[Type the
document
title] [Year]
[Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short [Type the
summary of the contents of the document. Type the abstract of the
document here. The abstract is typically a short summary of the contents document
of the document.] subtitle]
BBA
ABB II:: O
OVVEERRVVIIEEW
W
1.1 LATAR BELAKANG
Teori Thomas Malthus mengatakan bahwa populasi manusia tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan
pertumbuhan jumlah produksi bahan makanan. Ibaratnya, jika manusia bertumbuh dengan deret ukur,
maka produksi makanan bertumbuh dengan deret hitung. Akibatnya, permintaan manusia terhadap
bahan makanan, utamanya bahan pokok, tidak akan ada habisnya.
Seiring dengan pertumbuhan populasi penduduk Indonesia yang terus meningkat, permintaan terhadap
konsumsi daging ayam pun meningkat. Fenomena ini ditambah pula dengan fakta semakin banyaknya
populasi kelas menengah di Indonesia. Kelas menengah didefinisikan sebagai penduduk yang
berpenghasilan 2-20 dolar per hari. Bank Dunia mengumumkan bahwa kelas menengah di Indonesia
berjumlah 131 Juta penduduk (dari total 231 juta penduduk). Dengan fakta ini, dengan kekuatan
ekonomi yang dimiliki oleh kelas menengah, daging ayam tidak lagi menjadi konsumsi yang elite.
Mayoritas masyarakat urban bahkan dapat mengkonsumsinya setiap hari, atau minimal sekali seminggu.
Khusus di Kota Bandung sendiri kebutuhan daging ayam mencapaI 40-60 ton per hari. Dari mana
masyarakat dapat memenuhi permintaannya akan daging ayam? Ada beberapa sumber perolehan
daging ayam.
Pertama, pasar tradisional. Keberadaan pasar tradisional di Bandung masih cukup banyak dibandingkan
di Jakarta. Sebagian penduduk Kota Bandung memilih pasar tradisional untuk membeli kebutuhan pokok
mereka. Penyebab utamanya adalah harganya yang murah karena dapat menawar harga. Bagi sebagian
orang, berbecek ria dan menghabiskan waktu untuk melakukan tawar-menawar di pasar tradisional
bukanlah masalah.
Namun, sebagian lain menganggap itu masalah. Maka ada juga yang memilih membeli kebutuhan
daging ayam di supermarket. Membeli di supermarket cukup praktis walaupun harganya lebih tinggi.
Hanya saja, terkadang ayam potong di supermarket bukanlah ayam segar. Tidak seperti di pasar
tradisional dimana supply dari peternak ayam dapat terjadi setiap hari. Ayam potong di supermarket
biasanya di simpan di lemari pendingin supermarket bahkan bias sampai berminggu-minggu. Itu
menyebabkan ayam tidak lagi berada dalam kondisi segar.
Sebagian yang lain memilih membeli daging ayam di warung penjual sayuran. Sayangnya, tidak semua
perumahan/daerah memiliki warung sayuran yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat di
daerah tersebut baik dari segi kapasitas maupun jarak tempuh.
Permasalahan lain adalah kepercayaan masyarakat terhadap kualitas ayam. Dewasa ini, penipuan terjadi
di segala ranah bisnis, termasuk di bisnis daging ayam. Seringkali yang di jual baik di supermarket
maupun di pasar tradisional adalah ayam tiren atau ayam suntikan. Selain tidak sehat untuk konsumsi,
secara agama ayam jenis ini tidak halal untuk di makan.
1. Menghilangkan kecemasan dan menimbulkan kepuasan bagi pelanggan terhadap produk daging
ayam potong, baik dari segi kualitas, mutu maupun ke-halal-annya.
2. Menggerakkan roda perekonomian nasional. Berdasarkan data Departemen Perindustrian, 56%
pemasukan negara dikendalikan oleh UMKM-UMKM yang ada.
3. Membantu meningkatkan pendapatan usaha peternak ayam yang berfungsi sebagai supplier
bagi C H I C K E N E X P R E S S.
Chicken Express adalah bentuk usaha yang bermain di ranah red ocean. Artinya, bisnis daging ayam
potong ini bukanlah hal yang baru dan tentunya memiliki pesaing yang tidak sedikit. Hanya saja, konsep
yang ditawarkan oleh C H I C K E N E X P R E S S adalah konsep baru yang didasarkan
pada New Wave Bussines hari ini. Bahwa konsumen tidak sekadar memperhatikan price yang minimal
atau value yang maksimal. Pelanggan membutuhkan excellent service dan kepraktisan dalam
bertransaksi.
Lingkup geografis bisnis di batasi hanya di kawasan Bandung Timur. Penjelasan lebih lanjut akan dibahas
di Bab 2 mengenai analisis STP dan Marketing Mix.
Investor
Employee
Gambar 1: Stakeholder
1.5 PENDEKATAN
Kebijakan dalam berinvestasi dan permodalan ditentukan oleh pemilik perusahaan dengan persentase
proporsi modal oleh pemilik perusahaan sebesar 30% dan 70% bagi investor. Pengembalian dilakukan
secara periodic dimulai pada periode kedua selama tahun. Metode pengembalian adalah pengembalian
dengan jumlah sama pada setiap periodiknya.
Manajemen bisnis dilakukan secara professional dimana ada batasan terpisah antara pemilik
perusahaan dengan investor. Audit secara berkala dilakukan guna menjamin transparansi dan
akuntabilitas perusahaan.
Seperti yang telah dibahas pada Bab 1, sektor bisnis daging ayam merupakan bisnis yang menjanjikan
mengingat permintaan yang tidak pernah berhenti. Populasi masyarakat yang terus meningkat
diimbangi dengan pendapatan masyarakat yang meningkat pula membuat konsumsi daging ayam
menjadi kebutuhan primer dan tidak lagi menjadi luxury product.
Sebelumnya, kami membagi dulu industri yang berkaitan dengan daging ayam ini:
Penjual
Peternak Daging
Ayam Ayam
Restoran
Sektor penjual daging ayam potong sendiri dapat terbagi menjadi 4 sub-sektor. Pertama, penjual di
pasar tradisional. Survey yang dilakukan Nielsen pada tahun 2009 membuktikan 79% masyarakat
Indoneisa berbelanja untuk memenuhi kebutuhan pokoknya di pasar tradisional. pasar tradisional dipilih
karena harganya relative murah dan dapat ditawar.
Di Bandung, terdapat 49 pasar tradisional, 36 di antaranya dimiliki dan dikelola oleh Dinas Pasar
Bandung, sementara sisanya dimiliki dan dikelola swasta. Permasalahannya, dari 30 Kecamatan di Kota
Bandung, hanya belasan Kecamatan yang memiliki pasar tradisional, itu pun tidak semuanya dapat
terjangkau oleh warga di Kecamatannya karena terkendala akses jarak dan kondisi jalan yang buruk.
Subsektor kedua adalah pasar modern atau super market. Super market kian menjamur di perkotaan,
termasuk di kota Bandung. Regulasi yang tidak jelas di Kota Bandung membuat pendirian super market
menjadi mudah, malah semakin menyingkirkan peran pasar tradisional. Tercatat ada 50an jumlah
supermarket di Kota Bandung mulai dari Carrefour, Hypermart, Griya, Super Indo, dan sebagainya.
Subsektor terakhir adalah layanan antar-rumah daging ayam potong. Berdasarkan pengamatan kami,
tidak banyak pemain dalam sub-sektor ini. C H I C K E N E X P R E S S melihat bahwa
bisnis di sub-sektor ini cukup menjanjikan. Di era dimana orang menginginka sesuatu yang praktis dan
instan, mengeluarkan uang sedikit lebih banyak untuk menerima daging ayam langsung sampai ke
rumah tanpa perlu keluar rumah bukanlah hal yang sulit. Apalagi jika bisnis disertai dengan service
excellent. Mungkin awalnya orang tidak akan percaya karena biasanya para ibu rumah tangga/pembantu
rumah tangga ingin memilih sendiri daging ayam yang hendak dibelinya. Namun, jika C H I C K E N
E X P R E S S dapat menjamin kualitas produk daging ayam yang segar dan sehat, dengan
sendirinya konsumen akan percaya dan menjadi pelanggan setia.
