Anda di halaman 1dari 21

Makalah Struktur Dan Fungsi Aparatus Golgi

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Sel


Yang dibina oleh Ibu Dr. Umie Lestari, M.Si

OLEH :

KELOMPOK 1:
1. BELLA AULIA (170342615567)
2. BENECDIKTA PAMELIA Y R (170342615534)
3. CHALIMATUS SA’DIYAH (170342615511)
4. RADEN RORO RANTY (170342615590)
5. SAYLI SALSABILA (170342615561)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
S1 BIOLOGI
Maret, 2018
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Aparatus Golgi
2.2 Struktur dan Komposisi kimia Aparatus Golgi
2.3 Fungsi Aparatus Golgi
2.4 Mekanisme Kerja Aparatus Golgi
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ilmiah tentang konsep dasar sel sebagai sistem dan perannya dalam kemajuan biologi.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang konsep dasar sel sebagai
sistem dan perannya dalam kemajuan biologi ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
Malang, 09 Maret 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Aparatus Golgi disebut juga badan Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom
merupakan setumpuk kantung pipih (sisterna) yang masing-masing bersalut membran
agranular. Setiap kantung pipih disebut sakulus. Sebuah diktiosom memiliki dua daerah
yaitu daerah cis atau pembentukan, yang erat hubungannya dengan daerah peralihan
REG, dan daerah trans atau pemasakan. Organel yang dihubungkan dengan fungsi
ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.
Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi,
misalnya ginjal. Di sekitar diktiosom terdapat dua kelompok vesikuli (bola-bola kecil).
Kelompok pertama terdiri atas vesikuli kecil yang berdiameter sekitar 200Ao . Vesikuli
ini terdapat di antara daerah cis dan RE, disebut vesikuli peralihan. Kelompok kedua
terdiri atas vesikuli berukuran antara 400– 800Ao terletak di tepi daerah trans, disebut
vesikuli sekretoris. Dalam sistem ini, aparatus Golgi berperan sebagai pabrik pengemas.
Di Golgi senyawa yang disintesis di RE diubah secara kimia. Dari kajian histokimiawi
terlihat bahwa, diktiosom merupakan organel polar. Setiap sakuli dari diktiosom
merupakan sisterna yang berbeda, dengan masing-masing enzimnya. Molekul-molekul
protein dimodifikasi dalam tahapan berturutan pada saat mereka berpindah dari sakulus
yang satu ke sakulus yang lain.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan Aparatus Golgi?
2. Bagaimana struktur dan komposisi kimia Aparatus Golgi?
3. Apa fungsi dari Aparatus Golgi?
4. Bagaimana mekanisme kerja Aparatus Golgi?
1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut.

1. Memahami maksud dari Aparatus Golgi


2. Mengetahui struktur dan komposisi kimia Aparatus Golgi
3. Mengetahui fungsi dari Aparatus Golgi
4. Mengetahui mekanisme kerja Aparatus Golgi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Aparatus Golgi
Golgi dapat dikatakan sebagai turunan dari RE, yaitu terbentuk dari vesikel yang
terlepas dari RE. Struktur badan Golgi berupa berkas kantung berbentuk cakram yang
bercabang menjadi serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya. Karena
hubungannya dengan fungsi pengeluaran sel amat erat, pembuluh mengumpulkan dan
membungkus karbohidrat serta zat-zat lain untuk diangkut ke permukaan sel. Pembuluh
itu juga menyumbang bahan bagi pembentukan dinding sel. Badan golgi dibangun oleh
membran yang berbentuk tubulus dan juga vesikula. Dari tubulus dilepaskan kantung-
kantung kecil yang berisi bahan-bahan yang diperlukan seperti enzim-enzim pembentuk
dinding sel.

