Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MANDIRI

PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA DALAM KEPERAWATAN

Antropologi Kesehatan : Masyarakat Rumah Sakit dan Kebudayaan

Endang Pertiwiwati, Ns., M.Kes.

Disusun Oleh:
Yhogy Putra Mulya Bahtera 1610913310043

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Dosen Pengampu : Endang Pertiwiwati, Ns., M.Kes

Tugas Mandiri : Antropologi Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit dan


Kebudayaan

Nama Mahasiswa : Yhogy Putra Mulya Bahtera

NIM : 1610913310043

Banjarbaru, 25 Juli 2019

Endang Pertiwiwati, Ns., M.Kes


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Antropologi Kesehatan merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala
sosiobudaya, biobudaya, dan ekologi budaya dari “kesehatan” dan kesakitan yang
dilihat dari segi-segi fisik, jiwa, dan sosial serta perawatannya masing-masing dan
interaksi antara ketiga segi ini dalam kehidupan masyarakat, baik pada tingkat
individual maupun tingkat kelompok sosial keseluruhannya. Antropologi
Kesehatan menjelaskan secara komprehensif dan interpretasi berbagai macam
masalah tentang hubungan timbal-balik biobudaya, antara tingkah laku manusia
dimasa lalu dan masa kini dengan derajat “kesehatan” dan penyakit.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui pengertian antropologi


2. Mengetahui teori budaya organisasi
3. Mengetahui berbagai karakter masyarakat rumah sakit dan budayanya
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Teori Budaya Organisasi

Budaya Organisasi didefinisikan sebagai sautu perangkat sistem nilai-nilai,


keyakinan, asumsi, atau norma yang telah berlaku lama, yang telah disepakati oleh
anggota-anggota didalam organisasi dimana sebagai pedoman dari berprilaku dan
dalam pemecahan masalah didalam organisasi. Didalam budaya organisasi terjadi
suatu sosialisasi antara nilai-nilai dan menginternalisasikan dalam diri para
anggotanya. Dengan demikian maka budaya organisasi merupakan pedoman antara
anggota dengan organisasinya. Budaya organisasi ini juga sebagai kekuatan sosial
yang dapat menggerakan orang-orang yang ada dialam organisasi, juga sebagai
pendukung yang kuat untuk mencapai tujuan dari organisasi. Sehingga secara tidak
langsung para anggota organisasi harus mempelajari budaya-budaya yang ada
didalam organisasi tersebut. Budaya yang kuat dan positif akan berpengaruh
terhadap prilaku dan efektivitasan pencapaian tujuan dari suatu organisasi.

Dalam penelitian ‘Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Aparatur


Nagari Dalam Pengolahan Keuangan Nagari Di Kabupatem Tanah Datar’ yang
disusun oleh Mutia Reni dan Syamsir dengan hasil bahwa pengaruh dari budaya
organisasi berpengaruh yang positif terhadap kinerja-kinerja anggota organisasi
untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa budaya organisasi baik secara simultan maupun parsial
berpengaruh positif terhadap kinerja pengelolaan keuangan nagari di Kabupaten
Tanah Datar. oleh karena itu, untuk lebih meningkatkan kinerja aparatur nagari di
Kabupaten Tanah Datar disarankan dalam pengelolaan keuangan nagari lebih
meningkatkan budaya organisasi, dikarenakan dari beberapa penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti lainnya membuktikan bahwa budaya organisasi yang baik
akan memberikan dampak yang baik terhadap kinerja pegawai.
2.1.1 Elemen-elemen Dalam Budaya Organisasi

Budaya organisasi terdiri dari dua elemen pokok yaitu elemen


yang bersifat idealistik dan elemen yang bersifat behavioral.
a. Elemen Idealistik
Dikatakan idealistik karena elemen ini bersifat terselubung
(elusive), tersembunyi dalam diri (hidden), dan hanya orang-orang tertentu
saja yang tahu apa sesungguhnya ideologi mereka dan mengapa organisasi
tersebut didirikan elemen ini menjadi ideologi organisasi yang tidak
mudah berubah walaupun disisi lain organisasi secara natural harus selalu
berubah dan beradaptasi dengan lingkungannya. Elemen idealistik melekat
pada diri pemilik dalam bentuk doktrin, falsafah hidup, atau nilai-nilai
individual.
b. Elemen Behavioral
Elemen behavioral adalah elemen yang dalam bentuk perilaku
sehari-hari para anggotanya dan bentuk-bentuk lain seperti desain dan
arsitektur organisasi, elemen ini mudah diamati, dilihat dan
diintepretasikan dengan sesama anggota organisasi meskipun setiap
intepretasinya tidak lah sama. Cara paling mudah mengidentifikasi budaya
organisasi adalah dengan mengamati bagaimana para anggota organisasi
berperilaku dan kebiasaan yang mereka lakukan.

