Anda di halaman 1dari 8

Kreano 8 (1) (2017): 61-68

Ju r n a l M a t e m a t i k a K r e a t i f - I n o v a t i f
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano

Peranan Pengetahuan Awal dan Self Esteem Matematis


Terhadap Kemampuan Berpikir Logis Mahasiswa

Aan Subhan Pamungkas1, Yani Setiani2

1
Jurusan Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia
Email: asubhanp@untirta.ac.id1, yanisetiani@untirta.ac.id2

DOI: http://dx.doi.org/10.15294/kreano.v8i2.7866
Received : November 2016; Accepted: January 2017; Published: June 2017

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peranan pengetahuan awal, self esteem matematis dan kemampuan ber-
pikir logis. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi sekaligus
sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan IPA FKIP Universitas Sultan Ageng Tir-
tayasa tahun pertama berjumlah 34 mahasiswa yang diambil dengan teknik simple random. Teknik pengumpulan
data menggunakan tes pengetahuan awal dan kemampuan berpikir logis serta skala self esteem matematis. Anali-
sis data dalam penelitian ini adalah dengan analisis statistic deskriptif untuk mengetahui gambaran ketiga variabel
tersebut dan analisis regresi ganda serta anova satu jalur untuk melihat pengaruh variable pengetahuan awal dan
self esteem matematis terhadap kemampuan berpikir logis serta analisis anova satu jalur untuk melihat perbedaan
kemampuan berpikir logis ditinjau dari pengetahuan awal dan self esteem matematis. Berdasarkan hasil analisis
data deskriptif didapatkan gambaran bahwa (1) pengetahuan awal mahasiswa 35% termasuk kategori tinggi, 41%
kategori sedang dan 24% kategori rendah; (2) self esteem matematis 29% kategori tinggi dan rendah serta 41%
kategori sedang; (3) kemampuan berpikir logis 24% kategori tinggi, 65% kategori sedang dan 12% kategori ren-
dah. Sedangkan berdasarkan analisis regresi dan anova satu jalur menunjukkan bahwa (1) terhadap hubungan yang
signifikan antara pengetahuan awal dan self esteem matematis terhadap kemampuan berpikir logis; (2) terdapat
perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir logis mahasiswa ditinjau dari pengetahuan awal dan self esteem
matematis.

Abstract
This study aims to assess the role of prior knowledge, mathematical self-esteem and logical thinking skills. This study is
a correlational study with a quantitative approach. The population at the same sample in this study were all students
of the Department of Science Education University of Sultan Ageng Tirtayasa first year amounted to 34 students were
taken by simple random. Data collection technique used tests of prior knowledge, tests of logical thinking and mathe-
matical self esteem scale. Analysis of the data in this research is the analysis of descriptive statistics, multiple regression
analysis and one way ANOVA. Based on the results of descriptive data analysis, it was shown that (1) the prior know-
ledge of students categorized as high 35%, as midde 41% and as low 24%; (2) 29% mathematical self esteem high and
low categories and 41% middle category; (3) the logical thinking high category 24%, middle catehory 65% and lower
catgeory 12%. While based on regression analysis and one way ANOVA shows that (1) the significant relationship bet-
ween prior knowledge and mathematical self esteem to logical thinking skills; (2) there are significant differences logical
thinking skills of students in terms of prior knowledge and mathematical self esteem.

Keywords: Prior Knowledeg; Mathematical Self Esteem; Logicak Thinking Skills

PENDAHULUAN mampuan mengambil keputusan yang cepat


Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan tepat. Kemampuan tersebut mutlak di-
dan teknologi saat ini menuntut kesiapan miliki oleh setiap individu untuk mencapai ke-
sumber daya manusia yang mempunyai ke- suksesan hidupnya. Pengambilan keputusan

© 2017 Semarang State University. All rights reserved UNNES JOURNALS


p-ISSN: 2086-2334; e-ISSN: 2442-4218
62 Aan Subhan Pamungkas & Yani Setiani, Peranan Pengetahuan Awal dan Self Esteem Matematis...

yang cepat dan tepat akan dihasilkan oleh in- logika dan dapat membuktikan bahwa kesim-
dividu yang mempunyai kemampuan berpikir pulan itu benar (valid) sesuai dengan penge-
yang baik. tahuan-pengetahuan sebelumnya yang sudah
Berpikir adalah aktivitas mental yang diketahui. Sedangkan Sumarto (2006) me-
melibatkan kerja otak untuk memahami nyatakan bahwa berpikir logis adalah proses
sesautu yang dialami atau mencari jalan ke- berpikir yang menggunakan penalaran secara
luar dari persoalan yang dihadapi. Dalam konsisten untuk menghasilkan kesimpulan.
berpikir juga termuat kegiatan menduga Masalah atau situasi yang melibatkan berpikir
dan menafsir serta melihat kemungkinan- logis memerlukan struktur, hubungan antar
kemungkinan yang ada, membuat analisi dan fakta, argumentasi dan rangkaian penalaran
sintesis, menalar atau menarik kesimpulan yang dapat dimengerti. Adapun menurut Su-
dari premis-premis yang ada, menimbang dan marmo (1987) mengemukakan bahwa kete-
memutuskan. rampilan berpikir logis merupakan keterampi-
Biasanya kegiatan berpikir dimulai ke- lan yang dimiliki siswa dalam mengemukakan
tika muncul keraguan dan pertanyaan untuk suatu kebenaran berdasarkan fakta.
dijawab atau berhadapan dengan persoalan Berdasarkan beberapa pendapat di
atau masalah yang memerlukan pemecahan atas, dapat disimpulkan bahwa berpikir logis
masalah. Menurut Solso (Khodijah, 2006) ber- adalah sebuah proses berpikir yang menggu-
pikir adalah sebuah proses dimana represen- nakan nalar secara konsisten sesuai dengan
tasi mental baru dibentuk melalui transforma- aturan yang berlaku untuk sampai pada sebu-
si informasi dengan interaksi yang komplek ah kesimpulan. Berpikir logis lebih mengacu
atribut-atribut mental seperti penilaian, pada pemahaman pengertian, kemampuan
abstraksi, logika, imajinasi dan pemecahan aplikasi, kemampuan analisis, kemampuan
masalah. Sedangkan menurut Saragih (2011) sintesis, bahkan kemampuan evaluasi untuk
menyatakan bahwa berpikir dapat dikatakan membentuk kecakapan (suatu proses).
sebuah proses untuk menemukan suatu ke- Berdasarkan beberapa kajian tentang
benaran atau pengetahuan yang benar den- berpikir baik itu berpikir logis, kritis maupun
gan melibatkan pengetahuan atau pengala- kreatif menunjukkan bahwa unsur internal
man yang dimiliki dalam diri indivdu sangat mempengaruhi pen-
Dari uraian di atas dapat kita tarik ke- goptimalan kemampuan berpikir tersebut,
simpulan bahwa kemampuan berpikir akan salah satu unsur internal tersebut adalah self
timbul manakala individu tersebut dihadap- esteem (Hernawati, 2014; Happy & Widjajanti,
kan pada suatu masalah dan penyelesaiannya 2014). Self esteem merupakan aspek psiko-
melibatkan pengetahuan atau pengalaman logis yang memberikan kontribusi yang baik
sebelumnya. Tentunya dalam memecahkan terhadap keberhasilan siswa dalam domain
masalah dengan bantuan kemampuan ber- akademik. Hal ini sesuai dengan pendapat
pikir memiliki kaidah atau aturan yang harus Young & Hofmann (2004) yang menyatakan
diikuti. Kemampuan berpikir yang mengikuti bahwa self esteem mempunyai hubungan
kaidah tertentu disebut dengan logika. dengan sejumlah faktor kehidupan diantara-
Dalam logika, dipelajari aturan yang ha- nya adalah kesuksesan siswa di sekolah.
rus dipegang agar proses berpikir valid. Untuk Individu dengan self esteem yang tinggi
memahami logika maka harus mempunyai cenderung percaya dalam situasi sosial yang
pengertian yang jelas tentang penalaran, ka- dihadapi dan percaya diri dalam menangani
rena penalaran adalah suatu proses berpikir tugas-tugas yang dihadapinya, memperta-
yang mengacu pada hukum atau aturan logi- hankan rasa keingintahuannya secara alami
ka Poedjiadi (Saragih, 2011). Dengan demiki- dalam belajar serta memiliki semangat dan
an dapat dikatakan bahwa penalaran adalah antusias ketika menghadapi tantangan baru.
proses berpikir logis. Sebaliknya individu yang self esteemnya ren-
Menurut Syaiful (2011) berpikir logis dah menghindari situasi dimana situasi terse-
adalah kemampuan berpikir siswa untuk me- but berpotensi membuat dirinya merasa malu
narik kesimpulan yang sah menurut aturan dihadapan orang lain (Lawrence, 2006).
UNNES JOURNALS
Kreano 8 (1) (2017): 61-68 | 63