Kendala secara umum untuk sektor penjualan ayam potong antara lain:
- Harga sangat fluktuatif dan berada dalam persaingan sempurna. Jika harga berbeda di atas
harga pasaran sedikit saja, maka bisnis akan kehilangan pembeli.
- Isu flu burung. Ketika isu merebak, permintaan akan menurun. Bahkan, banyak peternak yang
mengalami kerugian karena kematian missal hewan ternaknya. Hal ini berpengaruh pada
kelangkaan ayam di pasaran.
- Harga pakan ternak. Walaupun tidak berpengaruh secara lamgsung tetapi sedikit banyak
mempengaruhi harga.
Seperti dibahas sebelumnya, daging ayam bukan lagi produk lux sehingga siapa saja dapat menjadi
konsumen bagi produk ini. Permasalahannya, kita harus mendefinisikan kembali siapa pembeli utama
bagi produk daging ayam potong? Tentu kita tidak memasukkan pelajar atau kepala rumah tangga
dalam pasar ini. Pasar yang paling utama adalah ibu-ibu dan pembantu rumah tangga (ada beberapa
keluarga yang memberikan kebebasan kepada pembantu rumah tangganya mengenai kebijakan dapur).
Maka kami membatasi pasar dengan jumlah keluarga yang ada di Kota Bandung (bukan jumlah ibu-ibu)
Berdasarkan Biro Pusat Statistik, penduduk Kota Bandung di tahun 2010 adalah 2.417.287 orang.
Penduduk miskin mencapai 20% nya. Dengan demikian, jika kita mengasumsikan satu keluarga terdiri
atas 5 orang, maka jumlah keluarga menengah ke atas di Kota Bandung mencapai 386.766 keluarga.
KOMPETITOR
Secara makro, kompetitor dari bisnis penjualan ayam potong terdiri atas pedagang di pasar tradisional,
supermarket, dan bisnis yang berbentuk sama dengan C H I C K E N E X P R E S S yaitu
dengan sistem delivery services.
Di kawasan Bandung Timur, terdapat 8 buah pasar tradisional yang tersebar masing-masing di setiap
Kecamatan. Kawasan Bandung Timur belum menjadi kawasan berkembang secepat Bandung Tengah
dan Bandung Utara sehingga jumlah supermarket pun tidak banyak, masih terhitung dengan jari.
Untuk bisnis penjual daging ayam potong dalam bentuk delivery services kami masih sulit melacak bisnis
yang sifatnya besar (mencakup wilayah kota) karena biasanya bisnis seperti ini hanya bermain di ranah
perumahan saja. Maka dari itu C H I C K E N E X P R E S S merupakan bisnis daging
ayam potong pertama dengan konsep bisnis modern dengan bentuk delivery services skala perkotaan.
Secara geografis, penduduk Kota Bandung tersebar ke dalam 30 Kecamatan. Namun, dengan skala yang
lebih besar kita dapat membagi ke-30 Kecamatan tersebut menjadi 5 kawasan, yaitu Bandung Timur,
Bandung Barat, Bandung Selatan, Bandung Utara, dan Bandung Tengah.
Secara demografis, penduduk Kota Bandung terklasifikasi berdasarkan tingkat daya beli. Kami hanya
mengklasifikasikan penduduk Kota Bandung ke dalam 3 kelas keluarga, yaitu keluarga miskin
(pendapatan <2 dolar per hari), keluarga kelas menengah (2-20 dolar per hari), dan penduduk kelas atas
(>20 dolar per hari).
