Anda di halaman 1dari 2

1.

Mutasi Gen

Mutasi gen merupakan perubahan pada struktur kimia DNA yang menyebabkan perubahan sifat pada
suatu organisme dan bersifat menurun. Menurut Hugo de Vries, mutasi gen dan rekombinasi genetik pada
keturunan-keturunan baru menyebabkan terbentuknya variasi genetik. Mutasi ada yang merugikan dan
ada yang menguntungkan bagi organisme yang bersangkutan.

a. Ciri-ciri mutasi yang menguntungkan:

1.) menghasilkan spesies yang memiliki viabilitas dan vitalitas yang tinggi; dan

2.) menghasilkan spesies yang adaptif.

b. Ciri-ciri mutasi yang merugikan:

1.) menghasilkan spesies yang tidak adaptif;

2.) menghasilkan gen letal; serta

3.) menghasilkan spesies yang memiliki viabilitas dan vitalitas yang rendah.

Besarnya peran mutasi gen dalam evolusi dapat diketahui dari besarnya angka laju mutasi. Angka laju
mutasi adalah angka yang menunjukkan jumlah gen yang bermutasi dari seluruh gamet yang dihasilkan
oleh individu dalam suatu spesies. Angka laju mutasi umumnya sangat kecil karena gen bersifat tetap dan
tidak mudah berubah. Berdasarkan penelitian, angka laju mutasi rata-rata berkisar 1 : 100.000, artinya
dalam 100.000 gamet yang dihasilkan oleh individu, terdapat 1 gen yang mengalami mutasi. Secara
alamiah, angka laju mutasi yang menguntungkan lebih besar daripada yang merugikan, yaitu rata-rata 1 :
1.000. Artinya, setiap 1.000 mutasi yang terjadi terdapat 1 mutasi yang menguntungkan.

2. Seleksi Alam

Seleksi alam menyebabkan organisme yang adaptif dapat bertahan dan meneruskan keturunannya,
sedangkan organisme yang tidak adaptif akan mati atau punah. Oleh sebab itu, seleksi alam dianggap
sebagai kekuatan penentu arah evolusi dengan mendahulukan organisme yang adaptif untuk menghadapi
kompetisi alami. Seleksi alam dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu seleksi berarah, seleksi pemutus,
dan seleksi pemantap.

a. Seleksi Berarah
Seleksi berarah merupakan perubahan lingkungan yang menyatakan adaptasi ke arah lingkungan
baru. Misalnya, kupu-kupu Biston betularia. Sebelum terjadinya revolusi industri di Inggris, kupu-
kupu tersebut lebih banyak yang berwarna cerah dibandingkan yang berwarna gelap. Setelah
revolusi industri, terjadi hal yang sebaliknya.
b. Seleksi Pemutus
Seleksi pemutus merupakan seleksi yang terjadi jika kondisi lingkungan yang berbeda
menyebabkan suatu populasi terbagi menjadi dua subpopulasi. Misalnya, populasi ayam yang
sebelumnya hanya terdiri atas satu spesies. Perbedaan habitat menyebabkan spesies terpecah
menjadi dua populasi, yaitu ayam hutan dan ayam kampung.
c. Seleksi Pemantap
Seleksi pemantap merupakan seleksi yang bekerja pada kelompok-kelompok tertentu dari suatu
populasi sehingga menghasilkan populasi adaptif dan menyisihkan kelompok-kelompok dengan
variasi yang ekstrem dan tidak adaptif.
d. Seleksi Buatan
Manusia telah memodifi kasi spesies lain selama beberapa generasi dengan cara menyeleksi
individu dengan sifat yang diinginkan sebagai induk dalam pembibitan. Seleksi buatan ini dapat
melakukan perubahan dalam kurun waktu yang relatif singkat. Dari seleksi buatan, akan muncul
spesies-spesies baru sehingga seleksi buatan merupakan salah satu mekanisme terjadinya evolusi,
namun dengan keterlibatan manusia di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai