Anda di halaman 1dari 25

RUMAH SAKIT TK.

IV WIRA BHAKTI MATARAM


MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
________________________________________

LEMBAR KERJA UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN

Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan


Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
MFK 1 Y UU RI Nomor 36 Pelayanan Kesehatan Pada Bencana
Tahun 2009 Pasal 82
tentang (1) Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat
Kesehatan bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya,
fasilitas dan pelaksanaan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan berkesinambungan pada bencana
Pengamanan Zat Adiktif
Pasal 115
(1) Kawasan tanpa rokok antara lain:
a. Fasilitas pelayanan kesehatan
b. Tempat proses belajar mengajar
c. Tempat anak bermain
d. Tempat ibadah
e. Angkutan umum
f. Tempat kerja,
g. Tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan.

Kesehatan Lingkungan
Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan
Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP
Pasal 162
Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan
kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi,
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pasal 163
(3) Llingkungan sehat sebagaimana dimaksud, bebas dari
unsur-unsur yang menimbulkan gangguan kesehatan,
antara lain:
a. Limbah cair
b. Limbah padat
c. Limbah gas
d. Sampah yang tidak diproses sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan pemerintah
e. Binatang pembawa penyakit
f. Zat kimia yang berbahaya
g. Kebisingan yang melebihi ambang batas
h. Radiasi sinar pengion dan non pengion
i. Airr yang tercemar
j. Udara yang tercemar
k. Makanan yang terkontaminasi
MFK 1 Y Undang- Prasarana
undang (1) Prasarana Rumah Sakit sebagaimana dimaksud,
Republik meliputi:
Indonesia a. Instalasi air
Nomor 44 b. Instalasi mekanikal dan elektrikal
Tahun 2009 c. Instalasi gas medik
tentang Rumah d. Instalasi uap
Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan
Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP
Sakit e. Instalasi pengelolaan limbah
f. Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
g. Petunjuk, standart dan sarana evakuasi saat terjadi
keadaan darurat
h. Instalasi tata udara
i. Sistem informasi dan komunikasi
j. Ambulan
(2) Prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
memenuhi standart pelayanan, kemanaan, serta
keselamatan dan kesehatan kerja penyelenggara
rumah sakit
(3) Prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
dalam keadaan terpelihara dan berfungsi dengan baik.

Peralatan
Pasal 16
(1) Persyaratan peralatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 ayat (1) meliputi peralatan medis dan
nonmedis harus memenuhi standart pelayanan
persyaratan mutu, keamanan, keselamatan dan laik
pakai
(2) Peralatan medis sebagtaimana dimaksud pada ayat (1)
harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh Balai
Pengujian Fasilitas Kesehatan dan/atau institusi
pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang.

MFK 1 Y Undang-undang Baku Mutu Lingkungan Hidup


Republik Pasal 20
Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan
Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP
Indonesia (1) Penentuan terjadinya pencemaran lingkungan hidup
Nomor 32 diukur melalui baku mutu lingkungan hidup
Tahun 2009 (2) Baku mutu lingkungan hidup meliputi :
tentang a. Baku mutu air
Perlindungan b. Baku mutu air limbah
dan c. Baku mutu udara ambien
Pengelolaan d. Baku mutu emisi
lingkungan e. Baku mutu gangguan
hidup f. Baku mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan beracun
Pasal 59
(1) Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib
melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkannya
(2) Dalam hal B3 sebagaimana yang dimaksud telah
kedaluwarsa, pengelolaannya mengikuti ketentuan
pengelolaan limbah B3
(3) Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri
pengelolaan limbah B3, pengelolaannya diserahkan
kepada pihak lain.
(4) Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat izin dari
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya
(5) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota wajib
mencantumkan persyaratan lingkungan hidup yang
harus dipenuhi dan kewajiban yang harus dipatuhi
pengelola limbah B3 dalam izin
(6) Keputusan pemberian izin wajib dicantumkan
Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan
Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP

MFK 1 Y Permenkes RI Pasal 11


Nomor 66 tahun
2016 tentang (1) Standar K3RS meliputi:
Keselamatan
dan Kesehatan a. manajemen risiko K3RS;
Kerja Rumah b. keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit;
Sakit c. pelayanan Kesehatan Kerja;
d. pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari
aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja;
e. pencegahan dan pengendalian kebakaran;
f. pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek
keselamatan dan Kesehatan Kerja;
g. pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan
dan Kesehatan Kerja; dan
h. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau
bencana.

(2) Standar K3RS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


harus dilaksanakan oleh SDM Rumah Sakit.

Pasal 24

(1) Untuk terselenggaranya K3RS secara optimal, efektif,


efesien, dan berkesinambungan, Rumah Sakit
membentuk atau menunjuk satu unit kerja fungsional
yang mempunyai tanggung jawab dalam
Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan
Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP
menyelenggarakan K3RS.
(2) Unit kerja fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat berbentuk komite tersendiri atau
terintegrasi dengan komite lainnya, dan/atau instalasi
K3RS.

Pasal 28
(1) Penilaian K3RS dilakukan secara internal dan
eksternal.
(2) Penilaian internal K3RS sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan paling sedikit 6 (enam) bulan sekali
oleh unit kerja fungsional K3RS.
(3) Penilaian eksternal K3RS sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terintegrasi dengan akreditasi Rumah
Sakit.

MFK 1 Y Pedoman teknis Bagian kesimpulan dari studi kelayakan (;feasibility study)
di bidang akan memberikan perspektif dari 4
bangunan da sudut pandang, yaitu analisis situasi, analisis permintaan,
sarana di analisis kebutuhan dan analisis
Rumah Sakit keuangan.
(Kemenkes RI, 1. Analisis Situasi
Direktorat Bina Analisis situasi memberikan informasi tentang aspek eksternal
Upaya dan aspek internal sebagai
Kesehatan, suatu kecenderungan Rumah Sakit. Aspek eksternal terdiri
Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan
Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP
Direktorat Bina dari Kebijakan, Demografi,
Pelayanan Geografi, Sosial Ekonomi dan Budaya, SDM Kesehatan,
Penunjang Derajat Kesehatan sedangkan
Medik dan aspek internal terdiri dari Sarana kesehatan, Pola penyakit
Sarana dan Epidemiologi, Teknologi,
Kesehatan SDM Kesehatan di RS, Organisasi, Kinerja dan keuangan
Tahun 2012) 2. Analisis Permintaan
Analisis permintaan menggambarkan posisi kelayakan rumah
sakit dari berbagai aspek
berdasarkan analisis aspek eksternal dan aspek internal yang
telah dilakukan pada analisis
situasi maka dilakukan analisis yang bertujuan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang
menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman
yang secara sistematis akan
menjadi pertimbangan tehadap kelayakan pembangunan
Rumah Sakit tersebut. Hasil
analisis tersebut selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk
menentukan langkah-langkah
selanjutnya dalam upaya memaksimalkan kekuatan (strength)
dan memanfaatkan peluang
(opportunity) serta secara bersamaan berusaha untuk
meminimalkan kelemahan (weakness)
dan mengatasi ancaman (threat).
3. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan menggambarkan mengenai kebutuhan
yang harus disediakan oleh
Rumah Sakit secara keseluruhan yang disesuaikan berdasar
Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan
Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP
analisis permintaan yang telah
dilakukan.
Analisis kebutuhan ini dapat memberikan gambaran
mengenai rencana pengembangan dari
rumah sakit tersebut dilihat dari aspek kebutuhan lahan,
kebutuhan ruang, peralatan medis &
non medis, SDM, organisasi & uraian tugas.
4. Analisis Keuangan
Mengetahui secara keseluruhan analisis keuangan dari segi :
a. Rencana Investasi dan Sumber Dana
b. Proyeksi Pendapatan dan Biaya
c. Proyeksi Cash Flow
d. Analisis Keuangan : BEP, Internal Rate of Return, dan Net
Present Value

MFK 1 Y Pedoman PRASARANA BANGUNAN


Teknis
Bangunan 4.1 Persyaratan Prasarana Yang Menunjang Faktor
Rumah Sakit Keselamatan.
Ruang Gawat Pelayanan pada bangunan Ruang Gawat Darurat, termasuk
Darurat “daerah pelayanan kritis”, oleh Karena itu harus diperhatikan
(Kemenkes RI, faktor keselamatan pada bangunan Ruang Gawat Darurat.
Direktorat Bina
Upaya 4.1.1 Sistem proteksi petir.
Kesehatan, (a) Bangunan Ruang Gawat Darurat yang
Direktorat Bina berdasarkan letak, sifat geografis, bentuk, ketinggian
Pelayanan dan penggunaannya berisiko terkena sambaran petir,
Penunjang harus dilengkapi dengan Ruang proteksi petir.
Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan
Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP
Medik dan (b) Sistem proteksi petir yang dirancang dan dipasang
Sarana harus dapat mengurangi secara nyata risiko kerusakan
Kesehatan yang disebabkan sambaran petir terhadap bangunan
Tahun 2012) Ruang Gawat Darurat dan peralatan yang diproteksinya,
serta melindungi manusia di dalamnya.
(c) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
perencanaan, pemasangan, pemeliharaan Ruang
sistem proteksi petir mengikuti SNI 03 – 7015 – 2004,
atau edisi terakhir dan Permenkes No.
2306/Menkes/per/XI/2011 tentang Persyaratan Teknis
Prasarana Ruang Elektrikal Rumah Sakit.
4.1.2 Sistem proteksi Kebakaran.
(a) Bangunan Ruang Gawat Darurat, harus dilindungi
terhadap bahaya kebakaran dengan sistem proteksi
pasif dan proteksi aktif.
(b) Penerapan sistem proteksi pasif didasarkan pada
fungsi/klasifikasi risiko kebakaran, geometri ruang,
bahan bangunan terpasang, dan/ atau jumlah dan
kondisi penghuni dalam bangunan Ruang Gawat
Darurat.
(c) Penerapan sistem proteksi aktif didasarkan pada
fungsi, klasifikasi, luas, ketinggian, volume bangunan,
dan/atau jumlah dan kondisi penghuni dalam bangunan
Ruang Gawat Darurat.
(d) Bilamana terjadi kebakaran di Ruang Gawat
Darurat, peralatan yang terbakar harus segera
disingkirkan dari sekitar sumber oksigen atau outlet pipa
yang dimasukkan ke Ruang Gawat Darurat untuk
Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan
Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP
mencegah terjadinya ledakan.
(e) Api harus dipadamkan di Ruang Gawat Darurat,
jika dimungkinkan, dan pasien harus segera
dipindahkan dari tempat berbahaya. Peralatan
pemadam kebakaran harus dipasang diseluruh rumah
sakit.
4.1.3 Sistem kelistrikan.
Ruang elektrikal pada bangunan Ruang Gawat Darurat
termasuk Kelompok 1 untuk ruang triase, observasi dan
tindakan, sedangkan pada ruang resusitasi termasuk
dalam Kelompok 2 dengan luminer dan perlengkapan
listrik medik penunjang hidup yang memerlukan suplai
daya dalam 0,5 detik atau kurang.
4.1.4 Sistem gas medik dan vakum medik.
Sistem gas medik harus direncanakan dan dipasang
dengan mempertimbangkan tingkat keselamatan bagi
penggunanya.

MFK 1 Y Keputusan Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran


Menteri Negara pada Bangunan
Pekerjaan Gedung dan Lingkungan ini dimaksudkan sebagai acuan
Umum Nomor persyaratan teknis yang diperlukan dalam perencanaan,
10 tahun 2000 pelaksanaan, dan pemanfatan oleh
tentang penyedia jasa dan pemilik/pengelola bangunan gedung, serta
Ketentuan pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung, melalui
Teknis mekanisme perijinan,
Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan
Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP
Pengamanan pemeriksaan, dan penertiban oleh pemerintah untuk
Terhadap mewujudkan bangunan gedung yang aman terhadap bahaya
Bahaya kebakaran.Ketentuan ini bertujuan untuk mengatur dan
Kebakaran menetapkan upaya teknis
Pada Bangunan teknologis agar dapat terselenggaranya pelaksanaan
Gedung dan pembangunan dan
Lingkungan pemanfaatan bangunan gedung secara tertib, aman dan
selamat.

