Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

TEKNIK TEROWONGAN DAN PENYANGGAAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : MUHAMMAD DIKA AULIA AGUSTA (1710813210011)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2019
SEJARAH TAMBANG PENGARON

Penambangan pertama oleh Belanda di Indonesia ini dikenal bernama tambang


Oranje Nassau. Pertambangan tertua di Indonesia ini berada di Kecamatan Pengaron
Kabupaten Banjar.

Tambang Batubara pertama Belanda di Indonesia yang dinamakan Oranje


nassau diresmikan oleh Gubernur Rochussen pada 1849 .

Sekarang tambang oranje nassau menjadi objek wisata dan tempat ini menjadi
saksi bisu sejarah perjuangan Pangeran Antasari dan pasukannya melawan penjajahan
Belanda.

Di sini pula awal meletusnya Perang Banjar, perang yang sangat lama, heroik
dan menyakitkan bagi rakyat Banjar, sebab banyak sekali menelan korban jiwa dari kaum
pribumi yang dimulai pada 30 Juni 1859 dan berujung dengan runtuhnya Kerajaan Banjar
pada 1905.

Pasukan Pangeran Antasari sangat ditakuti Belanda, apalagi sebelum


meletusnya perang ini, Belanda dibuat kalang kabut oleh penenggelaman kapal perang
Belanda, Onrust, pada 1858, di perairan Muara Teweh, Kalimantan Tengah oleh pasukan
pahlawan nasional Indonesia dari Kalimantan Selatan yang wajahnya sekarang
terpampang di uang kertas Rp 2.000 itu.

Benteng ini dulu merupakan tambang batu bara milik Pemerintah Hindia
Belanda yang dibangun pada 1849 dan dinamai Oranje Nassau.Menurut catatan sejarah
pertambangan batu bara di Kalimantan Selatan, ini merupakan pertambangan batu bara
pertama di provinsi ini.

Dibangunnya menggunakan tenaga rakyat Banjar secara rodi dan Belanda kerap
berbuat curang sehingga memantik kemarahan rakyat.Akhirnya, benteng ini diserang
pasukan Pangeran Antasari. Pangeran Antasari mengirim surat kepada komandan
benteng ini, Beeckman agar ia menyerah.
Pemerintah Belanda lalu menganggap Pangeran Antasari berbahaya sehingga
dianggap pemberontak yang dikenai harga kepala 10.000 Gulden untuk menangkapnya
hidup atau mati. Benteng ini sangat dipertahankan secara mati-matian oleh Belanda.

Pasukan Pangeran Antasari berhasil menghancurkan benteng sekaligus


tambang batu bara ini dan menewaskan sejumlah perwira Belanda.

Peristiwa ini seakan menjadi penyemangat perjuangan Rakyat Banjar, maka


sejak itulah perlawanan terhadap Belanda pecah di mana-mana di Kalimantan Selatan.
Wujud bangunannya sekarang sudah sangat hancur sehingga tak lagi seperti rupa benteng
pada umumnya. Kondisinya pun tampak tak terawat.

Anda mungkin juga menyukai