Anda di halaman 1dari 57

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN GAGAL JANTUNG

Oleh :
Ns. Tri Cahyo S, M.Kep., Sp.MB
KASUS
• Seorang laki-laki 45 tahun.
• Keluhan utama: sesak nafas bila aktivitas sejak 3 bln. Dua
hari terakhir sering terbangun tengah malam krn sesak dan
tidur dgn 2 bantal.
• Riwayat penyakit hipertensi 3 thn dan berobat tdk teratur.
Merokok sekitar 1 bungkus per hari
• Pemeriksaan fisik: TD=150/100, N=120x/mnt, JVP
meningkat, Cor=gallop +, Pulmo=ronchi basah basal +,
Abd= hepar 2 jari, Extr= edema +.
• Pem Penunjang: foto toraks=kardiomegali, EKG= sinus
takikardi dgn gambaran LVH dan iskemia
Definisi Gagal Jantung:

Suatu sindroma klinis dimana jantung


tidak dapat mempertahankan curah
jantung yang cukup untuk memenuhi
metabolisme tubuh
The Donkey Analogy
Gangguan fungsi ventrikel membatasi
kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas
sehari-hari
KLASSIFIKASI GAGAL
JANTUNG
 Akut
 Kronis
 Sistolik
 Diastolik
 Kanan
 Kiri
 Kongestif
 Forward
 Backward
An assessment of the ejection fraction (EF) is
performed to assist in determining the type of
HF.

EF is the percentage of the end-diastolic blood volume in the


ventricle minus the end-systolic blood volume in the ventricle
divided by the end diastolic blood volume in the ventricle --- an
indication of the amount of blood that was ejected and the
contractile ability of the ventricle

The EF is normal in diastolic HF, whereas the EF is less


than 40% in systolic HF
Etiologi

Kelaianan Kelainan Gangguan


Mekanik Miokardium Irama Jantung
Hipertensi

Stenosis

Regurgitasi
Kelainan Katup
Mekanik
Tamponade

Aneurisma
ventrikel
Dis-sinergi
ventrikel
Penyakit Jantung
Koroner

Kardiomiopati

Kelainan
Peradangan
Miokardial

Penyakit
Metabolik (DM)

PPOK
Henti Jantung

Ventrikel Fibrilasi
Gangguan Irama
Takikardia atau
bradikardia yang
berat

Gangguan
konduksi
Faktor pencetus gagal jantung:

Hipertensi Febris
Infark miokard Emboli paru
Aritmia Stress
Anemia Infeksi
KLASIFIKASI FUNGSIONAL
NEW YORK HEART ASSOCIATION (NYHA)

Kelas I Tidak ada pembatasan aktivitas. Latihan fisik sehari-


hari (ordinary physical exercise) tidak menimbulkan
sesak nafas, rasa capek, atau berdebar-debar
Kelas II Ada pembatasan ringan aktivitas. Saat istirahat tidak ada
keluhan, akan tetapi aktivitas sehari-hari dapat
menimbulkan rasa capek, berdebar atau sesak nafas
Kelas III Pembatasan yang jelas dari aktivitas fisik. Saat istirahat
tidak ada keluhan, namun aktivitas sehari-hari yang ringan
sekalipun sudah menimbulkan keluhan
Kelas IV Tidak sanggup melakukan sesuatu aktivitas fisik tanpa
perasaan tidak nyaman. Simptom gagal jantung sudah ada,
bahkan saat istirahat sekalipun, dan akan meningkat setiap
aktivitas yang ringan sekalipun
Apa Gejala gagal Jantung?

Ingat FACES...
 Fatigue
 Activities limited

 Chest congestion

 Edema or ankle swelling

 Shortness of breath
Tanda & Gejala
Gagal Jantung Kiri Gagal Jantung Kanan
 Dyspnea d’ effort  Fatigue
 Fatigue  Edema tungkai / tumit
 Orthopnea/Paroksimal  Anoreksia dan kembung
Nokturnal Dyspnea  Hepatomegali
 Batuk (haemoptoe)  Tekanan vena jugularis
 Pembesaran jantung meningkat
 Gallops rithme  Asites
 Pernafasan Cheyne Stokes  Edema pitting
 Takikardia  Berat badan meningkat
 Pulsus alternan
 Ronchi
 Kongesti vena pulmonalis
=
Signs and Symptoms of Heart Failure

General
 Pale, cyanotic skin (with decreased
perfusion to extremities)
 Dependent edema (with increased
venous pressure)
 Deceased activity tolerance
Cardiovascular

 Apical impulse, enlarged and left


lateral displacement (with cardiac
enlargement)
 Third heart sound (S3)
 Murmurs (with valvular dysfunction)
 Tachycardia
 Increased jugular venous distention
(JVD)
Cerebrovascular
 Lightheadness
 Dizziness
 Confusion

Gastrointestinal
 Nausea and anorexia
 Enlarged, pulsatile liver
 Ascites
 Hepatojugular test, increased (with increased right
ventricular filling pressure)
Renal
 Decreased urinary frequency during the day
 Nocturia

Respiratory
 Dyspnea on exertion
 Orthopnea
 Paroxysmal nocturnal dyspnea
 Bilateral crackles that do not clear with cough
Patofisiologi
HT, Iskemia, Kelainan katup,dll

Ventrikel kiri gagal memompa

Penurunan curah sekuncup
Peningkatan volume residu ventrikel

Peningkatan volume darah sisa (EDV)