Badan Golgi merupakan suatu bagian sel yang hampir serupa dengan Retikulum
Endoplasma. Hanya saja, Badan Golgi terdiri dari berlapis-lapis ruangan yang juga
ditutupi oleh membran. Badan Golgi mempunyai 2 bagian, yaitu bagian cis dan bagian
trans, ketebalan membran Cis dan Trans berbeda. Bagian cis menerima vesikel-vesikel
yang pada umumnya berasal dari Retikulum Endoplasma Kasar. Vesikel ini akan diserap
ke ruangan di dalam Badan Golgi dan isi dari vesikel tersebut akan diproses sedemikian
rupa untuk penyempurnaan dan lain sebagainya. Ruangan tersebut akan bergerak dari
bagian cis menuju bagian trans. Di bagian inilah ruangan-ruangan tersebut akan
memecahkan dirinya dan membentuk vesikel, dan siap untuk disalurkan ke bagian-
bagian sel yang lain atau ke luar sel.

Badan golgi Tersusun atas 3 sampai 8 Cisternae. Satu tumpukan cisternae disebut
diktiosom. Pada unicellular flagellates terdapat 60 Cisternae. Pada mamalia terdapat 40 –
100 tumpukan dengan 4 sampai 8 cisternae sedangkan pada protista terdapat 60
cisternae. Pada satu sel paling sedikit 1 Set Golgi, sel hewan terdapat 10 -20 golgi dan sel
tumbuhan memiliki ratusan tumpukan cisternae Golgi yang tersebar di seluruh
sitoplasma. Tiap tumpukan cisternae dihubungkan oleh Mikrotubulus dan protein aktin.
2.2 Struktur dan Komposisi Aparataus Golgi

Kompleks Golgi merupakan organel polimorfik, tersusun atas membran


berbentuk kantong pipih, berupa pembuluh, gelembung kecil, atau bentukan seperti
mangkok. Tersusun dari kantung pipih disebut sisternae. Diameter sisternae 0,5 – 1,0
µm, beberapa sisternae mempunyai tubula dengan diameter 60nm. Tubula biasanya
berhubungan dengan RE atau sisternae didekatnya. Pada kebanyakan sel kompleks Golgi
terletak dalam penampilan polar. Daerah “Cis” menghadap inti dan RE, daerah “Trans”
menghadap membran plasma. Diantara dua daerah ini disebut daerah sisternae “Medial”.

Membran AG tersusun dari 60 % lipid dan 40 % protein. Komposisi lipid


intermediate diantara RE dan membran plasma. Membran AG mirip RE karena adanya
sphingomyelin dan relatif rendah kolesterol. Strukturnya AG besar dan teratur, aparatus
Golgi adalah salah satu organel pertama yang dideskripsikan menggunakan mikroskop
cahaya. Pada sel hewan, antara cisternae terkait ditautkan oleh koneksi tubular dari
banyak tumpukan, sehingga membentuk sebuah kompleks tunggal, yang biasanya
terletak di dekat inti sel dan dekat dengan sentrosom. Lokalisasi ini tergantung pada
mikrotubulus. Pada percobaan jika mikrotubulus depolymerisasi, aparatus Golgi
mereorganisasi ke tumpukan cisternae yang ditemukan di seluruh sitoplasma, berdekatan
dengan situs keluar ER.

Setiap tumpukan cisternae Golgi memiliki dua permukaan yang berbeda:


