Marilah sama - sama kita panjatkan Segala Puji Syukur kehadhirat Allah SWT, yang
senantiasa melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya, Shalawat beserta Salam juga sama-sama
kita hantarkan kepada Janjungan Alam Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa
umat manusia dari zaman jahiliyah ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti
saat ini. Untuk kali ini, saya membuat sebuah makalah yang berjudul “PENCAK SILAT”.
Dalam rangka memenuhi Tugas PENJASKES di SMK N 3 LHOKSEUMAWE. Sebelum itu
saya ucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada Guru pembimbing yang telah
memotivasi saya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Terakhir saya menyadari betul bahwa dalam penulisan dan penyelesaiaan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruksif sangat saya
harapkan untuk kesempurnaan di masa mendatang. Semoga makalah saya yang sederhana ini
mampu memberi mamfaat yang besar bagi kita semua. Amin....
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................. i
Daftar isi...................................................................................................................... ii
BAB I
Pendahuluan................................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang...................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
1.3. Tujuan.................................................................................................................... 1
BAB II
Pembahasan................................................................................................................. 2
2.1. Pengertian Pencak Silat...................................................................................... 2
2.1.1. Jenis dan aliran Pencak Silat……………………………………………… 2
2.1.2. Perguruan dan Pendekar Pencak Silat……………………………….….... 3
2.2. Sejarah Pencak Silat.......................................................................................... 5
2.3. Perkembangan dan penyebaran Pencak Silat..................................................... 6
2.4. Tantangan terhadap Pencak Silat……………………………………………... 8
BAB III
Penutup....................................................................................................................... 9
3.1. Kesimpulan........................................................................................................... 9
3.2 Saran..................................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas maka kami dapat mengambil tujuan sebagai berikut : sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian pencak silat.
2. Untuk mengetahui sejarah pencak silat.
3. Untuk mengetahui perkembangan dan penyebaran pencak silat.
4. Untuk mengetahui tantangan yang terdapat dalam perkembangan pencak silat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pencak silat
Pencak Silat adalah kata majemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian yang
sama dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia Tenggara (Asteng),
yakni kelompok masyarakat etnis yang merupakan penduduk asli negara-negara di kawasan
Asteng (Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar,
Singapura, Thailand dan Vietnam).
Kata Pencak biasa digunakan oleh masyarakat pulau Jawa, Madura dan Bali, sedangkan kata
Silat biasa digunakan oleh masyarakat di wilayah Indonesia lainnya maupun di Malaysia,
Singapura, Brunei Darussalam serta di Thailand (bagian Selatan) dan Filipina.
Penggabungan kata Pencak dan Silat menjadi kata majemuk untuk pertama kalinya dilakukan
pada waktu dibentuk suatu organisasi persatuan dari perguruan Pencak dan perguruan Silat di
Indonesia yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di
Surakarta.
Sejak saat itu Pencak Silat menjadi istilah resmi di Indonesia. Perguruan-perguruan yang
mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai negara kemudian juga
menggunakan istilah Pencak Silat.
Di dunia internasional Pencak Silat menjadi istilah resmi sejak dibentuknya Organisasi
Federatif Internasional yang diberi nama Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa, disingkat
PERSILAT, di Jakarta pada. tahun 1980. Walaupun demikian, karena kebiasaan, kata Pencak
dan Silat masih digunakan secara terpisah.
Di Indonesia terdapat 10 perguruan Pencak Silat yang disebut perguruan historis. Kesepuluh
perguruan tersebut adalah :
Setia Hati (SH), Setia Hati Terate (SHT), Perisai Diri (PD), Perisai Putih, Phasadja
Mataram, PERPI Harimurti, Tapak Suci, Persatuan Pencak Seluruh Indonesia (PPSI),
Nusantara dan Putra Betawi.
Yang termasuk perguruan besar di Indonesia antara lain: Merpati Putih, Bangau Putih,
Satria Muda Indonesia dan Kateda Indonesia.
Pimpinan perguruan Pencak Silat pada umumnya berkualifikasi pendekar, yakni suatu status
tertinggi yang berkaitan dengan kemampuan pengamalan ajaran falsafah Pencak Silat secara
konsisten dan konsekuen yang patut ditauladani sekaligus berkaitan juga dengan kemahiran
dalam praktek pelaksanaan Pencak Silat menurut kaidahnya. Di lingkungan perguruan
modern, istilah pendekar telah digunakan sebagai gelar untuk tingkat penguasaan kemahiran
Pencak Silat, diantaranya ada yang sifatnya berjenjang.
1. Anggota Pendiri, yang terdiri dari IPSI, PESAKA, PERSISI dan PERSIB.
2. Anggota Gabungan, yang terdiri dari organisasi nasional Pencak Silat lainnya yang
telah diakui oleh suatu badan tingkat nasional yang berwenang menangani masalah
Pencak Silat di negara yang bersangkutan dan telah diterima menjadi anggota
PERSILAT.
3. Anggota Bersekutu, yang terdiri dari organisasi Pencak Silat yang belum diakui oleh
badan tingkat nasional yang berwenang menangani masalah Pencak Silat tetapi dinilai
oleh PERSILAT dapat mewakili negaranya dan telah diterima menjadi anggota
PERSILAT.
