Publik) “Terwujudnya UPT. Puskesmas
Ibu Rumah Tangga posyandu - Peserta menjelaskan secara detail dan pelayanan kesehatan Tanjung Buntng
sopansantun dengan bahasa Indonesia yang bermutu serta Bengkong yaitu:
yang baik dan benar (Nasionalisme) masyarkat yang sehat,
- Peserta mendengarkan masukan dari hidup bersih dan Melakukan pelayanan
pimpinan (Etika Publik) mandiri” dengan senyum
- Peserta mencatat smua hasil diskusi Melayani dengan
dengan pimpinan (Akuntabilitas) Dan sesuai dengan sepenuh hati
misi Puskesmas Menciptakan dan
Tanjung Buntung menjaga
2. Menyiapkan alat untuk Alat tes cepat - Peserta mempersiapkan alat tes cepat yaitu : keharmonisan
pemeriksaan HIV, HIV, reagen dan HIV yang terstandar beserta reagen “Menyelenggarakan hubungan antar
Informed consent, dan informed consent (Akuntabilitas) pelayanan kesehatan sesame staff dan
leaflet serta undangan tersedia - sehingga hasil yang didapatkan akurat dasar yang pasien
(Komitmen Mutu) professional, merata, Memberikan
3. Melakukan skrining HIV Data Hasil - Peserta melakukan skrining HIV pada dan berkeadilan” pelayanan kepada
kepada ibu –ibu rumah Skrining HIV ibu dengan sopan santun (Etika Publik) “Mendorong masyarakat dengan
tangga - tidak membeda-bedakan satu dengan kemandirian adil / tida
yang lainnya (Nasionalisme), jujur dan masyarakt untuk membedakan status
teliti dalam melakukan skrin berprilaku hidupo sosial
- ing serta dapat mempertaggungjawabkan bersih dan sehat” Melakukan pelayanan
hasilnya (Akuntabilitas) “Menjalin kerjasama berorientasi pada rasa
4. Melakukan penilaian Data hasil - Penulis melkukan penilaian hasil sesuai lintas sector dan lintas saling menghormati
terhadap hasil skrining skrining HIV dengan keadaan di lapangan dan program secara dan menghargai
meningkat terpercaya (Akuntabilitas) terpadu”
- sesuai dengan prosedur yng berlaku “Mewujudkan
(Etika Publik), manajemen kesehatan
- menggunakan bahasa yang mudh yang berkualitas
dipahami (Nasionalisme) sehingga mempunyai
daya yang sehat yang
kompettitif

20
Tabel 2.3Jadwal Kegiatan

WAKTU

OUTPUT/
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN
HASIL AGUSTUS SEPTEMBER

12 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16

1. Sosialisasi kepada Internal Melapor ke pimpinan tentang hasil Lembar


dari rancangan Aktualisasi Persetujuan
Mencari Study Literatur untuk Buku dan
sosialisasi internal Panduan
tersedia
Pembuatan bahan untuk persesntase Powerpoint
sosialisasi internal rancangan tersedia
aktualisas

Membuat Jadwal Sosialisasi Interna Jadwal

21
WAKTU

OUTPUT/
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN
HASIL AGUSTUS SEPTEMBER

12 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16

sosialisasi
tersedia
Pelaksanaan sosialisasi internal Undangan,
Absensi,
Notulen.
Dokumentasi
2. Pembuat SK TIM HIV Membuat janji kepada kapus dan ka Jadwal
TU untuk pembuatan SK TIM ditentukan
Skrining HIV

Konsultasi dengan kapus dan ka Lembar


TU tentang SK Tim Skrining HIV persetujuan
melaui Program DEKSUHAT

22
WAKTU

OUTPUT/
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN
HASIL AGUSTUS SEPTEMBER

12 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16

Penandatangan SK Tim skrinng SK Tim


HIV melalui Program DEKSUHAT Skrining HIV
tersedia

3. Pembuatan KAK Program Mencari referensi / Bahan dalam Buku dan


HIV , dan SOP Skrining pembuatan KAK HIV dan SOP panduan
HIV Skrining HIV tersedia
Menyusun KAK Program HIV dan KAK dan SOP
SOP Skrining HIV HIV tersedia
Melapor Kepimpinan tentang hasil Lembar
pembuatan KAK Program HIV dan Persetujuan
SOP Skrining HIV
Mencetak KAK dan SOP Skrining Hardcopy
HIV KAK dan SOP
4. Menyiapkan sarana dan Membuat cheacklist untuk Cheacklist
prasarana persiapan sarana & prasarana tersedia

23
WAKTU

OUTPUT/
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN
HASIL AGUSTUS SEPTEMBER

12 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16

Mendesign leaflet Leaflet


tersedia

Melaporkan hasil checklist dan Lembar


leaflet kepada pimpinan persetujuan
Mencetak Leaflet Hardcopy
Leaflet
tersedia
5. Sosialisasi dengan Petugas Melapor ke pimpinan tentang Lembar
rencana sosialisasi dengan petugas
Kesehatan Persetujuan
kesehatan

24
WAKTU

OUTPUT/
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN
HASIL AGUSTUS SEPTEMBER

12 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16

Menyiapkan media sosialisasi Powerpoint,S


berupa power point, SOP dan OP dan lealet
leaflet . tersedia
Mensosialisasikan SOP dan leaflet Undangan,
skrining HIV pada petugas Absensi,
kesehatan di Puskesmas Notulen,
Dokumentasi
6. Sosialisasi dengan kader Melapor ke pimpinan tentang Lembar
rencana sosialisasi dengan kader
posyandu Persetujuan
posyandu

Menyiapkan media sosialisasi Powerpoint


berupa power point, dan leaflet dan lealet
serta undangan tersedia
Mensosialisasikan SOP dan leaflet Undangan,
skrining HIV pada kader posyandu Absensi,

25
WAKTU

OUTPUT/
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN
HASIL AGUSTUS SEPTEMBER

12 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16

Notulen,
Dokumentasi
7. Pelaksanaan/ implementasi Melapor & minta izin Pimpinan Referensi
skrining HIV pada Ibu tentang pelaksanaan HIV di didapatkan
Rumah Tangga posyandu
Menyiapkan alat untuk Alat dan
pemeriksaan HIV, Informed Informed
consent, dan leaflet serta undangan consent
tersedia
Melakukan skrining HIV kepada Laporan yang
ibu – ibu rumah tangga di Posyandu melakukan
skrining
Melakukan penilaian terhadap hasil Laporan
skrining meningkat

26
Keterangan:

Kegiatan 1 Kegaiatan 2 Kegiatan 3

Kegiatan4 Kegiatan 5 Kegiatan 6

Kegiatan 7

27
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
HIV merupakan suatu penyakit menular yang prevalensi na makin
meningkat setiap tahunnya. Sehingga dalam program HIV, Koordinator
dan pemegang program harus melaporkan penemuan baru (skrining) HIV,
pengobatan HIV dan sosialisasi HIV pada remaja atau pada usia
reprodiktif. Hal ini sudah dilakukan di UPT. Puskesmas Tanjung Buntung
Bengkong tapi masih belum bisa mencapai sasaran SPM (Standar
Pelayanan Minimal). Dipelaporan SPM, sasaran penemuan HIV sangat
tinggi 1300 orang sedangkan pencapain Jan-Juni 2019 baru 114 orang
(sektiar 8.7%) . di Tanjung buntung untuk populasi kunci yang dapat
diskrining hanya Ibu hamil saja, makanya capaian HIV rendah, sehingga
peserta berpendapat untuk melakukan penemuan kasus baru (skrinining)
tidak hanya populasi kunci tapi dilakukan penemuan status HIV dengan
pemeriksaan ditujukan juga kepada ibu-ibu rumah tangga melalui program
keliling yang dinamai dengan DEKSUHAT.
Untuk itu dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan Skrining sehingga dapat meningkatkan capaian
dalam SPM dan memovitasi pegawai puskesmas untuk meningkatkan
pelayanannya

28
B. SARAN
Dengan adanya Rancangan aktualisasi, peserta berharap agar
pencapaian program dipuskesmas dapat meningkat khususnya Program
HIV dengan inovasi program baru. Sehingga dapat berdampak untuk
kemajuan puskesmas.
Peserta juga berharap kepala Puskesmas dan seluruh pegawai dapat
mendukung segala kegiataan yang dirancang untuk kemajuan Puskesmas.
Dan akan menjadi kebiasaan dan akhirnya akan jadi karakteristik bagi
seluruh pegawai UPT. Puskesmas Tanjung Buntung Bengkong

29
30
31

Anda mungkin juga menyukai