Peningkatan tekanan akhir diastolik ventrikel kiri (LVEDP)

Peningkatan tekanan atrium kiri (LAP)

Peningkatan tekanan pd vena pulmonalis

Transudasi cairan ke interstisial paru

Odema paru
Odema paru berlanjut

Peningkatan tekanan arteri pulmonalis

Peningkatan beban sistolik pd ventrikel kanan

Ventrikel kanan gagal memompa

Peningkatan tekanan atrium kanan

Hambatan arus balik &
Menimbulkan bendungan sistemik

Odema ekstremitas, asites
Cardiac Output = Curah Jantung

Cardiac output = jumlah darah yang


dipompa oleh jantung setiap menit

Cardiac Output = HR x SV

HR= heart rate/laju nadi


SV= stroke volume/volume sekuncup
Penentu Fungsi Ventrikel:
Contractility

Preload Afterload
Stroke
Volume
• Synergistic LV Contraction
• Wall Integrity Heart Rate
• Valvular Competence

Cardiac Output
MEKANISME KOMPENSASI

 Hipertropi miokardial

 Mekanisme Frank-Starling

 Aktivasi Sistem Neurohormonal

 Remodeling Ventrikel
HIPERTROPI VENTRIKEL

 Bertambahnya jumlah sarkomer yang tersusun


secara serial.
 Hipertopi konsentris : akibat beban tekanan

 Hipertropi eksentris : akiban beban volume


MEKANISME FRANK-STARLING

Peninggian tekanan/volume LV

Daya kontraksi sampai batas tertentu


NEUROHORMONAL ACTIVATION

Many different hormone systems are involved in


maintaining normal cardiovascular homeostasis,
including:
 Sympathetic nervous system (SNS)
 Renin-angiotensin-aldosterone system (RAAS)
 Vasopressin (antidiuretic hormone, ADH)
Compensatory Mechanisms:
Sympathetic Nervous System
Decreased MAP (Mean
Arterial Pressure)

Sympathetic Nervous System

 Contractility Tachycardia Vasoconstriction

MAP = (SV x HR) x TPR


 CNS sympathetic outflow

 Cardiac sympathetic  Sympathetic


activity activity to kidneys
+ peripheral vasculature

1- 2- 1- Activation


1- 1-
receptors receptors receptors of RAS

Myocardial toxicity Vasoconstriction


Increased arrhythmias Sodium retention

Disease progression
Packer. Progr Cardiovasc Dis. 1998;39(suppl I):39-52.
Compensatory Mechanisms:
Renin-Angiotensin-Aldosterone (RAAS)
Renin-Angiotensin-Aldosterone
( renal perfusion)

Salt-water retention Sympathetic


Vasoconstriction
Thirst augmentation

MAP = (SV x HR) x TPR


Lingkaran Setan Gagal Jantung
LV Dysfunction

Decreased cardiac output


Increased cardiac workload and
(increased preload and afterload) Decreased blood pressure

Increased cardiac output (via increased Frank-Starling Mechanism


contractility and heart rate) Remodeling
Increased blood pressure (via vasoconstriction Neurohormonal activation
and increased blood volume)
Remodeling

Perubahan bentuk (size/ massa dan konfigurasi


(shape) LV

Efektivitas daya pompa jantung (ejection


fraction= EF) jadi menurun
Penatalaksanaan

Tujuan:
1. Dukung istirahat u/ me ↓ beban kerja
jantung
2. Me ↑ kekuatan & efisiensi kontraksi
jantung dg bahan2 farmakologis
3. Menghilangkan penimbunan cairan dg tx
diuretik, diet & istirahat
Terapi non farmakologis :
1. Aktifitas fisik
2. Oksigen
3. Diet rendah garam
4. Batasi cairan
5. Mengurangi BB
6. Menghindari alkohol
7. Manajemen stress
8. Menghindari rokok
TERAPI FARMAKOLOGIS

1. Diuretik
2. Digoksin
3. Vasodilator
4. Simpatomimetik
5. Penyekat β
6. Antikoagulasi
7. Antiaritmia
Terapi setiap penyebab dasar
 Penyakit koroner
 Hipertensi
 Kardiomiopati
Lainnya
 Kardiomioplasti
 Pembedahan reduksi ventrikel kiri
 Transplantasi jantung
Managemen gagal Jantung
Rokhaeni, (2001)

Kelas 1 : Non farmakologi


Kelas 2,3 :
Diuretik, ACE inhibitor, Vasodilator
Kombinasi diuretik, digitalis cukup
memadai
Kelas 4 :
Kombinasi diuretik, digitalis, ACE
inhibitor seumur hidup
Prioritas Keperawatan

1. Peningkatan kontraktilitas miokardial /


fungsi sistemik
2. Penurunan kelebihan cairan
3. Mencegah komplikasi
4. Memberikan informasi ttg penyakit,
prognosis, terapi serta pencegahan
kekambuhan
Masalah Keperawatan
1. Penurunan curah jantung
2. Intoleransi aktivitas
3. Kelebihan volume cairan
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
5. Risiko tinggi kerusakan pertukaran gas
6. Risiko tinggi kerusakan integritas kulit
7. Ansietas
8. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar)
Tujuan Pemulangan

1. Curah jantung mencukupi u/ keb


individual
2. Komplikasi teratasi / tercegah
3. Tingkat aktivitas optimum / fungsi
tercapai kembali
4. Proses / prognosis penyakit serta
regimen terapeutik dimengerti
Thank’s

Anda mungkin juga menyukai