Anda di halaman 1dari 110

RENCANA STRATEGIS

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2013-2018

SAMARINDA
2014
KATA PENGANTAR

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 15 ayat (3) mengamanahkan bahwa setiap
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diwajibkan menyusun Rencana Strategis
(Renstra). Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,
menegaskan bahwa perencanaan pembangunan adalah suatu proses penyusunan
tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan guna
pemantapan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur dalam jangka waktu tertentu.

Rencana Strategis BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur tahun 2013-2018


adalah dokumen perencanaan BAPPEDA untuk periode 5 (lima) tahun disusun untuk
menjamin adanya konsistensi perencanaan dan pemilihan program/kegiatan prioritas
sesuai tugas dan fungsi BAPPEDA yang sejalan Visi Kepala Daerah yang tertuang dalam
Visi Kaltim Maju 2018 dalam RPJMD 2013-2018 sesuai dengan Perda No.7 Tahun 2014.
Sehingga Renstra merupakan dokumen perencanaan yang menjadi dasar BAPPEDA
Provinsi Kalimantan Timur dalam melakukan strategi dan program-program dalam
mencapai tujuan untuk mewujudkan Visi BAPPEDA 2018.

Demikian disampaikan, atas kerja dari seluruh Tim penyusun dan semua pihak
yang telah memberikan masukan pemikiran, kami menyampaikan terimakasih.
"SALAM KALTIM MAJU 2018"

KEPALA BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Dr. Ir. H. RUSMADI, MS


NIP. 19621030 198803 1 002
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Landasan Hukum 3
1.3. Maksud dan Tujuan 5
1.4. Sistematika Penulisan 5
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN
TIMUR
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi BAPPEDA 9
2.2. Sumber Daya BAPPEDA Provinsi Kalimatan Timur 14
2.3. Kinerja Pelayanan BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur 16
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BAPPEDA 34
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi 37
Pelayanan BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur
3.2. Telaahan, Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala 42
Daerah Terpilih
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra BAPPEDA Provinsi Kalimantan 44
Timur
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan 46
Hidup Strategis
3.5. Penentuan Isu – Isu Strategis 49
BAB IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

4.1. Visi dan Misi BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur. 52


4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BAPPEDA Provinsi 56
Kalimantan Timur
4.3. Strategi dan Kebijakan BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur 62

iii
BAB V PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1 Rencana Program 72
5.2 Rencana Kegiatan 80
5.3 Indikator Pencapaian Tujuan 85
5.4 Pendanaan Indikatif 85
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
6.1 Indikator kerja 99
BAB VII PENUTUP
7.1 Kesimpulan 101
7.2 Kaidah Pelaksanaan 102

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rekapitulasi Pegawai BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur 14


Berdasarkan Eselon &Jenis Kelamin Tahun 2013
Tabel 2.2 Rekapitulasi Pegawai BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur 15
Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2013
Tabel 2.3 Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi BAPPEDA 17
Tabel 2.4 Gambaran Pendanaan BAPPEDA Kalimantan Timur 21
Tabel 4.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Renstra 61
BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur
Tabel 4.2 Strategi dan Sasaran Perencanaan Pembangunan BAPPEDA 65
Provinsi Kalimantan Timur
Tabel 4.3 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Renstra BAPPEDA 70
Provinsi Kalimantan Timur
Tabel 5.1 Rencana Program dan Kegiatan Strategi Pertama dan Kedua 73
Tabel 5.2 Rencana Program dan Kegiatan Strategi Ketiga 74
Tabel 5.3 Rencana Program dan Kegiatan Strategi Keempat 74
Tabel 5.4 Rencana Program dan Kegiatan Strategi Kelima 75
Tabel 5.5 Program, Kegiatan, Indikator dan Pendanaan Indikatif (dalam 87
juta)
Tabel 6.1. Indikator Kinerja BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur Yang 100
Mengacu Kepada Tujuan dan Sasaran RPJMD

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar Struktur Organisasi BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur 13


2.1
Gambar 4.1 Hubungan Visi dan Misi BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur 56

vi
vii
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENDAHULUAN
BAB
I

1.1. Latar Belakang

Suatu negara memiliki tujuan utama yakni menciptakan masyarakat yang adil,
makmur, sejahtera, dan berdaya saing positif sesuai amanat dalam pembukaan UUD 45.
Kunci utama dalam mencapai tujuan negara tersebut adalah dengan melaksanakan
pe ba gu a daerah dala kera gka e ajuka kesejahteraa u u ” da
e erdaska kehidupa ba gsa”. Pembangunan daerah merupakan suatu proses
pembentukan stabilitas kesejahteraan suatu wilayah dengan bertitik tolak pada kinerja
pemerintahan untuk memajukan kualitas masyarakat dari berbagai bidang. Pembangunan
daerah terlaksana melalui beberapa tahapan secara periodik berdasarkan perencanaan
pembangunan di masa depan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan di periode
sebelumnya.

Perencanaan pembangunan daerah merupakan pondasi pokok dalam


penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis perwujudan kesejahteraan masyarakat
dengan fokus perbaikan pelayanan pada setiap periodenya. Perencanaan pembangunan
daerah harus ditempatkan pada core sistem birokrasi penyelenggaraan pemerintah
karena setiap tahapan dalam perencanaan akan menentukan pengelolaan kinerja
pemerintah dalam menjalankan program kerjanya.. Untuk itu, peran dan kedudukan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) menjadi penting dalam
mengoordinasikan aktivitas perencanaan pembangunan baik antara pemerintah daerah
dengan swasta dan masyarakat maupun antara pemerintah pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota, termasuk di dalamnya dukungan sentral dari setiap SKPD.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur


telah memberikan kontribusi besar dalam mendorong pencapaian tujuan pembangunan
Provinsi Kalimantan Timur selama ini. Walaupun masih dijumpai berbagai kelemahan dan
hambatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BAPPEDA terus berbenah diri dan
beradaptasi terhadap berbagai perubahan dan perkembangan arah pembangunan yang
kian kompleks.

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 1
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur memiliki agenda utama dalam lima tahun ke
depan yakni menyukseskan pencapaian prioritas pembangunan yang terangkum dalam
visi misi RPJMD Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018. Agenda utama tersebut
akan dilaksanakan melalui antisipasi terhadap berbagai masalah dan kendala yang belum
sepenuhnya tertangani serta yang diperkirakan akan timbul dalam lima tahun ke depan
dimana salah satunya akibat dari perubahan lingkungan strategis yang dinamis. Oleh
kare a itu, perlu ada ya pe yusu a Rencana Strategis” untuk menjamin kontinuitas
dan konsistensi program pembangunan sekaligus menjaga fokus sasaran yang akan
dicapai dalam periode berjalan.

Mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), maka


Rencana Strategis (Renstra) periode 2013-2018 juga menetapkan sasaran-sasaran yang
akan dicapai. Sasaran-sasaran tersebut harus memiliki indikator keberhasilan yang terukur
dan terverifikasi sehingga dapat dijadikan acuan dalam pengendalian, monitoring, dan
evaluasi.

Perencanaan merupakan alat manajerial untuk keberlanjutan dan peningkatan


kinerja suatu lembaga terutama pemerintahan. Oleh karena itu, Renstra BAPPEDA
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018 disusun sebagai pencapaian perencanaan
dan hasil-hasil kajian strategis pembangunan, restrukturisasi organisasi, pembinaan
sumber daya aparatur, dan penyempurnaan manajemen. Perencanaan strategis tersebut
harus dilaksanakan secara selaras, seimbang, dan komprehensif namun tetap memiliki
prioritas-prioritas dalam pelaksanaannya karena setiap komponen dalam renstra memiliki
keterkaitan dan saling bersimbiosis satu dengan yang lain.

Berkaitan dengan hierarki organisasi, Renstra BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur


merupakan penjabaran dari RPJMD Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018 yang
memperhatikan Peraturan Gubernur No. 46 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi,
Rincian Tugas Unit, dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Kalimantan Timur serta memperhatikan Undang-Undang no 25 tahun 2004 tentang SPPN
yang menyebutkan bahwa lembaga perencana pembangunan di Indonesia harus
mengemban tugas dan misi sebagai berikut:

1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;


2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas antar daerah, sektor,
ruang, waktu, serta fungsi antara pusat dan daerah;

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 2
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, dan


pelaksanaan;
4. Mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan dengan melibatkan masyarakat;
dan

5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan,


dan berkelanjutan.

Untuk mewujudkan tugas dan misi tersebut, maka BAPPEDA perlu menetapkan
arah dan peran dalam kurun waktu lima tahun ke depan untuk mencapai visi dan misi
Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur sebagaimana diamanatkan di dalam RPJPD
Tahun 2005-2025 dan RPJMD Tahun 2013-2018. Di tahap awal, upaya terpenting dalam
melaksanakan perencanaan adalah merumuskan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,
kebijakan, program, dan kegiatan, dalam suatu Renstra yang selanjutnya akan dijabarkan
dalam bentuk Rencana Kerja (Renja) di setiap tahunnya.

1.2. Landasan Hukum

Peraturan perundang-undangan yang mendasari penyusunan Rencana Strategis


(Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2013–2018, adalah sebagai
berikut:

1. Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan (Lembaran Negara


Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan


Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran


Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Tahun 4437)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah tentang Penggantian Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2005
Nomor 108; Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548) dan diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 3
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara


Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara


Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka


Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman


Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah


(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 05 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Lembaran Daerah Tahun 2008
Nomor 5);

11. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 09 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan
Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 09);

12. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 15 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2005-2025;

13. Peraturan Gubernur Nomor 46 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi,
dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Lembaga
Teknis Daerah Provinsi Kalimantan Timur;

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 4
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

14. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 04 tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Timur tahun 2009-2013;

15. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; dan

17. Peraturan Daerah Nomor ... Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013 – 2018.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Renstra BAPPEDA ini adalah sebagai pedoman bagi seluruh
komponen/aparatur BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur dalam melaksanakan kegiatan
selama kurun waktu 5 (lima) tahun. Selain itu, Renstra juga dapat digunakan sebagai dasar
perencanaan tahunan dan menjadi pedoman dalam penyusunan Renja guna
menghasilkan perencanaan yang berkesinambungan, sinergis, terpadu, akuntabel, dan
berkualitas.

Tujuan utama penyusunan Renstra BAPPEDA adalah merumuskan kebijakan guna


mendukung pencapaian visi dan misi Kepala Daerah yang tercantum di dalam RPJMD
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018 dengan mengoptimalkan peran perencana
pembangunan sebagai koordinator perencanaan pembangunan daerah.

1.4. Sistematika Penulisan

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi


Kalimantan Timur Tahun 2013-2018, disusun dalam sistematika sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, berisi tentang Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud


dan Tujuan, serta Sistematika Penulisan.

BAB II Gambaran Pelayanan BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur, berisi


Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda, Sumber Daya Bappeda,

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 5
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Kinerja Pelayanan Bappeda, serta Tantangan dan Peluang


Pengembangan Pelayanan Bappeda Provinsi Kalimantan Timur.

BAB III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi, berisi Identifikasi
permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD; Telaahan
Visi, Misi, serta Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih; Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi; Telaahan Rencana
Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis; serta
Penentuan Isu-isu Strategis yang akan dihadapi.

BAB IV Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan, berisi visi
dan misi SKPD, tujuan dan sasaran, serta strategi dan kebijakan Bappeda
Provinsi Kalimantan Timur yang berpedoman kepada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013–2018.

BAB V Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan


Pendanaan Indikatif, berisi program, kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif Bappeda Provinsi
Kalimantan Timur.

BAB VI Indikator Kinerja BAPPEDA yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD, berisi indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan
capaian kinerja Bappeda lima tahun mendatang dalam rangka
mendukung pelaksanaan RPJMD 2013-2018.

BAB VII Penutup

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 6
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

GAMBARAN PELAYANAN BAB


BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR II

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan suatu lembaga


pemerintahan yang bertugas membantu Kepala Daerah dalam menyelenggarakan dan
melaksanakan kebijakan pemerintahan terutama berta

ggungjawab atas perencanaan pembangunan daerah. Penjabaran tersebut


merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah dimana Kepala BAPPEDA bertanggungjawab terhadap tugas pokok dan fungsi
perencanaan pembangunan.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, BAPPEDA selalu berupaya untuk
meningkatkan kinerjanya sebagai lembaga perencanaan yang handal dalam semua aspek
pembangunan termasuk penerapan good governance secara konsisten. Selain itu, sebagai
upaya pencapaian visi dan misi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur lima tahun ke
depan, BAPPEDA memprioritaskan pada peningkatan kapasitas, kecepatan dan mutu
pelayanan, serta efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya yang dimiliki.

Anggaran berbasis kinerja akan menjadi dasar penganggaran setiap kegiatan


sehingga sasaran dan indikator pencapaian hasil dari program pembangunan dapat
terealisasi sesuai target. Pencapaian kinerja pemerintah untuk mencapai target sasaran
pembangunan daerah harus memiliki ukuran yang jelas agar dapat dipergunakan sebagai
alat pengendali dan evaluasi setiap tahapannya agar mengetahui efektivitas dari
perencanaan pada awal periode.

Sistem pengendalian dan evaluasi akan terus dioptimalkan dalam proses


perencanaan, pelaksanaan, serta kajian strategik pembangunan daerah, baik yang terkait
dengan metodologi dan pelaksanaannya maupun penggunaan dan tindak lanjut hasilnya.
Selain itu, peningkatan kemampuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi seluruh
aparatur BAPPEDA akan terus dipacu untuk meningkatkan produk perencanaan yang
dinamis, efektif, dan efisien. Terkait dengan hal tersebut, tantangan berupa perubahan
lingkungan strategis internal dan eksternal harus mampu diatasi oleh setiap bidang di

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 7
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

lingkungan BAPPEDA dalam menyusun perencanaan dan merumuskan kebijakan


pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing bidang.

Terorganisirnya basis data dan informasi pembangunan merupakan salah satu


prioritas program BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur ke depan, sehingga masyarakat,
stakeholders, maupun lembaga pemerintah lain akan lebih mudah untuk mengakses,
mencari, serta menggunakan data dan informasi sebagai input dalam proses perencanaan
pembangunan. BAPPEDA secara kontinyu akan melakukan upaya untuk menjamin produk
perencanaan dan hasil kajian strategik pembangunan tidak saja berdaya guna dan
berdaya hasil bagi penentu kebijakan, tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh stakeholders
dan masyarakat umum.

Reformasi Birokrasi dalam perencanaan pembangunan daerah ditujukan sebagai


upaya peningkatan kualitas perencanaan dari sisi kualitas aparatur pemerintahan. Salah
satu program pencapaian reformasi perencanaan adalah terbentuknya Sistem Informasi
Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD) sejak Tahun 2010 yang dipergunakan sebagai
proses penyusunan usulan APBD secara online kepada seluruh SKPD dan Kabupaten/Kota.
Selain itu, pengintegrasian SIPPD dengan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIMDA),
Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Pembangunan (SIMONEV), serta Sistem
Monitoring Data Spasial (SIMODAS) segera diupayakan.

Penerapan SIMONEV yang berbasis teknologi informasi dalam rangka


mempermudah dan mempercepat proses pelaporan pelaksanaan dan pengendalian
kegiatan pembangunan daerah, sangat diharapkan peranannya dalam memantapkan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban dalam
mencapai tujuan pembangunan.

Pelaksanaan Otonomi Daerah sangat mempengaruhi kemajuan pembangunan


dan penataan ruang kabupaten/kota di daerah. Dinamisasi pembangunan daerah cukup
menuntut adanya transparansi informasi oleh publik terhadap program-program
pembangunan yang telah dilaksanakan, sedang dibangun, maupun yang akan
dikembangkan. Oleh karena itu, berdasarkan amanat Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun
2007, penting adanya realisasi pembangunan Sistem Monitoring Data Spasial (SIMODAS)
ke dalam bentuk sistem informasi berbasis web GIS (Geographic Information System),
untuk mengembangkan geo-database dan menyempurnakan informasi penataan ruang
daerah.

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 8
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi Kalimantan Timur yang telah


mendapatkan SERTIFIKAT ISO 9001: 2008 masih perlu penyempurnaan dalam menyusun
perencanaan pembangunan maupun dalam menjalankan fungsi monitoring dan evaluasi
pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah. Namun terdapat hal positif lainnya
yakni Tim Evaluasi Pengawasan Penyerapan Anggaran (TEPPA) yang telah dibentuk
sebagai upaya dalam pengendalian dan percepatan penyerapan anggaran APBD Provinsi
Kalimantan Timur berhasil menunjukkan peningkatan kualitas perencanaaan
pembangunan di Kalimantan Timur.

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi BAPPEDA

2.1.1. Tugas Pokok BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Nomor 46 Tahun


2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Inspektorat; Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah; dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Kalimantan
Timur, bahwa BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur selaku unsur perencanaan
pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah mempunyai tugas pokok yaitu
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan
pembangunan dan statistik daerah.

Menurut Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 09 Tahun 2008


tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,
dan Lembaga Teknis Daerah, pada bagian kedua dalam peraturan daerah tersebut
menyatakan bahwa:

a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencana


penyelenggaraan pemerintahan daerah; dan

b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang
dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

2.1.2. Fungsi BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur

Sebagai instansi yang memiliki peran vital dalam pembangunan daerah, BAPPEDA
Provinsi Kalimantan timur harus menjalankan fungsinya secara efektif dan efisien sesuai

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 9
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

dengan amanat peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi BAPPEDA dalam


menyelenggarakan tugas pokoknya adalah sebagai berikut:

a. Perumusan kebijakan bidang perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan


RPJMD yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah;
b. Pemberian dukungan atas perencanaan, pembinaan, dan pengendalian kebijakan
bidang perencanaan pembangunan daerah;
c. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi, dan pengendalian bidang ekonomi;
d. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi, dan pengendalian bidang
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM);
e. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi, dan pengendalian bidang
pemerintahan dan aparatur;
f. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi, dan pengendalian bidang
prasarana dan pengembangan wilayah;
g. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi, dan pengendalian bidang statistik
dan pembangunan;
h. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi, dan pengendalian bidang
pengkajian dan pembiayaan pembangunan daerah;
i. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;
j. Penyelenggaraan unit pelaksana teknis badan;
k. Pembinaan kelompok jabatan fungsional; dan
l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi BAPPEDA seperti yang dijabarkan di atas,
maka Kepala BAPPEDA memiliki tugas pokok, fungsi, dan rincian tugas sebagai berikut:

a. Mengoordinasikan penyusunan rencana program badan dengan mengarahkan dan


memberi petunjuk untuk menyusun rencana kerja;
b. Menyusun rencana strategis badan berdasarkan rencana strategis pemerintah
provinsi melalui usulan program, permasalahan, dan skala prioritas untuk kejelasan
arah penyusunan rencana kerja;
c. Mengoordinasikan dan menetapkan rencana kerja badan dengan mengarahkan dan
memberi petunjuk untuk ketepatan pencapaian sasaran program;

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 10
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

d. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas badan berdasarkan program untuk sinkronisasi


tugas;
e. Mendistribusikan tugas kepada sekretariat dan bidang-bidang sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya agar kegiatan berjalan sesuai dengan program kerja masing-
masing;
f. Menandatangani naskah dinas sesuai dengan kewenangannya untuk tertib
administrasi;
g. Menyelenggarakan musyawarah rencana pembangunan sesuai peraturan yang
berlaku untuk menjamin tercapainya koordinasi dan kesepakatan perencanaan
pembangunan daerah;
h. Menyusun rancangan awal dan rancangan akhir rencana pembangunan daerah sesuai
peraturan yang berlaku sebagai acuan pelaksanaan pembangunan di daerah;
i. Melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan sinergitas perencanaan pembangunan
dengan instansi terkait, kabupaten/kota, instansi vertikal, serta pihak ketiga
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk keberhasilan
pelaksanaan kegiatan;
j. Menghimpun dan menganalisa hasil pemantauan pelaksanaan rencana
pembangunan;
k. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah berdasarkan
ketentuan yang berlaku untuk mengetahui tingkat pencapaian program;
l. Menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi dari SKPD
sebagai bahan penyusunan rencana pembangunan daerah untuk periode berikutnya;
m. Melakukan pembinaan kelompok jabatan fungsional sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya untuk optimalisasi tugas;
n. Melakukan pengawasan dan penilaian kepada pegawai dengan cara memberikan
pengarahan dan pembinaan sesuai dengan peraturan/pedoman dalam rangka
meningkatkan kinerja pegawai;
o. Mengevaluasi pelaksanaan program sekretariat dan bidang berdasarkan realisasi
tingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam rangka akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah; dan
p. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan melaporkan kepada
pimpinan.

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 11
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

2.1.3. Struktur BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur

Berdasarkan Peraturan Daerah No. 09 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis
Daerah, serta Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Timur No. 46 Tahun 2008 tentang
Penjabaran Tugas Pokok dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Kalimantan Timur, bahwa Organisasi
BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya
mempunyai komposisi struktur organisasi sebagai berikut:

1. Kepala
2. Sekretariat:
a. Sub Bagian Perencanaan Program
b. Sub Bagian Umum
c. Sub Bagian Keuangan
3. Bidang Ekonomi:
a. Sub Bidang SDA dan Lingkungan Hidup
b. Sub Bidang Pengembangan Dunia Usaha, Pariwisata, dan Budaya
4. Bidang Pengembangan SDM:
a. Sub Bidang Pendidikan, Mental, dan Spritual
b. Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat
5. Bidang Pemerintahan dan Aparatur:
a. Sub Bidang Pemerintahan
b. Sub Bidang Aparatur
6. Bidang Prasarana dan Pengembangan Wilayah:
a. Sub Bidang Prasarana Wilayah
b. Sub Bidang Pengembangan Wilayah
7. Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan:
a. Sub Bidang Statistik dan Pendataan
b. Sub Bidang Pengendalian Pembangunan
8. Bidang Pengkajian dan Pembiayaan Pembangunan Daerah:
a. Sub Bidang Pengkajian Pembangunan Daerah
b. Sub Bidang Pembiayaan Pembangunan Daerah
9. Kelompok Jabatan Fungsional

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 12
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Struktur Organisasi BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur


Gambar 2.1.

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 13
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

2.2. Sumber Daya BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur

2.2.1. Sumber Daya Manusia BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur

Dalam rangka menjalankan kegiatan organisasi, BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur


mempunyai personil sebanyak 159 keseluruhan yang terdiri dari 115 jumlah PNS, jumlah tenaga
honorer 1 orang dan jumlah tenaga outsourcing 43 orang.

Komposisi jabatan dalam struktur organisasi BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur


berdasarkan peraturan daerah adalah: 1 (satu) orang Eselon II; 7 (tujuh) orang Eselon III terdiri
dari 1 (satu) orang sekretaris dan 6 (enam) orang kepala bidang, serta 15 orang Eselon IV yang
dan non eselon 92.

Tabel 2.1
Rekapitulasi Pegawai BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur
Berdasarkan Eselon & Jenis Kelamin Tahun 2013
JENIS KELAMIN
No ESELON
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

(1) (2) (3) (4) (5)


1 I 0 0 0
2 II 1 0 1
3 III 6 1 7
4 IV 10 5 15
JUMLAH TOTAL 17 6 23
Sumber: Data Kepegawaian BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur, tahun 2013

Sumber daya manusia merupakan komponen penting dalam menjalankan kinerja


organisasi secara keseluruhan karena manusia merupakan subyek dalam pelaksanaan kegiatan.
Sebaik apapun suatu sistem tidak akan berjalan dengan baik jika tidak didukung oleh sumber
daya manusia yang profesional sesuai bidangnya masing-masing. Kualitas dan kuantitas sumber
daya manusia perlu dirancang sesuai dengan kebutuhan organisasi terutama dalam
menciptakan BAPPEDA sebagai center of knowledge dan learning organization. Besarnya
komposisi jumlah pegawai BAPPEDA dengan latar belakang pendidikan sarjana jika
dibandingkan dengan non sarjana, diharapkan memberikan andil yang cukup besar dalam
pengembangan kualitas BAPPEDA.

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 14
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

2.2.2. Sarana dan Prasarana

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2013–2018 dengan cara melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara efektif dan efisien,
maka BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur di dukung oleh sarana dan prasarana sebagai
berikut:

Tabel 2.2.
Rekapitulasi Sarana dan Prasarana BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur

NO URAIAN Luas/Unit
(1) (2) (3)

1 Tanah 8.700 m2
2 Bangunan Gedung Musholla 110 m2
3 Bangunan Gedung terdiri dari: 6.525 m2
a. Ruang Kerja 11 unit
b. Ruang Rapat 5 unit
c. Ruang Saji 1 unit
d. Kantin 1 unit
4 Alat Angkutan:
a. Kendaraan Roda 4 42 unit
b. Kendaraan Roda 2 56 unit
5 Alat Studio dan Alat Komunikasi 194 unit
6 Peralatan Komputer 489 unit
7 Komputer PC 35 unit
8 Laptop/Note Book 102 unit
Sumber: Data Inventaris Barang BAPPEDA Prov.Kaltim 2013

Sarana dan prasarana pendukung kegiatan BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur adalah
tanah seluas 8.700 m², bangunan gedung kantor seluas 6.525 m2, bangunan gedung musholla
seluas 110 m², kendaraan dinas roda 4 sebanyak 42 unit , kendaraan dinas roda 2 sebanyak 56
unit, peralatan komputer sebanyak 489 unit, notebook 102 unit, komputer PC sebanyak 35 unit,
serta ruang rapat yang memadai dapat menampung 30 hingga 200 orang (ruang rapat POLDAS,
PROPEDA, PUSIDO, REPETADA, dan 1 ruang rapat biasa).

Dalam hal peningkatan perencanaan pembangunan daerah, data dan informasi menjadi
hal yang vital bagi proses penyusunan produk-produk perencanaan, pengendalian, evaluasi,

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 15
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

serta kajian pembangunan di BAPPEDA. Berbagai sumber data dan informasi telah digunakan
sebagai bahan dalam penyusunan rencana dan evaluasi pembangunan daerah, diantaranya:

a. Unit kerja pada tingkat pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota;


b. Lembaga pendidikan/perguruan tinggi; dan
c. Masyarakat (yang dilakukan melalui dialog publik).
Sumber data yang valid merupakan pondasi utama dalam penyusunan dokumen perencanaan
karena analisis kondisi daerah akan menentukan program-program yang akan dijalankan oleh
pemerintah berdasarkan isu-isu strategis dan permasalahan yang ada.

2.3. Kinerja Pelayanan BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur

Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi


Kalimantan Timur Tahun 2012 dilakukan dengan cara membandingkan antara target
pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2012 dengan realisasi
pelaksanaannya. Tingkat capaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2012 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 16
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Tabel 2.3
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi BAPPEDA Provinsi Kalimantan timur

Indikator Kinerja sesuai TARGET Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian Tahun ke-
NO Tugas dan Fungsi TUGAS SPM TARGET IKK INDIKATOR
BAPPEDA LAINNYA
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Persentase Pencapaian
Arah Kebijakan RPJMD
1. Melalui Pencapaian 58,57 46,14 48,14 52,29 56,14 58,57 18,52 27,56 39,55 65,00 80,00 36,46 43,65 64,76 111,30 112,23
Prioritas dan Sasaran
RKPD
Persentase Pencapaian
Pelaksanaan RKPD
Persentase dokumen
Renstra yang sesuai
peraturan perundang-
35,00 25,00 25,00 28,00 33,00 35,00 0,00 0,00 0,00 33,00 33,00 0,00 0,00 0,00 100,00 94,29
undangan dan
berorientasi
outcome/impact
Persentase dokumen
Renja yang sesuai
peraturan perundang- 35,00 25,00 25,00 28,00 33,00 35,00 0,00 0,00 0,00 33,00 33,00 0,00 0,00 0,00 100,00 94,29
undangan dan
berorientasi outcome
Persentase penetapan
kinerja yang sesuai
90,00 70,00 75,00 80,00 85,00 90,00 68,00 82,00 84,00 86,17 86,17 97,14 109,33 105,00 101,38 95,74
peraturan perundang-
undangan yang berlaku
Persentase perencanaan
program/kegiatan
prioritas daerah yang 90,00 79,00 81,00 86,00 88,00 90,00 40,24 53,80 64,30 75,00 71,42 50,94 66,42 74,77 85,23 79,36
sesuai dengan prioritas
nasional
Persentase perencanaan
program/kegiatan
prioritas daerah yang
35,00 20,00 25,00 30,00 33,00 35,00 21,43 21,43 57,14 64,28 78,57 107,15 85,72 190,47 194,79 224,49
mendukung
program/kegiatan
regional

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 17
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Indikator Kinerja sesuai TARGET Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian Tahun ke-
NO Tugas dan Fungsi TUGAS SPM TARGET IKK INDIKATOR
BAPPEDA LAINNYA
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Persentase perencanaan
program/kegiatan
kabupaten/kota yang 90,00 79,00 81,00 86,00 88,00 90,00 0,00 35,71 71,43 86,00 92,85 0,00 44,09 83,06 97,73 103,17
sesuai dengan program/
kegiatan prioritas daerah
Persentase SKPD yang
melaporkan evaluasi
35,00 25,00 25,00 28,00 33,00 35,00 0,00 0,00 0,00 33,00 33,00 0,00 0,00 0,00 100,00 94,29
kinerjanya (outcome)
sesuai dengan RKPD
Persentase Konsistensi
Program / Kegiatan RKPD
2. 53,00 44,00 46,38 48,25 50,88 53,00 25,18 32,56 40,99 64,60 53,29 67,46 77,32 85,12 98,50 98,31
yang Tercantum dalam
APBD
Persentase peningkatan
belanja langsung dari total 51,00 45,00 47,00 48,00 50,00 51,00 45,45 49,10 46,30 49,44 50,61 101,00 104,47 96,46 98,88 99,24
belanja APBD
Persentase peningkatan
belanja modal dari total 29,00 25,00 26,00 27,00 28,00 29,00 29,65 29,21 23,53 24,75 27,68 118,60 112,35 87,15 88,39 95,45
belanja APBD
Persentase alokasi
pembiayaan untuk 42,00 36,00 37,50 38,00 40,50 42,00 10,11 17,42 28,39 37,73 38,34 28,08 46,45 74,71 93,16 91,29
program prioritas
Presentase dokumen RKA
yang sesuai dengan 90,00 70,00 75,00 80,00 85,00 90,00 15,52 34,52 65,73 96,53 96,53 22,17 46,03 82,16 113,56 107,26
dokumen Renja SKPD
Presentase Pencapaian
3. 66,50 53,73 56,33 59,17 62,50 66,50 45,65 51,44 58,17 64,60 75,00 87,54 91,81 97,28 101,17 144,37
Sasaran RPJMD
Persentase usulan
program/kegiatan
stakeholder yang sesuai
37,00 27,00 29,00 32,00 35,00 37,00 25,24 26,17 30,14 35,49 83,02 93,48 90,24 94,19 101,40 224,38
dengan visi pembangunan
dalam dokumen
perencanaan

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 18
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Indikator Kinerja sesuai TARGET Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian Tahun ke-
NO Tugas dan Fungsi TUGAS SPM TARGET IKK INDIKATOR
BAPPEDA LAINNYA
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Persentase penjabaran
usulan program/ kegiatan
oleh SKPD Provinsi dan
32,00 22,00 24,00 27,00 30,00 32,00 21,13 22,85 24,81 25,45 78,91 96,05 95,21 91,89 84,83 246,59
Kab/Kota yang mengacu
kepada dokumen
perencanaan
Persentase capaian
kinerja pembangunan 75,00 54,40 60,00 65,00 70,00 75,00 51,28 57,83 65,53 69,73 69,73 94,26 96,38 100,82 99,61 92,97
bidang Ekonomi
Persentase capaian
kinerja pembangunan
85,00 73,00 75,00 77,00 80,00 85,00 60,53 68,46 75,34 85,82 85,82 82,92 91,28 97,84 107,28 100,96
bidang Prasarana dan
Pengembangan Wilayah
Persentase capaian
kinerja pembangunan
85,00 73,00 75,00 77,00 80,00 85,00 59,80 65,42 80,25 88,13 88,13 81,92 87,23 104,22 110,16 103,68
bidang Sumber Daya
Manusia
Persentase capaian
kinerja pembangunan
85,00 73,00 75,00 77,00 80,00 85,00 55,92 67,89 72,93 83,00 83,00 76,60 90,52 94,71 103,75 97,65
bidang Pemerintahan dan
Aparatur

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 19
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Berdasarkan hasil interpretasi tabel 2.3, dikatakan bahwa sebesar 55 persen kinerja
BAPPEDA masih dibawah target yang ingin dicapai, sedangkan sebesar 45 persen indikator
kinerja dapat melampaui target. Permasalahan-permasalahan yang timbul dalam pencapaian
target kinerja BAPPEDA selama ini adalah:

 Intervensi kepentingan politik yang di luar kendali teknis perencanaan BAPPEDA;


 Belum optimalnya integrasi perencanaan pembangunan di tingkat kabupaten/kota;
 Jadual pemilihan kepala daerah di tingkat provinsi dan beberapa kabupaten/kota yang
tidak bersamaan menyebabkan arah kebijakan perencanaan berbeda;
 Terjadinya perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh terhadap
perencanaan di tingkat daerah; dan
 RPJMN dan Permendagri 54 Tahun 2010 sebagai pedoman penyusunan RPJMD terbit
setelah RPJMD ditetapkan.

Dalam pelaksanaan program/kegiatan prioritas, BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur


memerlukan pendanaan untuk memperlancar pembangunan daerah. Namun hakikatnya,
program/kegiatan prioritaslah yang harus menyesuaikan kondisi anggaran pemerintah daerah.
Hal ini menjadi salah satu penyebab kurang maksimalnya pelaksanaan program/kegiatan
prioritas karena jika anggaran yang dibutuhkan tidak mencukupi maka program/kegiatan pun
tidak akan berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Gambaran pendanaan BAPPEDA Provinsi
Kalimantan Timur dalam kurun waktu lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 20
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Tabel 2.4
Gambaran Pendanaan BAPPEDA Kalimantan Timur

Rasio antara Realisasi dgn Anggaran Tahun Rata-Rata


Anggaran pada tahun ke- Realisasi Anggaran pada tahun ke-
ke- Pertumbuhan
No Uraian ***
Anggar Realisa
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
an si
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

PROGRAM/
KEGIATAN 26.609 25.363 25.363 37.061 42.633 22.562 22.820 22.820 34.230 41.082 84,79 89,97 89,97 92,36 96,36 10,36
PRIORITAS
10,73
Program
Perencanaan
1 6.081 6.526 6.625 9.837 14.060 4.965 5.536 6.036 9.369 13.567 81,64 84,83 91,11 95,24 96,49 14,33
Pembangunan
Daerah
Penyusunan
- - - - 1.794 - - - - 1.699 94,68 29,17
Rancangan RPJMD
Penyusunan
625 562 808 600 1.300 561 529 667 542 1.258 89,80 94,14 82,57 90,27 96,78 1,99
Rancangan RKPD
Penyelenggaraan
225 - - - - 111 - - - - 49,22 -25,00
Musrenbang RPJPD
Penyelenggaraan
Musrenbang 200 - - - - 181 - - - - 90,48 -17,08
RPJMD
Penyelenggaraan
1.631 1.515 1.289 1.500 1.975 1.451 1.392 1.227 1.438 1.880 88,92 91,85 95,17 95,83 95,19 -1,42
Musrenbang RKPD
Penetapan RPJMD 200 - - - 177 - - - - 88,54 -12,50

Penetapan RKPD 100 100 100 100 150 88 98 99 93.238 150 87,92 97,60 98,62 93,24 99,87 0,00

Koordinasi
Penyusunan
100 150 450 450 87 136 93 397 415 86,60 90,78 91,96 88,26 92,24 84,77
Laporan Kinerja
Pemerintah Daerah

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 21
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Rasio antara Realisasi dgn Anggaran Tahun Rata-Rata


Anggaran pada tahun ke- Realisasi Anggaran pada tahun ke-
ke- Pertumbuhan
No Uraian ***
Anggar Realisa
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
an si
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
(LAKIP)

Monitoring,
evaluasi, pengend.
& pelaporan pelaks. 2.800 2.224 1.939 2.122 1.597 2.131 1.726 1.930 2.077 1.574 76,09 77,59 99,53 97,86 98,53 17,77
Rencana pemb.
Daerah
Koordinasi
Penyusunan
Laporan
200 500 300 500 975 179 476 299 492 965 89,62 95,17 99,81 98,42 98,93 45,30
Keterangan
Pertanggungjawaba
n (LKPJ)
Pengendalian dan
evaluasi
perencanaan - - 400 1.884 1.969 - - 305 1.716 1.875 76,24 91,10 95,25 92,75
pembangunan
daerah

Kajian kerangka
pendanaan
- - 350 - - - - 310 - - 88,55 -25,00
pemerintah
Provinsi Kaltim

Gugus kendali
pembangunan - - - 1.000 1.000 - - - 995 1000 99,48 99,97 34,43
Kaltim bangkit 2013

Evaluasi dan
Pengawasan
- - - 631 1.500 - - - 630 1.498 99,88 99,87 0,00
Penyerapan
Anggaran

Evaluasi - 500 600 - - - 488 598 - - 97,56 99,60 -45,00

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 22
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Rasio antara Realisasi dgn Anggaran Tahun Rata-Rata


Anggaran pada tahun ke- Realisasi Anggaran pada tahun ke-
ke- Pertumbuhan
No Uraian ***
Anggar Realisa
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
an si
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
pelaksanaan RPJMD
Kaltim
Kajian perencanaan
pembangunan - 975 738 1.050 - - 692 508 989 - 71,02 68,94 94,16 4,50
daerah
Kaltim Summit
- - - - 1.350 - - - - 1.254 92,87 0,00
2013
3,57

Program
2 Pengembangan 3.832 7.112 6.224 6.999 7.999 3.602 6.898 5.650 6.589 7.595 94,00 96,99 90,79 94,13 94,94 23,43
Data/Informasi

Penyusunan dan
pengumpulan data
infornasi
1.954 4.132 3.796 3.356 3.628 1.838 3.972 3.393 3.046 3.386 94,09 96,12 89,37 90,76 93,33 27,21
kebutuhan
peny.dokumen
perencanaan

Pengumpulan, up
dating dan analisis
data info.capaian 1.545 2.269 1.963 2.717 3.181 1.484 2.237 1.840 2.691 3.151 96,05 98,59 93,73 99,05 99,06 4,71
target kinerja
prog.& kegiatan

Penyusunan Profile
333 411 289 420 198 279 396 288 403 169 83,90 96,40 99,65 95,85 85,37 33,72
Daerah

Sistem Informasi
- 300 175 507 993 - 293 129 450 889 97,66 73,72 88,68 89,57 37,01
dan Updating Data

71,69

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 23
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Rasio antara Realisasi dgn Anggaran Tahun Rata-Rata


Anggaran pada tahun ke- Realisasi Anggaran pada tahun ke-
ke- Pertumbuhan
No Uraian ***
Anggar Realisa
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
an si
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Program Kerjasama
3 650 929 1.000 801 3.099 544 820 888 743 2.889 83,66 88,33 88,75 92,77 93,25 79,36
Pembangunan

Koordinasi
kerjasama
650 923 1.000 801 3.099 544 820 888 743 2.889 83,66 88,33 88,75 92,77 93,25 7,67
pembangunan
antar daerah

24,96

Program
Perencanaan
4 995 3.242 2.440 1.162 2.321 929 2.169 1.939 1.129 2.313 93,41 66,90 79,47 97,19 99,63 62,14
Pembangunan
Ekonomi

Koordinasi
perencanaan
995 2.425 2.440 1.162 2.321 929 1.739 1.939 1.129 2.313 93,41 71,72 79,47 97,19 99,63 22,99
pembangunan
bidang ekonomi

Monitoring evaluasi
- 817 - - - - 429 - - - 52,58 -25,00
dan pelaporan

-9,29
Program
Perencanaan
Pengembangan
5 900 4.219 2.718 9.028 5.674 762 2.844 2.597 7.633 5.582 84,67 67,41 95,54 84,55 98,37 138,82
wilayah Strategis
dan Cepat
Tumbuh.

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 24
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Rasio antara Realisasi dgn Anggaran Tahun Rata-Rata


Anggaran pada tahun ke- Realisasi Anggaran pada tahun ke-
ke- Pertumbuhan
No Uraian ***
Anggar Realisa
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
an si
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Koordinasi
Penetapan Rencana
Tata Ruang Wilayah 900 919 1.491 3.528 3.173 762 851 1.405 3.266 3.098 84,67 92,55 94,23 92,58 97,62 36,60
Strategis dan Cepat
Tumbuh

Penyusunan
Perencanaan
KAWASAN Industri - 3.300 1.227 5.500 2.501 - 1.993 1.192 4.367 2.484 60,41 97,13 79,39 99,32 71,36
Pelabuhan
Internasional
6,42

Program
Perencanaan
6 Prasarana wilayah 1.950 1.636 2.195 3.710 4.662 1.477 1.395 1.720 3.367 4.496 75,75 85,26 78,36 90,76 96,44 42,86
dan Sumber Daya
Alam

Koordinasi
Penyusunan
masterplan
1.400 - - 1.438 2.651 957 - - 1.397 2.524 68,36 97,15 95,22 -27,66
pengendalian
sumberdaya alam
dan LH
Koordinasi
Penyusunan
550 1.125 1.089 1.754 1.568 520 1.019 856 1.505 1.533 94,58 90,52 78,58 85,81 97,80 40,61
Masterplan
Prasarana Wilayah
Penyusunan
perencanaan - - 1.106 - - - - 864 - - 78,15 -28,58
pengembangan

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 25
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Rasio antara Realisasi dgn Anggaran Tahun Rata-Rata


Anggaran pada tahun ke- Realisasi Anggaran pada tahun ke-
ke- Pertumbuhan
No Uraian ***
Anggar Realisa
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
an si
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
prasarana wilayah

Monitoring,
evaluasi dan - 511 - 518 444 - 376 - 465 439 73,67 89,80 98,89 -25,00
pelaporan
3,85
Perencanaan
Pengembangan
7 Kota-Kota - - 250 650 750 - - 218 633 742 87,11 97,43 98,90 42,50
Menengah dan
Besar
Koordinasi
perencanaan air
minum, drainase - - 125 500 550 - - 116 489 544 92,51 97,77 98,82 83,33
dan sanitasi
perkotaan
Koordinasi
perencanaan
- - 125 150 200 - - 102 144 198 81,70 96,30 99,11 5,00
penanganan
perumahan
-3,81
Program
Perencanaan
8 2.400 1.417 1.653 2.334 1.978 2.007 1.400 1.624 2.288 1.895 83,63 98,84 98,22 98,01 95,81 -5,48
Pembangunan
Sosial Budaya
Koordinasi
perencanaan
pembangunan 2.400 1.417 1.653 2.334 1.428 2.007 1.400 1.624 2.288 1.371 83,63 98,84 98,22 98,01 96,02 4,23
bidang sosial dan
Budaya
Koordinasi - - - - 550 - - - - 524 95,26 0,00
penyusunan

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 26
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Rasio antara Realisasi dgn Anggaran Tahun Rata-Rata


Anggaran pada tahun ke- Realisasi Anggaran pada tahun ke-
ke- Pertumbuhan
No Uraian ***
Anggar Realisa
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
an si
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
masterplan
pendidikan
-4,43
Program
Perencanaan
9 Pembangunan - 1.528 2.258 2.539 2.089 - 1.499 2.148 2.479 2.0025 98,13 95,16 97,66 95,87 9,76
Pemerintahan dan
Aparatur
Koordinasi
Perencanaan
Pembangunan
- 1.017 1.908 2.027 1.597 - 990 1.819 1.969 1.519 97,40 95,35 97,18 95,15 23,46
Bidang
Pemerintahan dan
Aparatur
Kegiatan koordinasi
perencanaan
- - 350 - - - - 329 - - 94,10 -25,98
sertifikasi lahan
terlantar
Monitoring,
evaluasi dan - 511 - 512 492 - 509 - 510 484 99,58 99,55 98,20 -25,00
pelaporan
0,00
Program
Pengembangan
10 400 - - - - - - - - - 0 - - - - -25,00
Wilayah
Perbatasan
Penyusunan
Perencanaan
400 - - - - - - - - - 0 - - - - -25,00
Pengembangan
Perbatasan
- - - - - -7,85

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 27
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Rasio antara Realisasi dgn Anggaran Tahun Rata-Rata


Anggaran pada tahun ke- Realisasi Anggaran pada tahun ke-
ke- Pertumbuhan
No Uraian ***
Anggar Realisa
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
an si
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

PROGRAM /
7.309 9.235 15.410 13.849 9.502 6.333 8.026 13.798 12.406 9.087 86,65 86,91 89,54 89,58 95,63 20,77
KEGIATAN RUTIN
- - - - - -6,19
Program Pelayanan
1 Administrasi 4.077 5.076 4.315 5.071 3.815 3.432 4.362 3.891 4.820 3.712 84,19 85,94 90,17 95,06 97,29 6,76
Perkantoran
Penyediaan jasa 100,0
12 15 15 15 15 5 13 13 14 15 36,89 89,95 87,00 96,00 11,05
surat menyurat 0
Penyediaan jasa
komunikasi,
528 718 616 588 713 413 537 475 565 679 78,30 74,78 77,08 96,07 95,30 -18,96
sumber daya air
dan listrik
Penyediaan jasa
pemeliharaan dan
perizinan
kendaraan 113 194 225 529 37 99 192 222 527 19 87,02 98,75 98,69 99,60 52,51 55,57
dinas/operasional
penyediaan jasa
kantor
Penyediaan jasa
administrasi 237 313 - - - 202 259 - - - 85,02 82,76 - - - -16,09
keuangan
Penyediaan jasa
360 576 576 655 678 352 425 416 525 664 97,91 73,86 72,22 80,12 98,02 18,42
kebersihan kantor
Penyediaan jasa
peralatan dan
64 90 - - - 63 89 - - - 98,28 98,44 - - - -21,65
perlengkapan
kantor
Penyediaan jasa
100,0
perbaikan 80 357 250 184 134 80 356 250 182 134 99,97 99,96 99,81 99,39 64,21
0
peralatan kerja

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 28
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Rasio antara Realisasi dgn Anggaran Tahun Rata-Rata


Anggaran pada tahun ke- Realisasi Anggaran pada tahun ke-
ke- Pertumbuhan
No Uraian ***
Anggar Realisa
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
an si
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Penyediaan alat
65 186 185 185 125 65 185 183 185 125 99,93 99,65 98,95 99,99 99,87 46,28
tulis kantor
Penyediaan barang
100,0 100,0
cetakan dan 50 71 47 50 50 50 71 47 50 50 99,90 99,99 99,37 3,55
0 0
penggandaan
Penyediaan
komponen instalasi 89,45 100,0
19 115 57 60 60 19 88 51 60 60 99,98 76,71 99,99 131,93
listrik/penerangan 417 0
bangunan kantor
Penyediaan
peralatan dan
338 290 141 60 95 78 55 122 58 94 23,19 19,02 86,55 97,27 99,03 -30,82
perlengkapan
kantor
Penyediaan bahan
bacaan dan
peraturan - - 62 65 65 - - 59 56 56 - - 95,42 86,52 85,67 0,56
perundang-
undangan
Penyediaan
makanan dan 576 179 304 210 205 389 138 219 209 204 67,61 76,80 72,08 99,58 99,30 -18,26
minuman
Rapat-rapat
koordinasi dan 100,0
1.188 1.327 1.300 1.750 1.000 1.188 1.327 1.300 1.692 999 99,97 99,99 96,66 99,86 6,90
konsultasi ke luar 0
daerah
Rapat-rapat
koordinasi,
pembinaan dan 362 584 500 600 500 361 584 500 596 499 99,97 99,99 99,96 99,40 99,72 -8,21
pengawasan ke
dalam daerah
Penyediaan jasa
85 60 36 121 - 68 42 34 101 - 80,11 69,40 92,31 83,62 - 40,70
pegawai non PNS

