Anda di halaman 1dari 4

TUGAS AKHIR MODUL 3 : FIKIH

OLEH : SITI MISLAH

1. Jelaskan secara singkat tujuan dan hikmah mengeluarkan zakat, baik bagi muzakki dan
penerima maupun bagi masyarakat!
2. Buatlah tabel yang berisi ketentuan zakat meliputi, jenis harta yang wajib dizakati, nisab,
haul, dan kadar masing-masing!a
3. Kemukakan secara singkat hubungan antara zakat, pajak, dan wakaf!
4. Bandingkanlah isi UU RI Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan UU RI
Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat

JAWAB :

1. Jelaskan secara singkat tujuan dan hikmah mengeluarkan zakat, baik bagi muzakki
dan penerima maupun bagi masyarakat
Jawab :
a. Tujuan Zakat
Zakat adalah salah satu ibadah terpenting dalam Islam. Al-Qur’an menyebutkannya
dalam dua puluh delapan ayat. Zakat dalam Islam sangat berbeda dengan sistem zakat di
manapun. Pada saat pajak hanya bertujuan pada pengumpulan dana untuk menggerakkan proyek
dan policy Negara, kita dapati zakat dilakukan dengan sasaran yang bermacam-macam, di sudut
kehidupan yang membentang dari pribadi sampai masyarakat.
Pertama kali zakat merupakan ibadah seorang muslim yang dilakukan untuk menggapai
ridha Allah, dengan niat yang ikhlas agar diterima. Dengan itu, maka terealisasi tujuan utama
keberadaan manusia di muka bumi ini, yaitu beribadah kepada Allah. “Dan Aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Adz Dzariyat: 56).:
b. Hikmah Zakat
1. Bagi Muzakki
 Zakat membersihkan muzakki dari penyakit pelit, dan membebaskannya dari penyembahan
harta. (Al Hasyr: 9). Rasulullah saw. bersabda, “Celaka hamba dirham, celaka hamba pakaian
dagangan.” (Bukhari)
 Zakat adalah latihan berinfaq fii sabilillah. Dan Allah swt. menyebutkan infaq fii sabilillah
sebagai sifat wajib orang muttaqin dalam lapang maupun sempit dan menyertakannya sebagai
sifat terpenting.
 Zakat adalah aktualisasi syukuri nikmat yang Allah berikan, terapi hati dan membersihkannya
dari cinta dunia (At-Taubah: 103).dan (Saba’: 39)
2. Bagi Penerima
 Zakat akan membebaskan penerimanya dari tekanan kebutuhan, baik materi (seperti makan,
pakaian, dan papan), kebutuhan psikis (seperti pernikahan), atau kebutuhan maknawiyah
fikriyah (seperti buku-buku ilmiah).
 Zakat membersihkan jiwa penerimanya dari penyakit hasad (iri) dan benci. Karena orang
miskin yang sangat membutuhkan itu ketika melihat orang di sekitarnya hidup dengan mewah
dan berlebih, tetapi tidak mengulurkan bantuannya, akan sakit hati (iri, dendam, dan benci)
kepada orang kaya dan bahkan kepada masyarakat secara umum.” (Al-Bazzar dan Baihaqi)
3. Pengaruh Zakat Bagi Masyarakat
 Zakat adalah hukum pertama yang menjamin hak sosial secara utuh dan menyeluruh.
 Zakat berperan penting dalam menggerakkan ekonomi. Karena seorang muslim yang
menyimpan harta, berkewajiban mengeluarkan zakatnya minimal 2,5% setiap tahun. Hal ini
akan mendorongnya untuk bersemangat mengusahakannya agar zakat itu bisa dikeluarkan
dari labanya.
 Zakat memperkecil kesenjangan. Islam mengakui adanya perbedaan rezeki sebagai akibat dari
perbedaan kemampuan, keahlian, dan potensi. Pada saat bersamaan Islam menolak kelas
sosial timpang, satu sisi hidup penuh kenikmatan dan sisi lain dalam kemelaratan. Zakat
berperan besar dalam menghapus peminta-minta, dan mendoroang perbaikan antara sesama..
 Zakat dapat menjadi alternatif asuransi. Asuransi adalah mengambil sedikit dari orang kaya
kemudian memberikan lebih banyak lagi kepada orang kaya. Sedang zakat mengambil dari
orang kaya untuk diberikan kepada fuqara yang terkena musibah.
 Zakat memberanikan para pemuda untuk menikah, lewat bantuan biaya pernikahannya. Para
ulama menetapkan bahwa orang yang tidak mampu menikah karena kemiskinannya diberikan
dari zakat yang membuatnya berani menikah.

2. Tabel yang berisi ketentuan zakat meliputi, jenis harta yang wajib dizakati, nisab, haul
dan kadar masing-masing.

Tabel Zakat hewan ternak

JENIS ZAKAT NISAB QADAR HAUL


Unta 5-9 1 kambing 2 thn/1 domba 1 thn 1 tahun
(dalam ekor) 10 - 14 2 kambing 2 thn/2 domba 1 thn
15 - 19 3 kambing 2 thn/3 domba 1 thn
20 - 24 4 kambing 2 thn/4 domba 1 thn
25 - 35 1 unta betina umur 1 thn
36 - 45 1 unta betina umur 2 thn
46 - 60 1 unta betina umur 3 thn
61 - 76 1 unta betina umur 4 thn
76 - 90 2 unta betina umur 2 thn
91 - 120 2 unta betina umur 3 thn
121 – keatas Setiap + 40 = 1 unta betina 2 thn
Setiap + 50 = 1 unta betina 3 thn
Sapi/Kerbau 30 - 39 + setiap 1 sapi J/B 1 thn + 1 sapi J/B 1 thn 1 tahun
(dalam ekor) 30 1 sapi B 2 thn + 1 sapi B 2 thn.
40 - 59 + setiap
40
Kambing/ 40 – 120 1 kambing B (kbg 2 thn, dmb 1 thn) 1 tahun
Domba/ 121 – 200 2 kambing B (kbg 2 thn, dmb 1 thn)
Biri-biri 200 – 300 3 kambng B (kbg 2 thn, dmb 1 thn)
(dalam ekor) + setiap 100 + 1 kambing B (kbg 2 thn, dmb 1 thn)
Tabel Zakat Emas, Perak. Perniagaan, Tanaman, dan Rikaz serta Tambang
JENIS NISAB QADAR HAUL
ZAKAT
Emas 20 Dinar 1/40 (2,5 %) 1 tahun

Perak 200 Dirham 1/40 (2,5 %) 1 tahun


Perniagaan 20 Dinar 1/40 (2,5 %) 1 tahun

Tanaman dan 5 awsaq (1 wasaq = 5 % irigasi (pembiayaan besar/ Tiap


Buah-buahan 60 sha’, 1 sha’ = bersih/kering)/ 10 % tadah hujan panen
2,176 kg. = 652,8 kg) (pembiayaan ringan/ kotor/basah )
Baznas/MUI
Rikaz dan 20 Dinar 1/5 (20 %) Tiap
Tambang temu

