Anda di halaman 1dari 3

A.

Obat Anestesi
Perkembangan sejarah anestesi berupa upaya untuk menghilangkan
kesadaran dan rasa sakit selama proses pembedahan berlangsung, ternyata
dapat dilacak sejak jaman sebelum masehi. Berbagai catatan sejarah
menunjukkan bahwa masyarakat di seluruh dunia menggunakan berbagai
cara yang berbeda untuk mencapai tujuan ini.
Di India, penggunaan uap ganja untuk menenangkan para pasien
pembedahan telah dilakukan sejak tahun 600 SM. Selain itu, dikenal juga
penggunakan berbagai jenis bahan herbal seperti Aconitum, dimana
penggunaannya menyebar hingga ke negara Cina.
Teknik lain untuk menghilangkan kesadaran seseorang adalah
dengan cara menekan carotid arteries di daerah leher. Berbagai jenis
ramuan yang menggabungkan alkohol dengan bahan herbal seperti akar
Mandrake juga umum dipergunakan di abad pertengahan dan dengan
pemberian ethanol dan opium secara oral. Sementara itu, upaya untuk
menghilangkan rasa sakit pada lengan dan kaki dilakukan dengan cara
menekan saraf tertentu, atau dengan cara menggunakan air es dan salju.
Teknik lainnya seperti hipnotis dan akupuntur juga populer dipergunakan
sebagai cara untuk menghilangkan rasa sakit.
Istilah anestesi dikemukakan pertama kali oleh O.W. Holmes yang
artinya tidak ada rasa sakit. Anestesi yang dilakukan dahulu oleh orang
Mesir menggunakan narkotik, orang Cina menggunakan cannabis Indica
dan pemukulan kepala dengan tongkat kayu untuk menghilangkan
kesadaran. Sehingga dengan perkembangan teknologi, obat anestesi
berkembang pesat saat ini. Obat anestesi adalah obat yang digunakan untuk
menghilangkan rasa sakit dalam bermacam-macam tindakan operasi
(Kartika Sari, 2013).
Obat Anestesi dibagi menjadi dua kelompok yaitu anestesi umum
dan anestesi lokal. Anestesi umum adalah hilang rasa sakit disertai
hilangnya kesadaran. Anestesi umum ini digunakan pada pembedahan
dengan maksud mencapai keadaan pingsan, merintangi rangsangan nyeri
(analgesia), memblokir reaksi refleks terhadap manipulasi pembedahan
serta menimbulkan pelemasan otot (relaksasi). Anestesi umum yang kini
tersedia tidak dapat memenuhi tujuan ini secara keseluruhan, maka pada
anestesi untuk pembedahan umumnya digunakan kombinasi hipnotika,
analgetika, dan relaksansia otot. Sedangkan anestesi lokal adalah obat yang
digunakan untuk mencegah rasa nyeri dengan memblok konduksi sepanjang
serabut saraf secara reversibel. Anestesi lokal umumnya digunakan dalam
prosedur minor pada tempat bedah sehari. Untuk menghilangkan rasa nyeri
pasca-operasi maka dokter dapat memberi anestesi lokal pada area
pembedahan.
Pembuktian ilmiah pertama dari penggunaan obat anestesi untuk
pembedahan dilakukan oleh William Morton di Boston pada tahun 1846
dengan menggunakan diethyl eter. Pada tahun yang sama, James Simpsom
di Skotlandia menggunakan kloroform dan dua puluh tahun kemudian
diikuti dengan penggunaan nitrogen oksida yang diperkenalkan oleh Davy
pada era tahun 1790. Anestetik modern mulai dikenal pada era tahun 1930
dengan pemberian barbiturate thiopental secara intra vena. Beberapa puluh
tahun yang lalu, kurare pun pernah diperkenalkan sebagai anestesi umum
untuk merelaksasi otot skelet selama operasi berlangsung. Tahun 1956,
hidrokarbon halogen yang dikenal dengan nama halotan mulai dikenal
sebagai obat anestetik secara inhalasi dan menjadikannya sebagai standar
pembanding untuk obat-obat anestesi lainnya yang berkembang sesudah itu.
Sedangkan kokain merupakan obat anestesi pertama yang diisolasi
oleh Niemann pada tahun 1860. Obat ini kemudian segera diketahui
mempunyai kerja adiksi SSP yang kuat, tetapi sebelumnya hanya digunakan
sebagai anestesi lokal secara luas selama 30 tahun. Dalam usaha
memperbaiki sifat kokain, pada tahun 1905 Einorn telah mensintesis
prokain, yang kemudian menjadi anestesi lokal dominan selama 50 tahun
kemudian. Sejak 1905, sudah banyako bat anestesi lokal yang disentesis.
Tujuan usaha ini untuk mengurangi iritasi lokal dan kerusakan jaringan,
mempekecil toksisitas sistemik, mula kerja yang cepat, dan kerja yang lama.
Likokain akhirnya merupakan obat yang paling populer, disentesis pada
tahun 1943 oleh Lofgren dan dinyatakan sebagai prototipe obat anestesi
lokal. (Neal, 2006).

Anda mungkin juga menyukai