TARGETING
Targeting adalah kegiatan menentukan segmen pasar yang telah dikelompokkan sebelumnya yang akan
menjadi target pasar produk. Target pasar yang dipilih tentunya merupakan segmen pasar yang
dianggap paling potensial untuk menjadi konsumen produk yang ditawarkan.
1. Penduduk di kawasan Bandung Timur, yang terdiri atas 8 Kecamatan yaitu Kecamatan
Arcamanik, Antapani, Kiaracondong, Mandalajati, Ujungberung, Rancasari, Panyileukan, dan
Cinambo.
2. Penduduk kelas menengah ke atas yang total berjumlah 80% dari warga Kota Bandung
POSITIONING
Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat
tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Seperti tertera dalam Analisis Targeting di atas, potensi
pasar pengkonsumsi daging ayam harus memilih anatara pasar tradisional, pasar supermarket, atau jasa
delivery seperti yang C H I C K E N E X P R E S S lakukan. Untuk itu, kami harus
melakukan sebuah bentuk positioning agar C H I C K E N E X P R E S S melekat di
benak konsumen.
Berikut akan dibahas satu per satu mengenai konsep Marketing Mix C H I C K E N E X P R
E S S .
1. PRODUCT POLICY
Produk yang ditawarkan oleh C H I C K E N E X P R E S S antara lain
Daging Ayam Negeri.
Daging Ayam Fillet (tanpa tulang)
2. PRICE POLICY
Harga yang ditetapkan selalu mengikuti harga pasar. Konsumen tidak dibebankan biaya antar
barang karena telah diperhitungkan sebagai biaya overhead. Secara psikologis konsumen akan
merasa diuntungkan karena membeli produk dengan jasa layanan antar tanpa harus membayar
ongkos kirim.
Berdasarkan perhitungan di Bab IV diperoleh harga produk sebagai berikut
o Ayam Potong Negeri : Rp 25,263.87 /kilogram
o Ayam Fillet : Rp 37,886.37 /kilogram
Harga bahan produk cukup fluktuatif, apalagi jika menjelang hari raya atau kemunculan isu
penyakit unggas. Ini akan membuat harga dapat berubah tetapi tidak akan signifikan karena
perusahaan akan menanggung biaya fluktuasinya selama diambang batas kewajaran. Hal ini
dilakukan guna mendapatkan kepercayaan konsumen mengenai produk yang harganya stabil.
3. PLACE
Place adalah bagaimana perusahaan membuat produk/jasanya tersedia dalam jumlah dan lokasi
yang tepat ketika konsumen memerlukan produk/jasa tersebut. Untuk lebih sederhana, tempat
disini dapat dipahami sebagai saluran distribusi yang akan digunakan oleh perusahaan dalam
mendistribusikan produknya.
Tempat produksi, packaging dan kantor perusahaan terletak di komplek Panghegar, Kecamatan
Panyileukan. Tempat ini adalah rumah pemilik bisnis sehingga akan mengurangi biaya investasi
bangunan yang harus dikeluarkan.
Sementara mengenai jaringan distribusi, pesanan akan diantar ke alamat konsumen. Konsumen
hanya perlu menghubungi C H I C K E N E X P R E S S dan menyebutkan
alamat rumahnya. Perusahaan akan melakuakn pen-database-an alamat dan profil konsumen
sehingga pada proses pemesanan berikutnya, konsumen tinggal menyebutkan namanya saja.
4. PROMOTION
Penentu kebijakan rumah tangga secara dominan dikuasai oleh ibu-ibu, bukan kepala rumah tangga.
Maka, promosi yang dilakukan harus menarik hati para ibu. Bentuk promosi dilakukan antara lain
dalam bentuk berikut:
- Promosi melalui jejaring maya, seperti facebook dan twitter. Bentuk promosi ini dilakukan
dalam upaya menjaring konsumen ibu-ibu yang melek teknologi walaupun pada kenyataannya
tidak banyak jenis ibu-ibu seperti ini.
- Promosi dengan poster, flyer, dan media fisik langsung yang disebar ke kompleks-kompleks
perumahan di kawasan Bandung Timur.
- Promosi berupa banner, baligo dan papan reklame besar di persimpangan jalan. Promosi ini
bertujuan untuk membentuk opini/brand yang luas bagi C H I C K E N E X P R E
S S.
- Direct and Community Promotion, dengan beragam bentuk yang berinteraksi langsung dengan
konsumen. C H I C K E N E X P R E S S akan menjalin relasi dengan aneka
komunitas-komunitas ibu-ibu, seperti komunitas arisan, pengajian, dan kelompok senam.
Mulanya, bentuk relasi tersebut adalah pemberian produk C H I C K E N E X P R E
S S secara Cuma-Cuma untuk para ibu-ibu kemudian menjelaskan mekanisme pembelian
produk dan kelebihan produk dari
C H I C K E N E X P R E S S . bentuk promosi ini dirasa paling efektif mengingat
era New Wave Marketing saat ini yang mengharuskan perusahaan menjalin relasi secara
horizontal dengan konsumen. Fenomena ketok tular pada komunitas menyebabkan C H I C
K E N E X P R E S S menyebar dari mulut ke mulut.
DEMAND POTENSIAL
Demand potensial telah kami bahas pada sub-bab 2.2. Berdasarkan Biro Pusat Statistik, penduduk Kota
Bandung di tahun 2010 adalah 2.417.287 orang. Penduduk miskin mencapai 20% nya. Dengan demikian,
jika kita mengasumsikan satu keluarga terdiri atas 5 orang, maka jumlah keluarga menengah ke atas di
Kota Bandung mencapai 386.766 keluarga.
C H I C K E N E X P R E S S sendiri fokus menggarap pasar di kawasan Bandung Timur.
Jumlah penduduk di kawasan ini adalah 22% dari total penduduk Bandung sehingga di kawasan ini
terdapat 85.089 keluarga kelas menengah ke atas.
C H I C K E N E X P R E S S | Ayam Segar Siap Antar 9
Kemudian kami menyebarkan kuesioner kepada 100 orang keluarga menengah ke atas di kawasan
Bandung Timur. Rata-rata demand terhadap ayam potong adalah 2 kg per minggu dan ayam fillet 0.5 kg
per minggu. Maka demand potensial untuk daging ayam potong adalah 170.178 kg dan ayam fillet
42.544.5 kg.
MARKET SHARE
Market share didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan mengendalikan pasar. Market share bagi
produk ayam potong didominasi oleh pasar tradisional, kemudian pedagang sayur keliling, kemudian
super market. Survey yang kami lakukan menunjukkan hasil sebagai berikut:
Toko/Pedagang Sayur
Keliling
46%
Super Market
Kemudian, kami melanjutkan isian kuesioner dengan pertayaan, “Apabila Anda dapat membeli daging
ayam potong melalui telepon/sms dan produk di antarkan ke rumah, apakah Anda berminat
membelinya?”
Sebanyak 18% responden menyatakan bersedia membeli sekali-sekali, tetapi hanya 3% responden yang
mau menjadi pelanggan tetap, itu pun jika kualitas, harga, dan servis produk lebih baik dari pasar yang
telah ada.
DEMAND EFEKTIF
Berdasarkan rumus di atas, maka demand efektif bagi C H I C K E N E X P R E S S
adalah sebesar:
a. Ayam Potong Negeri
𝑑𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 = 𝑑𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑 𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙 𝑋 𝑚𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
= 170.178 kg X 1% = 1702 kg per minggu
= 6804 kg per bulan
KAPASITAS DESIGN
Kapasitas Design berhubungan dengan efisiensi perusahaan di tingkat produksi, misalnya bagaimana
efisiensi mesin pengepakan atau lemari pendingin. C H I C K E N E X P R E S S
memutuskan bahwa efisiensi perusahaan mencapai 95% sehingga dengan rumusan berikut
𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓
𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑑𝑒𝑠𝑖𝑔𝑛 =
𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖
Diperoleh bahwa
- kapasitas design ayam potong negeri = 7539 kg per bulan
- kapasitas design ayam fillet = 1885 kg per bulan
BANGUNAN
Ukuran bangunan diperkirakan 200 m2 dengan rincian sebagai berikut:
Sementara untuk bangunan, kami cenderung memilih berinvestasi rumah yang sudah layak huni
daripada membeli tanah dan membangun gedung baru. Rumah tersebut akan dijadikan kantor, garasi,
dan gudang penyimpanan.
