Anda di halaman 1dari 2

Negara-negara Pasifik Selatan memiliki banyak (Lestari, 2011)Sumber Daya Alam yang menjadi

roda penggerak bagi negara-negara Pasifik Selatan tersebut. Dengan sektor utama terletak pada
bidang pertanian, perhutanan, dan perikanan seperti pada negara Fiji, Cook Island, Solomon
Island, Tonga, Vanuatu, Western Samoa dan Papua New Guinea. Negara-negara tersebut memiliki
sumber pendapatan karena disokong oleh bantuan luar negeri mereka. Perdaganagan internasional
negara-negara kepulauan pasifik yang mengekspor paling banyak dalam data menyebutkan Papua
New Guinea pengekspor terbesar seperti emas (sebagai sumber ekspor utama mereka, tembaga,
kopi, kokoa, hasil hutan, minyak sawit, dan produk dari bahan dasar kelapa) (Lestari, 2011)

kawasan Pasifik Selatan memiliki potensi yang besar terutama pada hasil alam dan lautnya
sehingga turut berperan serta dalam menyumbang pemenuhan kebutuhan impor setiap negara-
negara di dunia. Selain itu pentingnya menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara di
kawasan tersebut guna meningkatkan hubungan di berbagai bidang seperti ekonomi, sosial,
budaya, politik, dalam rangka peningkatan stabilitas kerjasama antar negara di seluruh dunia. Pada
pembahasan selanjutnya kita akan mempelajari apa-apa saja bentuk hubungan diplomatik yang
telah dilaksanakan negara-negara di kawasan Pasifik Selatan dalam menjaga eksistensinya di dunia
internasional (Willem, 2013)

Ikatan kerjasama antara Selandia Baru dan Australia dengan China di bidang perdagangan berupa
perjanjian perdagangan bebas dengan China yang ditandatangani pada tanggal 7April 2008 yang
dikenal dengangan Free Trade area (FTA) ditambah lagi dengan beberapa negara seperti Brasil,
Pakistan, Singapura, Eslandia dan masih banyak lagi negara-negara yang ingin berkerja sama
dengan China terutama bidang perekonomian mengingat China sekarang telah menjadi raksasa
ekonomi dunia yang sulit ditandingi dan menurut informasi terbaru bahwa negara China telah
mampu mengalahkan perekonomian Jerman yang seperti kita tahu bahwa negara Jerman
merupakan pengeksportir terbesar dan pemilik cadangan devisa kedua terbesar di dunia. Ini tentu
saja menjadi hal yang menggiurkan bagi negara manapun untuk menjalin kerjasama lebih erat
dengan negara China mengingat kemajuan yang menayaingi negara-negara maju di belahan dunia
terutama meningkatkan minat negara-negara kawasan Pasifik Selatan dalam menajalin kerjasama
lebih signifikan lagi dengan negara perekonomian raksasa tersebut yaitu China (Willem, 2013)

Pada tanggal 21 April 2002 Negara Nauru menandatangani hubungan diplomatik dalam menjalin
hubungan dengan RRC dan Nauru sempat menerima dukungan finansial dari RRC sebesar $ 130M
dari RRC sebagai langkah awal hubungan bilateral. 14 Mei 2005 Nauru juga menjalin hubungan
bilateral dengan Taiwan, meskipun bersamaan pada bulan tersebut RRC secara resmi memutuskan
hubungan dengan Nauru 31 Mei 2005 dengan tetap mempertahankan kehadiran diplomatik di
Nauru. China juga meletakan hubungan diplomatik di Kepulaun Solomo yang memiliki
perwakilan penduduk di Honiara (Sammy, 2002)

Potensi perkembangan Kepulauan Pasifik dan pengaruh hambatan dalam prospek


perkembangannya mengenai struktur ekonomi yang meliputi pendapatan nasional, perdagangan
luar negeri, dan bantuan dari luar negeri. Jika kita melihat geografis kepulauan di pasifik Selatan
hanya terdapat pulau-pulau yang sangat kecil, berjumlah banyak dan berpenduduk sedikit.
Pengecualian ada pada Papua New Guinea. Dengan adanya letak geografis tersebut banyak timbul
permasalahan di bidang transportasi misalnya untuk melewati daerah satu ke yang lainnya
membutuhkan waktu yang lama dan jarak yang jauh. Zona iklimnya pun sangat memungkinkan
terjadinya bencana alam secara periodik seperti badai, banjir, angin topan, bahkan kekeringan.
Transaksi pada pasar domestik tidak berlangsung secara besar dikarenakan area yang kecil dan
penduduk yang terbatas berakibat pada pendapatan nasionalnya (Irnawati, 2008)

Di samping usaha negara-negara Pasifik Selatan mempertahankan eksistensinya di kancah


percaturan internasional pada dasarnya penduduk kawasan ini memiliki masalah yang lebih pokok
mengenai isu-isu global yang tengah mengiringinya seperti sulitnya pihak luar mengakses
wilayahnya mengingat bentuk geografis dan teritorialnya yang terdiri atas pulau-pulau kecil dan
sarana dan parasarana yang belum memadai, bencana alam yang terjadi secara periodik, jumlah
penduduknya yang minim, pertahanan dan keamanan yang masih minim, kebudayaan yang belum
mampu mengikuti peradaban zaman dimana wilayahnya yang bisa dikatakan terpencil, dan belum
berkembangnya bidang-bidang lainnya khususnya kawasan Oseania (Irnawati, 2008)

Anda mungkin juga menyukai