Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL

JOURNALREVIEW

MK. PBM FISIKA

PRODI S1 DIKFIS-
FMIPA

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR FISIKA

(Prof. Dr. Mara Bangun Harahap, M.S)

NAMA MAHASISWA : NURUL AZMI

NIM : 4183121047

DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. Mara Bangun Harahap, M.S

MATA KULIAH : STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

PROGAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN, Mei 2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunianya saya
dapat menyelesaikan Critical Journal Review (CJR ) ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penyusunan CJR ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yaitu Strategi Belajar
Mengajar.

Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada
dosen mata kuliah yang bersangkutan yaitu Bapak Prof. Dr. Mara Bangun Harahap, M.S yang
telah membimbing saya dalam penyusunan CJR ini sehingga CJR ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.

Mungkin penyusunan CJR ini jauh dari kata sempurna, untuk itu jika saya ada kesalahan
kata dalam menulis di CJR ini saya mohon maaf. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Medan, 2 Mei 2019

NURUL AZMI

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi CJE ......................................................................... iii

1.2 Tujuan Penulisan CJR .................................................................. iii

1.3 Manfaat CBR ................................................................................ iii

1.4 Identitas Jurnal ................................................................................ 1

BAB II RINGKASAN ARTIKEL


Ringkasan Artikel ................................................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN


A. Pembahasan isi jurnal ....................................................................... 6

B. Kelebihan dan Kekurangan artikel .................................................... 9

BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN ............................................................................... 11

B. REKOMENDASI................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi CJR

Kebanyakan mahasiswa kesulitan dalam memilih buku sebagai referensi sumber


belajar ataupun sebagai bacaan. Walaupun sudah memilih Jurnal, masih saja ada rasa kurang
puas karena beberapa hal, seperti analisis bahasa serta pembahasan materi yang kurang dalam
sehingga membuat mahasiswa tidak puas pada isi jurnal tersebut.

Oleh sebab itu, penulis melalui Critical Journal Report ini bertujuan untuk
mempermudah pembaca dalam memilih buku sesuai dengan yang mereka inginkan tanpa
khawatir tentang hal yang disebutkan diatas, terutama pada tema Strategi Belajar Mengajar.

1.2 TUJUAN PENULISAN CJR

a. Penyelesaian tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar

b. Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai Strategi Belajar Mengajar melalui berbagai


referensi

c.Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai Strategi Belajar Mengajar secara detail

d.Menguatkan konsep Strategi Belajar Mengajar yang telah diperoleh mahasiswa

1.3 Manfaat CJR

a. Mahasiswa dapat dan mampu memahami konsep strategi belajar mengajar secara mandiri

b. Mahasiswa mampu menjelaskan pokok bahasan Strategi Belajar Mengajar setelah


memperoleh konsep dari berbagai referensi

c. Mahasiswa dapat mengaplikasikan konsep yang telah diperoleh ke lapangan nanti.

iii
1.4 Identitas Jurnal

Jurnal 1

Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar


Siswa Pada Materi Pokok Usaha Dan Energi Kelas Viii Mts N-3 Medan

Edisi : 2012

Pengarang : Ratni Sirait

Penerbit : Jurnal Pendidikan Fisika

Volume :1

ISSN : 2301-7651

Jurnal 2

Judul : Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode


Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Minat Dan Pemahaman Siswa

Edisi : 2010

Pengarang : Wahyudin, Sutikno*, A. Isa

Penerbit : Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia

Volume :6

ISSN : 1693-1246

Jurnal 3

Judul : Kemampuan Berpikir Logis Siswa Sma Negeri 8 Kota Bengkulu Dengan
Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Fisika

2
Edisi : 2012

Pengarang : Andik Purwanto

Penerbit : Jurnal Exacta

Volume : 10

ISSN : 1412-3617

3
BAB II

RINGKASAN ARTIKEL

Selama proses pembelajaran, pada umumnya guru jarang mengajak siswa melakukan pengamatan
atau praktikum untuk materi yang sedang dipelajari secara nyata. Sebagai gantinya guru melakukan
demonstrasi di depan kelas. Demonstrasi dilakukan karena guru memiliki pertimbangan bahwa kegiatan
demonstrasi tidak menghabiskan waktu yang banyak dan dapat menyelesaikan materi dengan cepat. Dari
hasil studi pendahuluan di MTs N 3 Medan dengan instrumen angket dan wawancara dapat diperoleh
sejumlah data. Dari hasil angket yang disebarkan kepada 38 siswa kelas VIII diperoleh data bahwa 22
orang mengatakan Fisika itu sulit dan kurang menarik, 11 orang mengatakan bahwa pelajaran Fisika itu
biasa saja. Sedangkan 5 orang mengatakan Fisika itu mudah dan menyenangkan.

Dari hasil investigasi awal sesuai latar belakang, dapat diidentifikasi beberapa masalah, yaitu (1)
Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fisika masih rendah, (2) Perbedaan individu siswa dalam
mengalami peristiwa belajar, (3) Proses pembelajaran lebih memfokuskan pada rumus-rumus dan dalil,
(4) Guru belum menerapkan model pembelajaran yang bervariasi. Untuk itu perlu adanya pembatasan
masalah yang memfokuskan pada (1) Menerapkan model pembelajaran inquiry training di kelas
eksperimen, (2) Materi pelajaran yang diajarkan adalah Usaha dan Energi, (3) Hasil belajar yang akan
diteliti hanya pada aspek kognitif yang disertai pengamatan aktivitas.

Inkuiri adalah proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses
berpikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil
dari proses menemukan sendiri. Dengan demikian dalam proses perencanaan, guru bukanlah
mempersiapkan sejumlah materi yang harus di hafal, akan tetapi merancang pembelajaran yang
memungkinkan siswa dapat menemukan sendiri materi yang harus di pahaminya. Belajar pada dasarnya
merupakan proses mental seseorang yang tidak terjadi secara mekanis. Model pembelajaran inquiry
training dirancang untuk membawa siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah melalui latihan-latihan
yang dapat memadatkan proses ilmiah tersebut ke dalam periode waktu yang singkat. Pengaruhnya adalah
bahwa model pembelajaran inquiry training (latihan penelitian) akan meningkatkan pemahaman ilmu
pengetahuan, produktivitas dalam berpikir kreatif, dan keterampilanketerampilan dalam memperoleh dan
menganalisis informasi, tetapi latihan ini seefisien metode pengulangan dan pengajaran yang dibarengi
dengan pengalaman-pengalaman laboratorium.

Penelitian ini dilaksanakan di MTs N 3 Medan yang beralamat di Jalan Melati 13 Helvetia.
Penelitian ini berlangsung selama tiga minggu yang dimulai dari tanggal 13 Juli 2010 sampai 2 Agustus

4
2010. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester I MTs N 3 Medan yang
terdiri dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (cluster random sampling) dimana setiap
kelas memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Sampel yang diambil sebanyak
dua kelas yaitu VIII-D sebagai kelas eksperimen dan VIII-C sebagai kelas kontrol. Penelitian ini termasuk
jenis penelitian quasi eksperimen, yaitu merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui akibat
dari “sesuatu” yang dikenakan pada “subyek” yaitu siswa. Penelitian ini melibatkan dua kelas sampel
yang diberi perlakuan yang berbeda. Untuk mengetahui hasil belajar Fisika siswa akan diberikan tes.
Data-data yang diperoleh diuji normalitasnya untuk mengetahui apakah data kedua sampel berdistribusi
normal atau tidak. Uji normalitas data digunakan uji Liliefors. Kemudian dilakukan uji homogenitas
berfungsi untuk mengetahui apakah kedua sampel berasal dari populasi yang homogen.

Selama pelaksanaan penelitian diperoleh bahwa model pembelajaran inquiry training


