Anda di halaman 1dari 4

lumSTUDY KASUS KEPAILITAN

PT. Kiara Corporation Abadi (Debitur pailit) yang bergerak di bidang


perdagangan umum, berdomisili di Jakarta, diputus pailit oleh
Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada tanggal 10 Juli 2017 atas
permohonan krediturnya karena tidak membayar utang yang telah
jatuh tempo (sesuai Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 8 ayat 4 UU Kepailitan (UU
No. 37 tahun 2004). Dalam putusan pailit tersebut, Pengadilan
mengangkat Hakim Pengawas dan Kurator sesuai ketentuan Pasal 15
UU Kepailitan. Tugas Kurator sesuai ketentuan Pasal 69 UU Kepailitan
adalah mengurus dan membereskan harta Pailit. Selain itu sejak
diangkat maka Kurator wajib melaksanakan tindakan-tindakan
administratif sebagaimana di atur dalam UU Kepailitan. Dalam
melaksanakan tugasnya sebagai kurtaor maka kurator setelah meneliti
dokumen dan laporan keuangan Debitur, menemukan fakta bahwa
dalam pabrik debitor pailit ditemukan asset sebagai berikut:

1. 10 buah truk dengan nilai masing-masing Rp 100.000.000


2. 1 Mobil kijang yang masih di bengkel dengan nilai Rp 200.000.000,
namun biaya bengkel belum dibayar. Biaya perbaikan di bengkel
adalah sebesar Rp 7.500.000
3. Bangunan kantor Debitur pailit senilai Rp. 10.000.000.000 (sepuluh
milyar rupiah) yang masih dijaminkan di Bank Mandiri dengan hak
tanggungan senilai Rp 5.000.000.000 (sesuai akta pembebanan hak
tanggungan dan sertifikat hak tanggungan), sedangkan besarnya
hutang Debitur ke bank Mandiri adalah Rp 5.000.000.000.
4. Mesin yang dibeli dari Perusahaan leasing ORIX senilai Rp.
120.000.000 yang belum lunas di bayar dimana pembayaran terbagi
dalam 12 kali cicilan pembayaran dan sudah dibayar 9 kali.
5. 1 buah mobil kijang Fortuner sebagai kendaraan operasional yang juga
masih dalam tahap cicilan. Harga kendaraan adalah Rp 500.000.000
dan baru dicicil 2 kali dengan total nilai cicilan Rp 100.000.000.
6. 10 unit sepeda motor senilai Rp 10.000.000/unit yang mana sepeda
motor tersebut adalah milik komisaris yang dititipkan di pabrik Debitur
Pailit.

Sedangkan hasil penelitian kurator atas dokumen-dokumen Debitur pailit,


masih ada di temukan kewajiban lainnya dari Debitur Pailit sebagai
berikut:
1. Gaji karyawan yang belum dibayar selama 9 bulan senilai total Rp
300.000.000
2. Hutang pajak debituir pailit Rp 50.000.000
3. Kewajiban kepada kreditur CV Murah Permai senilai Rp 20.000.000
yang timbul sebelum debitur di nyatakan pailit.

Pertanyaan :
1. Apa langkah-langkah yang harus dilakukan oleh kurator sejak dia
diangkat sebagai kurator dalam perkara tersebut? Jelaskan secara singkat
dengan menyebutkan dasar hukumnya di UU Kepailitan.

2. Apa saja yang menjadi budel pailit (harta pailit) dari PT. Kiara Corporation
Abadi? Uraikan secara singkat. Apakah 10 unit sepeda motor termasuk budel
pailit?

3. Langkah apa yang sebaiknya diambil kurator jika melihat fakta nomor 4
dan nomor 5 diatas ? Kaitkan jawaban Saudara dengan upaya optimalisasi
harta pailit oleh kurator dan juga mengingat Pasal 36 UU Kepailitan.
4. Buatlah urutan (ranking) para kreditur tersebut diatas dimulai dari yang
kedudukannya paling tinggi.

5. Buatlah daftar pembagian dari hasil penjualan harta pailit debitur untuk
masing-masing kreditur sesuai tata cara pembagian harta pailit menurut
ketentuan UU Nomor 37 Tahun 2004.

JAWABAN
1. Menurut Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (UU Kepailitan) khusunya dalam Pasal 26 Ayat
(1) dikatakan, tuntutan mengenai hak dan kewajiban yang menyangkut harta pailit harus
diajukan oleh atau terhadap kurator.
Dalam UU Kepailitan jelas disebutkan, bahwa yang dimaksud dengan Kurator adalah Balai
Harta Peninggalan atau orang perseorangan yang diangkat oleh Pengadilan untuk
mengurus dan membereskan harta Debitor Pailit di bawah pengawasan Hakim Pengawas
sesuai dengan Undang-Undang ini (Pasal 1 Angka 5). Artinya, Balai Harta Peninggalan
atau kurator lain yang ditunjuk pengadilan, yang akan melaksanakan tugasnya di bawah
pengawasan hakim pengawas yang telah ditetapkan pengadilan.
Melihat pentingnya peran kurator dalam Kepailitan suatu Perseroan Terbatas, maka UU
Kepailitan juga mengatur terkait dengan kewenangan, tugas dan kewajiban kurator.
Misalnya, pada tugas kurator yang disebutkan pada Pasal 98 UU Kepailitan, bahwa:
“Sejak mulai pengangkatannya, Kurator harus melaksanakan semua upaya
untuk mengamankan harta pailit dan menyimpan semua surat, dokumen, uang,
perhiasan, efek, dan surat berharga lainnya dengan memberikan tanda
terima”.
Selanjutnya Pasal 99 menyatakan:
1. Kurator dapat meminta penyegelan harta pailit kepada Pengadilan,
berdasarkan alasan untuk mengamankan harta pailit, melalui Hakim
Pengawas.
2. Penyegelan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh juru sita
di tempat harta tersebut berada dengan dihadiri oleh 2 (dua) saksi yang
salah satu di antaranya adalah wakil dari Pemerintah Daerah setempat.

Anda mungkin juga menyukai