3. Hubungan antara zakat, pajak, dan wakaf


Zakat adalah ajaran agama sekaligus kewajiban dari Tuhan. Ada aturan ketentuan tertentu
dimana seseorang harus mengeluarkan zakat dari harta-harta tertentu. Namun, pajak juga
merupakan keharusan seseorang untuk mengeluarkan sebagian dari hartanya untuk diberikan
kepada pemegang otoritas. Zakat menurut Prof. DR Abdullah bin Muhammad Ath-Thayyar
ia mengatakan bahwa zakat adalah kewajiban dari Allah swt. yang harus dikeluarkan terkait
harta tertentu dan diserahkan kepada orang-orang tertentu, pada masa tertentu, untuk
mendapatkan ridha Allah. membersihkan diri, harta serta masyarakat. Adapun tujuan zakat
untuk membersihkan diri dan harta pemiliknya, membantu orang yang
membutuhkan,menghilangkan kesenjangan antara si kaya dan si miskin dan
mensejahterakan umat.
Pajak adalah beban yang ditetapkan pemerintah, yang dikumpulkan sebagai keharusan
dan dipergunakan untuk menutupi anggaran umum pada suatu segi. Dan pada segi lain,
untuk memenuhi tujuan-tujuan perekonomian, kemasyarakatan, politik, serta tujuan-tujuan
lainnya yang dicanangkan oleh negara. Menurut Abdurrahman Navis mengatakan bahwa
pajak menurut istilah kontemporer adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan
undang-undang sehingga dapat dipaksakan dengan tidak mendapat balas jasa secara
langsung. Negara
dapat menampilkan dirinya sebagai penguasa yang bisa mengatur rakyat dan warga negaran
ya untuk mengeluarkan pajak.
Pengertian wakaf adalah menahan harta yang bisa diambil manfaaatnya dengan tetap
kekalnya zat harta itu sendiri dan memanfaatkan kegunaannya di jalan kebaikan dengan
tujuan mendekatkan diri kepada Allah swt. Wakaf adalah amalan sunah, berbeda dengan
zakat yang wajib hukumnya. Harta wakaf dijalankan dengan suka rela tetapi zakat harus
dipaksa bagi orang yang enggan dan malas-malasan. Berbeda dengan harta zakat yang benda
fisiknya dapat digunakan sesuai keinginan mustahiq yang sudah mendapatkannya. Harta
wakaf hanya bisa dimanfaat-kan sesuai arahan dan pengarahan dari waqif atau pemberi harta
wakaf. Jelas beda sekali dengan zakat maupun pajak.
4. Bandingkanlah isi UU RI Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan UU RI
Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat!

Perbedaan mendasar tentang antara Undang- undang no 38 tahun 1999 dan undan-undang no
23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat adalah sebagai berikut :
 Perbedaan antara UU no. 38 tahun 1999 dengan UU no. 23 tahun 2011 UU No. 38 tahun
1999 Pasal 6 ayat 2 huruf (c) : dijelaskan bahwa di daerah dapat dibentuk Badan Amil
Zakat Daerah Kabupaten (BAZDA) UU No. 23 tahun 2011 Pasal 15 ayat 3 : dijelaskan
bahwa BAZNAS kabupaten/kota dibentuk oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk atas
usul bupati/walikota setelah mendapat pertimbangan BAZNAS. Ini berarti tidak lagi
digunakan istilah BAZDA tetapi BAZNAS Kabupaten/kota. Berarti terjadi perbedaan
penamaan, dari BAZDA ke BAZNAS

Secara UMUM Letak perbedaan antara UU No. 38 tahun 1999 dengan UU No. 23 tahun
2011
 UU No. 23 tahun 2011 lebih kompleks mengatur banyak aspek, sementara UU No. 38
tahun 1999 lebih sederhana dan belum menjangkau banyak aspek dalam pengelolaan
zakat
 Misalny Dalam UU No. 38 tahun 1999 posisi pemerintah dan masyarakat sejajar dalam
pengelolaan zakat, sedangkan dalam UU No. 23 tahun 2011 posisi pemerintah dan
BAZNAS lebih tinggi
 Dalam UU No. 38 tahun 1999 masyarakat diberi kebebasan mengelola zakat, sedangkan
dalam UU No. 23 tahun 2011 hanya masyarakat yang mendapatkan izin saja yang
dibolehkan
 Dalam UU No. 38 tahun 1999 Lembaga Amil Zakat dibentuk oleh masyarakat,
sedangkan dalam UU No. 23 tahun 2011 Lembaga Amil Zakat dibentuk oleh organisasi
kemasyarakatan Islam
 Dalam UU No. 38 tahun 1999 tidak diatur adanya sanksi dan ketentuan pidana,
sedangkan dalam UU No. 23 tahun 2011 terdapat sanksi administratif (pasal 36) bagi
pelanggaran atas pasal 19, 23 ayat (1), pasal 28 ayat (2) dan (3), serta pasal 29 ayat (3),
dan ketentuan pidana (pasal 39)

Anda mungkin juga menyukai