Anda di halaman 1dari 9

#KetahuilahTekananDarahmu

#KnowYourNumbers

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadan dimana tekanan darah sistolik ≥
140 mmhg dan atau tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg.

Hipertensi sering disebut “the silent killer” karena sering


tanpa keluhan, sehingga penderita tidak tahu kalau
dirinya mengidap hipertensi, tetapi kemudian
The Silent Killer mendapatkan dirinya sudah terdapat penyakit penyulit
atau komplikasi dari hipertensi.

Diketahui bahwa hanya sepertiga penderita hipertensi


(36,8%) yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan
hanya 0,7% yang minum obat.

Hasil Riskesdas 2013 dan studi di Puskesmas


Faktor Risiko
yang Tidak
Dapat di Ubah

Faktor yang melekekat pada penderita hipertensi dan tidak dapat diubah, antara lain:

UMUR JENIS KELAMIN


GENETIK

Faktor Risiko
yang Dapat di
Ubah

Faktor risiko yang diakibatkan karena perilaku tidak sehat dari penderita, antara lain:

MEROKOK KONSUMSI GARAM BERLEBIH DYSLIPIDEMIA


STRES
BERAT BADAN BERLEBIH KURANG AKTIFITAS FISIK KONSUMSI ALKOHOL
Pola hidup sehat yang dianjurkan untuk mencegah dan mengontrol hipertensi adalah:

Gizi
seimbang,
Mempertahankan
pembatasan
Berat Badan
gula garam
dan lemak

Hindari
Olahraga Teratur Stop Merokok Mengkonsumsi
Alkohol
Bagaimana Cara Mencegah dan Mengobati Hipertensi???

Setiap orang dewasa harus memeriksa


tekanan darah secara rutin

Jika tekanan darahnya


tinggi, segeralah
berkonsultasi dengan
tenaga kesehatan untuk
penanganan lebih lanjut.
Hipertensi dapat
dikontrol dengan
perubahan gaya hidup
dan juga obat
PASIEN DAN KELUARGA HENDAKNYA SELALU DINASEHATI
UNTUK:

Periksa tekanan darah, gula


Hindari makanan asin, makanan cepat saji, darah, dan urin secara rutin
makanan kaleng, dan bumbu penyedap makanan
Mencatat hasil pemeriksaaan sehingga dapat Minum obat secara teratur sesuai
dimonitor tekanan darahnya secara ketat instruksi dokter

Teknik Relaksasi

hipertensi dapat diatasi dengan terapi farmakologis (obat-obatan) dan non farmakologis. Salah
satu yang dapat diterapkan untuk terapi non farmakologis yaitu teknik relaksasi nafas dalam.
Manfaat Teknik relaksasi nafas dalam:
1. Mengurangi stress
2. Mengurangi kecemasan
3. Menurunkan tekanan darah dengan melatih beberapa otot termasuk otot jantung yang
berfungsi sebagai pemompa darah keseluruh tubuh, dapat menurunkan kerja jantung
dan merilekskan otot-otot yang tegang termasuk pembuluh darah yang mengalami
penyempitan.
4. Mengatasi masalah tidur
5. Mengatasai mual dan muntah
6. Melemaskan otot-otot tubuh yang tegang, meningkatkan kesegaran dan daya tahan
tubuh

Langkah-langkah teknik relaksasi nafas dalam:

1.Ciptakan lingkungan yang tenang


2.Usahakan tetap rileks dan tenang
3.Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui hitungan
4.Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambal merasakan ekstremitas atas dan
bawah rileks
5.Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6.Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara perlahan-lahan.
7.Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8.Usahakan agar tetap konsentrasi
9.Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga benar-benar rileks
10.Ulangi selama 15 menit, dan selingi istirahat singkat setiap 5 kali pernafasan
Pentingnya peran serta keluarga dalam pengobatan

Dukungan keluarga merupakan sesuatu yang


penting untuk pasien dalam mengontrol penyakit.
Keluarga memegang peran penting dalam
perawatan maupun pencegahan kesehatan pada
anggota keluarga lainnya. Oleh sebab itu,
pengetahuan keluarga mengenai penyakit hipertensi
merupakan hal yang sangat penting. Apabila
pengetahuan keluarga semakin baik maka
perilakunya akan semakin baik.

Keluarga memiliki peran dalam manajemen penyakit pasien, dimulai dari makan harian, aktivitas
fisik, serta manajemen stres. Anggota keluarga memutuskan makanan apa yang akan dikonsumsi,
aktivitas fisik yang sesuai dan bagaimana kesehatan menjadi prioritas dalam keluarga. Anggota
keluarga juga memberikan dukungan emosional yang membantu pasien untuk menangani stres
akibat penyakitnya. Ketika keluarga memberikan dukungan kepada pasien, maka keadaan pasien
akan membaik. Dukungan keluarga yang meningkat akan berhubungan dengan kontrol tekanan
darah yang lebih baik pada pasien hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai