Rumusan masalah
2. Apa saja faktor terjadinya bulimia dan ciri-ciri seorang terkena bulimia.
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Definisi Bulimia
1. Faktor sosial-kultur
1
Herri Zan Pieter, dkk. Pengantar psikologi untuk keperawatan, (Jakarta: Kencana,
2011), hal. 395.
2
Ibid,,,. hal.396.
2. Faktor psikologis
3. Faktor keluarga
4. Faktor biologis
3
Hetty Krisnani, Meilanny Budiarti Santoso, Destin putri, jurnal gangguan makan
anorexia nervosa dan Bulimia nervosa pada remaja. (Jakarta: Grafindo Persada,2014), hal. 45.
D. Akibat dari Bulimia Nervosa
Akibat fisik dari bulimia nervosa yaitu:
1. Pembengkakan kelenjar ludah di pipi.
2. Jaringan parut di buku jari tangan yang digunakan untuk
merangsang muntah.
3. Pengikisan email gigi akibat bulimia yang sering muntah dan
mengeluarkan asam lambung.
4. Kadar kalium yang rendah dalam darah.
5. Gigi sensitive terhadap panas atau dingin.
6. Masalah pada kelenjar ludah ang berupa rasa nyeri atau
pembengkakan.
7. Paparan asam lambung berlebih pada kerongkongan bisa
menyebabkan borok, pecah atau penyempitan.
8. Terganggunya proses pencernaan akibat pencahar, bisa
mengakibatkan disfungsi organ pencernaan.
9. Ketodakseimbangan cairan tubuh akibat stimulus zat diuretic
secara berlebih.5
Akibat fisik secara tidak langsung juga akan mempengaruhi
kondisi psikis seseorang sehingga masalah psikologis yang muncul
pada mereka adalah:
1. Perasaan tidak berharga
2. Sensitif, mudah tersinggung, mudah marah.
3. Kehilangan minat untuk berinteraksi dengan orang lain.
4. Tidak percaya diri, canggung berhadapan dengan orang banyak.
5. Mudah merasa bersalah.
6. Cenderung berbohong untuk menutupi perilaku makannya.
7. Minta perhatian orang lain.
4
Rohana Uly Pradita Siregar, jurnal hubungan citra tubuh dengan gangguan makan pada
remaja putri pada masa pubertas. (fIle)
5
Hetty krisnani, meilany budiarti santoso, destin putri, gangguan makan anorexia dan
bulimia nervosa pada remaja.(Jakarta: Kencana, 2014), hlm. 32- 34.
E. Pencegahan Bulimia Nervosa
Pencegahan yang dapat dilakukan agar seseorang tidak menderita
bulimia nervosa adalah sebagai berikut:
1. Pencegahan primer
2. Pencegahan sekunder
Berikut ini ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani
bulimia nervosa.
1. Penanganan Biologis
Dari segi negatifnya, jauh lebih banyak pasien yang tidak tuntas
menjalani penanganan dengan obat-obatan dalam berbagai studi tentang
bulimia dibanding yang tidak tuntas menjalani jenis penanganan kognitif-
perilaku. Dalam studi multisentral tentang fluoksetin, hampir sepertiga
pasien berhenti sebelum akhir masa penanganan yang berlangsung selama
delapan minggu, teruatama disebabkan efek samping obat-obatan yang
diberikan. Bandingkan dengan angka kurang dari lima persen pasien yang
berhenti dari terapi kognitif-behavioral. Terlebih lagi, sebagian besar
pasien kambuh ketika pemberian berbagai jenis obat antidepresan
dihentikan, seperti yang terjadi dengan sebagian besar obat-obatan
psikoaktif. Terdapat beberapa kecenderungan untuk kambuh tersebut
berkurang bila antidepresan diberikan dalam konteks terapi kognitif-
behavioral.
6
https://www.kompasiana.com/yeninuraeni/552fef626ea834806d8b45a0/gangguan-
makan-bulimia-nervousa. diakses pada: 20 maret 2019.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Bulimia adalah orang yang sangat sulit mengontol gaya makan dan sangat
takut akan kegemukan, sehingga setelah makan dalam porsi besar seorang bulimia
akan melakukan daet yang sangat keras atau melakukan olahraga yang berlebihan.
Faktor yang bisa menyebabkan bulimia yaitu, Faktor sosial-kultur, Faktor
psikologis, Faktor keluarga, dan Faktor biologis.
Salah satu ciri-ciri orang yang mengalami bulimia yaitu, Berat badan
berkurang setengah sampai satu kg per minggu. Dan dalam pencegahan bulimia
itu terdapat dua macam yaitu, pencegahan primer dan skunder, penganan pun bisa
bisa dengan cara biologis dan psikologis.
DAFTAR PUSTAKA
Pieter ,Herri Zan. dkk. 2011. Pengantar psikologi untuk keperawata. Jakarta:
Kencana.
Krisnani, Hetty. Meilanny Budiarti Santoso. Destin putri. 2014. jurnal gangguan
makan anorexia nervosa dan Bulimia nervosa pada remaja. Jakarta:
Grafindo Persada.
Rohana Uly Pradita Siregar, jurnal hubungan citra tubuh dengan gangguan
makan pada remaja putri pada masa pubertas
https://www.kompasiana.com/yeninuraeni/552fef626ea834806d8b45a0/gangguan
-makan-bulimia-nervousa. diakses pada: 20 maret 2019.