IPA
TULANG MANUSIA
Di susun oleh :
Puji dan Syukur Saya Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang “Tulang Manusia”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Aktivitas gerak tubuh manusia bergantung pada efektivnya interaksi antara sendi yang
normal dengan unit-unit neuromuskolar yang menggerakannya. Elemen tersebut juga
berinteraksi untuk mendistribusikan stress mekanik ke jaringan sekitar sendi. Otot,
tendon, ligamen, rawan sendi, dan tulang saling bekerja sama agar fungsi tersebut dapat
berlangsung dengan sempurna ( Noer S., 1996 )
Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia merupakan dasar yang
penting dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Dengan mengetahui struktur dan
fungsi tubuh manusia, seorang perawatan professional dapat makin jelas manafsirkan
perubahan yang terdapat pada alat tubuh tersebut. Anatomi tubuh manusia saling
berhubungan antara bagian satu dengan yang lainnya.
1.2 Tujuan
Menurut Price S.A. Dan Wilson, L.M. (1995) sistem tulang terdiri atas :
Sendi
Sendi adalah semua persambungan tulang, baik yang memungkinkan tulang-tulang
tersebut dapat bergerak satu sama lain maupun tidak dapat bergerak satu sama lain.
Otot
Sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif
yang menggerakkan tulang.
Rangka
Sistem penyokong organisme
Tendon
Struktur dalam tubuh yang lentur tapi kuat yang menghubungkan otot ke tulang.
Ligamen
Jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut liat yang mengikat tulang satu
dengan tulang lain pada sendi.
Bursae
Kantong kecil dari jaringan ikat diatas bagian yang bergerak, dibatasi membran sinovial
dan mengandung cairan sinovial, yang merupakan bantalan.
2).Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk seperti seperti kubus atau pendek tidak beraturan. Tulang pipih
tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons, didalamnya terdapat
sumsum tulang. Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga, sehingga tulang
pipih ini sering berfungsi sebagai pelindung atau memperkuat. Contoh: tulang telapak
tangan dan kaki, serta ruas-ruas tulang belakang.
3).Tulang Pipih
Tulang pipih berbentuk gepeng memipih. Tulang pipih mempunyai dua lapisan tulang
kompak yang disebut lamina eksterna dan interna ossis karnii. Kedua lapisan dipisahkan
oleh satu lapisan tulang spongiosa disebut diploe. Contoh, tulang tengkorak, tulang rusuk,
dan tulang belikat.
Berdasarkan jenisnya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras.
Berdasarkan susunan serabutnya, tulang rawan dapat digolongkan menjadi tiga jenis,
yaitu sebagai berikut.
1) Tulang rawan hialin, mempunyai serabut tersebar dalam anyaman yang halus dan
rapat. Tulang rawan hialin terdapat di ujung-ujung tulang rusuk yang menempel ke tulang
dada (Gambar a).
2) Tulang rawan elastis, susunan sel dan matriksnya mirip tulang rawan hialin, tetapi
tidak sehalus dan serapat tulang rawan hialin. Tulang rawan elastis terdapat di daun
telinga, laring, dan epiglotis (Gambar b).
3) Tulang rawan fibrosa, matriksnya tersusun kasar dan tidak beraturan. Tulang rawan
fibrosa terdapat di cakram antartulang belakang dan simfisis pubis (pertautan tulang
kemaluan) (Gambar c).
Osifikasi atau yang disebut dengan proses pembentukan tulang telah bermula sejak umur
embrio 6-7 minggu dan berlangsung sampai dewasa. Osifikasi dimulai dari sel-sel
mesenkim memasuki daerah osifikasi, bila daerah tersebut banyak mengandung
pembuluh darah akan membentuk osteoblas, bila tidak mengandung pembuluh darah akan
membentuk kondroblas.
Pembentukan tulang rawan terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago).
Mula-mula pembuluh darah menembus perichondrium di bagian tengah batang tulang
rawan, merangsang sel-sel perichondrium berubah menjadi osteoblas. Osteoblas ini akan
membentuk suatu lapisan tulang kompakta, perichondrium berubah menjadi periosteum.
Bersamaan dengan proses ini pada bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis yang
disebut juga pusat osifikasi primer, sel-sel tulang rawan membesar kemudian pecah
sehingga terjadi kenaikan pH (menjadi basa) akibatnya zat kapur didepositkan, dengan
demikian terganggulah nutrisi semua sel-sel tulang rawan dan menyebabkan kematian
pada sel-sel tulang rawan ini.
Kemudian akan terjadi degenerasi (kemunduran bentuk dan fungsi) dan pelarutan dari
zat-zat interseluler (termasuk zat kapur) bersamaan dengan masuknya pembuluh darah ke
daerah ini, sehingga terbentuklah rongga untuk sumsum tulang.
Pada tahap selanjutnya pembuluh darah akan memasuki daerah epiphise sehingga terjadi
pusat osifikasi sekunder, terbentuklah tulang spongiosa. Dengan demikian masih tersisa
tulang rawan dikedua ujung epifise yang berperan penting dalam pergerakan sendi dan
satu tulang rawan di antara epifise dan diafise yang disebut dengan cakram epifise.
Selama pertumbuhan, sel-sel tulang rawan pada cakram epifise terus-menerus membelah
kemudian hancur dan tulang rawan diganti dengan tulang di daerah diafise, dengan
demikian tebal cakram epifise tetap sedangkan tulang akan tumbuh memanjang. Pada
pertumbuhan diameter (lebar) tulang, tulang didaerah rongga sumsum dihancurkan oleh
osteoklas sehingga rongga sumsum membesar, dan pada saat yang bersamaan osteoblas di
periosteum membentuk lapisan-lapisan tulang baru di daerah permukaan.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah di jelaskan diatas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa :
Sistem tulang terdiri atas sendi otot, rangka, tendon, ligamen, bursa, dan jaringan
kusus penghubung
Struktur tulang terdiri atas sel dan matriks tulang
Sel – sel tulang disebut juga osteoblast
Matriks dibentuk oleh bahan dasar serat dan garam – garam
Jumlah tulang dalam tubuh manusia ada 206 buah yang terbagi dalam 4 kategori
tulang oanjang, tulang pendek, tulang pipih, dan tulang tidak beratuaran
Fungsi tulang anatara lain sebagai tempat melekatnya otot, pergerakan,
melindungi organ – organ tubuh, menahan jaringan tubuh, memberi bentuk pada
rangka
Penyakit pada tulang misalnya Osteoklerosis, Osteoporosis, Osteomalasia,
Fraktur, Osteomilitis, dan Periostitis
DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2196638-contoh-makalah-
kesimpulan/#ixzz25ZMeUuqo
http://new.kidevo.com/materi-lengkap.php?id=528
http://www.duniaperawat.com/2011/04/anatomi-sistem-muskuluskeletal.html
http://geoweek.wordpress.com/2009/07/07/struktur-tulang-pada-manusia/
https://gudangmakalah96.blogspot.com/2017/09/makalah-tulang.html