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 29
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Rasio antara Realisasi dgn Anggaran Tahun Rata-Rata


Anggaran pada tahun ke- Realisasi Anggaran pada tahun ke-
ke- Pertumbuhan
No Uraian ***
Anggar Realisa
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
an si
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Pengamanan aset,
kantor dan rumah - - - - 139 - - - - 115 - - - - 82,47 0,00
jabatan
- - - - - -12,26
Program
Peningkatan
2 1.567 1.700 7.914 6.599 3.363 1.335 1.441 7.131 5.788 3.227 85,18 84,77 90,10 87,70 95,97 71,80
Sarana dan
Prasarana Aparatur

Pengadaan
perlengkapan 986 535 3.753 3.012 899 886 500 3.300 2.744 897 89,84 93,35 87,94 91,10 99,71 133,94
gedung kantor

Pengadaan
perlengkapan
- 47 - - 46 - - 98,71 - - - -25,00
rumah
jabatan/dinas
Pengadaan
peralatan gedung - - - - 1.079 - - - - 1.066 - - - - 98,76 0,00
kantor

Pengadaan
peralatan rumah - 20 - - - 20 - - - - 99,50 - - - -50,00
jabatan/dinas

Pengadaan
kendaraan - - - 957 - - - - 863 - - - - 90,17 - -25,00
dinas/operasional
Pengadaan sarana
27 27 30 30 - 27 25 28 - - 97,55 92,32 92,61 0 - -3,80
administrasi kantor

Pemeliharaan
rutin/berkala - 41 84 100 75 - 40 78 95 36 - 96,77 93,19 94,47 47,89 45,61
rumah jabatan

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 30
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Rasio antara Realisasi dgn Anggaran Tahun Rata-Rata


Anggaran pada tahun ke- Realisasi Anggaran pada tahun ke-
ke- Pertumbuhan
No Uraian ***
Anggar Realisa
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
an si
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Pemeliharaan
rutin/berkala - 126 75 100 160 - 123 50 92 154 - 98,33 66,57 91,88 96,36 -1,73
gedung kantor

Pemeliharaan
rutin/berkala 71,22
361 - - - - 257 - - - - - - - - -25,00
perlengkapan 596
gedung kantor

Pemeliharaan
rutin/berkala 85,11
67 65 200 - 446 57 61 199 - 378 92,44 99,36 - 84,89 6,04
kendaraan 303
dinas/operasional
Pemeliharaan
rutin/berkala
sarana pengolahan - 64 100 556 116 - 56 93 520 116 - 87,41 92,51 93,45 99,64 181,19
dan penyimpanan
arsip
Pelayanan acara-
acara Pemprov dan
- - 173 173 542 - - 45 131 536 - - 26,17 75,86 98,89 -25,00
BAPPEDA
Prov.Kaltim
Rehabilitasi
sedang/berat 126 775 3.500 1.572 - 108 571 3.339 1.246 - 86,15 73,66 95,40 79,28 - 189,76
gedung kantor
Sertifikasi sistem
manajemen ISO
- - - 100 45 - - - 98 44 - - - 98,07 98,27 0,00
9001-2000
Prov.Kaltim
- - - - - -10,14
Program
3 Peningkatan - 299 100 161 96 - 246 84 139 96 - 82,32 84,20 86,33 99,90 -26,38
Disiplin Aparatur

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 31
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Rasio antara Realisasi dgn Anggaran Tahun Rata-Rata


Anggaran pada tahun ke- Realisasi Anggaran pada tahun ke-
ke- Pertumbuhan
No Uraian ***
Anggar Realisa
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
an si
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Pengadaan pakaian
dinas beserta - 299 - 114 - - 246 - 97 - - 82,32 - 84,63 - -25,00
perlengkapannya

Penyusunan SOP
- - 100 - - - - 84 - - - - 84,20 - - -25,00
berbasis IT

Pengadaan pakaian
- - - - 36 - - - - 36 - - - - 99,73 6,91
KORPRI

Pengadaan pakaian
100,0
khusus hari-hari - - - 47 60 - - - 42 60 - - - 90,49 0,00
0
tertentu

- - - - - 0,00

Program
Peningkatan
Pengembangan
4 - - - - 535 - - - - 475 - - - - 88,85 0,00
Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja
dan Keuangan

Penyusunan
pelaporan
- - - 535 - - - 475 - - - - 88,85 0,00
keuangan
semesteran

- - - - - 3,33
Program
5 Peningkatan dan 278 422 1.280 1.077 1.221 277 399 1.181 875 1.106 99,54 94,46 92,31 81,18 90,56 63,14
Pengembangan

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 32
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Rasio antara Realisasi dgn Anggaran Tahun Rata-Rata


Anggaran pada tahun ke- Realisasi Anggaran pada tahun ke-
ke- Pertumbuhan
No Uraian ***
Anggar Realisa
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
an si
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Pengelolaan
Keuangan Daerah
Peningkatan
manajemen
278 422 1.280 1.077 1.221 277 399 1.181 875 1.106 99,54 94,46 92,31 81,18 90,56 59,80
pengelolaan
keuangan daerah
- - - - - -12,44
Program
Peningkatan
Kapasitas
6 Kelembagaan 1.387 1.738 1.801 941 473 1.289 1.579 1.511 785 471 92,96 90,81 83,88 83,35 99,63 -10,76
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
Peningkatan
kemampuan teknis 537 501 789 525 398 521 486 721 424 397 97,06 97,02 91,32 80,69 99,74 4,32
aparat perencana
Sosialisasi kebijakan
perencanaan
850 1.137 937 - - 768 1.003 715 - - 90,37 88,21 76,34 - - -45,96
pembangunan
daerah
Bimbingan teknis
tentang
perencanaan - - - 341 - - - - 306 - - - - 89,79 - 0,00
pembangunan
daerah
Penyusunan analisis
- 100 75 75 75 - 89 75 55 74 - 89,15 99,79 72,70 99,06 -6,25
jabatan

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 33
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Berdasarkan penjabaran pada tabel 2.5, dapat terlihat bahwa rata-rata pertumbuhan
pendanaan untuk program/kegiatan prioritas sebesar 14,11 persen, sementara untuk
pendanaan bagi program/kegiatan belanja operasional (kesekretariatan) mengalami
pertumbuhan rata-rata sebesar 12,93 persen. Selain itu, tingkat penyerapan anggaran
mengalami peningkatan rata-rata 16,68 persen per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa:

 Sejak tahun 2009 BAPPEDA sedang berbenah untuk melengkapi sarana dan prasarana agar
lebih representatif dalam pelaksanaan kegiatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya;
 Tingginya frekuensi rapat koordinasi di BAPPEDA, sehingga membutuhkan penambahan
ruang rapat dan fasilitas pendukung serta biaya operasional; dan
 Alokasi anggaran untuk kegiatan BAPPEDA secara keseluruhan telah memperhitungkan
kebutuhan pelaksanaan kegiatan perencanaan dan pengendalian pembangunan.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BAPPEDA

Terkait dengan tugas pokok dan fungsi, BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur memiliki
berbagai permasalahan yang menghambat kinerja dalam pencapaian pembangunan daerah.
Na u seiri g berjala ya waktu, pe i gkata ki erja erupaka ”syarat utlak” dala
pelaksanaan reformasi birokrasi di lembaga pemerintahan sehingga setiap permasalahan yang
ada harus diselesaikan sesuai dengan porsinya masing-masing. Selain itu, tingginya sumber daya
serta sarana dan prasarana yang dimiliki, maka BAPPEDA memiliki peluang besar untuk
meningkatkan pelayanan publik dalam mengawal pembangunan daerah menuju Kaltim Maju
2018. Dalam usaha pencapaian Kaltim Maju 2018, BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur
memiliki dinamika tantangan pembangunan sebagai berikut:

 Tingginya kepercayaan Gubernur terhadap keberadaan BAPPEDA dalam hal perencanaan


hingga pengkoordinasian pembangunan daerah;
 Pesatnya perkembangan teknologi informasi;
 Tersedianya sarana dan prasarana teknologi yang memadai;
 Adanya kerjasama regional se-Kalimantan yang sudah terjalin untuk keterpaduan
perencanaan pembangunan tingkat Nasional; dan
 Tersedianya peraturan yang mendukung kegiatan perencanaan dan evaluasi.

Di samping itu, berbagai ancaman eksternal juga perlu diantisipasi dalam penyusunan
strategi dan kebijakan perencanaan pembangunan ke depan. Ancaman eksternal yang
dimaksud antara lain:

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 34
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

 Belum efektifnya pelaksanaan sistem dan mekanisme koordinasi perencanaan dan


penganggaran;
 Belum efektifnya koordinasi antara perencanaan, pengendalian, dan evaluasi
pembangunan;
 Belum optimalnya sistem pengendalian dan evaluasi pembangunan;
 Semakin besarnya tuntutan perencanaan yang berkualitas;
 Kekayaan potensi sumber daya alam di Provinsi Kalimantan Timur yang belum terkelola
dengan baik;
 Adanya ego SKPD dan pemangku kebijakan yang menyebabkan rendahnya konsistensi
antara perencanaan dan pelaksanaan pembangunan; dan
 Semakin besarnya tuntutan sistem penganggaran yang efektif, efesien, partisipatif, dan
transparan berbasis teknologi sehingga dalam aksesibilitas data dan informasi tidak
terhalang jarak, tempat, dan waktu.

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 35
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB
ISU -ISU STRATEGIS
III
BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Isu-isu strategis dalam setiap tahapan pembangunan daerah merupakan dinamika


kehidupan lingkungan yang strategis baik regional, nasional, maupun global. Isu-isu strategis
menjadi suatu pokok bahasan yang akan selalu diperhatikan dalam menyusun setiap
perencanaan pembangunan daerah karena dengan berpedoman pada isu-isu strategis maka
segala per asalaha ya g u gki ” aka terjadi di asa e data g dapat dia tisipasi sedi i
mungkin. Seperti halnya arus besar globalisasi yang membawa keleluasaan informasi
menyebabkan fleksibilitas distribusi barang dan jasa yang berujung pada munculnya isu-isu
berdimensi lintas bidang.

Sebagai alat manajerial, perencanaan pembangunan bertujuan untuk memelihara


keberlanjutan dan perbaikan kinerja lembaga. Oleh karena itu, BAPPEDA Provinsi Kalimantan
Timur dalam mengemban tugas dan perannya harus memperhatikan isu-isu strategis yang
berkembang saat ini dan lima tahun ke depan. Sedangkan sebagai koordinator, BAPPEDA
Provinsi Kalimantan Timur melakukan kegiatan koordinatif dengan para pemangku
kepentingan (stakeholders) dalam rangka pelaksanaan tugas utama di bidang perencanaan
pembangunan daerah.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur
harus sejalan dengan amanat RPJMD Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini menuntut terjadinya
perubahan peran BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur dalam melakukan orientasi dan
pendekatan dalam perencanaan dan koordinasi pembangunan sebagai upaya mendukung
tercapainya visi dan misi Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018.

Dalam pelaksanaan peran BAPPEDA sebagai koordinator perencanaan, optimalisasi


sumber daya manusia perlu ditingkatkan secara solid dan terintegrasi agar dapat
meningkatkan kualitas hasil analisa, telaahan, dan kajian kebijakan pembangunan untuk
membantu perumusan kebijakan pembangunan daerah yang tepat, terarah, dan dapat
dilaksanakan. Di samping itu, terus dilakukan upaya perbaikan untuk mencapai keselarasan
antara perencanaan dan penganggaran yang ditunjukkan dengan peningkatan sinkronisasi
antara sasaran dalam dokumen perencanaan dengan penganggaran setiap program/kegiatan.
Meskipun demikian, keselarasan tersebut masih belum sepenuhnya sesuai harapan karena

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 36
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

terbatasnya instrumen pengendalian dan pengawasan pembangunan (termasuk belum


optimalnya mekanisme reward and punishment).

Berdasarkan pendekatan seperti diamanatkan dalam UU Nomor 25 Tahun 2004


tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, peluang dan ancaman yang terkait
dengan dinamika lingkungan strategis, memperhatikan kekuatan dan kelemahan
lembaga/institusi BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi seperti yang diamanatkan pada Peraturan Gubernur Nomor 46 tahun 2008 tentang
Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Kalimantan Timur, maka
permasalahan dan isu-isu strategis penyelenggaraan tugas fungsi BAPPEDA menjadi rujukan
penting dalam menentukan program dan kegiatan prioritas selama lima tahun ke depan (2013-
2018).

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BAPPEDA Provinsi
Kalimantan Timur

Secara normatif, BAPPEDA mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan


pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah serta
menyelenggarakan tiga fungsi utama, yaitu: perumusan kebijakan teknis perencanaan,
koordinasi penyusunan perencanaan pembangunan, serta pembinaan dan pelaksanaan tugas
di bidang perencanaan pembangunan daerah. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut,
terdapat beberapa permasalahan yang seringkali ditemui, antara lain:

1. Belum efektifnya pengendalian/koordinasi pencapaian sasaran Renstra SKPD dan RPJMD


Kabupaten/Kota

Pengendalian dan koordinasi perencanaan pembangunan dimaksudkan untuk


menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam dokumen
perencanaan melalui kegiatan-kegiatan koreksi, evaluasi, dan penyesuaian selama
pelaksanaan program/kerja oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Koordinasi yaitu kerjasama untuk membina hubungan saling


pengertian/pemahaman dalam menjalankan setiap kegiatan sesuai bidangnya masing-
masing namun tetap memiliki tujuan yang sama. Sistem perencanaan pembangunan
mengedepankan pada pendekatan perencanaan partisipatif yang berlandaskan pada

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 37
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

prinsip keterbukaan dan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan (stakeholder).


Untuk itu, fungsi koordinasi dalam perencanaan sangat penting untuk menghasilkan
perencanaan yang berkualitas demi tercapainya target pembangunan daerah. Oleh karena
itu, belum efektifnya pengendalian/koordinasi pencapaian sasaran Renstra SKPD dan
RPJMD kabupaten/kota menjadi kendala utama yang harus segera ditangani oleh
BAPPEDA agar setiap tahapan penyusunan perencanaan menjadi efektif.

2. Belum lengkapnya nomenklatur program & kegiatan yang mencerminkan permasalahan-


permasalahan pembangunan dan layanan SKPD

Dalam penyusunan program & kegiatan dalam perencanaan pembangunan daerah


hendaknya dapat menjawab permasalahan-permasalahan pembangunan serta layanan
SKPD namun tetap memiliki relevansi dengan peluang-peluang yang ada. Di dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 lampiran A.7 diatur program dan
kegiatan yang dapat digunakan untuk mencapai sasaran pembangunan dan layanan SKPD.
Meskipun begitu, program dan kegiatan dalam lampiran A.7 tidak dapat lagi memecahkan
permasalahan seiring terjadinya perubahan dinamika lingkungan strategis. Untuk itu, perlu
adanya perbaikan nomenklatur program dan kegiatan yang mencerminkan permasalahan
pembangunan dan layanan SKPD sehingga penyusunan perencanaan pembangunan lebih
terfokus pada penyelesaian konflik yang sedang dan akan terjadi.

3. Belum tersedianya data dan informasi pembangunan dengan baik

Kesiapan data/informasi sangatlah penting dalam perumusan Renstra SKPD karena


data/informasi perencanaan pembangunan daerah diperlukan sebagai bahan
kajian/analisis untuk merumuskan rancangan Renstra SKPD sesuai dengan tugas dan fungsi
SKPD. Agar dapat menghasilkan perencanaan ideal dan optimal, maka setiap penyusunan
perencanaan harus menggunakan data/informasi yang valid dan terbaru.

Tanpa data/informasi yang akurat, maka perencanaan yang disusun tidak


sepenuhnya tepat sasaran, mengalami pergeseran penentuan prioritas, kurang maksimal
dalam pengambilan kebijakan, dan rentan pemborosan anggaran. Pada akhirnya, tujuan
pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat tidak dapat dicapai dengan
efektif dan efisien. Oleh karena itulah ketersediaan data/infromasi yang dapat mendukung
perencanaan pembangunan menjadi faktor penentu dalam penyusunan Renstra SKPD.

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 38
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

4. Belum adanya kesatuan data untuk perencanaan pembangunan

Setiap kegiatan dan program prioritas yang disusun setiap tahun merupakan hasil
pemikiran dan analisis terhadap serangkaian atau sekumpulan data dan informasi yang
relevan dengan sasaran pembangunan. Data dan Informasi tersebut umumnya didapatkan
secara langsung dari kabupaten/kota melalui sistem informasi yang dibangun oleh
direktorat atau melalui kajian ke daerah baik dibantu oleh pihak akademis maupun
konsultan. Data dan infromasi hendaknya memiliki keterkaitan satu sama lain agar pada
saat masyarakat atau pihak yang berkepentingan memerlukan, data dapat diakses dengan
cepat dan mudah.

5. Belum tersedianya sistem informasi perencanaan secara optimal

Informasi dan teknologi merupakan salah satu sumber daya utama yang harus
dikelola dengan baik. Pendayagunaan informasi serta teknologi yang tepat dan sesuai
dengan peruntukannya akan sangat mempengaruhi suatu proses pengambilan keputusan
secara efektif serta akan mendukung proses perencanaan secara keseluruhan. Optimalisasi
sistem informasi perencanaan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, kualitas
perencanaan, serta yang tidak kalah pentingnya, dapat melakukan pengambilan kebijakan
dan keputusan berbasis data dan bukti melalui decision supporting system.

6. Belum efektifnya sistem pengendalian dan evaluasi, baik metodologi, pelaksanaan,


maupun penggunaannya

Ketidakefektifan sistem pengendalian dan evaluasi, baik secara metodologi,


pelaksanaan, maupun penggunaannya merupakan salah satu ciri dari penyusunan
perencanaan yang tidak tepat. Pengendalian dimaksudkan untuk menjamin agar suatu
program/kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Sedangkan
evaluasi merupakan tahapan membandingkan serangkaian kegiatan antara realisasi
masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar
yang telah ditetapkan. Jadi, sistem pengendalian dan evaluasi perlu dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan capaian perencanaan dalam pelaksanaan setiap
periode pembangunan daerah.

7. Belum optimalnya koordinasi antar bidang

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 39
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Salah satu tujuan dari koordinasi adalah sinkronisasi antar bidang untuk
memecahkan permasalahan-permasalahan pembangunan dan layanan SKPD. Bidang-
bidang harus saling bekerjasama dan mengkoordinasikan setiap pelaksanaan program dan
kegiatan sebagai upaya menyamakan langkah dan persepsi terhadap pencapaian sasaran
pembangunan. Kerjasama dan koordinasi harus dilaksanakan secara efektif agar tujuan
dan sasaran pembangunan dapat dicapai sesuai perencanaan. Namun, apabila koordinasi
tidak dilaksanakan oleh bidang-bidang, maka fungsi bidang di BAPPEDA akan berjalan
sendiri-sendiri tanpa ada kesatuan arah dalam pencapaian tujuan dan sasaran
pembangunan.

8. Tidak meratanya kualitas SDM aparatur pemerintah di bidang perencanaan


pembangunan

Salah satu kunci keberhasilan perencanaan pembangunan guna pencapaian tujuan


dan sasaran pembangunan sangat ditentukan oleh kemampuan serta keterampilan SDM
aparatur pemerintahan. Terbatasnya kompetensi sumber daya manusia perencana
pembangunan di BAPPEDA untuk melakukan perencanaan pembangunan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pelaporan secara baik dan akuntabel menjadi salah satu permasalahan
yang belum terselesaikan. Dari sisi kuantitas, sumber daya manusia yang tersedia sudah
cukup memadai untuk melakukan pelaksanaan tugas-tugas perencanaan secara
prosedural, namun untuk menghasilkan perencanaan pembangunan yang lebih
berkualitas, BAPPEDA masih harus berusaha mengembangkan kualitas perencana yang
dapat melakukan analisis dan kajian mendalam terkait perencanaan pembangunan
Provinsi Kalimantan Timur.

Pelaksanaan pembangunan mengikutsertakan aparatur pemerintah bersama rakyat


dalam memegang peranan penting yaitu sebagai pelaksana dan penggerak laju
pembangunan. Aparatur pemerintah dituntut menjalankan tugas di bidang masing-masing
dengan lebih ulet, terampil, cekatan, berdedikasi tinggi, bertanggungjawab, dan menuju
kepada suatu efisiensi untuk dapat mencapai tujuan daerah maupun nasional. Untuk itu,
pengembangan kualitas SDM aparatur pemerintah di bidang perencanaan merupakan
keharusan mutlak agar dokumen perencanaan dapat disusun lebih berkualitas dan
komprehensif.

9. Belum dipahaminya perencanaan oleh masyarakat

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 40
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan diupayakan untuk mendukung


pencapaian pembangunan daerah Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini dimaksudkan agar
masyarakat sebagai objek pembangunan daerah harus dilindungi dari berbagai tekanan
dan paksaan pembangunan yang dilegitimasi oleh birokrasi. Oleh karena itu, perencanaan
penting untuk dipahami oleh masyarakat agar masyarakat mengerti apa yang akan
dilakukan oleh pemerintah daerah dalam kurun waktu tertentu, sehingga masyarakat
dapat menuntut pemerintah daerah jika terdapat program pemerintah daerah tidak sesuai
dengan yang mereka harapkan. Selain itu, masyarakat harus berpartisipasi aktif dalam
proses pembangunan daerah baik dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, hingga
tahap evaluasi.

10. Belum optimalnya peran lembaga dalam mengantisipasi perubahan dan dinamika
pembangunan daerah

Peran lembaga pemerintah dituntut untuk melakukan penyesuaian seiring dengan


perubahan dinamika sosial, politik, dan ekonomi, baik dari lingkungan nasional maupun
global. Perubahan dilakukan sebagai upaya penyempurnaan yang lebih merupakan
kebutuhan daripada sekedar keinginan. Namun demikian, permasalahan kelembagaan
pemerintah masih menghadang meski berbagai upaya perbaikan telah dilakukan,. Untuk
itu, optimalisasi peran lembaga dalam mengantisipasi perubahan dan dinamika
pembangunan daerah diharapkan dapat meningkatkan kualitas sistem perencanaan
pembangunan daerah.

11. Belum terintegrasinya antara sistem perencanaan pembangunan daerah dengan sistem
penganggaran dan sistem keuangan

Keterpaduan, konsistensi, dan sinkronisasi tidak hanya dibutuhkan antara aspek


perencanaan dengan penganggaran, tetapi juga dilakukan antar satuan unit kerja. Hal ini
sangat penting karena target capaian program dan atau target hasil (outcome) suatu
kegiatan menuju visi daerah dapat dicapai melalui sinergi program dan kegiatan antar
SKPD. Secara normatif, perencanaan dan penganggaran harus terpadu, konsisten, dan
sinkron antara tahap satu dengan yang lain, karena penganggaran merupakan modal awal
untuk mewujudkan target-target kinerja yang direncanakan. Sedangkan penetapan target-
target kinerja di tingkat daerah provinsi/kabupaten/kota dapat merujuk kepada target
yang ditetapkan sesuai keputusan menteri dengan Indikator Kinerja Utama.

