Pertanyaan :
1. Apa langkah-langkah yang harus dilakukan oleh kurator sejak dia
diangkat sebagai kurator dalam perkara tersebut? Jelaskan secara singkat
dengan menyebutkan dasar hukumnya di UU Kepailitan.
2. Apa saja yang menjadi budel pailit (harta pailit) dari PT. Kiara Corporation
Abadi? Uraikan secara singkat. Apakah 10 unit sepeda motor termasuk budel
pailit?
3. Langkah apa yang sebaiknya diambil kurator jika melihat fakta nomor 4
dan nomor 5 diatas ? Kaitkan jawaban Saudara dengan upaya optimalisasi
harta pailit oleh kurator dan juga mengingat Pasal 36 UU Kepailitan.
4. Buatlah urutan (ranking) para kreditur tersebut diatas dimulai dari yang
kedudukannya paling tinggi.
5. Buatlah daftar pembagian dari hasil penjualan harta pailit debitur untuk
masing-masing kreditur sesuai tata cara pembagian harta pailit menurut
ketentuan UU Nomor 37 Tahun 2004.
JAWABAN
1. Menurut Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (UU Kepailitan) khusunya dalam Pasal 26 Ayat
(1) dikatakan, tuntutan mengenai hak dan kewajiban yang menyangkut harta pailit harus
diajukan oleh atau terhadap kurator.
Dalam UU Kepailitan jelas disebutkan, bahwa yang dimaksud dengan Kurator adalah Balai
Harta Peninggalan atau orang perseorangan yang diangkat oleh Pengadilan untuk
mengurus dan membereskan harta Debitor Pailit di bawah pengawasan Hakim Pengawas
sesuai dengan Undang-Undang ini (Pasal 1 Angka 5). Artinya, Balai Harta Peninggalan
atau kurator lain yang ditunjuk pengadilan, yang akan melaksanakan tugasnya di bawah
pengawasan hakim pengawas yang telah ditetapkan pengadilan.
Melihat pentingnya peran kurator dalam Kepailitan suatu Perseroan Terbatas, maka UU
Kepailitan juga mengatur terkait dengan kewenangan, tugas dan kewajiban kurator.
Misalnya, pada tugas kurator yang disebutkan pada Pasal 98 UU Kepailitan, bahwa:
“Sejak mulai pengangkatannya, Kurator harus melaksanakan semua upaya
untuk mengamankan harta pailit dan menyimpan semua surat, dokumen, uang,
perhiasan, efek, dan surat berharga lainnya dengan memberikan tanda
terima”.
Selanjutnya Pasal 99 menyatakan:
1. Kurator dapat meminta penyegelan harta pailit kepada Pengadilan,
berdasarkan alasan untuk mengamankan harta pailit, melalui Hakim
Pengawas.
2. Penyegelan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh juru sita
di tempat harta tersebut berada dengan dihadiri oleh 2 (dua) saksi yang
salah satu di antaranya adalah wakil dari Pemerintah Daerah setempat.