Sistem pengadaan barang dilakukan setiap hari. Bagian pengadaan barang akan mengambil pesanan di
lokasi dengan jadwal yang rutin. Barang yang dipesan melebihi ermintaan konsumen untuk cadangan
inventori. Namun, setiap hari barang dapat dikembalikan ke peternak.
Total karyawan berjumlah 16 orang dimana terdapat gabungan beberapa tugas yang dilaksanakan oleh
suatu jabatan. Peran HRD dan team development diserahkan kepata Direktur Utama.Peran Manajer
Finance digabung dengan perannya sebagai pengelola rumah tangga perusahaansehingga manajer
Direktur
Utama
Manajer
Manajer Manajer
Rumah Tangga
Operasional Marketing
dan Finance
Operator dan
Pengadaan Pengantar Keamanan dan
Pengepakan Customer
Barang Barang Kebersihan
Service
Job Description
1. Direktur Utama
o Menyusun perencanaan strategis dan jangka panjang bagi perusahaan C H I C K E
N E X P R E S S
o Menginspirasi dan memimpin seluruh elemen perusahaan untuk meraih visi dan tujuan
perusahaan
o Mengontrol keberjalanan operasional, marketing, keuangan, dan rumah tangga
perusahaan melalui manajer di bawahnya.
o Bertanggung jawab mengembangkan kapasitas tim dan setiap individu di perusahaan
2. Manajer Operasional
o Bertanggung jawab atas pelaksaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan bagi
setiap hal yang berkaitan dengan pekerjaan operasional mulai dari pendataan pesanan,
pengadaaan barang, pengepakan, hingga pengantaran produk ke konsumen
3. Manajer Rumah Tangga dan Finance
o Bertanggungjawab atas pelaksaan kebijakan financial perusahaan termasuk di antaranya
penyusunan cashflow, penentuan harga, dan penentuan anggaran belanja perusahaan.
o Membawahkan bagian rumah tangga (operator dan bagian keamanan dan kebersihan)
4. Manajer Marketing
o Membuat market, menganalisis pasar, dan membuat keputusan yang berkaitan dengan
branding produk serta perolehan konsumen.
5. Bagian Pengadaan Barang (2 orang)
o Berhubungan dengan pemasok (peterak ayam) dari mulai pemesanan hingga
pengambilan barang ke peternakan.
C H I C K E N E X P R E S S | Ayam Segar Siap Antar 15
o Sebagai Quality Control menjaga agar tidak ada bahan produk yang cacat.
6. Bagian Pengantar Barang (6 orang)
o Mengantarkan barang ke konsumen
o Menjadi bawahan Staf Pengepakan saat akan mengepak barang untuk konsumen.
7. Bagian Pengepakkan (1 orang)
o Bertanggung jawab atas pengepakan barang dan memimpin tim pengepakan yang
terdiri atas bagian operasional lain.
8. Operator dan Customer Services (1 orang)
o Berinteraksi langsung dengan konsumen via telepon/sms
o Mendata permintaan konsumen dan profil pelanggan tetap untuk kebutuhan
perusahaan.
o Menyerahkan data permintaan harian kepada bagian pengadaan barang.