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 41
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Tanpa perencanaan, satuan kerja cenderung tidak fokus dan tidak terarah dalam
operasionalnya sehingga akan beroperasi secara sendiri-sendiri serta menimbulkan
inefisiensi dan inefektifitas. Sedangkan perencanaan yang matang dengan memperhatikan
sistem penganggaran keuangan daerah akan mengoptimalkan setiap program dan
kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mencapai visi dan misi Pemerintah Daerah
Provinsi Kalimantan Timur.

3.2. Telaahan, Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Dengan mempertimbangkan segala macam potensi sumber daya, kondisi sosial


ekonomi maupun kewilayahan, permasalahan maupun konflik internal-eksternal, isu-isu masa
depan yang menjadi tantangan, dan setiap peluang pembangunan yang ada di Provinsi
Kalimantan Timur serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam masyarakat, maka Visi
Pemerintahan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018 adalah:

"Mewujudkan Kaltim Sejahtera yang Merata dan Berkeadilan Berbasis


Agroindustri dan Energi Ramah Lingkungan"

Visi yang diemban oleh Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur memiliki nilai
strategis dalam pengembangan generasi mendatang. Selain ingin mewujudkan kesejahteraan
masyarakat secara adil dan merata, visi pemerintah daerah juga difokuskan pada
pengembangan lingkungan hidup. Kemudian, dengan memperhatikan visi tersebut serta
perubahan paradigma dan kondisi yang akan dihadapi pada masa yang akan datang,
diharapkan provinsi Kalimantan Timur dapat lebih berperan dalam membentuk perubahan
positif di lingkup nasional, regional, maupun global.

Dalam rangka pencapaian visi secara efektif dan efisien, maka disusunlah misi
Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Dengan memperhatikan kondisi,
permasalahan, tantangan ke depan, dan memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka
ditetapkan 5 (lima) misi sebagai berikut:

Misi Pertama : Mewujudkan kualitas sumber daya manusia Kalimantan Timur yang
mandiri dan berdaya saing tinggi. Hal ini bertujuan untuk
membentuk identitas dan karakter sumber daya manusia yang
berkualitas melalui pemanfaatan perkembangan teknologi dalam
mengembangkan pendidikan formal maupun informal.

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 42
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Misi Kedua : Mewujudkan daya saing ekonomi yang berkerakyatan berbasis


sumber daya alam dan energi terbaharukan. Hal ini bertujuan untuk
mengelola sektor pertanian dalam arti luas dan nilai tambah dari
sektor non migas sebagai pendukung program pembangunan daerah.
Misi Ketiga : Mewujudkan infrastruktur dasar yang berkualitas bagi masyarakat
secara merata. Hal ini bertujuan untuk mendorong aksesibilitas dan
konektivitas antar wilayah sehingga dapat mempercepat dan
memperluas pembangunan daerah berbasis ekonomi.
Misi Keempat : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang professional,
transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik. Hal ini
bertujuan untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, profesional,
dan transparan dalam menjalankan tugasnya serta memberi
pelayanan publik yang prima, menciptakan kepastian hukum, dan
akuntabilitas publik.
Misi Kelima : Mewujudkan kualitas lingkungan yang baik dan sehat serta
berperspektif perubahan iklim. Tranformasi ekonomi berbasis
unrenewable resources ke renewable resources harus dilakukan
dengan mewujudkan keseimbangan antara pilar ekonomi,
lingkungan, dan sosial dalam perencanaan pembangunan menuju
ekonomi hijau. Hal ini dilakukan untuk menciptakan kondisi
lingkungan masyarakat yang lebih baik dan berkeadilan sosial serta
mengurangi resiko lingkungan dan kerusakan ekologi.

Dalam rangka mencapai Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan
Timur, BAPPEDA mempunyai peranan yang sangat penting dalam mewujudkan cita-cita
tersebut. Oleh karena itu, pernyataan Visi BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur yaitu
Terwujud ya Pere a aa Pe a gu a ya g Efektif u tuk Me apai Kalti ya g “ejahtera
da Berkeadila memiliki hubungan yang erat terhadap Misi Gubernur dan Wakil Gubernur
Provinsi Kalimantan Timur yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018. Keterkaitan Visi BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur itu
terletak di Misi Keempat RPJMD Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018 sehingga
BAPPEDA berusaha memiliki peranan dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
dan profesional.

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 43
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Berdasarkan 11 permasalahan tupoksi BAPPEDA yang telah diuraikan di atas, terdapat


faktor penghambat dan faktor pendorong yang mempengaruhi pencapaian Visi dan Misi
Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur. Faktor penghambat yang
mempengaruhi pencapaian visi dan misi tersebut adalah belum efektifnya pencapaian sasaran
Renstra SKPD dan RPJMD kabupaten/kota. Jika pencapaian sasaran Renstra SKPD dan RPJMD
kabupaten/kota tidak efektif, maka pencapaian target sasaran RPJMD pun menjadi tidak
relevan. Hal ini dikarenakan rekapitulasi RPJMD kabupaten/kota akan sangat mempengaruhi
pencapaian RPJMD Provinsi. Sedangkan faktor pendorong yang dapat memperkuat pencapaian
Visi dan Misi Gubernur adalah peran lembaga dalam mengantisipasi perubahan dan dinamika
pembangunan daerah. Maksimalnya peran kelembagaan dalam mengantisipasi perubahan
dan dinamika global akan menentukan seberapa efektifnya perencanaan pembangunan
daerah berlandaskan isu-isu strategis regional maupun nasional.

3.3. Telaahan Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan


Renstra BAPPEDA Kabupaten/Kota
Dalam menghadapi era globalisasi saat ini, gelombang permasalahan dan tantangan
yang dihadapi Bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan nasional semakin
pasa g”. Di a ika li gku ga strategis baik asio al aupu global i ter asio al
merupakan salah satu kompleksitas tantangan Bangsa Indonesia dalam mencapai target
pembangunan.

Dalam konteks ketatanegaraan, arus globalisasi akan mendorong akselerasi proses


demokratisasi dan desentralisasi yang melahirkan situasi paradoksal dimana akan ada pilihan
antara semakin membaiknya kebebasan sipil (civil liberty) dengan terbatasnya kapasitas
kelembagaan politik dan kapasitas tata kelola Pemerintahan (governance) sehingga
akuntabilitas layanan publik belum sepenuhnya sesuai harapan. Percepatan arus informasi dan
modal juga berdampak pada meningkatnya pemanfaatan berbagai sumber daya alam yang
akan memunculkan isu perubahan iklim (climate change), ketegangan lintas-batas antar
negara, percepatan penyebaran wabah penyakit, terorisme, serta masalah tenaga kerja
Indonesia di luar negeri.

Berbagai masalah tersebut akan mencerminkan betapa rumitnya tantangan yang harus
dihadapi Bangsa Indonesia sehingga menuntut peningkatan peran dan kapasitas seluruh
instansi pemerintah, termasuk Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) yang diberi tugas dalam

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 44
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

perencanaan pembangunan nasional. Peran Kementerian PPN/Bappenas sangat strategis


karena perencanaan merupakan pijakan awal untuk menentukan arah pembangunan nasional
melalui pengoptimalan sumber daya dan pelibatan para pelaku pembangunan nasional. Untuk
itu, dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Kementerian PPN/Bappenas dituntut
memiliki kemampuan dalam menjembatani kesenjangan dan menekan egoisme
kementerian/lembaga (K/L) yang dapat menghambat pencapaian target dan tujuan
pembangunan nasional sesuai amanat Undang-U da g Dasar 19 , yaitu Masyarakat
I do esia Adil da Mak ur”.

Rencana Strategis Kementrian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas


pada dasarnya memperhatikan:

a. Penjabaran sasaran prioritas Presiden dalam Rancangan Awal RPJMN ke dalam sasaran
strategis K/L;

b. Konsistensi penjabaran kebijakan K/L dengan Rancangan Awal RPJMN;

c. Konsistensi program dan kegiatan K/L sebagai penjabaran operasional Rancangan Awal
RPJMN yang memuat Prioritas, Fokus Prioritas, dan Kegiatan Prioritas Bidang;

d. Sinergi antara sasaran hasil (outcome) program K/L dengan program prioritas Presiden;

e. Sinergi antara sasaran keluaran (output) kegiatan K/L dengan sasaran hasil (outcome)
program K/L; dan

f. Sumber daya yang diperlukan.

Sebagai Renstra kelembagaan pemerintahan yang lebih tinggi, maka keselarasan


tujuan serta sasaran antara pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dalam perencanaan
pembangunan sangat penting guna mengoptimalkan sumber daya yang tersedia sekaligus
meningkatkan outcome yang dihasilkan.

Pada dasarnya, tujuan, sasaran, dan indikator kinerja perencanaan pembangunan yang
ditetapkan baik di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota untuk 5 (lima) tahun ke
depan memiliki keselarasan yang kokoh. Hal ini mengindikasikan harapan dalam
menumbuhkembangkan sinergitas perencanaan yaitu meningkatkan daya saing pelayanan
umum dan kesejahteraan masyarakat guna mewujudkan tujuan pembangunan
kabupaten/kota.

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 45
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Berdasarkan Renstra BAPPEDA kabupaten/kota, wilayah Provinsi Kalimantan Timur


memiliki berbagai isu global dan nasional yang perlu dipertimbangkan dalam menyelesaikan
permasalahan lokal yang berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat. Permasalahan yang
dihadapi Provinsi Kalimantan Timur antara lain kemiskinan, penataan ruang dan lingkungan
hidup, pertumbuhan dan pemerataan pembangunan, terbatasnya kesempatan kerja, mitigasi
bencana, serta kesenjangan sosial. Oleh karena itulah perlu adanya tindak lanjut yang stabil
dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah dengan penguatan kepemimpinan
yang didukung oleh aspek politis dan kerakyatan.

Fokus dari arah kebijakan pembangunan daerah ditujukan untuk pengentasan


kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat, revitalisasi pertanian dan kelautan,
perluasan kesempatan lapangan kerja, peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan
kesehatan dan pendidikan, pembangunan infrastruktur strategis, perdagangan, jasa dan
industri pengolahan yang berdaya saing, rehabilitasi dan konservasi lingkungan, serta penataan
struktur pemerintah daerah yang menyiapkan kemandirian masyarakat Provinsi Kalimantan
Timur. Adapun isu strategis pembangunan daerah Provinsi Kalimantan Timur, yaitu:

1. Pemekaran Kalimantan Utara


2. Perubahan iklim akibat emisi gas rumah kaca;
3. Mainstreaming ekonomi hijau dalam perencanaan pembangunan;
4. Pentingnya pengembangan agro-industri di masa depan;
5. Kelangkaan BBM dan daya listrik yang tak kunjung terpecahkan;
6. Komitmen atas pemberantasan dan pencegahan korupsi;
7. Koordinasi yang lemah antara provinsi dan kabupaten/kota dalam pengendalian
ijin eksploitasi;
8. Peningkatan ketahanan pangan yang berkelanjutan;
9. Pencapaian MDG's; dan
10. Pencapaian MP3EI.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Peran perencanaan sangat penting dalam menentukan strategi dan arah kebijakan
pembangunan daerah. Perencanaan yang tepat akan mewujudkan pembangunan yang
terpadu dan selaras dengan pendekatan pengembangan wilayah berbasis ekonomi dan
ekologi. Untuk itu, dalam penyusunan dokumen perencanaan sangat penting melihat aspek

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 46
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

penataan ruang daerah secara komprehensif agar pelaksanaan pembangunan daerah tetap
berada pada batas-batas kewajaran.

Dalam penyusunan dokumen perencanaan perlu diupayakan sebuah sinkronisasi


terhadap pembinaan dan pengendalian pengembangan wilayah secara terpadu dan
terintegrasi. Hal ini sesuai dengan upaya pemerintah daerah untuk mengubah struktur
perekonomian Provinsi Kalimantan Timur dari perekonomian berbasis migas dan
pertambangan (unrenewable) menuju kepada industri berbasis pertanian dan lingkungan
hidup (renewable). Salah satu perwujudan hal tersebut adalah dengan memformulasikan
tujuan penataan ruang daerah sebagai acuan dalam setiap aspek perencanaan seperti
penataan ruang yang mendukung Provinsi Kalimantan Timur sebagai pusat agroindustri dan
energi dengan tetap mempertimbangkan keberlanjutan dan daya dukung lingkungan.

Untuk merealisasikan program-program perencanaan pembangunan daerah serta


keterpaduan antara program/kegiatan dan sasaran pembangunan berbasis kewilayahan, maka
perlu mempertimbangkan strategi arah kebijakan penataan ruang provinsi sebagai berikut:

1. Mengembangkan sektor ekonomi produktif migas dan pertambangan yang menjadi


sektor unggulan provinsi untuk mendukung tujuan pembangunan Nasional serta memacu
pertumbuhan ekonomi dan pemanfaatannya bagi segenap masyarakat;

2. Mengembangkan sektor unggulan untuk mengantisipasi menipisnya sumber daya migas


dan tambang yang tidak dapat diperbaharui melalui pengembangan sektor pertanian
yang dapat diperbaharui sekaligus sebagai bagian upaya meningkatkan ketahanan pangan
nasional dan regional;

3. Mewujudkan pemerataan hasil pembangunan dan pelayanan bagi seluruh masyarakat


dengan memberikan kesempatan pada seluruh bagian wilayah untuk berkembang sesuai
potensinya; dan

4. Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dengan menjaga harmonisasi kegiatan


ekonomi, investasi, dan sosial dengan mempertimbangkan daya dukung dan kelestarian
lingkungan serta menunjang aspek politik, pertahanan, dan keamanan.

Terkait Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dalam penataan ruang Provinsi
Kalimantan Timur, analisis mengenai daya dukung fisik dan lingkungan akan membantu
menentukan arah kesesuaian peruntukan lahan sehingga tidak menimbulkan berbagai
persoalan seperti:

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 47
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

 Kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan ketersediaan sumber daya, terutama
yang terkait dengan aspek geologi;
 Kegiatan pembangunan dengan skala prioritas yang tidak sesuai dengan daya dukung
lingkungan sehingga sumber daya akan tereksploitasi secara berlebihan;
 Kegiatan pembangunan yang lokasinya terletak pada daerah rawan bencana alam; dan
 Kegiatan pembangunan yang lokasinya rentan tehadap pencemaran dan degradasi
lingkungan.
Secara khusus, kebutuhan akan analisis daya dukung fisik Kawasan Provinsi Kalimantan
Timur dipengaruhi oleh beberapa persoalan yang sedang berkembang, seperti:
 Alih fungsi lahan kawasan hutan untuk pemanfaatan kawasan budidaya terutama yang
terkait dengan hutan lindung;
 Konflik pemanfaatan lahan pertambangan untuk pengembangan Kawasan Budidaya
Permukiman; dan
 Ketersediaan sumber daya air yang terbatas untuk mendukung kegiatan budidaya yang
akan dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi kalimantan Timur terutama yang terkait
dengan kegiatan industri.

Rumusan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam Penetapan Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi diharapkan dapat menjadi acuan dalam memformulasikan isu-isu strategis
perencanaan pembangunan daerah. Hal ini dapat teridentifikasi dan terevaluasi khususnya
sebagai bahan dalam peningkatan kinerja pemerintah daerah secara terpadu di Provinsi
Kalimantan Timur.

Pola ruang kawasan di wilayah Provinsi Kalimantan Timur secara umum bertujuan
untuk mencegah timbulnya kerusakan fungsi lingkungan hidup dan melestarikan fungsi
kawasan lindung yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya, kawasan
perlindungan setempat, dan kawasan lindung lainnya, serta menghindari berbagai usaha
dan/atau kegiatan di kawasan rawan bencana.

Sebagian besar lahan di Provinsi Kalimantan Timur pada umumnya dimanfaatkan


untuk penggunaan lahan kawasan terbangun seperti perumahan, pemukiman, perdagangan
dan jasa, perkantoran, serta fasilitas umum lainnya yang hampir tersebar di seluruh wilayah
Provinsi Kalimantan Timur. Hal tersebut merupakan faktor penghambat dari pelayanan
BAPPEDA terkait Kajian Lingkungan Hidup Strategis karena pemukiman yang ada meliputi

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 48
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

pemukiman kumuh, perumahan kepadatan tinggi, sedang, dan rendah merupakan salah satu
sisi negatif dari pola penataan ruang.

Saat ini di wilayah Provinsi Kalimantan Timur memiliki kantor pemerintahan yang
tersebar di seluruh wilayah kabupaten/kota. Kantor pemerintahan kecamatan dan kelurahan
berada pada masing-masing wilayah, sedangkan kawasan perkantoran dinas-dinas/satuan
kerja perangkat daerah tersebar di beberapa lokasi baik di wilayah utara, barat, tengah, dan
selatan Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kemudahan pelayanan
publik terutama jika dihubungkan dengan konsep pelayanan satu atap (untuk mempercepat
dan mempermudah urusan perizinan dan pelayanan kepada masyarakat maupun investor). Hal
tersebut merupakan faktor pendorong sisi positif dalam kaitannya dengan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis di Provinsi Kalimantan Timur.

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

Isu stretegis merupakan permasalahan pokok yang berkaitan dengan fenomena atau
kondisi permasalahan yang belum dapat diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya.
Fenomena dalam isu strategis tersebut memiliki dampak jangka panjang bagi berkelanjutan
pelaksanaan pembangunan sehingga perlu diantisipasi dan diatasi secara bertahap dan
berkelanjutan.

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi serta memperhatikan hasil telaahan dan


analisis, maka dapat dirumuskan isu-isu strategis BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur sebagai
berikut:

1. Peningkatan kualitas dan kelembagaan BAPPEDA

BAPPEDA selaku koordinator perencanaan pembangunan daerah berupaya untuk


meningkatkan kualitas dan kelembagaan BAPPEDA dengan tujuan meningkatkan
efektivitas perencanaan pembangunan agar pencapaian hasil-hasil pembangunan dapat
mewujudkan Kaltim sejahtera dan berkeadilan” sesuai amanat dari Gubernur Provinsi
Kalimantan Timur dalam RPJMD Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018. Maksud
dari peningkatan kualitas BAPPEDA adalah peningkatan kualitas pelayanan publik. Hal ini
perlu dilakukan karena selama ini banyak kasus pelayanan publik yang menunjukkan
belum berpihaknya pemerintah kepada rakyat sebagai pemilik kedaulatan. Sedangkan
peningkatan kelembagaan merupakan peningkatan kualitas aparatur pemerintah internal
BAPPEDA agar dapat melaksanakan tugasnya dengan profesional dan bertanggungjawab.

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 49
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

2. Peningkatan fungsi koordinasi BAPPEDA

BAPPEDA adalah salah satu unsur/lembaga di daerah yang mempunyai fungsi penting
dalam kegiatan perencanaan pembangunan daerah. Tingkat keberhasilan pelaksanaan
koordinasi perencanaan pembangunan daerah dalam era otonomi daerah ditentukan
oleh efektivitas BAPPEDA dalam menjalankan fungsi-fungsinya. Oleh karena itu,
peningkatan kualitas kinerja BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur perlu untuk dibenahi
atau ditingkatkan terutama dalam pengkoordinasian dengan instansi-instansi terkait.

3. Perencanaan yang matang

Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk


mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Selain itu,
perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena
perencanaan merupakan pijakan awal dalam tahapan selanjutnya seperti
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan. Mengingat vitalnya penyusunan
perencanaan, maka perlu adanya rangkaian analisis yang terintegrasi mulai dari profil
pembangunan saat ini, permasalahan dan isu-isu strategis, hingga tujuan akhir dari
pembangunan daerah. Dengan adanya rangkaian analisis tersebut, diharapkan
perencanaan pembangunan daerah lebih terkoordinir dan dapat mencapai visi dan misi
pembangunan.

4. Evaluasi kinerja yang maksimal

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dan kelembagaan BAPPEDA adalah
dengan melakukan evaluasi kinerja aparatur pemerintah di lingkungan BAPPEDA.
Evaluasi kinerja digunakan untuk menguji efektivitas dan efisiensi kinerja para pegawai di
lingkungan BAPPEDA dengan beberapa indikator seperti kedisiplinan, tanggung jawab,
hingga capaian kinerja. Evaluasi kinerja yang maksimal diharapkan dapat meningkatkan
kualitas kelembagaan BAPPEDA terutama dalam mengembangkan sumber daya manusia
baik di dalam maupun di luar.

5. Penyajian data yang akurat

Perencanaan pembangunan suatu daerah tergantung pada target-target yang menjadi


capaian akhir suatu periode perencanaan. Dalam mengukur pencapaian target tersebut
diperlukan data yang valid terkait indikator sasaran yang akan dievaluasi. Oleh karena

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 50
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

itu, data memegang peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan karena


penyajian data yang akurat dan terpercaya akan mempengaruhi laju pembangunan.
Perlu adanya perhatian khusus pada proses pembentukan data yang dimulai dari
perencanaan, pengumpulan, pengolahan, hingga analisis data sehingga input yang
berkualitas pada perencanaan akan berdampak positif pada pengambilan kebijakan.

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 51
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

BAB
VISI DAN MISI, TUJUAN DAN SASARAN,
IV
STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Perumusan visi dan misi jangka menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
merupakan salah satu tahap penting dalam penyusunan dokumen Renstra SKPD. Visi dan misi
tersebut akan menjadi pondasi awal kelembagaan dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya terkait bidang masing-masing serta menjadi target-target kinerja untuk mendukung
pencapaian pembangunan daerah. Visi kelembagaan akan menjelaskan arah atau suatu kondisi
ideal lembaga/instansi di masa depan (clarity of direction) sebagai dukungan sistem birokrasi
maupun pelayanan publik terhadap keberhasilan pembangunan daerah. Pernyataan visi yang
artikulatif akan memberikan arah yang jelas bagaimana mencapai target masa depan yang
diharapkan akan mengatasi berbagai hambatan dan permasalahan dalam pelaksanaan
pembangunan. Sedangkan Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi agar tujuan pembangunan dapat terlaksana dan berhasil.
Misi yang harus diemban merupakan dasar dari sasaran pembangunan oleh pemerintah
daerah sekaligus mengawali penyusunan program/kegiatan dalam perencanaan kinerja
kelembagaan.

4.1. Visi dan Misi BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur

Sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Kalimantan Timur Nomor 050.14/......./Bapp/2013


tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Satuan Perangkat Daerah (SKPD)
Tahun 2013-2018, bahwa Visi dan Misi setiap SKPD di lingkup Provinsi Kalimantan Timur
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-
2018 sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Oleh karena itu, sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi BAPPEDA dalam Peraturan Gubernur Nomor 46 tahun 2008, maka Visi
BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur yaitu:

Terwujudnya Perencanaan Pembangunan yang Berkualitas untuk


Kesejahteraan Masyarakat Kaltim Tahun 2018

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 52
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

Visi BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur mengandung makna bahwa BAPPEDA


mengemban tugas untuk mengawal setiap langkah pelaksanaan program pembangunan yang
menjadi Visi Gubernur Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan formulasi hasil analisis terhadap
potensi daerah, permasalahan mendasar, dan isu-isu strategis yang terjadi di Provinsi
Kalimantan Timur. BAPPEDA selaku koordinator perencanaan pembangunan harus dapat
menyelenggarakan perencanaan pembangunan yang efektif demi pencapaian Visi dan Misi
Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur yang tertuang pada RPJMD Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2013-2018.

Dalam penjabarannya, Visi BAPPEDA Provinsi Provinsi Kalimantan Timur dapat


dijelaskan sebagai berikut:

Perencanaan Pembangunan, adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa


depan yang tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang
tersedia. Pembangunan dalam hal ini adalah pembangunan daerah Provinsi Kalimantan Timur
yang merupakan usaha bersama seluruh komponen masyarakat dan pemerintah dalam rangka
mencapai tujuan daerah yakni kesejahteraan masyarakat yang merata dan berkeadilan.

