Nama kelompok II :
Christy.E.Maolo
Meggy y. L.Letty
Glorian N Soumokil
Wa wulyani
Saida tuankotta
Irawatti ipaienin
Nyai pattiiha
Tingkat : III B
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MALUKU
PRODI KEPERAWATAN MASOHI
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
Filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan menurut anggapan beberapa orang merupakan
sebuah ilmu yang sulit untuk dipelajari. Perkembangan filsafat dari masa ke masa memiliki
perubahan yang cukup signifikan. Berbagai tokoh-tokoh besar lahir dalam dunia filsafat. Baik di
dunia barat maupun dunia islam semisal Aristoteles, Plato, Rene Descartes, Al-Ghazali dan Al-
Kindi. Selain itu filsafat sering kali dipandang sebagai ilmu yang abstrak, padahal filsafat dekat
sekali dengan kehidupan manusia. Karena hanya dengan berfikir secara mendalam dan logis,
seseorang bisa masuk dalam kategori berfilsafat.
Filsafat sebagai ilmu pengetahuan berusaha mencari kebenaran telah memberikan
banyak perlajaran misalnya tentang kesadaran, kemauan dan kemampuan manusia sesuai
dengan posisinya sebagai makhluk individu, sosial, dan sebagai makhluk tuhan untuk
diaplikasikan dalam kehidupan. Pada setiap aktifitas kehidupan manusia penerapan berfikir
sangat diperlukan sekali dan pada akhirnya akan menentukan hasil yang dicapai. Sama halnya
dengan pentingnya perencanaan sebelum melakukan sesuatu.
Kata falsifikasi berasal dari bahasa latin, yakni falsus”palsu, tidak benar” dan facere
“membuat”. Falsifikasi adalah cara memberikan asumsi teoritis (hipotesis dan teori)dengan
menggunakan perlawananya.Artinya ada kesalahan dalam teori ataupun hipotesis dari baik
keseluruhan maupun dalam hal-hal tertentu. Penulis dalam pembahasan falsifikasi ini berkiblat
kepada tokoh yag terlahir di Wina pada abad ke 20 yaitu Karl Raimud Popper yang terlahir dari
keluarga kaya, anak seorang pengacara. Orang tuanya berganti agama dari yahudi menjadi
kristiani. Karl popper seorang filsuf yang memiliki pengaruh di bidang sains dan politik.
Sedemikian pengaruhya sehingga Sir Petter Medewar peraih nobel kedokteran ,mengatakan
bahwa karl popper tak ada duanya sebagai filsuf ilmu terbesar yang pernah ada.
Falsifikasi merupakan tindakan memanipulasi bahan, peralatan, atau proses penelitian;
atau mengubah atau menghapus sebagian data atau hasil penelitian; sehingga penelitian
menjadi tidak merepresentasikan secara akurat sesuai dengan data asli yang tercatat.
Falsifikasi data sering dilakukan agar hasil, kesimpulan, atau rekomendasi dari penelitian
menjadi sesuai dengan yang diharapkan, misalnya sesuai dengan hipotesis yang diajukan.
Falsifikasi dapat saja dilakukan oleh pelaku penelitian pemula yang tidak memahami makna
hipotesis dan tidak menyadari tentang konsekuensi serius dari melakukan falsifikasi data.