Pengembangan dan penyebaran Pencak Silat diusahakan untuk dapat dilaksanakan secara
simultan, meliputi segi fisik dan non-fisik (mental- Spiritual dan falsafah). Tetapi hal ini
belum sepenuhnya terlaksana. Yang sudah terlaksana baru Pencak Silat olahraga. Ini pun segi
non-fisiknya belum mantap.
Upaya pengembangan dan penyebaran Pencak Silat Olahraga dilaksanakan antara lain
dengan menyelenggarakan kejuaraan-kejuaraan. Di Indonesia setiap tahun diadakan
kejuaraan nasional Pencak Silat untuk pesilat dewasa dan remaja secara berselang- seling,
kecuali apabila dalam tahun yang bersangkutan diadakan PON (Pekan Olahraga Nasional) di
mana Pencak Silat Olahraga juga diikutsertakan. Sejak tahun 1987, Pencak Silat Olahraga
juga diikutsertakan dalam SEA Games. Dalam tahun- di mana Pencak Silat Olahraga
ikutserta dalam SEA Games, IPSI juga tidak menyelenggarakan kejuaraan nasional. Setiap
kejuaraan nasional selalu dimulai dari kejuaraan tingkat kecamatan. Upaya pengembangan
dan penyebaran Pencak Silat Seni dilaksanakan dengan menyelenggarakan festival atau
lomba. Di Indonesia IPSI baru melaksanakannya secara nasional pada tahun 1982. Untuk
mengefisienkan penyelenggaraan, festival atau lomba tersebut diintergrasikan dengan
kejuaraan Pencak Silat Olahraga. Lomba Pencak Silat Beladiri sedang diusahakan untuk juga
dapat diselenggarakan, yang akan diintegrasikan juga dengan kejuaraan Pencak Silat
Olahraga. Pada setiap kesempatan kejuaraan nasional Pencak Silat Olahraga, di Indonesia
selalu diadakan pertemuan dan pernbicaraan dalam rangka peningkatan upaya pengembangan
dan penyebaran Pencak Silat. Pembicaraan serupa dalam tingkat kebijaksanaan, dilakukan
dalam Munas (Musyawarah Nasional) yang diadakan setiap 4 tahun sekali. Upaya lainnya
yang telah dan akan dilakukan adalah Penataran Pelatih dan Wasit-Juri, penyempurnaan
peraturan pertandingan, merumuskan standar nasional Pencak Silat Olahraga, kriteria
penilaian lomba Pencak Silat Seni dan Pencak Silat Beladiri serta metoda pendidikan dan
latihan Pencak Silat. Kejuaraan Pencak Silat Olahraga yang berskala internasional telah 6 kali
dilaksanakan. Yang pertama dan kedua di Jakarta pada tahun 1982 dan 1984, yang ketiga di
Wina pada tahun 1986, yang keempat di Kuala Lumpur pada tahun 1987, yang kelima di
Singapura pada tahun 1988 dan yang keenam di Den Haag pada tahun 1990.
Pada kesempatan itu juga dilaksanakan festival dan lomba Pencak Silat Seni dan pertemuan.
Seminar Intemasional tentang Pencak Silat pernah diadakan, yakni pada kesempatan
kejuaraan Internasional yang ke-IV di Kuala Lumpur. Tujuannya adalah untuk
mengumpulkan informasi- informasi sekitar Pencak Silat di berbagai negara, antara lain
tentang pengembangan dan penyebarannya.
Pencak Silat sekarang ini terdapat dan berkembang di 20 negara, yakni di Indonesia,
Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Belanda, Austria, Jerman , Belgia, Denmark,
Swiss, Perancis, Yugoslavia, Spanyol, Inggris, Turki, Amerika Serikat, Suriname, Thailand,
Filipina dan Australia.
Di beberapa negara lain sedang dirintis pengembangannya, antara lain di Myanmar,
Kamboja, Laos dan Vietnam. Negara-negara ini berkeinginan untuk mengikuti pertandingan
Pencak Silat Olahraga dalam SEA Games, diantaranya ada yang meminta bantuan pelatih
dari Indonesia.
Dari keseluruhan uraian yang telah dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan umum sebagai
berikut :
1. Pencak Silat berasal dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia
tenggara serta memiliki jatidiri tersendiri.
2. Berdasarkan pada nilai-nilai falsafahnya, Pencak Silat pada hakikatnya adalah
substansi dan sarana pendidikan rohani dan jasmani untuk membentuk manusia utuh
yang berkualitas tinggi baik mental maupun fisikal.
3. Tantangan-tantangan yang dapat menjatuhkan citra Pencak Silat perlu diatasi dengan
penyebaran pengetahuan tentang jatidiri Pencak Silat, falsafah Pencak Silat dan
kaidah Pencak Silat serta meningkatkan jumlah pelatih Pencak Silat yang handal dan
profesional.
3.2 Saran
Sebagai generasi muda, kita seharsunya mempelajari dan memahami pencak silat karena
pencak silat merupakan kebudayaan nasional yang menjadi identitas bangsa Indonesia.