Berkualitas, berarti memiliki taraf yang tinggi pada pembangunan daerah dimana hal
tersebut berasal dari proses perencanaan yang baik dan komprehensif. Sebuah perencanaan
yang berkualitas merupakan titik tolak keberhasilan pembangunan daerah menuju masa
depan lebih baik dengan program-program nyata yang efektif pada pencapaian sasaran
pembangunan. Efektif dalam hal ini mengandung pengertian ketepatan penggunaan dan hasil
guna”, sehingga efektif merupakan faktor pokok dalam mencapai tujuan atau sasaran
pembangunan yang berkualitas.

Suatu penyelenggaraan perencanaan pembangunan harus mampu mengantarkan dan


mendekatkan setiap tahapannya pada pencapaian tujuan pembangunan daerah yakni
terwujud ya Kaltim yang sejahtera yang merata dan berkeadilan berbasis agroindustri dan
energi ramah lingkungan”.

Pada tahapan selanjutnya, visi dijabarkan lebih lanjut ke dalam misi-misi yang akan
menjadi tanggung jawab BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur selama periode perencanaan
pembangunan. Pernyataan misi-misi yang digaungkan oleh BAPPEDA dimaksudkan agar
seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan (stakeholders) dapat mengetahui
dan mengenal keberadaan serta peranan instansi pemerintah dalam menyelenggarakan tugas
kepemerintahannya. Misi BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur adalah sebagai berikut::

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 53
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

1. Menyusun Perencanaan yang Berkualitas dan Terintegrasi dengan Penganggaran


Pembangunan Daerah

Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah merupakan upaya peningkatan


kualitas perencanaan partisipatif pada perencanaan pembangunan daerah yang ada di
Provinsi Kalimantan Timur. Dalam proses pembangunan daerah, secara normatif BAPPEDA
mempunyai akses yang sangat kuat terhadap penentu kebijakan di lingkungan pemerintah
daerah. BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur memiliki dominasi dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya (struktural dan fungsional) karena berperan secara aktif sebagai perencana,
pengoordinasi, sekaligus sebagai pengendali pelaksanaan pembangunan daerah.

Sebagai koordinator perencanaan pembangunan daerah, SDM perencana pembangunan


menjadi sangat penting karena menjadi kunci keberhasilan proses perencanaan
pembangunan. Kualitas perencanaan sangat tergantung pada kemampuan dan keahlian
para perencana pembangunan. Peningkatan profesionalisme merupakan upaya
peningkatan kinerja perencana pembangunan terkait dengan kesetiaan, logika, dan etika.
Diharapkan, dengan meningkatnya kualitas perencana pembangunan, maka akan
meningkat pula derajat perencanaan program pembangunan daerah.

Perencanaan dan Penganggaran merupakan dua elemen penting yang saling berkaitan
dalam siklus Pengelolaan Keuangan Daerah (PKD). Kegiatan perencanaan dan
penganggaran merupakan awal dari siklus pengelolaan keuangan daerah yang memiliki
makna krusial dalam menentukan arah pengelolaan keuangan daerah dalam perannya
sebagai pendukung pembangunan daerah.

Perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menentukan tindakan masa
depan yang tepat dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Sementara itu,
penganggaran dapat diartikan sebagai rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah
yang disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, serta ditetapkan dengan
peraturan daerah. Oleh karena itu, keselarasan dalam perencanaan dan penganggaran
harus selalu diperhatikan mengingat setiap program-program dalam perencanaan
pembangunan membutuhkan pendanaan, namun disisi lain pendanaan yang ada harus
digunakan se-efektif mungkin dalam pelaksanaan program pembangunan. Sinkronisasi dua
elemen ini menjadi salah satu fokus utama dalam pembentukan dokumen perencanaan
sehingga perlu ada nya pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan dalam
rangka menjaga konsistensi perencanaan dan penganggaran

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 54
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

2. Melakukan Koordinasi yang Efektif, Efisien berbasis Data statistik dan Data spasial

Konsistensi dan sinkronisasi secara menyeluruh pada setiap lini perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan daerah merupakan salah satu tugas utama dari BAPPEDA. Oleh
karena itu, BAPPEDA dituntut untuk mampu mengoordinasikan proses perencanaan
hingga pelaksanaan pembangunan daerah secara berkelanjutan dan menyeluruh. Dalam
misi kedua ini mengandung poin penting dalam mendukung keberhasilan misi pertama
dimana dalam perencanaan, penganggaran, hingga pelaksanaan pembangunan daerah
yang berkualitas harus didukung dengan koordinasi yang efektif dan efisien dengan
berbasis data statistik dan data spasial. Data Statistik dan Data spasial ini digunakan
sebagai referensi data dan menjadi media yang penting dalam perencanaan dan
pembangunan serta pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan pada cakupan wilayah
continental, nasional, regional maupun pada wilayah lokal daerah. Dengan koordinasi yang
berbasis data spasial diharapkan koordinasi yang dihasilkan akan memberi dampak yang
signifikan dalam pengembangan dan pembangunan daerah. Koordinasi yang efektif dan
efisien berbasis data spasial ini akan mampu meningkatkan keberhasilan pelaksanaan
pembangunan daerah, sehingga dapat meminimalisir kesalahan, miss komunikasi, hingga
inkonsistensi antara perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan daerah.

3. Meningkatkan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Daerah

BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur selain bertugas sebagai pelopor perencanaan


pembangunan daerah, juga harus melakukan monitoring dan evaluasi capaian kinerja
setiap target-target program pembangunan yang telah direncanakan. Pelaksanaan
pembangunan daerah oleh setiap satuan kerja Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan
Timur akan dimonitoring dan dievaluasi guna melakukan perbaikan-perbaikan sehingga
hasil-hasil pembangunan akan meningkat kualitasnya dari waktu ke waktu.

Peningkatan pemantauan dan evaluasi capaian kinerja pembangunan daerah akan


memperlihatkan bagaimana kinerja dan hasil capaian kinerja sebuah program/kegiatan
dalam mencapai targetnya. Pemantauan selama pelaksanaan kegiatan akan menuntun
dalam pelaksanaan program/kegiatan agar berada pada koridor/jalur batas sesuai
perencanaan. Sedangkan evaluasi kinerja akan memberikan banyak masukan untuk
memperbaiki kelemahan-kelemahan program/kegiatan yang telah dilaksanakan. Kedua hal
tersebut akan menjadi tolok ukur apakah program/kegiatan harus dilanjutkan, diperbaiki,

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 55
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

atau bahkan dilakukan revisi yang lebih efektif untuk pencapaian tujuan pembangunan
daerah.

Hubungan dari ketiga misi tersebut dalam mencapai visi BAPPEDA Provinsi Kalimantan
Timur dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.1.
Hubungan Visi dan Misi BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur

Terwujudnya Perencanaan Pembangunan yang Berkualitas


Untuk Kesejahteraan Masyarakat Kaltim Tahun 8

Menyusun Perencanaan yang Berkualitas dan Terintegrasi


dengan Penganggaran Pembangunan Daerah

Melakukan Koordinasi yang Efektif, Efisien Berbasis Data


Statistik dan Data Spasial

Meningkatkan Pemantauan dan Evaluasi


Capaian Kinerja Pembangunan Daerah

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur

Dalam menentukan tujuan dan sasaran jangka menengah BAPPEDA Provinsi


Kalimantan Timur, maka yang perlu dipertimbangkan adalah pencapaian visi dan misi
BAPPEDA. Penetapan tujuan dan sasaran perlu mempertimbangkan kompetensi yang dimiliki
segenap sumber daya dan potensi dalam organisasi. Dalam upaya tersebut, seluruh sumber
daya dan potensi dalam organisasi harus mempunyai core-competencies untuk mencapai
tujuan dan sasaran kelembagaan.

Tujuan merupakan salah satu komponen dalam perencanaan strategis sehingga perlu
dirumuskan gambaran tentang keadaan yang diinginkan oleh BAPPEDA selama kurun waktu

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 56
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

lima tahun ke depan berdasarkan tugas pokok dan fungsinya. Selain itu, tujuan juga
merupakan effort dalam mendukung pencapaian Pembangunan Pemerintah Daerah Provinsi
seperti yang tertuang dalam RPJMD Tahun 2013-2018. Tujuan jangka menengah ditetapkan
dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi sehingga rumusannya harus dapat
menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang berdasarkan visi dan misi
yang terbentuk. Untuk itu, tujuan disusun guna memperjelas pencapaian sasaran yang ingin
diraih pada masing-masing misi.

Adapun tujuan Renstra BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018 dapat
dijabarkan pada rincian sebagai berikut:

1. Meningkatkan Konsistensi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah


Dalam upaya mewujudkan misi pertama yaitu meningkatkan kualitas perencanaan
pembangunan daerah, BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur harus meningkatkan
efektifitas pada setiap progress perencanaan pembangunan sehingga kualitas
perencanaan tetap terjaga. Perencanaan yang berkualitas merupakan dasar yang harus
diperkokoh agar sistem perencanaan pembangunan menjadi tepat guna dan tepat
sasaran.
Dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat Provinsi Kalimantan Timur,
pembangunan yang dilakukan perlu direncanakan dengan baik sehingga
penyelenggaraan pembangunan dapat menghasilkan nilai tambah positif bagi
masyarakat. Pembangunan daerah yang berlandaskan perencanaan pun akan memiliki
kelebihan jika dilaksanakan secara maksimal dengan sistem pengendalian serta evaluasi
yang optimal.
Sebuah perencanaan akan menjadi sia-sia jika dalam pelaksanaan program/kegiatan
pembangunan daerah tidak didukung adanya pendanaan yang efektif. Hal ini
mengindikasikan bahwa perencanaan pembangunan daerah memiliki keterbatasan
ruang gerak jika pendanaan pemerintah tidak optimal dalam mendukung pencapaian
pembangunan.
Tujuan dalam peningkatan konsistensi 2 (dua) elemen ini dimaksudkan agar
perencanaan dan penganggaran dapat terintegrasi dalam lingkup penganggaran yang
efektif terhadap program/kegiatan yang direncanakan akan berdampak pada akselesari
pembangunan daerah. Selain itu, maksud dari pembangunan yang terintegrasi adalah
terciptanya konsistensi antara perencanaan dan penganggaran serta program
pembangunan antara daerah dan pusat. Perencanaan dan penganggaran adalah dua

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 57
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

kata yang tidak bisa dipisahkan karena hubungan keduanya saling berkorelasi satu sama
lain sehingga konsistensi perencanaan dan penganggaran perlu diwujudkan dengan
konsistensi program/kegiatan antara RKPD dan APBD.
2. Meningkatkan Kualitas Data/Informasi Spasial Perencanaan Pembangunan Daerah
serta Mengoptimalkan Fungsi Koordinasi
Dalam tahapan perencanaan merupakan suatu rangkaian terpadu yang disusun dengan
mempertimbangkan segala hal teknis maupun non teknis hingga kuantitatif maupun
kualitatif. Dari berbagai pertimbangan tersebut akan dilakukan analisis dengan
berdasarkan fakta yang diambil dari data atau informasi kondisi pembangunan daerah
Provinsi Kalimantan Timur. Data atau informasi akan menjadi acuan awal bagi setiap
analisis yang berujung pada pengambilan keputusan oleh BAPPEDA berupa perencanaan
pembangunan daerah. Dalam perencanaan pembangunan daerah, data atau informasi
harus memiliki beberapa persyaratan antara lain valid, obyektif, up to date, dengan
memiliki metodologi yang bisa dipertanggungjawabkan, hingga sesuai dengan keadaan
di lapangan. Pentingnya kualitas data maupun informasi ini akan meningkatkan kualitas
perencanaan pembangunan baik dari segi konten hingga target-target yang akan
dicapai.
Fungsi koordinasi merupakan sebuah fungsi dimana BAPPEDA harus melakukan
rekonsiliasi, sosialisasi, diskusi, hingga tukar pikiran baik dengan internal maupun
eksternal.
Dalam koordinasi internal, harus diciptakan suatu lingkungan kerja yang kondusif antar
bidang-bagian BAPPEDA. Perencanaan pembangunan BAPPEDA harus menjadi tanggung
jawab setiap elemen aparatur BAPPEDA baik di bidang teknis maupun non teknis. Oleh
kare a itu, harus ada ata ra tai pe ghubu g ya g aka e jadi be a g erah”
dala e yusu ra gkaia pere a aa pe ba gu a dari berbagai gerbo g-
gerbo g” bida g di BAPPEDA agar ter ipta sebuah har o isasi pere a aa
pembangunan daerah untuk mencapai visi dan misi Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur.
Sedangkan pada koordinasi eksternal, BAPPEDA harus mampu melakukan koordinasi
dengan SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur baik dalam hal
perencanaan, pelaksanaan pembangunan, monitoring, hingga evaluasi
program/kegiatan. Diharapkan dengan adanya koordinasi eksternal, tidak akan ada miss

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 58
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

komunikasi antara perencana dan pelaksana program kegiatan baik dalam hal
perencanaan, penganggaran, maupun pelaksanaan pembangunan daerah.

3. Terkendalinya Pencapaian Sasaran Pembangunan Daerah


Tujuan Rencana Strategis BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur yang ketiga merupakan
gerbong akhir dari rangkaian misi pertama dan kedua dimana pada tujuan ini BAPPEDA
ingin mengendalikan sasaran pembangunan yang telah dicapai sehingga tidak terjadi
penurunan dalam pembangunan daerah.

Untuk mencapai visi dan misi BAPPEDA, maka dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai
pembangunan daerah seutuhnya perlu dilaksanakan koordinasi pencapaian sasaran
pembangunan daerah sebagai dukungan pada capaian sasaran pembangunan nasional.
Oleh karena itu, pengendalian terhadap capaian sasaran pembangunan daerah sangat
penting untuk menjaga stabilitas pembangunan nasional. Namun yang perlu
diperhatikan, pengendalian sasaran pembangunan tidak hanya ditujukan pada capaian
kinerja yang telah dilaksanakan, akan tetapi pengendalian terhadap target-target ke
depan juga harus diutamakan. Hal ini penting dilakukan karena pencapaian
pembangunan daerah harus sesuai dengan koridor perencanaan yang disepakati
sehingga tidak negatif atau overloop dalam pelaksanaannya.

Sasaran merupakan kondisi yang ingin dicapai/dihasilkan secara nyata oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dalam jangka waktu tahunan hingga periode
lima tahun mendatang. Dari ketiga tujuan Renstra BAPPEDA, dapat diturunkan menjadi
sasaran-sasaran perencanaan pembangunan yang efektif dan spesifik serta memiliki indikator
yang dapat diukur sebagai bahan evaluasi perencanaan pembangunan selanjutnya. Sasaran
yang ingin dicapai BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur periode 2013-2018 sebagai berikut:

1. Tujuan pertama, Meningkatkan Konsistensi Perencanaan dan Penganggaran


Pembangunan Daerah” dapat di apai de ga sasara :

a. Tercapainya integrasi dan sinkronisasi antar fungsi perencanaan dan penganggaran,


dengan indikator sebagai berikut:

 Persentase efektivitas perencanaan pembangunan daerah;

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 59
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

 Persentase integrasi pembangunan Provinsi Kalimantan Timur pada regional;


dan

 Persentase kesesuaian DPA dengan RKPD.

2. Tujuan kedua, Meningkatkan Kualitas Data/Informasi Perencanaan Spasial


Pembangunan Daerah serta Mengoptimalkan Fungsi Koordinasi” dapat dicapai dengan
sasaran:

a. Meningkatnya Kualitas Data dan Informasi serta Fungsi Peran Koordinasi


Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan indikator sebagai berikut;

 Tingkat ketersediaan data dan informasi perencanaan pembangunan; dan

 Persentase koordinasi perencanaan pembangunan.

3. Tujuan ketiga, Terkendalinya Pencapaian Sasaran Pembangunan Daerah” dapat dicapai


dengan sasaran:

a. Tercapainya Sasaran RPJMD Provinsi Kalimantan Timur, dengan indikator sebagai


berikut:

 Persentase Pencapaian RKPD terhadap Sasaran RPJMD.

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 60
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

Tabel 4.1.
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Renstra BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur
VISI : TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KALTIM TAHUN 2018
MISI 1: Menyusun Perencanaan yang berkualitas dan terintegrasi dengan Penganggaran Pembangunan Daerah
Kondisi Target Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke - Kondisi
No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Awal 2014 2015 2016 2017 2018 Akhir
1. Meningkatkan Tercapainya integrasi dan Persentase efektivitas
konsistensi sinkronisasi antar fungsi perencanaan pembangunan 90 93 95 97 99 99
Perencanaan dan perencanaan dan daerah
penganggaran penganggaran Persentase integrasi
Pembangunan pembangunan Kaltim pada 80 85 87 90 95 95
daerah regional Kalimantan
Persentase kesesuaian DPA
dengan RKPD 70 75 80 85 95 95

MISI 2: Melakukan koordinasi yang efektif


2. Meningkatkan Meningkatnya Kualitas Tingkat ketersediaan data
Kualitas Data Data/informasi dan Spasial dan informasi perencanaan 70 75 85 95 100 100
/Informasi Spasial serta Fungsi Peran pembangunan
Perencanaan Koordinasi Perencanaan
Persentase koordinasi
Pembangunan Pembangunan Daerah
perencanaan pembangunan
Daerah serta 64 77 83 89 95 95
Mengoptimalkan
Fungsi Koordinasi
MISI 3: Meningkatkan pemantauan dan evaluasi capaian kinerja pembangunan daerah
3. Terkendalinya Tercapainya Sasaran Persentase Pencapaian 60 70 80 90 95 95
Pencapaian Sasaran RPJMD Provinsi RKPD terhadap Sasaran
Pembangunan Kalimantan Timur RPJMD
Daerah

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 61
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

4.3. Strategi dan Kebijakan BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur

Untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam Rencana Strategis (Renstra) BAPPEDA
Provinsi Kalimantan Timur diperlukan strategi dan kebijakan yang pro-pembangunan
daerah sehingga tetap berjalan sesuai koridor perencanaan pembangunan. Penyusunan
strategi dan kebijakan pada Renstra BAPPEDA akan melibatkan keseluruhan bidang-bagian
karena dalam pelaksanaan program/kegiatan perlu adanya koordinasi dan sinkronisasi
antar bidang maupun bidang-bagian. Hal tersebut dipandang perlu, karena koordinasi dan
sinkronisasi akan sangat mempengaruhi capaian kinerja BAPPEDA secara keseluruhan
dalam meraih visi yang diemban.

Strategi adalah rangkaian cara atau langkah-langkah yang berisikan program-


program indikatif dalam rangka meningkatkan persentase keberhasilan pencapaian
pembangunan daerah. Strategi merupakan kesatuan rencana yang umum, luas, dan
terintegrasi yang menghubungkan antara sumber daya, potensi, program kerja, dan
permasalahan yang menghadang dalam rangka mewujudkan cita-cita pemerintah daerah
dalam menyejahterakan masyarakatnya. Strategis harus bersifat incremental (terus
meningkat), taktis terhadap ruang lingkup yang terbatas, dan periode waktu dalam
pencapaian tujuan. Sedangkan rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan
bagaimana sasaran akan dicapai dengan tindak lanjut berupa penyusunan serangkaian
kebijakan yang tepat.

Dalam pencapaian visi dan misinya, BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur memiliki
strategi-strategi yang dihasilkan dari analisis maupun kajian baik pada evaluasi
pembangunan daerah periode sebelumnya, isu-isu dan permasalahan yang sedang maupun
akan dihadapi, hingga dampak positif maupun negatif dari program/kegiatan pendukung
pembangunan daerah. Strategi untuk mencapai visi dan misi BAPPEDA dihasilkan dari hasil
analisis strategis lingkungan yaitu S – O (Strengths-Opportunity) yang mengarah pada
kekuatan atau keunggulan untuk meraih peluang dan tantangan dalam mencapai cita-cita
pembangunan. Kebijakan merupakan suatu bentuk, hasil, produk, atau fungsi dari suatu
kesepahaman melalui analisis panjang terkait rumusan, rincian, penjelasan, maupun
penilaian atas suatu permasalahan pembangunan daerah yang dikelola sedemikian rupa
sehingga menghasilkan tahapan-tahapan dalam pelaksanaan program/kegiatan. Kebijakan
yang akan diambil memberikan arah dalam menentukan bentuk konfigurasi
program/kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan. Kebijakan dapat

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 62
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

bersifat internal yang berarti kebijakan dalam mengelola pelaksanaan program-program


pembangunan maupun bersifat eksternal yang memiliki fokus kebijakan dalam rangka
mengatur, mendorong, dan memfasilitasi kegiatan masyarakat.

Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, BAPPEDA
Provinsi Kalimantan Timur menyusun strategi yang mengacu pada faktor kekuatan dan
kelemahan internal serta faktor peluang dan ancaman eksternal. Faktor-faktor tersebut
dianalisis dengan menggunakan pendekatan SWOT (strengths, weaknesses, opportunities,
threats), dengan rincian sebagai berikut:

1. Kekuatan (Strengths)

Berdasarkan hasil análisis terhadap faktor internal, teridentifikasi beberapa kekuatan


yang harus dimanfaatkan secara baik dalam mencapai tujuan dan sasaran seperti:

a. Struktur organisasi sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2008;

b. Ketersediaan jumlah personil dan kapasitas kemampuan yang cukup memadai;

c. Fasilitas maupun sarana prasarana yang dimiliki;

d. Kapasitas dalam perencanaan dan kajian stratejik pembangunan yang telah


dihasilkan dan dimanfaatkan;

e. Kerjasama yang solid dengan stakeholders yang sudah semakin meningkat; dan

f. Tersedianya mapping sebagai fasilitas perencanaan tata ruang dan perencanaan


lainnya.

2. Kelemahan (Weaknesses)

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur hingga
saat ini masih menjumpai berbagai kelemahan internal yang harus diminimalisir agar
tidak membebani pencapaian pembangunan. Kelemahan internasi tersebut adalah
sebagai berikut:

a. Distribusi SDM belum sesuai kompetensi pada masing-masing bidang;

b. Belum terisinya jabatan fungsional seperti yang diamanatkan pada Peraturan


Gubernur Nomor 46 tahun 2008;

c. Belum dimanfaatkannya secara optimal hasil-hasil kajian strategis pembangunan


dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan;

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 63
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

d. Belum optimal ketersediaan data dan informasi pembangunan yang kontinyu,


lengkap, akurat, dan update;

e. Belum maksimalnya pelayanan prima oleh BAPPEDA kepada stakeholders dan


masyarakat; dan

f. Belum terlihatnya peran TAPD dalam membantu peningkatan porsi BL.

3. Peluang (Opportunities)

Hasil analisis terhadap faktor eksternal menemukan berbagai peluang yang perlu
dimanfaatkan dalam strategi dan kebijakan BAPPEDA, antara lain:

a. Tingginya kepercayaan Gubernur terhadap keberadaan BAPPEDA tidak saja dalam


merencanakan tetapi juga mengkoordinasikan pembangunan daerah;

b. Pesatnya perkembangan teknologi informasi baik secara regional maupun global;

c. Tercapainya integrasi sistem informasi pembangunan dan keuangan daerah;

d. Tersedianya sarana dan prasarana teknologi yang memadai;

e. Adanya kerjasama regional se-Kalimantan yang sudah terjalin untuk keterpaduan


perencanaan pembangunan tingkat nasional; dan

f. Tersedianya peraturan perundang-undangan yang mendukung kegiatan


perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah.