permukaan cis (atau permukaan masuk) dan permukaan trans (atau permukaan keluar).
Kedua permukaan cis dan trans yang terkait erat dengan kompartemen khusus, masing-
masing terdiri dari jaringan struktur tubular dan cisternal: jaringan cis Golgi (CGN) dan
jaringan trans Golgi (TGN). CGN adalah col-pembacaan dari leburan cluster tubular
vesikuler dari ER. Protein dan lipid memasuki jaringan cis Golgi dan keluar melalui
jaringan trans Golgi menuju permukaan sel atau kompartemen lain. Kedua jaringan
penting untuk menyortir protein: protein memasuki CGN tersebut dapat bergerak maju
dalam aparatus Golgi atau dikembalikan ke ER. Demikian pula, protein keluar dari TGN
seterusnya bergerak dan diurutkan sesuai dengan tujuan mereka berikutnya: lisosom,
vesikel sekretorik, atau permukaan sel. Mereka juga dapat dikembalikan ke
kompartemen sebelumnya.
Peristiwa pengolahan yang berbeda dan pemilahan muncul untuk mengambil
tempat dan memerintahkan sekuen di wilayah yang berbeda dari aparatus Golgi,
sehingga aparatus Golgi dianggap terdiri dari kompartemen diskrit ganda. Meskipun
jumlah kompartemen tersebut belum terbentuk, aparatus Golgi paling sering dipandang
terdiri dari empat daerah fungsional yang berbeda: 1) jaringan cis Golgi; 2) tumpukan
Golgi (yang dibagi lagi menjadi sub medial kompartemen dan trans kompartemen); 3)
jaringan trans Golgi. Protein dari ER diangkut ke kompartemen antara ER-Golgi dan
kemudian dimasukkan ke aparatus Golgi pada jaringan cis Golgi. Untuk kemudian maju
ke kompartemen medial dan trans dari tumpukan Golgi, di mana sebagian besar kegiatan
metabolisme aparatus Golgi berlangsung. Protein dimodifikasi, lipid, dan polisakarida
kemudian pindah ke jaringan trans Golgi, yang bertindak sebagai penyortiran dan pusat
distribusi, mengarahkan lalu lintas molekuler untuk lisosom, membran plasma, atau
eksterior sel.

2.3 Fungsi Aparatus Golgi


Aparatus golgi merupakan organel utama untuk sintesis karbohidrat, serta sortasi
(pemilihan), dan stasiun pengiriman produk dari ER. Sel membuat banyak polisakarida di
dalam aparatus golgi, termasuk pektin dan hemiselulosa dinding sel tumbuhan dan
sebagian besar glikosaminoglikan matriks ekstraseluler pada hewan. Aparatus Golgi juga
ditemukan pada jalur keluar ER, sebagian besar karbohidrat membuatnya melekat sebagai
rantai samping oligosakarida dengan banyak protein dan lipid pada ER. Potongan kecil
(subset) dari kelompok-kelompok oligosakarida berfungsi sebagai tag/pengenal untuk
mengarahkan proteins spesifik ke vesikel yang kemudian mengangkut mereka ke lisosom.
Setelah protein dan lipid memperoleh oligosakarida yang tepat dalam aparatus Golgi,
maka akan dikirimkan melalui transportasi vesikel ke bagian yang membutuhkan. Skema
hubungan antara aparatus golgi dan ER ditunjukkan Gambar 2.1.
Panah Biru menunjukkan jalur balik dari
beberapa komponen sel dari aparatus golgi
kembali ke ER. Panah merah menunjukkan
jalur sekretori biosintetis dari ER ke
aparatus golgi

