1. EFIDENT BASE
Bahan kimia dari kandungan pestisida dapat meracuni sel-sel tubuh atau
mempengaruhi organ tertentu yang mungkin berkaitan dengan sifat bahan kimia atau
berhubungan dengan tempat bahan kimia memasuki tubuh (Afriyanto,
2008).Penanganan keracunan pestisida yaitu perawatan resusitasi pasien dan
memberikan oksigen, antagonis muskarinik (biasanya atropin), cairan, dan
reactivatoracetylcholinesterase (sebuah oksim yang mengaktifkan kembali
acetylcholinesterase dengan penghilangan kelompok fosfat).Dekontaminasi atau
bilas lambung harus dipertimbangkan setelah diresusitasi dan stabil.Pasien harus
diobservasi terkait perubahan kebutuhan atropin, memburuknya fungsi pernafasan
karena sindrom menengah, dan fitur kolinergik berulang yang terjadi dengan
organofosfat yang larut dalam lemak (Michael et al, 2008).
“..keringat dingin, produksi air liur yang asin banyak dan mualmuntah….” (P3)
3. EFEK SAMPING
Mual dan muntah
Diare (bahkan dapat disertai darah bila penyebabnya adalah bakteri
Campylobacter atau E. coli).
Perut nyeri dan kram, biasanya dalam 12-72 jam setelah makan
Dehidrasi, sebagai gejala lanjutan dari mual dan muntah
Sakit kepala
4. ASPEK LEGAL ETIK
Pasien yang tidak mampu harus kehilangan kebebasannya dalam memilih
pengobatan yang terbaik untuk kesembuhannya justru haknya sebagai pasien
dihilangkan begitu saja dikarenakan terbatasnya materi yang pasien miliki. Padahal
pasien dapat memanfaatkan kebebasannya tersebut untuk kebaikan dirinya.
Dalam nilai ini, perawat menyampaikan instruksi dengan benar dari pimpinan
rumah sakit untuk memindahkan nenek ke bangsal umum. Perawat menyampaikan
dengan jujur kepada nenek apa yang harus dilakukannya untuk mematuhi aturan dari
instansi.
KESIMPULAN
Guy’s and St Thomas’ Hospital Trust. (2010) .Keracunan parakuat; pedoman praktis untuk
diagnosis, pertolongan pertama dan perawatan di rumah sakit. London: Syngenta.
Hardianti.(2008). Keperawatan Gawat Darurat. Jurnal Kesehatan. http://www.
Indira A. Hundekari et al. (2012). Acute Poisoning with Organophosphorus Pesticide:
patients Admitted to A Hospital in Bijapur, Karnataka. Journal of Krishna Institute
of Medical Sciences University.
Iserson.Kenneth V. (2005).Ethical Considerations in Emergency Care.Israeli Journal of
Emergency.
Krisanty P, dkk. ( 2009). Asuhan Keperawatan Gawat Darurat, Jakarta : Trans Info Media.
MG Catur Yuantari, Budi Widiarnako, Henna Rya Sunoko. (2013). Tingkat Pengetahuan
Petani Dalam Menggunakan Pestisida: Studi Kasus di Desa Curut Kecamatan
Penawangan Kabupaten Grobokan. Universitas Diponegoro. Semarang .
Michael eddleston et al. (2008).Management of Acute Organophosphorus Pesticide
Poisoning.Journal management nursing vol 371.
Musliha, (2010).Keperawatan Gawat Darurat. Yogyakarta : Nuha Medika. Notoatmodjo,
Soekidjo. (2010). Promosi Kesehatan : Teori dan Aplikasi (Edisi Revisi 2010), Jakarta :
Rineka Cipta.
Nurlaila dkk, (2005).Evaluasi Penatalaksanaan Terapi Keracunan Pestisida Pasien Rawat
Inap Di Rumah Sakit A Yogyakarta Periode Januari 2001 Sampai Dengan Desember
2002.Majalah Farmasi Indonesia, 16 (3).
Oluwole, Oluwafemi, Cheke, Robert a, (2009).Health And Enviromental Impact Of Pesticide
Use Practices: A Case Study Of Farmers In Ekiti State.
Nigeria. International Journal Of Agricultural Sustainability Volume.7 , No. 3; pp 153-163.
Potter, PA & Perry, Ag.(2005). Fundamentalof Nursing concept, Processand Practice,
4thedition, Mosby Company, StLouis.
Prihadi. (2008) Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Efek Kronis Keracunan Pestisida
Organofosfat Pada Petani Sayuran di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang, PPs
Universitas Diponegoro, Semarang
Raini, M. (2007).Toksikologi Pestisida Dan Penanganan Akibat Keracunan Pestisida, Media
Litbang Kesehatan Volume XVII Nomor 3.
Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. (2008). Perilaku Organisasi Edisi (12 ed).
Jakarta : Salemba Empat.
Salameh Pascale R. Isabelle Baldi, Patrick Brochard, and Bernadette Abi Saleh,
(2004).Pesticide in libanon: a knowledge, attitude, and practice study, Environmental
Research 94,1-6, available online at www.sciencediret.com