4. Ancaman (Threats)

Di samping itu, berbagai ancaman eksternal juga perlu diantisipasi dalam


penyusunan strategi dan kebijakan perencanaan pembangunan ke depan, antara
lain:

a. Belum efektifnya pelaksanaan sistem dan mekanisme koordinasi perencanaan


dan sistem penganggaran;

b. Belum efektifnya koordinasi antara perencanaan, pengendalian, dan evaluasi


pembangunan;

c. Belum optimalnya sistem pengendalian dan evaluasi pembangunan;

d. Semakin besarnya tuntutan perencanaan yang berkualitas;

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 64
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

e. Kekayaan potensi sumber daya alam (terutama renewable) di Provinsi


Kalimantan Timur yang belum terkelola dengan baik;

f. Adanya ego SKPD dan pemangku kebijakan yang menyebabkan rendahnya


konsistensi antara perencanaan dan pelaksanaan pembangunan; dan

g. Semakin besarnya tuntutan sistem penganggaran yang efektif, efesien,


partisipatif, dan transparan berbasis teknologi.

Berdasarkan hasil analisis terhadap faktor-faktor lingkungan strategis yang dihadapi,


maka strategi BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur yang ditetapkan guna mewujudkan
tujuan melalui pencapaian beberapa sasaran pembangunan daerah adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Strategi dan Sasaran Perencanaan Pembangunan BAPPEDA
Provinsi KalimantanTimur

No. Strategi Sasaran


(1) (2) (3)

Strategi 1: Membangun manajemen kinerja dan


1. peningkatan kapasitas kelembagaan dan aparatur
perencanaan pembangunan Tercapainya Integrasi dan
Sinkronisasi antar Fungsi
Strategi 2: Optimalisasi peran BAPPEDA di TAPD Perencanaan dan Penganggaran
2. dalam mengkonsistenkan perencanaan dan
penganggaran

Strategi 3: Penyediaan dan pemutakhiran data dan


3. informasi bahan perencanaan pembangunan dan Meningkatnya Kualitas Data
optimalisasi penggunaan teknologi informasi /Informasi dan Spasial serta
Fungsi Peran Koordinasi
Strategi 4: Optimalisasi peran BAPPEDA dalam Perencanaan Pembangunan
4. melakukan koordinasi perencanaan, penganggaran, Daerah
dan pengendalian di SKPD dan kabupaten/kota

Strategi 5: Mengintegrasikan sistem perencanaan


Tercapainya Sasaran RPJMD
5. dan kerjasama pembangunan tingkat nasional,
Provinsi Kalimantan Timur
provinsi, dan kabupaten/kota

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai strategi dan sasaran perencanaan
pembangunan BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur.

1) Strategi 1: Membangun manajemen kinerja dan peningkatan kapasitas kelembagaan


dan aparatur perencanaan pembangunan

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 65
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

Upaya meningkatkan efektifitas perencanaan dapat dilakukan dengan cara


peningkatan kapasitas kelembagaan dan aparatur perencanaan pembangunan. Untuk
mewujudkan tujuan pertama yaitu meningkatkan efektivitas perencanaan, selain
dilakukan dengan cara peningkatan kapasitas kelembagaan sistem perencanaan
pembangunan (strategi kedua), juga dilakukan dengan cara peningkatan kapasitas
aparatur BAPPEDA di bidang perencanaan pembangunan. Peningkatan kapasitas
aparatur perencanaan pembangunan menjadi faktor penting dalam penyusunan
perencanaan karena kualitas aparatur di bidang perencanaan akan menentukan
kualitas dokumen perencanaan yang dihasilkan. Oleh karena itu, strategi peningkatan
kapasitas kelembagaan dan aparatur perencanaan pembangunan digunakan untuk
mencapai sasaran Tercapainya integrasi dan sinkronisasi antara fungsi perencanaan
da pe ga ggara ”.

2) Strategi 2: Optimalisasi peran BAPPEDA di TAPD dalam mengkonsistenkan


perencanaan dan penganggaran

Optimalisasi peran BAPPEDA di TAPD sangat penting untuk mencapai misi dalam
pengintegrasian perencanaan dan penganggaran. Maksud dari integrasi perencanaan
dan penganggaran adalah upaya-upaya yang dapat dilakukan BAPPEDA untuk
mengkonsistenkan antara perencanaan dan penganggaran sehingga dalam
pelaksanaan pembangunan daerah tidak terkendala masalah pendanaan. Strategi
optimalisasi peran BAPPEDA di TAPD dalam mengkonsistenkan perencanaan dan
penganggaran digunakan untuk mencapai sasaran ”Tercapainya integrasi dan
sinkronisasi antara fungsi pere a aa da pe ga ggara ”.

3) Strategi 3: Penyediaan dan pemutakhiran data dan informasi bahan perencanaan


pembangunan dan optimalisasi penggunaan teknologi informasi

Optimalisasi penggunaan teknologi dan sistem informasi harus dilakukan untuk


memperoleh dokumen perencanaan yang berkualitas dan terukur sehingga dapat
dijadikan indikator dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi pembangunan.
Indikator-indikator yang diolah dari data dan informasi kemudian dianalisis dan dikaji
lebih lanjut merupakan landasan perencanaan sekaligus target kuantitatif
pembangunan daerah yang ingin dicapai. Strategi penyediaan dan pemutakhiran data
dan informasi sebagai bahan perencanaan pembangunan dan optimalisasi penggunaan

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 66
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

teknologi informasi digunakan untuk mencapai sasaran ”Meningkatnya kualitas data


dan informasi serta fu gsi pera koordi asi pere a aa pe ba gu a daerah”.

4) Strategi 4: Optimalisasi peran BAPPEDA dalam melakukan koordinasi perencanaan,


penganggaran, dan pengendalian di SKPD dan kabupaten/kota

Sebagai institusi yang memberikan kontribusi berupa pondasi dalam pembangunan


daerah, BAPPEDA memiliki tanggung jawab yang besar dalam mewujudkan visi dan
misi kepala daerah dalam hal ini Gubernur Provinsi Kalimantan Timur. Dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya, BAPPEDA harus melakukan koordinasi baik
secara internal maupun eksternal. Koordinasi tersebut dilakukan untuk melaksanakan
kegiatan perencanaan, penganggaran, dan pengendalian program/kegiatan yang
dilaksanakan oleh SKPD maupun pemerintah kabupaten/kota. Diharapkan dengan
adanya koordinasi ini, terjadi hubungan timbal balik yang positif antara BAPPEDA
dengan pihak kedua sehingga harmonisasi kinerja akan tercapai dan pencapaian
sasara Me i gkat ya kualitas data da i for asi serta fungsi peran koordinasi
pere a aa pe ba gu a daerah” dapat terwujud.

5) Strategi 5: Mengintegrasikan sistem perencanaan dan kerjasama pembangunan


tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota

Dalam rangka mewujudkan perencanaan pembangunan yang efektif perlu dilakukan


upaya-upaya konkrit terutama dalam hal pengintegrasian sistem perencanaan
pembangunan dari tingkat nasional, provinsi, hingga kabupaten/kota. Integrasi dalam
hal ini merupakan keselarasan rangkaian dari setiap perencanaan baik regional maupun
nasional yang merupakan satu kesatuan Negara Republik Indonesia sehingga pada
prinsipnya memiliki tujuan yang sama. Strategi mengintegrasikan sistem perencanaan
dan kerjasama pembangunan tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota digunakan
untuk mencapai sasaran Tercapainya sasara RPJMD Pro i si Kali a ta Ti ur”.

Kebijakan merupakan arah atau tindakan yang diambil oleh BAPPEDA Provinsi
Kalimantan Timur dengan berlandaskan analisa dan kajian pembangunan untuk mencapai
tujuan. Kebijakan terkait perencanaan pembangunan yang ditempuh adalah sebagai
berikut:

1. Strategi 1: Membangun Manajemen kinerja dan peningkatan kapasitas kelembagaan


dan aparatur perencanaan pembangunan, dilakukan dengan kebijakan sebagai berikut:

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 67
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

a. Penyediaan pedoman teknis yang komprehensif dalam penyelenggaraan sistem


perencanaan pembangunan daerah;

b. Pengintegrasian arsitektur kinerja pembangunan nasional, daerah, SKPD, dan


kabupaten/kota;

c. Pengintegrasian penyusunan dokumen perencanaan pembangunan nasional,


provinsi, dan kabupaten/kota;

d. Pengembangan dan integrasi penanganan permasalahan-permasalahan


pembangunan; dan

e. Penjaringan aspirasi dan partisipatif stakeholder skala nasional dan regional.

2. Strategi 2: Optimalisasi peran BAPPEDA di TAPD dalam mengkonsistenkan perencanaan


dan penganggaran, dilakukan dengan kebijakan sebagai berikut:

a. Peningkatan profesionalisme TAPD dalam mekanisme perencanaan dan


penganggaran pembangunan; dan

b. Pengintegrasian sistem informasi pembangunan dan keuangan daerah.

3. Strategi 3: Penyediaan dan pemutakhiran data dan informasi bahan perencanaan


pembangunan dan optimalisasi penggunaan teknologi informasi, dilakukan dengan
kebijakan sebagai berikut:

a. Penyediaan data dan informasi pembangunan yang lebih akurat dan tepat waktu;
dan

b. Pengintegrasian sistem informasi pembangunan antar bidang di BAPPEDA, antara


BAPPEDA dan SKPD, serta antara provinsi dan kabupaten/kota

4. Strategi 4: Optimalisasi peran BAPPEDA dalam melakukan koordinasi perencanaan,


penganggaran, dan pengendalian di SKPD dan kabupaten/kota, dilakukan dengan
kebijakan sebagai berikut:

a. Peningkatan kualitas dokumen perencanaan pembangunan daerah tahunan;

b. Peningkatan kualitas pengendalian dan evaluasi kinerja pembangunan daerah dan


SKPD (tahunan); dan

c. Peningkatan kualitas pengendalian kinerja pembangunan tahunan.

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 68
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

5. Strategi 5: Mengintegrasikan sistem perencanaan dan kerjasama pembangunan

tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, dilakukan dengan kebijakan sebagai


berikut:

a. Pengevaluasian keselarasan implementasi peraturan perundangan perencanaan


pembangunan daerah di tingkat pusat hingga tingkat provinsi/kabupaten/kota di
Provinsi Kalimantan Timur;

b. Perbaikan pengelolaan kinerja pembangunan (impact, outcome, dan output);

c. Perbaikan integrasi berbagai laporan dan evaluasi kinerja; dan

d. Peningkatan kualitas pengendalian kinerja pembangunan daerah.

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 69
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

Tabel 4.3
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Renstra BAPPEDA
Provinsi Kalimantan Timur

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

(1) (2) (3) (4)

Penyediaan pedoman teknis yang komprehensif dalam


1.
penyelenggaraan sistem perencanaan pembangunan daerah

Pengintegrasian arsitektur kinerja pembangunan nasional, daerah,


S1: Membangun 2.
SKPD dan kabupaten/kota
manajemen kinerja dan
Tercapainya peningkatan kapasitas Pengintegrasian penyusunan dokumen perencanaan pembangunan
3.
Meningkatkan integrasi dan kelembagaan dan aparatur nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
konsistensi sinkronisasi perencanaan pembangunan Pengembangan dan integrasi penanganan permasalahan -
4.
1. perencanaan dan 1. antara fungsi permasalahan pembangunan
penganggaran perencanaan dan Penjaringan aspirasi dan partisipatif stakeholders skala nasional dan
pembangunan daerah penganggaran 5.
regional

S2: Optimalisasi peran Peningkatan profesionalisme TAPD dalam mekanisme perencanaan


1.
BAPPEDA di TAPD dalam dan penganggaran pembangunan
mengkonsistenkan
perencanaan dan Pengintegrasian sistem informasi pembangunan dan keuangan
2.
penganggaran daerah

Meningkatkan kualitas Meningkatnya S3: Penyediaan dan


Penyediaan data dan informasi pembangunan yang lebih akurat dan
2. data/informasi Spasial 2. kualitas pemutakhiran data dan 1.
tepat waktu
perencanaan data/informasi informasi bahan

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 70
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

(1) (2) (3) (4)


pembangunan daerah dan Spasial serta perencanaan pembangunan
serta mengoptimalkan fungsi peran dan optimalisasi Pengintegrasian sistem informasi pembangunan antar bidang di
fungsi koordinasi koordinasi penggunaan teknologi 2. BAPPEDA, antara BAPPEDA dan SKPD, serta antara provinsi dan
perencanaan informasi kabupaten/kota
pembangunan
daerah
S4: Optimalisasi peran Peningkatan kualitas dokumen perencanaan pembangunan daerah
1.
BAPPEDA dalam melakukan tahunan
koordinasi perencanaan,
Peningkatan kualitas pengendalian dan evaluasi kinerja
penganggaran, dan 2.
pembangunan daerah dan SKPD (tahunan)
pengendalian di SKPD dan
kabupaten/kota 3. Peningkatan kualitas pengendalian kinerja pembangunan tahunan
Pengevaluasian keselarasan implementasi peraturan perundangan
1. perencanaan pembangunan daerah di tingkat pusat hingga tingkat
Tercapainya S5: Mengintegrasikan provinsi/kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur
Terkendalinya sasaran RPJMD sistem perencanaan dan
Perbaikan pengelolaan kinerja pembangunan (impact, outcome,
3. pencapaian sasaran 3. Provinsi kerjasama pembangunan 2.
dan output)
pembangunan daerah Kalimantan tingkat nasional, provinsi,
Timur dan kabupaten/kota 3. Perbaikan integrasi berbagai laporan dan evaluasi kinerja

4. Peningkatan kualitas pengendalian kinerja pembangunan daerah

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 71
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,


BAB
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V

Pembangunan daerah secara umum merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan


secara bertahap sesuai dengan potensi dan sumber daya yang ada pada suatu wilayah. Oleh
karena itu, dalam realisasi pelaksanaan pembangunan daerah perlu adanya langkah nyata
berupa rencana strategis pembangunan dengan memperhatikan evaluasi pembangunan
sebelumnya. Berdasarkan visi dan misi, tujuan dan sasaran, serta strategi dan kebijakan pada
bagian sebelumnya, maka disusun langkah-langkah rencana strategis yang lebih operasional
dalam pelaksanaan pembangunan daerah kurun waktu lima tahun (2013-2018) yang meliputi
program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif. Rencana
strategis beserta turunannya tersebut harus dijabarkan sesuai kebijakan strategis BAPPEDA
dengan tetap mengacu pada program pembangunan RPJMD Provinsi Kalimantan Timur 2013-
2018.

5.1. Rencana Program

Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat yang dikoordinasikan oleh pemerintah daerah untuk
mencapai tujuan dan sasaran pembangunan, dalam hal ini sasaran Renstra SKPD. Program
pembangunan merupakan kristalisasi kebijakan dari masing-masing strategi dimana semua
muara program akan mencapai tujuan pembangunan daerah.
Rumusan kebijakan yang tepat akan melahirkan program-program yang mampu
menjawab berbagai permasalahan yang akan dihadapi dan diselesaikan oleh BAPPEDA dalam
jangka waktu lima tahun mendatang. Setiap program memiliki fungsi dan karakter masing-
masing baik pada bidang yang sama maupun berbeda. Meskipun begitu, tujuan akhir dari
pelaksa aa progra aka e garah pada garis fi ish” ya g sa a yak i pe be tuka
BAPPEDA sebagai lembaga perencana pembangunan daerah berkualitas. Berikut program-
program BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur yang disusun untuk mencapai visi dan misinya:

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 72
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

Tabel 5.1
Rencana Program dan Kegiatan Strategi Pertama dan Kedua
 Tercapainya integrasi dan sinkronisasi antar fungsi
Sasaran
perencanaan dan penganggaran
No. Strategi/Kebijakan Program/kegiatan Indikator Kinerja
S1: Membangun Manajemen kinerja dan peningkatan kapasitas kelembagaan dan aparatur
perencanaan pembangunan
1. Penyediaan pedoman Program Perencanaan Pembangunan Persentase efektivitas
teknis yang Daerah Tahunan perencanaan
komprehensif dalam pembangunan daerah
penyelenggaraan tahunan
sistem perencanaan Program Perencanaan Pembangunan Persentase efektivitas
pembangunan daerah Daerah perencanaan
pembangunan daerah
tahunan
2. Pengintegrasian Program Perencanaan Pembangunan Persentase efektivitas
arsitektur kinerja Daerah Jangka Menengah perencanaan
pembangunan pembangunan daerah
Nasional, Daerah, jangka menengah
SKPD dan
Kabupaten/Kota
3. Pengintegrasian Program Perencanaan Pembangunan Persentase efektivitas
penyusunan dokumen Daerah perencanaan
perencanaan pembangunan daerah
pembangunan jangka menengah
nasional, provinsi, dan
kabupaten/kota
4. Pengembangan dan Program Perencanaan Pembangunan Persentase efektivitas
integrasi penanganan Daerah Jangka Panjang perencanaan
permasalahan - pembangunan daerah
permasalahan jangka panjang
pembangunan
5. Penjaringan aspirasi Program Kerjasama Pembangunan Persentase integrasi
dan partisipatif pembangunan regional
stakeholder skala Kalimantan
nasional dan regional
S2: Optimalisasi peran BAPPEDA di TAPD dalam mengkonsistenkan perencanaan dan penganggaran
1. Peningkatan Program Penyusunan Kebijakan Persentase penyusunan
profesionalisme TAPD Anggaran Pembangunan Daerah kebijakan anggaran
dalam mekanisme pembangunan daerah yang
perencanaan dan efektif
pengenggaaran
pembangunan
2. Pengintegrasian Program Pengembangan Data/Informasi Persentase penyusunan
sistem informasi kebijakan anggaran
pembangunan dan pembangunan daerah yang
keuangan daerah efektif

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 73
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

Tabel 5.2
Rencana Program dan Kegiatan Strategi Ketiga
 Meningkatnya Kualitas Data dan Informasi serta fungsi peran
Sasaran
koordinasi Perencanaan Pembangunan Daerah
No. Strategi/Kebijakan Program/kegiatan Indikator Kinerja
S3: Penyediaan dan Pemutakhiran data dan informasi bahan perencanaan pembangunan dan
Optimalisasi penggunaan teknologi informasi
1. Penyediaan data dan Program Pengembangan data dan Tingkat Ketersediaan Data
informasi Informasi (2014) dan Informasi Perencanaan
pembangunan yang Program Pengembangan Data Statistik Pembangunan
lebih akurat dan tepat dan Spasial (2015)
waktu
2. Pengintegrasian Pengumpulan, updating, dan analisis Jumlah dokumen data dan
sistem informasi data informasi capaian target kinerja informasi yang dihasilkan
pembangunan program dan kegiatan
antarbidang di Program Perencanaan Pembangunan Persentase koordinasi
Bappeda, antara Bidang Ekonomi perencanaan
Bappeda dan SKPD, pembangunan bidang
serta antara Provinsi ekonomi
dan Kab/Kota Program Perencanaan Pengembangan Persentase hasil verifikasi
Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh dokumen KIPI MALOY
Program Perencanaan Pengembangan Persentase perencanaan
Kota-Kota Menengah dan Besar pengembangan kab/kota

Tabel 5.3
Rencana Program dan Kegiatan Strategi Keempat
 Meningkatnya Kualitas Data dan Informasi serta fungsi peran
Sasaran
koordinasi Perencanaan Pembangunan Daerah
No. Strategi/Kebijakan Program/kegiatan Indikator Kinerja
S4: Optimalisasi peran BAPPEDA dalam melakukan koordinasi perencanaan, penganggaran dan
pengendalian di SKPD dan Kab/kota
1. Peningkatan kualitas Program Perencanaan Pembangunan Persentase koordinasi
dokumen Bidang Ekonomi perencanaan
perencanaan pembangunan bidang
pembangunan daerah ekonomi
tahunan Program Perencanaan Prasarana Wilayah Persentase koordinasi
dan Sumber Daya Alam perencanaan
pembangunan sektor
pengembangan prasarana
wilayah dan sumber daya
alam
Program Pengarustamaan Perubahan Persentase koordinasi
Iklim dalam Perencanaan Pembangunan perencanaan
Daerah pengarustamakan
perubahan iklim
2. Peningkatan kualitas Program Perencanaan Pembangunan Persentase koordinasi
pengendalian dan Bidang Prasarana dan Pengembangan perencanaan
evaluasi kinerja Wilayah pembangunan bidang
pembangunan daerah prasarana dan
dan SKPD (tahunan) pengembangan wilayah

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 74
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

Program Perencanaan Pengembangan Persentase koordinasi


Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh perencanaan
Pengembangan Wilayah
Strategis dan Cepat
Tumbuh
Program Perencanaan Prasarana Wilayah Persentase koordinasi
dan Sumber Daya Alam perencanaan
pembangunan sektor
pengembangan prasarana
wilayah dan sumber daya
alam
3 Peningkatan kualitas Program Perencanaan Pembangunan Persentase koordinasi
pengendalian kinerja Bidang Pemerintahan dan Aparatur perencanaan
pembangunan Pembangunan bidang
tahunan Pemerintahan dan
Aparatur
Program Perencanaan Pemerintahan dan Persentase koordinasi
Aparatur perencanaan
Pembangunan bidang
Pemerintahan dan
Aparatur
Program Perencanaan Pembangunan Persentase koordinasi
Bidang Pengembangan Sumber Daya perencanaan Bidang
Manusia Pengembangan Sumber
Daya Manusia
Program Perencanaan Sosial dan Budaya Persentase koordinasi
perencanaan Bidang
Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tabel 5.4
Rencana Program dan Kegiatan Strategi Kelima
Sasaran  Tercapainya sasaran RPJMD Provinsi Kaltim
No. Strategi/Kebijakan Program/kegiatan Indikator Kinerja
S5: Mengintegrasikan sistem perencanaan dan kerjasama pembangunan tingkat nasional, provinsi,
dan Kabupaten/Kota
1. Pengevaluasian Program Pengendalian dan Evaluasi Persentase hasil capaian
keselarasan Hasil Pelaksanaan Pembangunan perencanaan
implementasi peraturan Daerah Pembangunan Daerah
perundangan Tahunan
perencanaan Program Perencanaan Pembangunan Persentase efektivitas
pembangunan daerah di Daerah perencanaan
tingkat pusat hingga pembangunan daerah
tingkat tahunan
provinsi/kabupaten/kota Program Perencanaan Pemerintahan Persentase hasil capaian
di Kalimantan Timur dan Aparatur perencanaan
Pembangunan Daerah
Tahunan
Program perencanaan prasarana Persentase hasil capaian
wilayah dan sumber daya alam perencanaan

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 75
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

Pembangunan Daerah
Tahunan
3. Perbaikan pengelolaan Program Peningkatan Kualitas Persentase Pengendalian
kinerja pembangunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan evaluasi terhadap
(impact, Outcome dan kebijakan perencanaan
Output) pembangunan daerah
4. Peningkatan kualitas Program Pengendalian dan Evaluasi Persentase efektivitas
pengendalian kinerja Hasil Pelaksanaan Pembangunan pengendalian dan evaluasi
pembangunan daerah Daerah pembangunan daerah

5. Perbaikan integrasi Program Perencanaan Pembangunan Persentase efektivitas


berbagai laporan dan Daerah pengendalian dan evaluasi
evaluasi kinerja pembangunan daerah

Adapun program teknis secara keseluruhan yang diselenggarakan oleh BAPPEDA


Provinsi Kalimantan Timur selama lima tahun mendatang dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Tahunan
Program ini disusun untuk mendukung perencanaan pembangunan yang akan
dilaksanakan oleh pemerintah daerah selama lima tahun ke depan. Perencanaan
pembangunan akan difokuskan pada pencapaian visi dan misi Gubernur dan Wakil
Gubernur yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018.
Dalam mengaplikasikan perencanaan pembangunan, dukungan dari seluruh komponen
masyarakat, aparatur pemerintah, hingga pihak swasta menjadi syarat mutlak tercapainya
target-target kinerja yang telah disusun berdasarkan analisis dan kajian kewilayahan. Oleh
karena itu, perlu pemilahan yang jelas pada tugas pokok dan fungsi dari masing-masing
pelaku pembangunan dalam menjalankan setiap tahapan perencanaan pembangunan
daerah.
2. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Dalam membangun suatu daerah perencanaan sangat menentukan hasil dari
pembangunan. Dalam pembangunan, perencanaan merupakan titik awal yang mampu
memengaruhi hasil capaian pembangunan. Dengan program perencanaan pembangunan
daerah, diharapkan BAPPEDA mampu meramu perencanaan yang handal sehingga
pembangunan daerah dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
3. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Jangka Menengah
Dalam bidang perencanaan pembangunan daerah salah satu bagian adalah perencanaan
pembangunan Daerah Jangka Menengah, yang kemdian akan menghasilkan dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dokumen RPJMD ini akan
menjadi pedoman dalam penyusunan RKPD, Renstra, dan Renja. Sehingga dengan

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 76
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

Program perencanaan pembangunan daerah jangka menengah ini diharapkan dalam


penyusunan dokumen RPJMD, akan dihasilkan dokumen yang mampu menjadi pedoman
yang dapat merangkul segala aspek dalam pembangunan Provinsi Kalimantan Timur.
4. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Jangka Panjang
Perencanaan Pembangunan Daerah Jangka Panjang merupakan perencanaan yang
memiliki pandangan jauh kedepan dalam bagian tata pelaksanaan pembangunan daerah.
Dalam program ini akan dihasilkan suatu dokumen perencanaan jangka panjang (RPJPD),
yang memedomani RPJPN. Sehingga dokumen RPJPD ini merupakan langkah besar dalam
perencanaan pembangunan daerah. Melalui program ini diharapkan dapat menghasilkan
suatu dokumen perencanaan yang berkualitas dan kemudian akan mampu menarik
dokumen perencanaan lainnya, yang akan berimbas pada pembangunan daerah dan
kesejahteraan masyarakat.
5. Program Pengarustamaan Perubahan Iklim dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Melihat tata letak geografis Negara Indonesia dan Provinsi Kalimantan Timur pada
khususnya, daerah ini mempunyai perubahan iklim yang mampu memengaruhi segala
aspek kehidupan masyarakat. Dengan Mengarusutamakan perubahan iklim, hal ini
menjadi suatu tindakan yang sangat tepat guna dalam mengantisipasi segala
kemungkinan dampak yang diberikan oleh perubahan iklim. Dengan merasuki
perencanaan pembangunan daerah dan mengarusutamakan perubahan iklim pada
perencanaan pembangunan daerah maka akan terbentuk perencanaan daerah yang
handal dan mampu meminimalisir segala bentuk dampak negatif dari perubahan iklim.
6. Program Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi
Perencanaan pembangunan di bidang ekonomi merupakan bagian dari program
perencanaan pembangunan daerah dengan fokus pada pengembangan ruang gerak roda
perekonomian Provinsi Kalimantan Timur. Kinerja bidang ekonomi terkait pada
perencanaan operasional kegiatan serta mengkoordinasikan penyusunan program
perekonomian tahunan. Perlu perhatian khusus pada permasalahan perekonomian
Provinsi Kalimantan Timur saat ini, terutama pada sektor migas dan batubara yang kian
hari kian menipis produktivitasnya padahal sektor ini merupakan kontributor utama
dalam pembentukan PDRB Provinsi Kalimantan Timur.
7. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
Perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam merupakan salah satu program
perencanaan pembangunan daerah yang berbasis tata ruang. Bidang prasarana wilayah

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 77
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

dan sumber daya alam merencanakan operasional kegiatan serta mengkoordinasikan


penyusunan program tahunan. Selain itu dalam merencanakan prasarana wilayah dan
sumber daya alam, harus melakukan sinkronisasi dengan program-program lain terutama
yang memiliki ruang lingkup kewilayahan. Secara umum, bidang perencanaan prasarana
wilayah dan sumber daya alam akan mengoordinir tugas-tugas sub-sub bidang yang
berada di bawahnya untuk melaksanakan kinerja secara optimal demi tercapainya
pembangunan daerah.
8. Program Perencanaan Bidang Prasarana dan Pengembangan Willayah
Perencanaan prasarana dan pengembangan wilayah merupakan program perencanaan
pembangunan daerah yang difokuskan pada peningkatan sarana prasarana dan
pengembangan pembangunan berbasis kewilayahan. Bidang ini merencanakan
operasional kegiatan serta mengkoordinasikan penyusunan program tahunan terkait
peningkatan prasarana dan pengembangan willayah. Sisi positif dalam program ini
sekaligus pendukung utama dalam pelaksanaan pengembangan wilayah adalah sarana
maupun infrastruktur perhubungan yang harus diperhatikan agar terjadi peningkatan
aksesibilitas terutama di wilayah-wilayah terpencil. Selain itu, bidang prasarana dan
pengembangan wilayah akan melaksanakan perencanaan pembangunan dengan
mengkoordinir tugas-tugas sub-sub bidang yang berada di bawahnya melalui program ini.
9. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
Perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh merupakan bagian dari
program perencanaan pembangunan daerah. BAPPEDA menyusun program ini untuk
mengembangkan wilayah-wilayah strategis terutama yang tertuang dalam Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Wilayah strategis dan cepat tumbuh di Provinsi
Kalimantan Timur cukup potensial sehingga diharapkan dengan adanya pengembangan
wilayah strategis dan cepat tumbuh dapat meningkatkan perekonomian di Provinsi
Kalimantan Timur secara menyeluruh.
10. Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar
Perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar di wilayah Provinsi
Kalimantan Timur merupakan salah satu perencanaan pembangunan daerah dalam
rangka merealisasikan pusat-pusat jasa, industri, perdagangan, pemerintahan, dan
sebagainya yang merupakan penunjang perekonomian daerah. Provinsi Kalimantan Timur
memiliki wilayah perkotaan yang maju jika dibandingkan dengan wilayah kalimantan

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 78
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

lainnya, sehingga tidak salah jika BAPPEDA menyusun perencanaan pembangunan daerah
dengan basis perkotaan dan berusaha memperluas jaringan perkotaan yang berkualitas.
11. Program Perencanaan Bidang Pemerintahan dan Aparatur
Perencanaan terkait pemerintahan dan aparatur merupakan sisi lain dari
pengejawantahan reformasi birokrasi yang digaungkan untuk mencapai good governance.
Fokus utama dalam perencanaan ini adalah bagaimana merubah paradigma aparatur
pemerintahan sebagai pelayan masyarakat sehingga harus melaksanakan pelayanan
prima kepada publik. Diharapkan dengan adanya perencanaan ini, birokrasi pemerintahan
sebagai subyek utama pembangunan akan berjalan dengan baik sehingga dapat memacu
kinerja pencapaian target-target pembangunan daerah.
12. Program Perencanaan Pembangunan Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan sumber daya manusia merupakan salah satu program dasar
pembangunan daerah karena menyangkut tentang kebutuhan dasar manusia seperti
pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Perencanaan pengembangan sumber daya
manusia memiliki banyak tantangan dan hambatan dalam pelaksanaannya. Hal ini
dikarenakan masih sulitnya beberapa kelompok masyarakat yang tinggal di wilayah
terpencil dalam mencapai akses pendidikan maupun kesehatan. Oleh karena itu, perlu
adanya koordinasi program antara bidang pengembangan sumber daya manusia dengan
bidang teknis lainnya agar terjadi keselarasan perencanaan pembangunan daerah yang
berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.
13. Program Perencanaan di Bidang Sosial dan Budaya
Masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur memiliki kehidupan sosial dan budaya yang
beragam. Oleh karena itu, perencanaan di bidang sosial dan budaya akan meningkatkan
harmonisasi masyarakat terkait kehidupan sosialnya dan keanekaragaman budayanya
sehingga kelestarian sistem masyarakat akan tetap terjaga. Program ini menjadi bagian
dari perencanaan pembangunan daerah melalui perencanaan operasional kegiatan serta
mengkoordinasikan penyusunan program tahunan bidang sosial dan budaya.
14. Program Peningkatan Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah
Program ini disusun dalam rangka mencapai Visi BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur
yaitu perencanaan pembangunan yang berkualitas. Untuk mencapai visi tersebut,
BAPPEDA diharapkan dapat mencapai kualitas perencanaan pembangunan yang tepat
guna dan tepat sasaran agar efektivitas penganggaran terhadap pelaksanaan
pembangunan dapat direalisasikan.

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 79
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

15. Program Penyusunan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah


Program ini disusun sebagai salah satu upaya pelaksanaan perencanaan pembangunan
dalam menyusun kebijakan anggaran pembangunan daerah agar dapat diprioritaskan
kepada permasalahan-permasalahan pokok terutama pada isu-isu strategis
pembangunan.
16. Program Pengembangan Data/Informasi (2014) /Program Pengembangan Data Statistik
dan Spasial (2015)
Program ini disusun untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh BAPPEDA
Provinsi Kalimantan Timur dimana data/informasi merupakan faktor penentu
keberhasilan dari perencanaan pembangunan. Semakin akurat sebuah data/informasi,
maka semakin baik pula kualitas perencanaan pembangunan daerah. Oleh karena itu,
program pengembangan data/informasi disusun sebagai upaya dalam mewujudkan
perencanaan pembangunan daerah yang efektif dan efisien.
17. Program Kerjasama Pembangunan
Program ini disusun dalam rangka pelaksanaan kerjasama pembangunan daerah sebagai
salah satu alternatif dalam mempermudah pencapaian Visi dan Misi BAPPEDA Provinsi
Kalimantan Timur. Kerjasama saling menguntungkan dalam pembangunan daerah
dilakukan dengan pihak-pihak yang berkepentingan baik internal pemerintah maupun
investor swasta dalam hal peningkatan perekonomian Provinsi Kalimantan Timur.
18. Program Pengendalian dan Evaluasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah merupakan salah satu
program utama dalam peningkatan mutu dan kualitas perencanaan pembangunan
daerah. Program ini disusun untuk mendukung perencanaan pembangunan yang akan
dilaksanakan oleh daerah selama lima tahun ke depan sehingga setiap tahapannya
memerlukan pengendalian dan evaluasi baik di bidang ekonomi, prasarana dan
pengembangan wilayah, pemerintahan dan aparatur, serta pengembangan sumber daya
manusia.

5.2. Rencana Kegiatan


Dalam rangka pencapaian strategi dan program kerja BAPPEDA Provinsi Kalimantan
Timur, kegiatan yang akan dilaksanakan mencakup:
A. Program dan Kegiatan yang terkait Perencanaan Pembangunan

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 80
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

Program ini merupakan program yang digunakan BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur
dalam merencanakan pembangunan daerah.
1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Tahunan
Program Perencanaan Pembangunan Daerah disusun untuk mencapai visi dan misi
Renstra BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur sehingga kegiatan yang akan dilaksanakan
meliputi:
 Penyusunan rancangan RKPD;
 Penyelenggaraan musrenbang RKPD; dan
 Penetapan RKPD.
2. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Jangka Menengah
 Penyusunan Rancangan Awal RPJMD
 Kaltim Summit
3. Program Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi
 Koordinasi Perencanaan pembangunan Pengembangan Dunia Usaha dan Ekonomi
Kreatif/Koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi;
 Penyusunan masterplan kawasan industry berbasis pangan; dan
 Koordinasi Perencanaan Pembangunan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
4. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
 Koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi
5. Program Perencanaan Pembangunan Bidang Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
 Koordinasi penyusunan masterplan pengendalian sumber daya alam dan
lingkungan hidup.
 Koordinasi Penyusunan Masterplan Prasarana Wilayah
6. Program Pengarustamaan Perubahan Iklim dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
 Fasilitasi dan pendampingan penyusunan rencana pembangunan rendah karbon
kab/kota
 Pengembangan kapasitas kelembagaan daerah dalam penurunan emisi gas rumah
kaca
7. Program Perencanaan Pembangunan Bidang Prasarana dan Pengembangan Wilayah
 Penyusunan perencanaan kawasan industry pelabuhan Internasional
 Koordinasi Perencanaan Pembangunan Prasarana Wilayah
 Koordinasi Perencanaan Pengembangan Wilayah
8. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 81
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

 Koordinasi penetapan rencana tata ruang wilayah strategis dan cepat tumbuh
9. Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar
 Koordinasi perencanaan penanganan perumahan; dan
 Koordinasi perencanaan air minum, drainase, dan sanitasi perkotaan.
10. Program Perencanaan Pembangunan Bidang Pemerintahan dan Aparatur
 Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Pemerintahan; dan
 Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Aparatur.
11. Program Perencanaan Pembangunan Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia
 Koordinasi perencanaan pembangunan kesejahteraan rakyat; dan
 Koordinasi perencanaan pembangunan pendidikan, mental, dan spiritual.
12. Program Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial dan Budaya
 Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya; dan
 Koordinasi dan evaluasi perencanaan pembangunan bidang pendidikan.
13. Program Peningkatan Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah
 Pengendalian Dokumen Rencana Pembangunan Daerah.
14. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Jangka Menengah
 Penyusunan Rancangan RPJMD 2018-2023;
 Penyelenggaraan Musrenbang RPJMD; dan
 Penetapan RPJMD 2013 -2018.
15. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Jangka Panjang
 Penyusunan Rancangan Perubahan RPJPD 2005-2025; dan
 Penetapan Perubahan RPJPD 2005-2025.
16. Program Pengembangan Data/Informasi (2014) / Program Pengembangan Data Statistik
dan Spasial (2015)
 Pengumpulan, updating, dan analisis data informasi capaian target kinerja program
dan kegiatan;
 Penyebarluasan capaian pembangunan daerah;
 Koordinasi penyelenggaraan One Data One Map
 Pengembangan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah; dan
 Peningkatan sistem informasi dan updating data.
17. Program Penyusunan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
 Penyusunan rancangan KUA, PPAS APBD, dan P-APBD Provinsi Kalimantan Timur.
18. Program Pengendalian dan Evaluasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Daerah

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 82
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

 Monitoring dan pelaporan hasil pelaksanaan pembangunan.


 Pengendalian dan evaluasi hasil pelaksanaan RPJPD, RPJMD dan RKPD
19. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
 Koordinasi penyusunan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ);
 Monitoring, evaluasi, dan pelaporan pembangunan daerah;
 Pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah;
 Gugus kendali pembangunan Provinsi Kalimantan Timur; dan
 Evaluasi dan pengawasan penyerapan anggaran.
20. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
 Monitoring, evaluasi, dan pelaporan pembangunan prasarana wilayah dan sumber
daya alam.
 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (PPW)
21. Program Perencanaan Pemerintahan dan Aparatur
 Kegiatan Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Pemerintahan dan
Aparatur
 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
22. Program Kerjasama Pembangunan
 Koordinasi kerjasama pembangunan antar daerah; dan

B. Program dan Kegiatan Teknis/Manajerial Bersama


Program ini merupakan program yang dapat digunakan oleh setiap SKPD baik secara
teknis maupun manajerial. Program dan terkait teknis atau manajerial yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
 Penyediaan jasa surat menyurat;
 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, dan listrik;
 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional;
 Penyediaan jasa kebersihan kantor;
 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja;
 Penyediaan alat tulis kantor;
 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;
 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor;
 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor;

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 83
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan;


 Penyediaan makanan dan minuman;
 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah;
 Rapat-rapat koordinasi, pembinaan dan pengawasan ke dalam daerah; dan
 Pengamanan aset, kantor dan rumah jabatan.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana aparatur
 Pengadaan kendaraan dinas/operasional;
 Pengadaan perlengkapan gedung kantor;
 Pengadaan peralatan gedung kantor;
 Pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan;
 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor;
 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional;
 Pemeliharaan rutin/berkala sarana pengolahan dan penyimpanan arsip;
 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor;
 Pelayananan acara-acara Pemerintah Provinsi dan BAPPEDA Provinsi Kalimantan
Timur; dan
 Sertifikasi sistem manajemen ISO 9001-2000 Provinsi Kalimantan Timur.
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
 Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya;
 Pengadaan pakaian kerja lapangan;
 Pengadaan pakaian KORPRI; dan
 Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu.
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD; dan
 Penyusunan pelaporan keuangan semesteran.
5. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
 Peningkatan manajemen pengelolaan keuangan daerah.
6. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan
 Peningkatan kemampuan teknis aparat perencana;
 Penyusunan analisis jabatan;
 Koordinasi penyusunan laporan kinerja pemerintah;
 Koordinasi penyusunan laporan penyelenggara pemerintah daerah;
 Koordinasi penyusunan Rencana Kerja; dan

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 84
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

 Koordinasi penyusunan Rencana Strategis.


7. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
 Koordinasi penyusunan laporan kinerja pemerintah

5.3. Indikator Pencapaian Tujuan


Masukan (Input) adalah sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat
berjalan sebagaimana mestinya untuk menghasilkan keluaran (output). Input kegiatan meliputi
sumber daya manusia, dana, dan fasilitas.

Keluaran (Output) adalah sesuatu yang diharapkan akan tercapai dari suatu kegiatan
baik berupa produk jasa fisik maupun non fisik seperti produk perencanaan pembangunan,
hasil kajian strategi pembangunan, komputer, dan lain-lain.

Hasil (Outcome) adalah sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan.


Misalnya tersebar dan dimanfaatkannya produk perencanaan oleh stakeholders dan
masyarakat.

Dampak (Impact) adalah ukuran pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun negatif
akibat dari pelaksanaan suatu kegiatan. Misalnya, pendapatan rumah tangga meningkat
(persen/tahun), produktivitas dan infrastruktur tingkat wilayah meningkat (persen), dan
sebagainya.

Secara umum indikator pencapaian kinerja yang ingin diterapkan oleh BAPPEDA pada
periode lima tahun ke depan adalah penekanan kepada indikator keluaran (output) dan hasil
(outcome) dari program dan kegiatan perencanaan serta kajian strategis pembangunan. Oleh
karena itu, masing-masing kegiatan selanjutnya dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok
sasaran, dan pagu indikatif.

Program dan kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi


Kalimantan Timur yang direncanakan pada periode Tahun 2013–2018 dapat dilihat pada Tabel
5.5.

5.4. Pendanaan Indikatif

Undang Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara


Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, menegaskan bahwa sumber keuangan APBD adalah
Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Bagi Hasil (DBH). Oleh

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 85
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSIKALIMANTANTIMUR

karena itu, strategi pembiayaan dalam perencanaan strategis pembangunan BAPPEDA Provinsi
Kalimantan Timur tahun 2013-2018 memperhitungkan sumber-sumber pembiayaan yang
ditelaah sesuai program pembangunan BAPPEDA. Dalam pelaksanaan perencanaan, sumber
pembiayaan yang diperoleh melalui alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
dan Dana Dekonsentrasi dari pemerintah pusat.
Pembiayaan indikatif rencana strategis pembangunan BAPPEDA Provinsi Kalimantan
Timur Tahun 2013-2018 berpedoman pada pagu indikatif pembiayaan RPJMD Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2013-2018 dengan memperhitungkan komponen pendapatan asli
daerah, nilai tukar rupiah, laju inflasi, harga minyak dunia, pajak, dana bagi hasil dan
pendapatan lain. Pendanaan indikatif tersebut tersaji pada lampiran tabel 5.5.

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 86
Tabel 5.5
Program, Kegiatan, indikator dan Pendanaan Indikatif (dalam Juta)
No PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR SATUAN Bid.Penang
TARGET KINERJA gungjawab
TAHUN.2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
(KONDISI AWAL) (KONDISI AKHIR)
TARGET RP TARGET RP TARGET RP TARGET RP TARGET RP TARGET RP
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)

1 Program Persentase % -- -- -- -- 93 2,350 95 2,350 97 2,350 99 2,350


Perencanaan efektivitas
Pembangunan perencanaan
Daerah Tahunan pembangunan
daerah tahunan
a Penyusunan Persentase hasil % -- -- -- -- 90 1,225 95 1,225 95 1,151.5 100 1,151.5
Rancangan RKPD verifikasi dokumen 0 0
rancangan RKPD
b Penyelenggaraan Jumlah peserta Orang -- -- -- -- Rakor= 2,200 Rakor= 2,200 Rakor= 2,200 Rakor= 2,200
Musrenbang RKPD yang menghadiri 250 org 250 org 250 org 250 org
Penyelenggaraan Forum= Forum= Forum= Forum=
Musrenbang RKPD 450 org 450 org 450 org 450 org
Musren Musren= Musren= Musren=6
=600 600 org 600 org 00 org
org
c Penetapan RKPD Keluarnya Waktu -- -- -- -- Tepat 150 Tepat 150 Tepat 150 Tepat 150
Peraturan Waktu Waktu Waktu Waktu
Gubernur tentang
RKPD tepat waktu
2 Program Persentase % 73.06 10,916 90 13,257. -- -- -- -- -- -- --
Perencanaan efektivitas .25 19
Pembangunan perencanaan
Daerah pembangunan
daerah tahunan
a Penyusunan Persentase hasil % 90 1,300 90 1,224.8 -- -- -- -- -- -- --
rancangan RKPD verifikasi dokumen 4
rancangan RKPD

74
b Penyelenggaraan Jumlah peserta Orang Rakor= 1,975 Rakor= 2,166.8 -- -- -- -- -- -- --
musrenbang RKPD yang menghadiri 250 org 250 org 1
Penyelenggaraan Forum= Forum=
Musrenbang RKPD 400 org 400 org
Musren= Musren=6
600 org 50 org
c Penetapan RKPD Keluarnya Waktu Tepat 150 Tepat 150 -- -- -- -- -- -- --
Peraturan Waktu Waktu
Gubernur tentang
RKPD tepat waktu
d Penyelenggaraan Jumlah peserta Orang -- -- 600 org 1,424.0 -- -- -- -- -- -- --
musrenbang yang menghadiri 2
RPJMD Penyelenggaraan
Musrenbang
RPJMD
e Penetapan RPJMD Keluarnya Waktu -- -- Tepat 1,328.8 -- -- -- -- -- -- --
Peraturan Daerah % Waktu 5
tentang RPJMD 90
tepat waktu dan
Persentase hasil
verifikasi RPJMD
2013-2018
f Monitoring, Pengendalian % 1 1,597.2 1 1,169.9 -- -- -- -- -- -- --
evaluasi dan terhadap hasil 5 7
pelaporan rencana
pembangunan
daerah
g Evaluasi dan Dokumen TEPPA Dok 1 1,500 92 2,200 -- -- -- -- -- -- --
Pengawasan
Penyerapan
Anggaran
h Pengendalian Dan Pengendalian dan % 1 1,969 1 1,782.7 -- -- -- -- -- -- --
Evaluasi evaluasi terhadap 5
Perencanaan kebijakan
Pembangunan perencanaan
Daerah pembangunan
daerah
i Koordinasi Selesainya LKPJ Waktu Tepat 975 Tepat 474.83 -- -- -- -- -- -- --
penyusunan Gubernur tepat Waktu Waktu
laporan Keterangan waktu
Pertanggung
Jawaban (LKPJ)