2.4 Mekanisme Kerja Dari Aparatus Golgi Pada Sel


1. Proses Pembentukan Rantai Oligosakarida
Satu spesies N-linked oligosakarida terpasang en bloc untuk banyak protein di
ER dan kemudian dipangkas ketika protein masih di ER. Oligosakarida Intermediet
yang dihasilkan oleh reaksi pemangkasan berfungsi untuk membantu protein melipat
dan untuk membantu transportasi protein yang gagal melipat ke sitosol untuk
degradasi. Dengan demikian, mereka memainkan peran penting dalam mengontrol
kualitas protein keluar dari ER. Setelah fungsi ER telah dipenuhi, sel bebas untuk
mendesain ulang oligosakarida untuk fungsi baru. Hal ini terjadi dalam aparatus
Golgi, yang menghasilkan struktur oligosakarida heterogen terlihat pada protein
matang. Setibanya di CGN, protein melewati cis Golgi jaringan. Mereka kemudian
pindah ke kompartemen berikutnya (cisternae medial) dan akhirnya ke cisternae trans,
di mana glikosilasi selesai. Lumen cisternae trans dianggap berhubungan dengan
TGN, tempat di mana protein dipisahkan ke dalam paket transportasi yang berbeda
dan dikirim ke tujuan akhir mereka. Langkah-langkah pengolahan oligosakarida
terjadi dalam urutan terorganisir dalam tumpukan Golgi, dengan masing-masing
cisterna mengandung kelimpahan karakteristik enzim pengolahan. Protein yang
dimodifikasi berturut-turut dalam tahap ketika mereka bergerak dari cisterna ke
cisterna di tumpukan Golgi, sehingga tumpukan membentuk unit pengolahan banyak
tahap/fase. Kompartementalisasi ini mungkin tampak tidak perlu, karena masing-
masing enzim pengolahan oligosakarida dapat menerima glikoprotein sebagai substrat
hanya setelah diproses dengan benar oleh enzim sebelumnya.
Meskipun demikian, jelas bahwa proses terjadi dalam tata ruang serta urutan
biokimia: enzim katalisator langkah pengolahan awal terkonsentrasi pada cisternae di
permukaan cis tumpukan Golgi, sedangkan langkah-langkah pengolahan berikutnya
enzim katalisator terkonsentrasi di cisternae pada permukaan trans. Ketika lumen ER
penuh protein resident lumenal terlarut dan enzim, semua protein resident dalam
aparatus Golgi terikat membran. Reaksi enzimatik dalam aparatus Golgi tampaknya
dilakukan sepenuhnya pada permukaan membran. Semua Golgi glycosidases dan
transferases glycosyl adalah protein transmembran single-pass, yang banyak diatur
dalam kompleks multi-enzim. Dengan demikian, kedua organel dalam jalur
biosintesis-sekresi, ER dan aparatus Golgi, diatur dalam cara yang berbeda.

Pengolahan oligosakarida dalam kompartemen Golgi. Lokalisasi setiap proses


ditunjukkan ditentukan oleh kombinasi teknik, termasuk subtractionasi biokimia dari
membran aparatus Golgi dan mikroskop elektron setelah pewarnaan dengan antibodi
spesifik untuk beberapa enzim pengolahan. Enzim Pengolahan tidak terbatas pada
cisterna tertentu, melainkan, distribusi mereka dinilai melintasi tumpukan-seperti
yang enzim awal yang berperan terdapat pada sebagian besar cisternae cis Golgi dan
enzim yang bertindak sesudahnya ditemukan sebagian besar di cisternae trans Golgi.
2. Proses Glikosilasi Protein

Oligosakarida terikat N dari glikoprotein diangkut dari ER untuk lebih lanjut


dimodifikasi oleh reaksi yang berurutan di aparatus Golgi. Pengolahan Protein dalam
Golgi melibatkan modifikasi dan sintesis dari karbohidrat dari glikoprotein. Salah satu
aspek utama dari proses ini adalah modifikasi dari N-linked oligosakarida yang
ditambahkan ke protein di ER. Protein yang diubah dalam ER dengan penambahan
oligosakarida yang terdiri dari 14 residu gula. Residu Tiga glukosa dan satu mannose
kemudian dihapus sementara polipeptida masih di ER. Setelah transportasi ke
aparatus Golgi, N-linked oligosakarida dari glikoprotein tunduk pada modifikasi lebih
lanjut yang luas.
N-linked oligosakarida diproses dalam aparatus Golgi dalam memerintahkan
urutan reaksi. Modifikasi pertama protein adalah penghapusan tiga residu mannose
tambahan. Hal ini diikuti dengan penambahan berurutan dari Nasetilglukosamin,
penghapusan dua mannoses, dan penambahan fucose dan dua lagi
Nacetylglucosamines. Akhirnya, tiga galaktosa dan tiga residu asam sialat
ditambahkan. Glikoprotein yang berbeda dimodifikasi untuk luasan yang berbeda
selama perjalanan mereka melalui Golgi, tergantung pada kedua struktur protein dan
jumlah enzim pengolahan yang hadir dalam kompleks Golgi dari berbagai jenis sel.
Akibatnya, protein dapat muncul dari Golgi dengan berbagai N-linked oligosakarida
berbeda.
Pengolahan oligosakarida terikat N pada protein lisosomal berbeda dengan
protein yang disekresikan membran plasma. Awal tidak melakukan penghapusan tiga
residu mannose, protein ditujukan untuk dimasukkan ke dalam lisosom yang
dimodifikasi oleh fosforilasi mannose. Pada langkah pertama dari reaksi ini,
Nasetilglukosamin fosfat yang ditambahkan ke residu mannose tertentu, mungkin saat
protein masih dalam jaringan cis Golgi. Hal ini diikuti dengan penghapusan kelompok
N-asetilglukosamin, meninggalkan mannose-6-fosfat residu pada N-linked
oligosakarida. Karena modifikasi ini, residu ini tidak dihapus selama proses lebih
lanjut. Sebaliknya, residu ini mannose terfosforilasi secara khusus diakui oleh reseptor
mannose-6-fosfat di jaringan trans Golgi, yang mengarahkan pengangkutan protein
untuk lisosom.