c. Keterkaitan antara Elemen Idealistik dan Behavioral


Kedua elemen antara elemen idealistik dan elemen behavioral
bukan elemen yang terpisah karena keduanya merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan sebab keterkaitan kedua elemen itulah yang
membentuk budaya, akan tetapi dalam elemen behavioral lebih rentan
terhadap perubahan karena bersinggungan langsung dengan lingkungan
eksternal organisasi, sedangkan elemen idealistik jarang mengalami
perubahan karena letaknya terselubung dan jarang tampak kepermukaan.
2.2 Berbagai Karakter Masyarakat Rumah Sakit dan Budayanya

Sebagai organisasi yang menjual layanan, maka pihak rumah sakit


dihadapkan langsung kepada masyarakat sebagai pengguna jasanya. Rumah sakit
adalah suatu organisasi yang unik dan komplek karena merupakan institusi padat
karya, mempunyai sifat-sifat dan ciri-ciri serta fungsi-fungsi yang khusus dalam
proses menghasilkan jasa dan mempunyai berbagai kelompok profesi dalam
pelayanannya. Jenis layanan medis yang disediakan oleh Rumah Sakit harus lah
lengkap dan baik secara fisik maupun yang non fisik, seperti tenaga medis dan para-
medis yang dimilikinya atau juga tenaga administrasi. Produk layanan ini sangat
membutuhkan kepercayaan dari masyarakat luas sebagai konsumennya.

2.2.1 Karakteristik Perawat


Dalam penelitian Alhamdu (2014), 15 karakter yang diharapkan
pasien dan keluarga yang harus dimiliki oleh seorang perawat, yaitu
disiplin, cerdas, terampil, bertanggung jawab, jujur, peduli, ramah, sopan,
sabar, baik, berani, santun, percaya diri, rajin dan teliti. Pada penelitian ini
mendapatkan tiga karakter utama perawat sebagai pelayan kesehatan yang
diharapkan pasien dankeluarganya, yaitu karakter peduli, terampil, dan
ramah.
Dengan demikian juga karakter yang baik tidak hanya dilihat dari
perkataan namun juga dilihat bagaimana prilaku dari seseorang tersebut,
dengan kata lain karkater yang baik tidak bisa tumbuh dengan sendirinya
namun harus tetap diusahakan dan dibentuk didalam diri itu sendiri,
sehingga menjadi sebuah kebiasaan dan menjadi sebuah ciri dari suatu
individu atau komunitas dengan yang lainnya Maxwell (Husen,dkk., 2010).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Antropologi Kesehatan merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala


sosiobudaya, biobudaya, dan ekologi budaya dari “kesehatan” dan kesakitan yang
dilihat dari segi-segi fisik, jiwa, dan sosial serta perawatannya masing-masing dan
interaksi antara ketiga segi ini dalam kehidupan masyarakat, baik pada tingkat
individual maupun tingkat kelompok sosial keseluruhannya. Pengaruh dari budaya
organisasi berpengaruh yang positif terhadap kinerja-kinerja anggota organisasi
untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut, budaya organisasi juga memiliki
dua elemen pokok yaitu elemen yang bersifat idealistik dan elemen yang bersifat
behavioral.

3.2 Saran

Agar makalah ini bermanfaat untuk penulis, pembaca dan khususnya tenaga
kesehatan perawat, untuk dapat menerapkan beberapa karakter tersebut dalam
pemberian pelayanan kesehatan.
REFERENSI

Achmad, Sobirin (2007). Budaya Organisasi Pengertian, Makna dan Aplikasinya


Dalam Kehidupan Organisasi. Yogyakarta : IBPP STIM YKPN.

Anderson, Foster. (2006). Antropologi Kesehatan. Jakarta : UI Press.

Mutia Reni, Syamsir. (2019). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja


Aparatur Nagari Dalam Pengolahan Keuangan Nagari Di Kabupatem Tanah
Datar. STIA LAN MAKASSAR.

Prof. Dr. H. Edy Sutrisno, M. Si. (2018). Budaya Organisasi. PRENADAMEDIA


GROUP; Jakarta.

Husen, A., Japar, M., & Kardiman, Y. (2010). Model Pendidikan Karakter Bangsa;
Sebuah Pendekatan Monolitik di Universitas Negeri Jakarta. Jakarta: UNJ.

Alhamdu. (2014). KARAKTER UTAMA PERAWAT SEBAGAI PELAYAN


KESEHATAN YANG MULTIKULTURAL. (44), 11–18.
LAMPIRAN JURNAL

Anda mungkin juga menyukai