75
j Gugus Kendali Dokumen Gugus Dok 1 1,000 80 875.12 -- -- -- -- -- -- --
Pembangunan Kendali
Kaltim
3 Program Persentase % -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- 80 1550
Perencanaan efektivitas
Pembangunan perencanaan
Daerah Jangka pembangunan
Menengah daerah jangka
menengah
a Penyusunan Persentase hasil % -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- 60 1000
Rancangan Awal verifikasi
RPJMD rancangan awal
RPJMD 2018-2023
b Kaltim Summit Jumlah peserta Orang -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- 500 org 550
yang menghadiri
Penyelenggaraan
Kaltim Summit
4 Program Persentase % -- -- -- -- -- -- 90 650 -- -- --
Perencanaan efektivitas
Pembangunan perencanaan
Daerah Jangka pembangunan
Panjang daerah jangka
panjang
a Penyusunan Persentase hasil % -- -- -- -- -- -- 80 550 -- -- --
Rancangan verifikasi dokumen
Perubahan RPJPD rancangan RPJPD
b Penetapan Keluarnya Waktu -- -- -- -- -- -- Tepat 100 -- -- --
Perubahan RPJPD Peraturan Daerah Waktu
tentang RPJPD
tepat waktu
5 Program Kerjasama Persentase % 50 3,098. 60 1,381.3 65 1,000 65 900.0 70 846.00 70 846.00
Pembangunan integrasi 80 8 .00 0
pembangunan
Kaltim pada
regional
Kalimantan
a Koordinasi Persentase % 50 3,098.8 60 1,381.3 65 1,000 65 900 70 846 70 846
kerjasama integrasi 0 8
pembangunan pembangunan
antar daerah Kaltim pada
regional
Kalimantan

76
6 Program Persentase % -- -- -- -- 100 1,947. 100 1,875. 100 1,875.2 100 1,762.7
Penyusunan penyusunan 76 24 4 2
Kebijakan Anggaran kebijakan
Pembangunan anggaran
Daerah pembangunan
daerah yang
efektif
a Penyusunan Dokumen Waktu -- -- -- -- Tepat 1,947. Tepat 1,875. Tepat 1,875.2 Tepat 1,762.7
Rancangan KUA, rancangan KUA, Waktu 76 Waktu 24 Waktu 4 Waktu 2
PPAS APBD dan P- PPAS, APBD dan P-
APBD APBD yang disusun
tepat waktu
7 Program Tingkat % 82 4,174. 86 4,248.5 88 18,92 89 12,77 90 7,802. 92 8,036.
Pengembangan ketersediaan 04 3 3.90 3.90 21 97
data dan Informasi data dan
(mulai Th.2015 informasi
berubah menjadi perencanaan
Program pembangunan
Pengembangan
Data Statistik dan
Spasial)
a Pengumpulan, Jumlah dokumen Jumlah 16 3,180.9 14 3,612.3 14 3,433. 14 3,433. 14 3,262.2 14 3,196.9
updating, dan data dan informasi 9 3 90 90 1 7
analisis data yang dihasilkan
informasi capaian
target kinerja
program dan
kegiatan
b Pengembangan Jumlah tahapan Jumlah -- -- -- -- 5 700 6 700 6 700 6 700
sistem informasi perencanaan yang
perencanaan menggunakan
pembangunan SIPPD
daerah

c Koordinasi Jumlah data Data -- -- -- -- 400 600 800 3200 1000 3500
Penyelenggaraan statistik dan 14,15 8,000
One Data One Map spasial yang 0
dipublikasikan

77
d Penyebarluasan Tersampaikannya Waktu -- -- -- -- 12 640 12 640 12 640 12 640
capaian informasi
pembangunan pembangunan
daerah melalui web ke
masyarakat
e Sistem informasi Tersampaikannya Waktu 12 993.05 12 636.20 -- -- -- -- -- -- -- --
dan updating data informasi
pembangunan
melalui web ke
masyarakat
f Penyusunan dan Dokumen Waktu Tepat 3,627.8 Tepat 2,972.0 -- -- -- -- -- -- --
pengumpulan rancangan KUA, % Waktu 0 Waktu 8
data/informasi PPAS, APBD dan P- % 70 80
kebutuhan APBD yang disusun 70 80
penyusunan tepat waktu dan
dokumen verifikasi dokumen
perencanaan Renstra, Renja
8 Program Persentase % -- -- -- -- 90 7,843. 60 7,701. 75 6,386.0 90 6,475.2
Perencanaan koordinasi 68 11 0 3
Pembangunan perencanaan
Bidang Prasarana pembangunan
dan Pengembangan bidang
Wilayah prasarana dan
pengembangan
wilayah
a Penyusunan Dokumen Dok -- -- -- -- M2= 90 2,823. M3= 60 2,762. M3= 75 2,596.7 M3= 90 2,240.9
Perencanaan perencanaan KIPI 56 51 6 6
Kawasan Industri MALOY
Pelabuhan
Internasional
9 Program Persentase % 67 2,500. 75 3,052.5 -- -- -- -- -- -- --
Perencanaan hasil verifikasi 61 0
Pengembangan dokumen KIPI
Wilayah Strategis MALOY
dan Cepat Tumbuh
a Penyusunan dokumen KIPI % 67 2,500.6 M2= 75 3,052.5 -- -- -- -- -- -- --
Perencanaan MALOY 1 0
Kawasan Industri
Pelabuhan
Internasional

78
10 Program Persentase % 35 750 35 625 40 625 45 625 55 160.98 65 587.51
Perencanaan perencanaan
Pengembangan pengembangan
Kota-Kota kab/kota
Menengah dan
Besar
a Koordinasi Jumlah Kab/Kota Kab/Kot 1 200 1 171.25 1 171.2 2 171.2 2 160.98 3 160.98
perencanaan yang berperan a 5 5
penanganan serta dalam
perumahan perencanaan
penanganan
perumahan
b Koordinasi Jumlah Kab/Kota Kab/Kot 6 550 6 453.75 7 453.7 7 453.7 9 426.53 10 426.53
perencanaan air yang berperan a 5 5
minum, drainase serta dalam
dan sanitasi perencanaan
perkotaan persiapan
implementasi
pembangunan air
minum, drainase
dan sanitasi
perkotaan
11 Program Persentase % -- -- -- -- 70 2,660 75 2,603 80 2,446 85 2,100
Perencanaan koordinasi
Pembangunan perencanaan
Bidang Ekonomi pembangunan
bidang ekonomi
a Koordinasi Laporan Lap -- -- -- -- 1 1,110 1 1,086 1 1,020.8 1 959.59
Perencanaan koordinasi 4
pembangunan perencanaan
Pengembangan pembangunan
Dunia Usaha dan sektor PDU dan
Ekonomi Ekonomi Kreatif
Kreatif/Koordinasi
perencanaan
pembangunan
bidang ekonomi

79
b Koordinasi Dokumen rencana Dok -- -- -- -- 1 1,550. 1 1,516. 1 1,425.6 1 1,140.0
Perencanaan pembangunan 12 60 0 7
Pembangunan sektor
Sumber Daya Alam pengembangan
dan Lingkungan prasarana wilayah
Hidup dan sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
c Penyusunan Dokumen Dok -- -- -- -- 2 1,387. 2 1,357. 2 1,276.0 2 1,199.4
masterplan masterplan 50 50 5 9
kawasan industri kawasan berbasis
berbasis pangan pangan
13 Program Persentase % 65 2,321. 68 2,270.0 -- -- -- -- -- -- -- --
Perencanaan koordinasi 42 0
Pembangunan perencanaan
Ekonomi pembangunan
bidang ekonomi
a koordinasi Laporan koordinasi Lap 6 2,321.4 6 2,270 -- -- -- -- -- -- -- --
perencanaan perencanaan 2
pembangunan pembangunan
bidang ekonomi sektor PDU dan
Ekonomi Kreatif
14 Program Persentase % 60 4,662 65 4,431.6 -- -- -- -- -- -- -- --
Perencanaan koordinasi 0
Prasarana Wilayah perencanaan
dan Sumber Daya pembangunan
Alam sektor
pengembangan
prasarana
wilayah dan
sumber daya
alam

a Koordinasi Dokumen rencana Dok 2 2,650.5 2 2,171 -- -- -- -- -- -- -- --


penyusunan pembangunan 0
masterplan sektor
pengendalian pengembangan
sumber daya alam prasarana wilayah
dan lingkungan dan sumber daya
hidup alam dan
lingkungan hidup

80
15 Program Persentase % -- -- -- -- 60 600 70 600 75 564 80 564
Pengarustamaan koordinasi
Perubahan Iklim perencanaan
dalam Perencanaan pengarustamak
Pembangunan an perubahan
Daerah iklim

a Fasilitasi dan Jumlah Kab/Kot -- -- -- -- 1 300 2 300 4 282 5 282


pendampingan perencanaan a
penyusunan daerah kab/kota
rencana yang rendah
pembangunan karbon (RAD/GRK)
rendah karbon
kab/kota
b Pengembangan Jumlah Kab/Kot -- -- -- -- 1 300 2 300 4 282 5 282
kapasitas Kelembagaan a
kelembagaan penurunan emisi
daerah dalam di kab/kota
penurunan emisi
gas rumah kaca
16 Program Persentase % -- -- -- -- 75 4,417. 77 7,004. 80 6,960.0 85 5,866.9
Perencanaan koordinasi 98 35 9 2
Pembangunan perencanaan
Bidang Prasarana pembangunan
dan Pengembangan bidang
Wilayah prasarana dan
pengembangan
wilayah
a Koordinasi Laporan Lap -- -- -- -- 1 2,556. 1 2,501. 1 2,351.4 1 2,010.3
Perencanaan Koordinasi 79 51 2 4
Pembangunan Perencanaan
Prasarana Wilayah Pembangunan
Prasarana Wilayah
b Koordinasi Laporan koordinasi Lap -- -- -- -- 1 1,861. 1 4,502. 1 4,608.6 1 3,856.5
Perencanaan perencanaan 19 84 7 8
Pengembangan pembangunan
Wilayah sektor prasarana
wilayah

81
17 Program Persentase % 67 3,173. 5 5,357.5 -- -- -- -- -- -- -- --
Perencanaan koordinasi 48 0
Pengembangan perencanaan
Wilayah Strategis Pengembangan
dan Cepat Tumbuh Wilayah
Strategis dan
Cepat Tumbuh
a Koordinasi Laporan koordinasi Lap 1 3,173.4 1 5,357.5 -- -- -- -- -- -- -- --
penetapan rencana rencana tata ruang 8 0
tata ruang wilayah wilayah strategis
strategis dan cepat dan cepat tumbuh
tumbuh
18 Program Persentase % 60 4,662 65 4,431.6 -- -- -- -- -- -- -- --
Perencanaan koordinasi 0
Prasarana Wilayah perencanaan
dan Sumber Daya pembangunan
Alam sektor
pengembangan
prasarana
wilayah dan
sumber daya
alam
a Koordinasi Laporan koordinasi Lap 1 1,596.5 1 1,880.6 -- -- -- -- -- -- -- --
Penyusunan prasarana wilayah 0 3
Masterplan
Prasarana Wilayah
a Monitoring, Laporan % 1 444 1 379.98 -- -- -- -- -- -- -- --
Evaluasi dan monitoring Bidang
Pelaporan (PPW) PPW
19 Program Persentase % -- -- -- -- 70 1,754. 80 1,729. 85 1,626.0 90 1,626.0
Perencanaan koordinasi 94 88 8 8
Pembangunan perencanaan
Bidang Pembangunan
Pemerintahan dan bidang
Aparatur Pemerintahan
dan Aparatur
a Koordinasi Laporan koordinasi Lap -- -- -- -- 1 1,159. 1 1,134. 1 1,066.1 1 1,066.1
Perencanaan perencanaan 30 24 8 8
Pembangunan pembangunan
Bidang bidang
Pemerintahaan pemerintahan dan
aparatur

82
b Koordinasi Laporan koordinasi Lap -- -- -- -- 1 595.6 1 595.6 1 559.9 1 559.9
Perencanaan perencanaan 4 4
Pembangunan pembangunan
Bidang Aparatur bidang
pemerintahan dan
aparatur
20 Program Persentase % 62 2,088. 66 3,808.9 -- -- -- -- -- -- -- --
Perencanaan koordinasi 90 4
Pemerintahan dan perencanaan
Aparatur Pembangunan
bidang
Pemerintahan
dan Aparatur
a Kegiatan Laporan koordinasi Lap 2 1,596.5 2 3,213.3 -- -- -- -- -- -- -- --
Koordinasi perencanaan 0 0
Perencanaan pembangunan
Pembangunan bidang
Bidang pemerintahan dan
Pemerintahan dan aparatur
Aparatur
21 Program Persentase % -- -- -- -- 62.5 1,516 67.5 1,516 72.5 1,425 77.5 1,425
Perencanaan koordinasi
Pembangunan perencanaan
Bidang Bidang
Pengembangan Pengembangan
Sumber Daya Sumber Daya
Manusia Manusia
a Koordinasi Laporan koordinasi Lap -- -- -- -- 2 871 2 871 2 818.74 2 818.74
Perencanaan perencanaan
Pembangunan pembangunan
kesejahteraan kesejahteraan
rakyat rakyat
b Koordinasi Laporan koordinasi Lap -- -- -- -- 1 645 1 645 1 606.30 1 606.30
Perencanaan perencanaan
Pembangunan pembangunan
Pendidikan, Mental pendidikan,mental
dan Spiritual dan spiritual

83
22 Program Persentase % 60 1,978. 60 1,516.0 -- -- -- -- -- -- -- --
Perencanaan Sosial koordinasi 30 0
dan Budaya perencanaan
Bidang
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
a Koordinasi Laporan koordinasi Lap 1 1,428.3 1 871 -- -- -- -- -- -- -- --
perencanaan perencanaan 0
pembangunan pembangunan
bidang sosial dan kesejahteraan
budaya rakyat
b Koordinasi dan Laporan koordinasi Lap 1 550 1 645 -- -- -- -- -- -- -- --
Evaluasi perencanaan
Perencanaan pembangunan
Pembangunan pendidikan,mental
Bidang Pendidikan dan spiritual
23 Program Persentase % 62 2,088. 66 3,808.9 -- -- -- -- -- -- -- --
Perencanaan hasil capaian 90 4
Pemerintahan dan perencanaan
Aparatur Pembangunan
Daerah
Tahunan
a Monitoring, Laporan % 1 492.40 1 595.64 -- -- -- -- -- -- -- --
Evaluasi dan monitoring bidang
Pelaporan Aparatur
24 Program Persentase % -- -- -- -- 70 1,649. 80 1,363. 90 1,516.5 95 1,166.5
Peningkatan Pengendalian 04 39 9 9
Kualitas dan evaluasi
Perencanaan terhadap
Pembangunan kebijakan
Daerah perencanaan
pembangunan
daerah
a Pengendalian Pengendalian dan % -- -- -- -- 70 1,649. 80 1,363. 90 1,516.5 95 1,166.5
Dokumen Rencana evaluasi terhadap 04 39 9 9
Pembangunan kebijakan
Daerah perencanaan
pembangunan
daerah

84
25 Program Persentase % -- -- -- -- 83.83 4,367. 87.89 3,689. 97.26 3,468.5 100 3,399.1
Pengendalian dan pencapaian 32 90 1 4
Evaluasi Hasil pelaksanaan
Pelaksanaan pembangunan
Pembangunan daerah
Daerah
a Pengendalian dan Pengendalian dan % -- -- -- -- 75 2,844. 80 2,200. 85 2,068.0 90 2,026.6
evaluasi hasil evaluasi terhadap LKPJ= 49 LKPJ= 00 LKPJ= 0 LKPJ= 4
pelaksanaan RPJPD, pelaksanaan Tepat Tepat Tepat Tepat
RPJMD dan RKPD rencana waktu waktu waktu waktu
pembangunan GK= 80 GK= 80 GK= 90 GK= 90
daerah
Selesainya LKPJ
Gubernur tepat
waktu
Evaluasi dokumen
Gugus Kendali
a Monitoring dan Pengendalian % -- -- -- -- 70 1,522. 72 1,489. 75 1,400.5 80 1,372.5
Pelaporan Hasil terhadap hasil 83 90 1 0
Pelaksanaan rencana
Pembangunan pembangunan
daerah
Evaluasi terhadap
hasil penyerapan
anggaran

85
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB
INDIKATOR KINERJA BAPPEDA YANG MENGACU
VI
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

6.1. Indikator Kinerja


Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu instrumen
pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan mekanisme kegiatan
pengukuran, penilaian, dan pelaporan kinerja secara menyeluruh dan terpadu untuk
memenuhi kewajiban pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan tugas, fungsi, dan misi organisasi. Selain itu, sistem tersebut juga
menjadi bahan monitoring dan evaluasi pemerintahan dalam melihat efektivitas kinerja
lembaganya sehingga kelemahan maupun permasalahan yang dihadapi selama ini dapat
diperbaiki.

Dalam melaksanakan pengukuran, penilaian, dan pelaporan kinerja pemerintah,


maka disusunlah indikator kerja yang mencerminkan capaian kinerja suatu lembaga
pemerintahan secara sistematis. Indikator kinerja merupakan ukuran kuantitatif dan atau
kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan. Indikator kinerja merupakan sesuatu yang dapat secara nyata dihitung dan
diukur karena akan digunakan sebagai dasar dalam menilai atau melihat tingkatan kinerja,
baik dalam tahap perencanaan (ex ente), tahap pelaksanaan (on going), maupun tahap
pasca kegiatan selesai dan berfungsi (ex post).

Indikator Kinerja BAPPEDA yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah
indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan capaian BAPPEDA dalam lima tahun
mendatang. Indikator kinerja tersebut digali dari arah kebijakan dan kebijakan umum dalam
RPJMD yang berhubungan dengan tugas dan fungsi BAPPEDA sebagai perencana sekaligus
koordinator penyelenggaraan pembangunan daerah.

Terkait indikator kinerja pada tujuan dan sasaran Renstra BAPPEDA Provinsi
Kalimantan Timur memiliki keselarasan dengan tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi
Kalimantan Timur. Keselarasan ini terletak pada tujuan kelima yaitu terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik dengan sasaran meningkatnya kapasitas akuntabilitas kinerja

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 99
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

sehingga tujuan dan sasaran Renstra BAPPEDA akan sebanding dengan pencapaian tujuan
dan sasaran RPJMD Provinsi Kalimantan Timur.

Tabel 6.1.
Indikator Kinerja BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur Yang Mengacu Kepada Tujuan dan
Sasaran RPJMD
Kondisi Target Capaian Setiap Tahun Kondisi
Awal Akhir
No. Indikator Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Periode Periode
1 2 3 4 5
RPJMD RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Persentase Pencapaian
1 0 60% 70% 80% 90% 95% 95
Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Kab/kota yang mengarusutamakan
perubahan iklim dalam
2 0 0 1 2 4 5 5
perencanaan pembangunan
(kabupaten/kota)

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 100
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB
PENUTUP
VII

7.1. Kesimpulan

Rencana Strategis (Renstra) BAPPEDA Tahun 2013-2018 memuat visi, misi, strategi,
kebijakan, program, dan kegiatan BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur dalam
menyelenggarakan pembangunan daerah Provinsi Kalimantan Timur selama lima tahun ke
depan. Renstra BAPPEDA juga berfungsi sebagai panduan bagi seluruh unit kerja di
lingkungan BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur dalam mencapai target-target sasaran yang
telah disepakati bersama. Sasaran utama dari Renstra BAPPEDA selaku lembaga yang
mengemban tugas sebagai koordinator pembangunan daerah adalah bagaimana visi dan
misi Gubernur dan Wakil Gubernur sebagaimana dijabarkan dalam sasaran RPJMD Tahun
2013-2018 dapat tercapai.

Renstra BAPPEDA disusun untuk memberikan arah yang jelas pada pelaksanaan
kegiatan sesuai tugas dan fungsi BAPPEDA dalam menjalankan berbagai prioritas
pembangunan daerah. Selain itu, renstra tersebut juga berfungsi sebagai rambu-rambu
strategis yang harus dilaksanakan dan dikendalikan kinerjanya tiap tahun melalui Rencana
Kerja (Renja) SKPD dan dipertanggungjawabkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP).

Sesuai dengan perkembangan lingkungan internal dan eksternal yang terus


mengalami perubahan, maka Renstra BAPPEDA Tahun 2013-2018 tidak bersifat kaku
namun senantiasa dinamis menyesuaikan perubahan-perubahan yang terjadi. Dalam
rangka peningkatan kapasitas, kerjasama, dan loyalitas dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan wewenang yang diberikan, maka komitmen dari setiap jajaran lingkup BAPPEDA
Provinsi Kalimantan Timur sangat diharapkan. Dengan demikian, penting bagi BAPPEDA
untuk mengedepankan aspek perencanaan pembangunan daerah beserta fungsi
pengendalian dan evaluasi pembangunan. Bersama dengan hal tersebut, perlu adanya
harmonisasi antara BAPPEDA dengan SKPD dan kabupaten/kota dengan tujuan bersama-
sama mencapai sasaran RPJMD demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat Provinsi
Kalimantan Timur.

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 101
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

7.2. Kaidah Pelaksanaan

Renstra BAPPEDA Tahun 2013-2018 merupakan penjabaran dari RPJMD Provinsi


Kalimantan Timur 2013-2018 yang disusun melalui berbagai tahapan seperti persiapan,
penyusunan rancangan, rancangan akhir renstra, dan diakhiri dengan penetapan renstra.
Setelah RPJMD Tahun 2013-2018 ditetapkan dalam Peraturan Daerah, maka dilakukan
penyempurnaan rancangan Renstra BAPPEDA menjadi rancangan akhir Renstra BAPPEDA.
Tujuan dari setiap tahapan perencanaan tersebut adalah untuk mempertajam visi dan misi
serta menyelaraskan tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan
daerah sesuai dengan tugas dan fungsi BAPPEDA sebagaimana yang ditetapkan dalam
RPJMD.

Setelah rancangan akhir Renstra BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur dilakukan


verifikasi dalam rangka penyelarasan akhir dengan RPJMD, maka selanjutnya diajukan
kepada kepala daerah guna memperoleh pengesahan. Berdasarkan keputusan kepala
daerah tentang pengesahan Renstra BAPPEDA, kepala BAPPEDA menetapkan Renstra
BAPPEDA sebagai pedoman unit kerja di lingkungan BAPPEDA dalam menyusun rancangan
Rencana Kerja BAPPEDA.

Atas dasar itulah, beberapa hal perlu menjadi perhatian sebagai kaidah
pelaksanaan Renstra BAPPEDA. Hal-hal yang perlu menjadi perhatian tersebut adalah
sebagai berikut:

1. Kepala BAPPEDA bertanggungjawab atas pencapaian kinerja sasaran (impact) Renstra


BAPPEDA;
2. Pejabat eselon III di lingkungan BAPPEDA bertanggungjawab atas pencapaian kinerja
program (outcome) Renstra BAPPEDA;
3. Pejabat eselon IV dan aparatur di lingkungan BAPPEDA bertanggungjawab atas
pencapaian kinerja kegiatan (output) Renstra BAPPEDA;
4. Evaluasi pencapaian sasaran Renstra BAPPEDA dilakukan sekurang-kurangnya sekali
dalam lima tahun;
5. Pelaksanaan Renstra BAPPEDA dilakukan melalui Rencana Kerja BAPPEDA setiap tahun
dan realisasinya melalui DPA-BAPPEDA setiap tahun.
6. Pengendalian dan evaluasi hasil Rencana Kerja BAPPEDA tiap tahun dilakukan melalui
evaluasi hasil pelaksanaan DPA-BAPPEDA tiap triwulan. Hal tersebut digunakan untuk
menyusun LAKIP sekaligus dijadikan sebagai instrumen untuk mengendalikan dan

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 102
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

mengevaluasi efektivitas strategi dan kebijakan Renstra BAPPEDA dalam mencapai


sasaran Renstra BAPPEDA.
7. Pasca pelaksanaan pengendalian dan evaluasi terhadap Renstra dan Renja, BAPPEDA
memerlukan perbaikan atau revisi renstra. Maka realisasi revisi tersebut dapat
dituangkan pada Rencana Kerja BAPPEDA periode berikutnya atau dilakukan revisi
Renstra BAPPEDA jika pada kesempatan yang sama, RPJMD Provinsi Kalimantan Timur
dilakukan revisi oleh alasan yang dibenarkan menurut peraturan perundang-undangan.

Rencana Strategis
Tahun 2013-2018 103

Anda mungkin juga menyukai