Fosforilasi residu mannose merupakan langkah penting dalam memilah


protein lisosomal ke tujuan intraseluler mereka yang benar. Kekhasan dari proses ini
berada dalam enzim yang mengkatalisis langkah pertama dalam urutan reaksi-
penambahan selektif N-asetilglukosamin fosfat untuk protein lisosomal. Enzim ini
mengenali penentu struktural yang hadir pada protein lisosomal tetapi tidak pada
protein ditujukan untuk membran plasma atau sekresi. Penentu pengenalan ini
bukanlah urutan sederhana asam amino, melainkan terbentuk dalam protein terlipat
oleh penjajaran urutan asam amino dari berbagai daerah dari rantai polipeptida.
Berbeda dengan urutan sinyal bahwa protein translokasi langsung ke ER, penentu
pengenalan yang mengarah ke fosforilasi mannose, dan pada akhirnya menargetkan
protein untuk lisosom, tergantung pada konformasi tiga dimensi dari protein dilipat.
Determinan tersebut patch called signal, berbeda dengan sinyal menargetkan linear.
Protein juga dapat dimodifikasi dengan penambahan karbohidrat untuk rantai
samping serin akseptor dan residu treonin dalam urutan tertentu dari asam amino
(Olinked glikosilasi). Modifikasi ini berlangsung di aparatus Golgi dengan
penambahan berurutan residu gula tunggal. Serin atau treonin biasanya dihubungkan
langsung ke N-asetilgalaktosamin, maka gula yang lain dapat ditambahkan. Dalam
beberapa kasus, gula ini lebih lanjut dimodifikasi dengan penambahan kelompok
sulfat.

Glikosilasi terikat N berperan dalam mempromosikan protein terlipat dalam


dua cara. Pertama, berperan langsung dalam membuat lipatan intermediet lebih
mudah larut, sehingga mencegah agregasi protein. Kedua, modifikasi berurutan dari
N-linked oligosakarida membentuk "glyco-kode" yang menandai perkembangan
protein folding dan memediasi pengikatan protein untuk pendamping. Misalnya:
Lektin, dalam mengarahkan transportasi ER-ke-Golgi. Lektin juga berpartisipasi
dalam memilah protein dalam jaringan trans Golgi. Dengan cara ini, misalnya,
kehadiran oligosakarida cenderung membuat glikoprotein lebih tahan terhadap
pencernaan oleh enzim proteolitik. Ini mungkin bahwa oligosakarida pada sel-
permukaan protein awalnya disediakan sel leluhur dengan lapisan pelindung.
Dibandingkan dengan dinding sel bakteri kaku, mantel lendir memiliki keuntungan
untuk meninggalkan sel dengan kebebasan mengubah bentuk dan bergerak. Rantai
gula sejak menjadi dimodifikasi untuk melayani keperluan lain juga. Lapisan lendir
dari paru-paru dan usus sel, misalnya, melindungi terhadap banyak patogen.
Pengakuan rantai gula oleh lektin dalam ruang ekstraseluler adalah penting dalam
banyak proses perkembangan dan dalam sel-sel pegenalan: selectins, misalnya,
lektin yang berfungsi dalam adhesi sel selama migrasi limfosit. Kehadiran
oligosakarida dapat mengubah sifat antigen protein, membuat glikosilasi merupakan
faktor penting dalam produksi protein untuk tujuan farmasi.