menguntungkan karena memberi peluang yang sama kepada semua siswa, baik siswa yang memiliki
kemampuan rendah, sedang ataupun tinggi untuk berhasil. Oleh karena itu, siswa yang berkemampuan
rendah, sedang maupun tinggi semuanya ditantang untuk dapat menemukan materi melalui praktikum
dengan bantuan bimbingan dari peneliti. Model pembelajaran inquiry training mengajarkan siswa untuk
lebih berani berbicara di depan kelas. Masing-masing kelompok tidak ingin mau kalah dengan kelompok
lain untuk maju kedepan menyimpulkan materi pelajaran. Ini terlihat pada saat siswa dalam setiap
kelompok berebut untuk menyimpulkan hasil praktikumnya di depan kelas. Pada dasarnya, tujuan utama
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inquiry training terhadap hasil
belajar siswa. Namun, tugas yang diberikan kepada setiap kelompok berupa lembar aktivitas maka perlu
dilakukan pencatatan terhadap aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran. Pencatatan terhadap
aktivitas siswa ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar keaktifan siswa selama pembelajaran
berlangsung. Walaupun penggunaan model pembelajaran inquiry trining dapat meningkatkan hasil belajar
dan aktivitas siswa, tetapi selama pembelajaran masih ada kendala yang dihadapi peneliti yaitu, kurang
pahamnya siswa membuat pertanyaan yang harus mengandung jawaba “ya” atau “tidak”. Oleh sebab itu
upaya yang dilakukan adalah agar peneliti mampu menyampaikan kepada siswa jenis pertanyaan yang
digunakan dalam pembelajaran.

5
BAB III

PEMBAHASAN Artikel

A. Pembahasan isi Jurnal

Pada jurnal pertama, penggunaan Model Inquiry terbimbing dapat disimpulkan mengalami
kenaikan skoring dari keadaan sebelum dilakukan penggunaan Model Inquiry hal ini relevan dengan
jurnal kedua dimana penerapan model inqury adalah bertujuan untuk meningkatkan minat dan motivasi
terhadap siswa kedalam pembelajaran sedangkan pada jurnal ketiga bertujuan untuk menanamkan
kemampuan berpikir logis, dimana dalam hal ini konsep berpikir logis dibutuhkan dalam pembelajaran
khususnya pembelajaran fisika sehingga model inquiry adalah cara yang tepat untuk menanamkan konsep
berpikir logis kepada siswa dan juga untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa terhadap
pembelajaran.

Meskipun pada penerapan model pembelajaran inquiry terdapat beberapa kelemahan namun hal
ini dapat di netralisir dengan penggunaan media sebagai sarana dalam penyampaian pembelajaran

B. Kelebihan dan Kekurangan Artikel

1. Dilihat dari aspek penelitian, Jurnal 1 lebih unggul karena melakukan eksperimen
terhadap sampel dari pada jurnal 2 dan 3 yang meskipun jurnal 3 juga melakukan
penelitian namun penjabaran isi dari penelitian jurnal 3 lebih kurang dibanding jurnal 1
2. Dilihat dari komposisi isi jurnal 1 lebih baik daripada jurnal 2 dan 3 dikarenakan jurnal
1 menyajikan hasil dari eksperimen keladam data dan melakukan pembahasan
mengenai eksperimen yang dilakukan
3. Dilihat dari aspek penjabaran masalah, jurnal 1 lebih berhasil dalam menjabarkan
masalah kepada pembaca karena disertai dengan teoritik dan juga asil eksperimen yang
nyata dilakukan dimana hal ini adalah kelemahan daripada jurnal 2 dan 3

6
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Strategi belajar mengajar adalah materi tentang bagaimana proses pembelajaran


berlangsung dan diadakan sehingga mahasiswa dapat memiliki cara bagaimana
menyelenggarakan pembelajaran secara efektif dan efisien karena telah mendapatkan
informasi sebelum terjun ke dunia pendidikan.

B. Rekomendasi

Penulis melalui makalah ini merekomendasikan Jurnal pertama sebagai referensi dalam
pembelajaran Strategi Belajar Mengajar Fisika karena jurnal tersebut memiliki keunggulan
dari berbagai jenis aspek penilaian

7
Daftar Pustaka

Purwanto, A. (2012). KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS SISWA SMA NEGERI 8 KOTA BENGKULU DENGAN
MENERAPKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA. Jurnal Exacta , 133-135.

Sirait, R. (2012). PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN EBERGI KELAS VIII MTSN-3 MEDAN. Jurnal Pendidikan Fisika ,
21-26.

Wahyudin, Sutikno, & Isa, A. (2010). KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA


MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PEMAHAMAN
SISWA. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia , 58-62

Anda mungkin juga menyukai