9. Bagian Keamanan dan Kebersihan (1 orang)
o Bertanggung jawab atas keamanan dan kebersihan kantor
SPESIFIKASI PEKERJA
No Level Kualifikasi
1 Manajer - Sarjana, diutamakan dari bidang yang berkaitan:
- Marketing Man.Marketing (Bisnis/TI/Manajemen), Man.Finance
- Finance (Akuntansi/Manajemen), Man.Operasional (TI/Manajemen)
- Operational - Supel, humble, dan berwawasan luas
- Berdedikasi tinggi
- Tekun dan Pekerja keras
2 Operasional - Pria (Bag. Pengadaan Barang dan Pengantar)
- Pengadaan Barang - Minimal SMP
- Pengantar - Memiliki SIM C (Bag. Pengantar)/ SIM A (Bag. Pengadaan
- Pengepakan Barang)
- Supel, humble, Berdedikasi tinggi
- Tekun dan pekerja keras
3 Operator dan Customer - Wanita
Services - Diutamakan sarjana di bidang Komunikasi
- Supel, humble, dan berwawasan luas
- Berpenampilan menarik
- Berdedikasi tinggi
- Tekun dan Pekerja Keras
4 Bagian Keamanan dan - Pria
Kebersihan - Supel, humble, Berdedikasi tinggi
- Tekun dan pekerja keras
KEGIATAN 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
3 Recruitment Manajer
9 Bisnis Berjalan
Komponen biaya variable terdiri atas biaya pembelian ayam dari peternak dan biaya packaging. Biaya
package terdiri atas biaya plastic wrap dan kresek khas CHISCKEN EXPRESS. Untuk produk ayam potong
negeri, satu unit pembungkusan beratnya 1 kg, semetara untuk ayam fillet beratnya hanya 0,5 kg.
WIP Awal Rp -
(WIP Akhir) Rp -
Rp -
Cost of Good Manufatured Rp 1,389,869,920.00
Inventori Awal Rp -
(Inventori Akhir) Rp -
Rp -
Harga Pokok Penjualan Rp 1,389,869,920.00
HPP Rp 1,389,869,920.00
Keuntungan (35% HPP) 35% Rp 486,454,472.00
PPN (10%) 10% Rp 187,632,439.20
Total Penjualan Rp 2,063,956,831.20
Inventori Awal Rp -
(Inventori Akhir) Rp -
Rp -
Harga Pokok Penjualan Rp 521,071,480.00
HPP Rp 521,071,480.00
Keuntungan (35% HPP) 35% Rp 182,375,018.00
PPN (10%) 10% Rp 70,344,649.80
Total Penjualan Rp 773,791,147.80
Pembiayaan investasi ditanggung 30% oleh kami sebagai penggerak usaha sementara 70%
mengandalkan kontribusi dari investor.
Banyak metode yang bias dilakukan untuk pengembalian hutang kepada investor. Metode yang kami
ambil adalah metode pembayaran berkala setiap satu periode dengan jumlah pembayaran sama.
Pengembalian investasi dilakukan selama 5 periode tetapi dimulai pada tahun kedua. Hal ini dilakukan
mengingat kondisi perusahaan di tahun pertama yang masih berada pada tahap forming dan storming.
TAHUN BAYAR POKOK PINJAMAN BAYAR BUNGA PINJAMAN SISA PINJAMAN JUMLAH DIBAYAR
0 Rp 915,454,334.67
1 Rp 986,402,045.60
2 Rp 168,978,938.00 Rp 76,446,158.53 Rp 817,423,107.60 Rp 245,425,096.53
3 Rp 182,074,805.69 Rp 63,350,290.84 Rp 635,348,301.91 Rp 245,425,096.53
4 Rp 196,185,603.13 Rp 49,239,493.40 Rp 439,162,698.78 Rp 245,425,096.53
5 Rp 211,389,987.38 Rp 34,035,109.16 Rp 227,772,711.40 Rp 245,425,096.53
6 Rp 227,772,711.40 Rp 17,652,385.13 Rp (0.00) Rp 245,425,096.53
TOTAL Rp 1,227,125,482.66
NPV Rp 915,454,334.67
Asumsi
A/P;7,75%,5 0.2488084
Suku
P/A;7,75%,5 4.0191572 7.75%
Bunga
P/F;7,75%;1 0.9280742
Rp150,000,000.00
rupiah
Rp100,000,000.00
pendapatan
Rp50,000,000.00 cost
Rp-
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000
unit
BEP (Break Even Point) atau disebut titik impas adalah titik dimana quantity penjualan menyebabkan besarnya cost dengan pendapatan yang
dikeluarkan berjumlah sama. Titik inilah yang menjadi patokan suatu bisnis mengalami balik modal.