Glikosilasi juga dapat memiliki peran regulasi yang penting. Signaling melalui
Notch reseptor permukaan sel-sinyal, misalnya, menentukan nasib sel dalam
pembangunan. Notch adalah protein transmembran yang 0-glikosilasi dengan
penambahan fucose tunggal untuk beberapa serines, threonines, dan hydroxylysines.
Beberapa jenis sel mengungkapkan transferase glycosyl tambahan yang
menambahkan N-asetil glukosamin untuk masing-masing fucoses di aparatus GoIgi.
Selain mengubah spesifisitas reseptor Notch untuk sel-permukaan protein sinyal
yang mengaktifkan reseptor.

3. Metabolisme Lipid dan Polisakarida


Selain kegiatan dalam pengolahan dan pemilahan glikoprotein, fungsi aparatus
Golgi khususnya dalam metabolisme lemak, dalam sintesis glikolipid dan
sphingomyelin. Seperti telah dibahas sebelumnya, fosfolipid gliserol, kolesterol, dan
ceramide disintesis di ER. Sphingomyelin dan glikolipid kemudian disintesis dari
ceramide dalam aparatus Golgi (Gambar 2.9). Sphingomyelin (satu fosfolipid
nonglycerol hanya dalam membran sel) disintesis oleh transfer gugus
phosphorylcholine dari fosfatidilkolin ke ceramide. Atau, penambahan karbohidrat
untuk ceramide dapat menghasilkan berbagai glikolipid yang berbeda.
Sphingomyelin disintesis pada permukaan lumenal dari Golgi, tetapi glukosa
ditambahkan ke ceramide di sisi sitosol ternyata kemudian Glucosylceramide membalik
dan karbohidrat tambahan ditambahkan di sisi lumenal membran. Baik sphingomyelin
maupun glikolipid kemudian dapat mentranslokasi melintasi membran Golgi, sehingga
hanya ditemukan pada paruh lumenal dari bilayer Golgi. Setelah transportasi vesikuler,
diterjemahkan ke setengah luar membran plasma, dengan gugus kepala polar mereka
terkena pada permukaan sel. Oligosakarida dari glikolipid merupakan penanda
permukaan penting dalam sel-sel pengenal. Dalam sel tumbuhan, aparatus Golgi
memiliki tugas tambahan sebagai tempat sintesis polisakarida yang kompleks dari
dinding sel.

Dinding sel tanaman terdiri dari tiga jenis utama dari polisakarida. Konstituen
dominan Selulosa adalah polimer linear sederhana residu glukosa. Hal ini disintesis pada
permukaan sel oleh enzim dalam membran plasma. Polisakarida dinding sel lain
(hemiselulosa dan pektin) adalah kompleks molekul rantai bercabang yang disintesis
dalam aparatus Golgi dan kemudian diangkut dalam vesikel ke permukaan sel. Sintesis
dari polisakarida dinding sel adalah fungsi selular utama, dan sebanyak 80% dari
aktivitas metabolisme dari aparatus Golgi dalam sel tanaman dapat dikhususkan untuk
sintesis polisakarida.

4. Sortasi dan Ekspor Protein


Protein, serta lipid dan polisakarida, yang diangkut dari aparatus Golgi ke
tujuan akhir mereka melalui jalur sekresi. Ini melibatkan penyortiran protein menjadi
berbagai jenis vesikel transportasi, tunas dari jaringan trans Golgi memberikan isinya
ke lokasi selular yang sesuai (Gambar 2.10). Beberapa protein yang dibawa dari Golgi
ke membran plasma oleh jalur sekresi konstitutif, yang menyumbang penggabungan
protein baru dan lipid ke dalam membran plasma, serta untuk sekresi terus menerus
protein dari sel. Protein lain diangkut ke permukaan sel dengan jalur yang berbeda
dari sekresi diatur atau secara khusus ditargetkan untuk tujuan intraseluler lainnya,
seperti lisosom dalam sel hewan atau vakuola dalam ragi.
Transport dari aparatus Golgi berupa protein yang diurutkan dalam jaringan
trans Golgi diangkut dalam vesikel ke tujuan akhir mereka. Dengan tidak adanya
sinyal menargetkan khusus, protein dibawa ke membran plasma oleh sekresi
konstitutif. Atau, protein dapat dialihkan dari jalur sekresi konstitutif dan ditargetkan
untuk tujuan lain, seperti lisosom atau sekresi diatur dari sel.

5. Transport Melalui Badan Golgi Dapat Terjadi oleh Transport vesikular atau
Pematangan Cisternal
Bahan-bahan bergerak melalui berbagai kompartemen dari kompleks Golgi
yang telah lama dibentuk, namun, dua pandangan bertentangan tentang cara ini telah
mendominasi selama bertahun-tahun. Sampai pertengahan 1980-an, secara umum
diterima bahwa Golgi cisternae adalah struktur sementara. Hal ini menunjukkan
bahwa Golgi cisternae terbentuk di daerah cis dari tumpukan, oleh fusi dari
pengangkut membran membran dari ER dan ERGIC dan bahwa setiap cisterna secara
fisik pindah dari cis sampai trans yang merupakan akhir tumpukan, perubahan dalam
komposisi mengalami perkembangan. Hal ini dikenal sebagai model pematangan
cisternal karena, menurut model, masing-masing cisterna "matang" ke dalam cisterna
selanjutnya di sepanjang tumpukan.
Dari pertengahan 1980-an sampai pertengahan 1990-an, model pematangan
dari pergerakan Golgi sebagian besar ditinggalkan dan diganti dengan model lain,
yaitu yang berpendapat bahwa cisternae dari tumpukan Golgi tetap di tempat sebagai
kompartemen stabil. Dalam model yang terakhir ini, yang dikenal sebagai model
transportasi vesikuler, muatannya (seperti, sekretorik, lisosomal, dan protein
membran) bergerak melalui tumpukan Golgi, dari CGN ke TGN, dalam vesikel yang
tunasnya dari satu kompartemen membran dan bergabung dengan kompartemen
tetangga sepanjang tumpukan. Model transportasi vesikuler diilustrasikan dalam
Gambar, dan penerimaan ini sebagian besar didasarkan pada pengamatan berikut:
A. Setiap cisternae Golgi dari berbagai tumpukan memiliki jumlah enzim
yang berbeda. Bagaimana bisa berbagai cisternae memiliki sifat yang
berbeda jika setiap cisterna mengalami peningkatan pada jalan yang
berikutnya, seperti disarankan oleh model pematangan cisternal.

