Anda di halaman 1dari 2

Kurikulum 1964

PENJELASAN
Rencana pendidikan 1964 adalah konsep pembelajaran yang bersifat aktif, kreatif, dan produktif.
Konsep pembelajaran ini mewajibkan sekolah membimbing anak agar mampu memikirkan sendiri
pemecahan persoalan (problem solving). Rencana Pendidikan 1964 melahirkan Kurikulum 1964 yang
menitik beratkan pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral, yang kemudian dikenal
dengan istilah Pancawardhana.

KEKURANGAN
Masih sentralistik (sistem masih diatur oleh pusat/pemerintah) jadi tiap satuan pendidikan tidak
dapat mengatur sistem pendidikannya secara mandiri. Jumlah pelajarannya hanya 9 “Hanya memuat mata
pelajaran pokok-pokok saja,”

KELEBIHAN
Bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk
pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana
(Hamalik, 2004), yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan, dan jasmani.
Perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila,
pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.

Kurikulum 1968

PENJELASAN
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964, yaitu dilakukannya perubahan
struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan
dasar, dan kecakapan khusus. Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan
ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani,
mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama.

KEKURANGAN
Kurikulum 1968 sebagai kurikulum bulat “hanya memuat mata pelajaran pokok-pokok saja”.
Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tak mengaitkan dengan permasalahan faktual di lapangan. Titik
beratnya pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan.

KELEBIHAN
Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran (subject matter): kelompok
pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 bersifat correlated
subject curriculum, artinya materi pelajaran pada tingkat bawah mempunyai korelasi dengan kurikulum
sekolah lanjutan jumlah pelajarannya 9 yang memuat hanya mata pelajaran pokok saja. Bidang studi pada
kurikum ini dikelompokkan pada tiga kelompok besar: pembinaan pancasila, pengetahuan dasar, dan
kecakapan khusus.

Anda mungkin juga menyukai