Rp40,000,000.00
Rp30,000,000.00 pendapatan
Rp20,000,000.00
cost
Rp10,000,000.00
Rp-
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800
kg
Analisis Kelayakan investasi, apakah investasi ini menguntungkan atau tidak, dapat dilihat dari 3 aspek
yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate Return (IRR) dan Pay Back Periode (PBP)
- NPV merupakan Present Value dari Benefit – Cost. Kriteria analisis kelayakan investasi
berdasarkan NPV yaitu terima bisnis apabila NPV > 0 dan tolak bisnis apabila NPV < 0.
- IRR adalah persentase pengembalian investasi. Ukuran kelayakannya adalah apabila didapatkan
hasil IRR > MARR dimana MARR (Minimum Attractive Rate of Return) merupakan tingkat return
minimum yang diharapkan diperoleh dari setiap bisnis. IRR pun harus lebih besar dari tingkat
suku bunga deposito.
IRR
IRR
NPV
(%)
25% Rp 693,498
26% Rp (12,750,200)
IRR 25.03%
- PBP adalah waktu (jumlah tahun atau periode) yang diinginkan oleh perusahaan untuk dapat
menutup seluruh investasi dari pendapatan setelah pajak atau dengan kata lain periode yang
menunjukkan berapa lama modal yang ditanamkan dalam bisnis tersebut dapat kembali.
Dari data di atas ketiga faktor tersebut menunjukkan kelayakan investasi bagi CHICKEN EXPRESS.
Secara umum kami simpulkan sebagai berikut:
Rp500,000,000.00
Rp-
Series1
Rp(500,000,000.00) 0 1 2 3 4 5 6 7
Rp(1,000,000,000.00)
Rp(1,500,000,000.00)
perioda
TABEL 2:
BIAYA TENAGA KERJA TIDAK
LANGSUNG
Jumlah Gaji Pokok Bonus Total Biaya gaji Total Biaya Gaji Per
No Jabatan
(Orang) Tahun
(Per Bulan) (Per Tahun) Per Bulan
Manajerial
1 Direktur Utama 1 Rp4,000,000.00 Rp4,000,000.00 Rp4,333,333.33 Rp52,000,000.00
2 Manajer Financial 1 Rp2,500,000.00 Rp2,500,000.00 Rp2,708,333.33 Rp32,500,000.00
3 Manajer Operasional 1 Rp2,500,000.00 Rp2,500,000.00 Rp2,708,333.33 Rp32,500,000.00
4 Manajer Marketing 1 Rp2,500,000.00 Rp2,500,000.00 Rp2,708,333.33 Rp32,500,000.00
Operasional Rp0.00
5 Bagian Pengepakan 1 Rp1,500,000.00 Rp1,500,000.00 Rp1,625,000.00 Rp19,500,000.00
Bagian Pengadaan
6 Barang 2 Rp1,500,000.00 Rp1,500,000.00 Rp1,625,000.00 Rp19,500,000.00
Bagian Pengantar
7 Barang ke Konsumen 6 Rp1,500,000.00 Rp1,500,000.00 Rp1,625,000.00 Rp19,500,000.00
Lain-lain Rp0.00
Operator Telepon dan
8 Customer Services 1 Rp1,500,000.00 Rp1,500,000.00 Rp1,625,000.00 Rp19,500,000.00
Petugas Kebersihan
9 dan Keamanan 2 Rp1,000,000.00 Rp1,000,000.00 Rp3,250,000.00 Rp39,000,000.00
Jumlah 16 Total gaji pekerja tidak langsung Rp22,208,333.33 Rp266,500,000.00
I : Overview... ........................................................................................................... 1