Ruang lingkup dari ketentuan ini meliputi:


1. Ketentuan Umum
2. Perencanaan Tapak untuk Proteksi Kebakaran
3. Sarana Penyelamatan
4. Sistem Proteksi Pasif
5. Sistem Proteksi Aktif
6. Pengawasan dan Pengendalian

MFK 1 Y Pedoman Penanggulangan Bahaya Kebakaran


Teknis (1) Persiapan bila terjadi kebakaran
Prasarana Area rumah sakit harus memiliki rencana darurat lengkap.
Rumah Sakit Direktur atau manajer keselamatan kebakaran harus
Sistem mengawasi latihan kebakaran, sehingga semua petugas
Proteksi memahami apa yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran.
Kebakaran Hal-hal yang harus diketahui petugas :
Aktif (a) Lokasi alarm kebakaran di area kerja mereka dan
(Kemenkes bagaimana meresponnya .
Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan
Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP
RI, Direktorat (b) Lokasi alat pemadam kebakaran ringan (APAR) di area
Bina Upaya kerja mereka, dan bagaimana dan kapan digunakannya.
Kesehatan, (c) Lokasi Instalasi gas oksigen dan bagaimana cara menutup
Direktorat aliran gas oksigen pada sistem pipa gas sesuai prosedur.
Bina (2) Dalam kejadian kebakaran :
Pelayanan Dalam banyak kasus, dimana pasien dan keluarga tidak dapat
Penunjang membantu diri mereka sendiri, menjadi tanggung jawab
Medik dan petugas rumah sakit untuk menjaga keselamatan mereka.
Sarana Dalam hal ini petugas harus:
Kesehatan (a) jika terjadi kebakaran, tetap tenang; berikan contoh pada
Tahun 2012) pasien,
(b) laporkan adanya api;
(c) Padamkan api pada awal kebakaran saat api masih kecil
dan lokalisir agar tidak menyebar, seperti kasus api dalam
keranjang sampah, hanya dilakukan oleh petugas yang telah
dilatih untuk mengoperasikan alat pemadam api portabel.
(d) Apabila penggunaan alat pemadam api ringan kurang
berhasil memadamkan api, dapat digunakan slang kebakaran
berukuran kecil (1 atau 1½ inci) oleh petugas rumah sakit
yang terlatih.
(e) pindahkan pasien yang berada dalam bahaya asap atau
api ke tempat yang aman
(f) tutup pintu ruang pasien,
(g) menjadi panutan bagi pasien;

MFK 1 Y Kepmenkes RI Standar K3RS meliputi:


Nomor 1087
Tahun 2010 a. manajemen risiko K3RS;
Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan
Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP
tentang b. keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit;
standart c. pelayanan Kesehatan Kerja;
kesehatan dan d. pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari
keselamatan aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja;
kerja di rumah e. pencegahan dan pengendalian kebakaran;
sakit f. pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek
keselamatan dan Kesehatan Kerja;
g. pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan
dan Kesehatan Kerja; dan
h. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau
bencana.

MFK 1 Y Pedoman Sistem harus memberikan udara yang hampir bebas dari
Teknis debu, bau, kimia dan polutan radioaktif.
Prasarana Dalam beberapa kasus, udara luar berbahaya untuk kondisi
Rumah Sakit pasien yang menderita cardiopulmonary, pernapasan dan
Sistem Instalasi paru-paru.
Tata Udara Dalam hal demikian, sistem yang memberikan udara selang
(Kemenkes RI, seling (intermittent) dari resirkulasi maksimum yang diijinkan
Direktorat Bina perlu dipertimbangkan.
Upaya
Kesehatan,
Direktorat Bina
Pelayanan
Penunjang
Medik dan
Sarana
Kesehatan
Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan
Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP
Tahun 2012)
MFK 2 Y Permenkes RI Pasal 12
Nomor 66 tahun (1) Manajemen risiko K3RS sebagaimana dimaksud dalam
2016 tentang Pasal 11 ayat (1) huruf a bertujuan untuk meminimalkan risiko
Keselamatan keselamatan dan kesehatan di Rumah Sakit sehingga tidak
dan Kesehatan menimbulkan efek buruk terhadap keselamatan dan
Kerja Rumah kesehatan SDM Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien,
Sakit dan pengunjung.
(2) Manajemen risiko K3RS sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus dilakukan secara menyeluruh yang meliputi:
a. persiapan/penentuan konteks kegiatan yang akan
dikelola risikonya;
b. identifikasi bahaya potensial;
c. analisis risiko;
d. evaluasi risiko;
e. pengendalian risiko;
f. komunikasi dan konsultasi; dan
g. pemantauan dan telaah ulang.

MFK 4 Y Pedoman teknis Bagian kesimpulan dari studi kelayakan (;feasibility study)
di bidang akan memberikan perspektif dari 4
bangunan da sudut pandang, yaitu analisis situasi, analisis permintaan,
sarana di analisis kebutuhan dan analisis
Rumah Sakit keuangan.
(Kemenkes RI, 1. Analisis Situasi
Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan
Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP
Direktorat Bina Analisis situasi memberikan informasi tentang aspek eksternal
Upaya dan aspek internal sebagai
Kesehatan, suatu kecenderungan Rumah Sakit. Aspek eksternal terdiri
Direktorat Bina dari Kebijakan, Demografi,
Pelayanan Geografi, Sosial Ekonomi dan Budaya, SDM Kesehatan,
Penunjang Derajat Kesehatan sedangkan
Medik dan aspek internal terdiri dari Sarana kesehatan, Pola penyakit
Sarana dan Epidemiologi, Teknologi,
Kesehatan SDM Kesehatan di RS, Organisasi, Kinerja dan keuangan
Tahun 2012) 2. Analisis Permintaan
Analisis permintaan menggambarkan posisi kelayakan rumah
sakit dari berbagai aspek
berdasarkan analisis aspek eksternal dan aspek internal yang
telah dilakukan pada analisis
situasi maka dilakukan analisis yang bertujuan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang
menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman
yang secara sistematis akan
menjadi pertimbangan tehadap kelayakan pembangunan
Rumah Sakit tersebut. Hasil
analisis tersebut selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk
menentukan langkah-langkah
selanjutnya dalam upaya memaksimalkan kekuatan (strength)
dan memanfaatkan peluang
(opportunity) serta secara bersamaan berusaha untuk
meminimalkan kelemahan (weakness)
dan mengatasi ancaman (threat).
3. Analisis Kebutuhan
Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan
Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP
Analisis kebutuhan menggambarkan mengenai kebutuhan
yang harus disediakan oleh
Rumah Sakit secara keseluruhan yang disesuaikan berdasar
analisis permintaan yang telah
dilakukan.
Analisis kebutuhan ini dapat memberikan gambaran
mengenai rencana pengembangan dari
rumah sakit tersebut dilihat dari aspek kebutuhan lahan,
kebutuhan ruang, peralatan medis &
non medis, SDM, organisasi & uraian tugas.
4. Analisis Keuangan
Mengetahui secara keseluruhan analisis keuangan dari segi :
a. Rencana Investasi dan Sumber Dana
b. Proyeksi Pendapatan dan Biaya
c. Proyeksi Cash Flow
d. Analisis Keuangan : BEP, Internal Rate of Return, dan Net
Present Value