B. Sejumlah besar vesikel dapat dilihat pada mikrograf elektron dari awal
sampai pinggiran Golgi cisternae. Pada tahun 1983, James Rothman dan
rekan-rekannya di Stanford University menunjukkan, dengan
menggunakan sel bebas dari membran Golgi bahwa transportasi vesikel
telah bisa melewati satu cisterna Golgi dan bergabung dengan Golgi
cisterna in vitro. Percobaan ini terbentuk dari hipotesis dasar yang
menunjukkan bahwa dalam sel, muatan-membentangkan ujung vesikula
dari cis cisternae dan menyatu dengan cisternae yang terletak di posisi
yang lebih trans dalam tumpukan.
Meskipun kedua model fungsi Golgi terus memiliki pendukung mereka,
konsensus pendapat telah bergeser kembali ke model pematangan cisternal. Beberapa
alasan utama untuk pergeseran ini dapat dicatat:
A. Model pematangan cisternal memperlihatkan kedinamisan yang tinggi dari
kompleks Golgi di mana unsur utama dari organel ini, cisternae, terus-
menerus terbentuk di permukaan cis dan tersebar ke permukaan trans.
Menurut pandangan ini, keberadaan kompleks Golgi sendiri sangat
tergantung pada terus-menerus masuknya operator transportasi dari ER
dan ERGIC. Seperti yang diperkirakan oleh pematangan cisternal. Model,
ketika pembentukan operator transportasi dari ER dihambat oleh perlakuan
sel yang dipengaruhi obat-obatan spesifik atau penggunaan suhu-sensitif
mutan, kompleks Golgi menghilang.ketika obat tersebut dihilangkan atau
sel mutan dikembalikan ke temperatur permisif, kompleks Golgi dengan
cepat berkumpul sebagai ER dan transportasi Golgi diperbarui.
B. Beberapa bahan yang diproduksi dalam reticulum endoplasma dan berjalan
melalui kompleks Golgi terbukti tetap dalam cisternae Golgi dan tidak
pernah terlihat Golgi terkait vesikel transportasi. Misalnya, studi tentang
fibroblast menunjukkan bahwa kompleks besar molekul prokolagen
(prekursor dari ekstraseluler kolagen) pindah dari cisternae cis ke trans
cisternae tanpa pernah meninggalkan lumen cisternal. 3. Diasumsikan
sampai pertengahan 1990-an bahwa vesikel transport selalu bergerak ke
arah "depan" (anterograde), yaitu, dari daerah asal cis ke daerah trans. Tapi
sebagian besar bukti telah menunjukkan bahwa vesikula dapat bergerak ke
arah "mundur" retrograde), yaitu dari trans donor membran ke membran
akseptor cis.
C. Studi pertumbuhan sel ragi mengandung fluorescently berlabel Golgi
protein telah menunjukkan secara langsung bahwa komposisi dari cisterna
Golgi individu dapat berubah waktu dari satu yang berisi (cis) protein
Golgi menjadi salah satu yang berisi (trans) protein Golgi. Hasil dari
penelitian ini ditampilkan pembukaan mikrograf pada Bab 18 dan mereka
tidak kompatibel dengan model vesikel transport. Apakah iya atau tidak,
hasil pada ragi ini dapat diekstrapolasikan ke mamalia Golgi kompleks,
yang lebih kompleks, struktur yang bertumpukan, masih harus dijelaskan.
BAB III
KESIMPULAN

1. Badan Golgi adalah salah satu organel dengan fungsi dan peranan yang khas dalam
sel eukariotik.
2. Badan Golgi berbentuk tumpukan (stack) dari sejumlah lempengan atau sisterna
dengan pinggiran yang menggelembung dikelilingi kantong-kantong bulat kecil atau
vesikula.
3. Pembentukan badan Golgi baru berawal dari terbentuknya sisterna hasil
penggabungan vesikula yang berasal berbagai sumber dalam sel. Sumber yang lebih
diyakini secara luas adalah retikulum endoplasma.
4. Fungsi dan peranan badan Golgi ialah untuk mengangkut material ke berbagai tujuan
selular, terutama dalam hal sekresi.
Daftar Rujukan
Sipayung, R. 2003. Badan Golgi Biosintesis Dan Fungsinya Dalam Metabolisme.
Dari library.usu.ac.id

Purnobasuki, H. 2011. Struktur dan Fungsi Sel. Dari skp.unair.ac.id

Pramono, H. 2011. Struktur dan Fungsi Sel. Dari hendro-pramono.blog.unsoed.ac.id

Mimin Kusmiyati. 2017. Sel Dan Senyawa-Senyawa Kimia Sebagai Dasar


Kehidupan. Dari bppsdmk.kemkes.go.id

Mubarok, H. Tanpa Tahun. Organel Sel Aparatus Golgi. Dari tadris-biologi-


iainjember.weebly.com

Anda mungkin juga menyukai