MFK 4 Y Pedoman PRASARANA BANGUNAN


Teknis 4.1 Persyaratan Prasarana Yang Menunjang Faktor
Bangunan Keselamatan.
Rumah Sakit Pelayanan pada bangunan Ruang Gawat Darurat, termasuk
Ruang Gawat “daerah pelayanan kritis”, oleh Karena itu harus diperhatikan
Darurat faktor keselamatan pada bangunan Ruang Gawat Darurat.
(Kemenkes RI, 4.1.1 Sistem proteksi petir.
Direktorat Bina (a) Bangunan Ruang Gawat Darurat yang
Upaya berdasarkan letak, sifat geografis, bentuk, ketinggian
Kesehatan, dan penggunaannya berisiko terkena sambaran petir,
Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan
Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP
Direktorat Bina harus dilengkapi dengan Ruang proteksi petir.
Pelayanan (b) Sistem proteksi petir yang dirancang dan dipasang
Penunjang harus dapat mengurangi secara nyata risiko kerusakan
Medik dan yang disebabkan sambaran petir terhadap bangunan
Sarana Ruang Gawat Darurat dan peralatan yang diproteksinya,
Kesehatan serta melindungi manusia di dalamnya.
Tahun 2012) (c) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
perencanaan, pemasangan, pemeliharaan Ruang
sistem proteksi petir mengikuti SNI 03 – 7015 – 2004,
atau edisi terakhir dan Permenkes No.
2306/Menkes/per/XI/2011 tentang Persyaratan Teknis
Prasarana Ruang Elektrikal Rumah Sakit.
4.1.2 Sistem proteksi Kebakaran.
(a) Bangunan Ruang Gawat Darurat, harus dilindungi
terhadap bahaya kebakaran dengan sistem proteksi
pasif dan proteksi aktif.
(b) Penerapan sistem proteksi pasif didasarkan pada
fungsi/klasifikasi risiko kebakaran, geometri ruang,
bahan bangunan terpasang, dan/ atau jumlah dan
kondisi penghuni dalam bangunan Ruang Gawat
Darurat.
(c) Penerapan sistem proteksi aktif didasarkan pada
fungsi, klasifikasi, luas, ketinggian, volume bangunan,
dan/atau jumlah dan kondisi penghuni dalam bangunan
Ruang Gawat Darurat.
(d) Bilamana terjadi kebakaran di Ruang Gawat
Darurat, peralatan yang terbakar harus segera
disingkirkan dari sekitar sumber oksigen atau outlet pipa
Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan
Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP
yang dimasukkan ke Ruang Gawat Darurat untuk
mencegah terjadinya ledakan.
(e) Api harus dipadamkan di Ruang Gawat Darurat,
jika dimungkinkan, dan pasien harus segera
dipindahkan dari tempat berbahaya. Peralatan
pemadam kebakaran harus dipasang diseluruh rumah
sakit.
4.1.3 Sistem kelistrikan.
Ruang elektrikal pada bangunan Ruang Gawat Darurat
termasuk Kelompok 1 untuk ruang triase, observasi dan
tindakan, sedangkan pada ruang resusitasi termasuk
dalam Kelompok 2 dengan luminer dan perlengkapan
listrik medik penunjang hidup yang memerlukan suplai
daya dalam 0,5 detik atau kurang.
4.1.4 Sistem gas medik dan vakum medik.
Sistem gas medik harus direncanakan dan dipasang
dengan mempertimbangkan tingkat keselamatan bagi
penggunanya.

MFK 4 Y Keputusan Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran


Menteri Negara pada Bangunan
Pekerjaan Gedung dan Lingkungan ini dimaksudkan sebagai acuan
Umum Nomor persyaratan teknis yang diperlukan dalam perencanaan,
10 tahun 2000 pelaksanaan, dan pemanfatan oleh
tentang penyedia jasa dan pemilik/pengelola bangunan gedung, serta
Ketentuan pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung, melalui
Teknis mekanisme perijinan,
Pengamanan pemeriksaan, dan penertiban oleh pemerintah untuk
Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan
Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP
Terhadap mewujudkan bangunan gedung yang aman terhadap bahaya
Bahaya kebakaran.Ketentuan ini bertujuan untuk mengatur dan
Kebakaran menetapkan upaya teknis
Pada Bangunan teknologis agar dapat terselenggaranya pelaksanaan
Gedung dan pembangunan dan
Lingkungan pemanfaatan bangunan gedung secara tertib, aman dan
selamat.

Ruang lingkup dari ketentuan ini meliputi:


1. Ketentuan Umum
2. Perencanaan Tapak untuk Proteksi Kebakaran
3. Sarana Penyelamatan
4. Sistem Proteksi Pasif
5. Sistem Proteksi Aktif
6. Pengawasan dan Pengendalian

MFK 5 Y Permen Pasal 2


Lingkungan (1) Setiap orang yang melakukan Pengelolaan Limbah B3
Hidup Republik wajib melakukan pemberian simbol limbah B3 dan
Indonesia pelabelan limbah B3 yang dikelolanya
Nomor 14 (2) Pemberian simbol limbah B3 sebagaimana dimaksud
Tahun 2013 pada ayat (1) dilakukan pada:
a. Wadah dan atau kemasan limbah B3
b. Temapat penyimpanan limbah B3
c. Alat angkut limbah B3

(3) Pemberian simbol limbah B3 sebagaimana dimaksud


pada ayat (2) dilakukan berdasarkan karakteristik
Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan
Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP
limbah B3.
(4) Pelabelan limbah B3 sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan pada wadah dan atau kemasan
limbah B3
(5) Karakterisktik Limbah B3 sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) meliputi:
a. Mudah meledak
b. Mudah menyala
c. Reaktif
d. Beracun
e. Infeksius
f. Korosif
g. Berbahaya terhadap lingkungan
(6) Tata cara pemberian simbol limbah B3 dan pelabelan
limbah B3 dan pencetakan simbol limbah B3 dan
pelabelan limbah B3.

MFK 6 Y Pedoman Fungsi rumah sakit dan fasilitas kesehatan selama keadaan
Teknis darurat atau bencana sangat penting. Perlu dipastikan bahwa
Bangunan layanan kesehatan harus tersedia karena sangat dibutuhkan.
Rumah Sakit Kelompok petunjuk fungsional meliputi :
yang aman (1) Lokasi dan aksesibilitas.
dalam situasi (2) Sirkulasi internal dan interoperabilitas.
darurat dan (3) Peralatan dan perlengkapan;
bencana (4) Pedoman dan standar prosedur operasi darurat ;
(Kemenkes RI, (5) Sistem logistik dan utilitas;
Direktorat Bina (6) Keamanan dan alarm;
Upaya (7) Sistem transportasi dan komunikasi;
Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan
Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP
Kesehatan, (8) Sumber daya manusia; dan
Direktorat Bina (9) Pemantauan dan evaluasi.
Pelayanan
Penunjang Lokasi dan aksesibilitas rumah sakit dan fasilitas kesehatan
Medik dan merupakan aspek penting dalam menentukan kelemahan
Sarana fungsional.
Kesehatan (1) Rumah sakit dan fasilitas kesehatan harus berada di dekat
Tahun 2012) jalan yang baik dengan sarana transportasi yang memadai.
(2) Rumah sakit dan fasilitas kesehatan juga harus dekat
dengan fasilitas kelembagaan yang lain, seperti pusat
pendidikan, agama dan komersial.
(3) Harus tidak ada bahaya lingkungan disekitarnya.

MFK 7 Y Keputusan Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran


Menteri Negara pada Bangunan
Pekerjaan Gedung dan Lingkungan ini dimaksudkan sebagai acuan
Umum Nomor persyaratan teknis yang diperlukan dalam perencanaan,
10 tahun 2000 pelaksanaan, dan pemanfatan oleh
tentang penyedia jasa dan pemilik/pengelola bangunan gedung, serta
Ketentuan pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung, melalui
Teknis mekanisme perijinan,
Pengamanan pemeriksaan, dan penertiban oleh pemerintah untuk
Terhadap mewujudkan bangunan gedung yang aman terhadap bahaya
Bahaya kebakaran.Ketentuan ini bertujuan untuk mengatur dan
Kebakaran menetapkan upaya teknis
Pada Bangunan teknologis agar dapat terselenggaranya pelaksanaan
Gedung dan pembangunan dan
Lingkungan pemanfaatan bangunan gedung secara tertib, aman dan
Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan
Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP
selamat.

Ruang lingkup dari ketentuan ini meliputi:


1. Ketentuan Umum
2. Perencanaan Tapak untuk Proteksi Kebakaran
3. Sarana Penyelamatan
4. Sistem Proteksi Pasif
5. Sistem Proteksi Aktif
6. Pengawasan dan Pengendalian

MFK 7 Y Pedoman Penanggulangan Bahaya Kebakaran


Teknis (1) Persiapan bila terjadi kebakaran
Prasarana Area rumah sakit harus memiliki rencana darurat lengkap.
Rumah Sakit Direktur atau manajer keselamatan kebakaran harus
Sistem Proteksi mengawasi latihan kebakaran, sehingga semua petugas
Kebakaran Aktif memahami apa yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran.
(Kemenkes RI, Hal-hal yang harus diketahui petugas :
Direktorat Bina (a) Lokasi alarm kebakaran di area kerja mereka dan
Upaya bagaimana meresponnya .
Kesehatan, (b) Lokasi alat pemadam kebakaran ringan (APAR) di
Direktorat Bina area kerja mereka, dan bagaimana dan kapan
Pelayanan digunakannya.
Penunjang (c) Lokasi Instalasi gas oksigen dan bagaimana cara
Medik dan menutup aliran gas oksigen pada sistem pipa gas sesuai
Sarana prosedur.
Kesehatan (2) Dalam kejadian kebakaran :
Tahun 2012) Dalam banyak kasus, dimana pasien dan keluarga tidak dapat
membantu diri mereka sendiri, menjadi tanggung jawab
Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan
Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP
petugas rumah sakit untuk menjaga keselamatan mereka.
Dalam hal ini petugas harus:
(a) jika terjadi kebakaran, tetap tenang; berikan contoh
pada pasien,
(b) laporkan adanya api;
(c) Padamkan api pada awal kebakaran saat api masih
kecil dan lokalisir agar tidak menyebar, seperti kasus api
dalam keranjang sampah, hanya dilakukan oleh petugas
yang telah dilatih untuk mengoperasikan alat pemadam
api portabel.
(d) Apabila penggunaan alat pemadam api ringan kurang
berhasil memadamkan api, dapat digunakan slang
kebakaran berukuran kecil (1 atau 1½ inci) oleh petugas
rumah sakit yang terlatih.
(e) pindahkan pasien yang berada dalam bahaya asap
atau api ke tempat yang aman
(f) tutup pintu ruang pasien,
(g) menjadi panutan bagi pasien;

MFK 8 Y Pedoman Peralatan medis sebagai bagian peralatan kesehatan pada


pengelolaan pedoman ini adalah yang memerlukan kalibrasi,
peralatan pemeliharaan, perbaikan, pelatihan pengguna, dan
kesehatan di dekomisioning. kegiatan biasanya dikelola oleh para
fasilitas tenaga teknis (elektromedis/clinical engineer).
pelayanan Peralatan medis digunakan untuk tujuan diagnosis
kesehatan tertentu dan pengobatan penyakit atau rehabilitasi setelah
(Kemenkes RI, penyakit atau luka yang dapat digunakan baik sendiri
Direktorat Bina atau bersamaan dengan aksesori, bahan operasional,
Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan
Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP
Upaya atau bagian lain dari peralatan medis. Peralatan medis di
Kesehatan, pedoman ini tidak termasuk implan, peralatan sekali pakai
Direktorat Bina atau
Pelayanan disposabel.2
Penunjang
Medik dan
Sarana
Kesehatan
Tahun 2015)

MFK 9, 10 Y Undang-undang Baku Mutu Lingkungan Hidup


Republik Pasal 20
Indonesia (1) Penentuan terjadinya pencemaran lingkungan hidup
Nomor 32 diukur melalui baku mutu lingkungan hidup
Tahun 2009 (2) Baku mutu lingkungan hidup meliputi :
tentang g. Baku mutu air
Perlindungan h. Baku mutu air limbah
dan i. Baku mutu udara ambien
Pengelolaan j. Baku mutu emisi
lingkungan k. Baku mutu gangguan
hidup l. Baku mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan beracun
Pasal 59
(1) Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib
melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkannya
(2) Dalam hal B3 sebagaimana yang dimaksud telah
kedaluwarsa, pengelolaannya mengikuti ketentuan
Nama Std PP Jika Ya Ringkasan PP Apakah isi PP Apakah ada badan
Yang Nama Peraturan Bagaimana kaitannya dengan standart Lebih ketat Regulator yang
berlaku Perundangan dari Standart melakukan
(Y/T) (PP) (Ya/Tidak) inspeksi on-site
untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan PP
pengelolaan limbah B3
(3) Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri
pengelolaan limbah B3, pengelolaannya diserahkan
kepada pihak lain.
(4) Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat izin dari
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya
(5) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota wajib
mencantumkan persyaratan lingkungan hidup yang
harus dipenuhi dan kewajiban yang harus dipatuhi
pengelola limbah B3 dalam izin
Keputusan pemberian izin wajib dicantumkan

MFK 9,10 Y Permenkes RI Pasal 2


Nomor 492 Setiap penyelenggara air minum wajib menjamin air minum
tahun 2010 yang diproduksinya aman bagi kesehatan
Pasal 3
(1) Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi
persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif
yang dimuat dalam parameter wajib dan parameter
tambahan.

Anda mungkin juga menyukai