Selain faktor self esteem yang berkaitan 3. Apakah terdapat perbedaan kemam-
dengan aspek afektif, aspek kognitif lain yang puan berpikir logis mahasiswa ditinjau
turut memberikan kontribusi adalah penge- dari pengetahuan awal dan self esteem
tahuan awal. Pengetahuan awal merupakan matematis?
pengetahuan atau pengalaman sebelumnya
yang dimiliki oleh individu, pengeahuan ini METODE
menjadi modal bagi individu untuk mencapai Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap-
pengetahuan baru atau memecahkan perma- kan gambaran dan pengetahuan awal dan
salahan yang sejenis atau permasalahan yang self esteem matematis terhadap kemampuan
baru ditemui. Hal ini sejalan dengan pendapat berpikir logis serta perbedaannya. Dari tuju-
Nur (2000) yang menyatakan bahwa pengeta- an tersebut maka jenis penelitian ini adalah
huan awal adalah kumpulan pengetahuan dan penelitian korelasional dengan pendekatan
pengalaman seseorang yang diperolehnya se- kuantitatif. Proses analisis data dalam bentuk
lama perjalan hidupnya dan akan dibawa ke- kuantitatif yang kemudian diolah dengan sta-
pada suatu pengalaman belajar baru. tistic baik deskriptif maupun inferensial dan
Individu yang mempunyai pengetahuan hasilnya dideskripsikan.
awal yang baik akan memperoleh pengeta- Variabel yang diamati dalam penelitian
huan baru yang baik pula, dan sebaliknya. ini yaitu, pengetahuan awal (X1), Self esteem
Dengan begitu untuk mengoptimalkan ke- matematis (X2) dan Kemampuan berpikir lo-
mampuan berpikir logis maka pengetahuan gis (Y). Berikut gambar tata hubung antar va-
awal harus sudah dimiliki terlebih dahulu oleh
riable.
individu. Hal ini juga sejalan dengan beberapa
penelitian yang dilakukan oleh (Kadir & Masi,
2014; Syahbana, 2012; Ramdani, 2011; Isma-
muza, 2011; Retnawati, 2009;) yang meny-
atakan bahwa pengetahuan awal mempuny-
ai peranan yang penting dalam kemampuan
berpikir.
Dari paparan di atas maka untuk men-
Gambar 1. Tata Hubung Variabel
goptimalkan kemampuan berpikir logis ada-
lah dengan mengoptimalkan terlebih dahulu
Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan
pengetahuan awal dan self esteem. Untuk
dapat mengoptimalkan kedua aspek tersebut Pendidikan IPA FKIP Universitas Sultan Ageng
maka perlu dilakukan kajian awal secara des- Tirtayasa. Pemilihan lokasi berdasarkan pada
kriptif untuk masing-masing aspek agar dapat pertimbangan yaitu memudahkan tercipta-
merancang bahan ajar dan model pembela- nya kolaborasi antara peneliti dengan maha-
jaran yang sesuai. Maka penelitian ini akan siswa serta sudah terjalin hubungan antara
mengkaji peranan pengetahuan awal dan self peneliti dan subjek yang akan diteliti, dalam
esteem matematis terhadap kemampuan ber- hal ini subjek yang diteliti bersedia memban-
pikir logis mahasiswa. tu peneliti selama proses penelitian. Populasi
Berdasarkan uraian di atas, maka rumu- sekaligus sampel dalam penelitian ini adalah
san masalah dalam penelitian ini adalah seba- seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan IPA
gai berikut: yang berjumlah 34 mahasiswa tahun akade-
1. Bagaimanakah gambaran pengeta- mik 2016/2017.
huan awal dan self esteem matematis Instrument dalam penelitian ini terdiri
terhadap kemampuan berpikir logis dari instrument tes dan non tes. Instrument
mahasiswa? tes yaitu tes pengetahuan awal dan tes ke-
2. Apakah terdapat hubungan yang signi- mampuan berpikir logis. Adapun non tes yai-
fikan antara pengetahuan awal dan self tu skala self esteem matematis. Berikut ada-
esteem matematis terhadap kemampu- lah penjelasan masing-masing instrument.
an berpikir logis mahasiswa? 1. Tes Pengetahuan Awal
UNNES JOURNALS
64 Aan Subhan Pamungkas & Yani Setiani, Peranan Pengetahuan Awal dan Self Esteem Matematis...

Pengetahuan awal adalah kemampuan atau HASIL DAN PEMBAHASAN


pengetahuan yang dimiliki mahasiswa sebe-
lum pembelajaran berlangsung. Pemberian Deskripsi Data
tes pengetahuan awal ini bertujuan untuk Data pengetahuan awal diperoleh dari tes
mengetahui pengetahuan siswa sebelum pengetahuan awal berbentuk pilihan ganda
pembelajaran dan digunakan untuk penem- yang diperluas, kemampuan berpikir logis
patan siswa berdasarkan pengetahuan awal mahasiswa diperoleh dengan tes berbentuk
matematisnya. uraian, sedangkan data self esteem matematis
Pengetahuan awal mahasiswa diukur diperoleh melalui skala self esteem matema-
melalui seperangkat soal tes kemampuan tis berbentuk skala likert. Data hasil peneliti-
dasar matematika tentang logika matema- an dideskripsikan meliputi rerata, simpangan
tika. Tes ini berupa soal pilihan ganda yang baku, nilai minimum dan nilai maksimum.
diperluas berjumlah 10 butir pertanyaan. Ber- Pembagian kategori data menggunakan pen-
dasarkan skor pengetahuan awal matemati- dekatan acuan normatif.
ka yang diperoleh, siswa dikelompokkan ke
dalam tiga kelompok, yaitu siswa kelompok 1. Pengetahuan Awal
tinggi, sedang, dan rendah.
Tes pengetahuan awal berjumlah 10 butir per-
2. Tes Kemampuan Berpikir Logis tanyaan berbentuk pilihan ganda yang diper-
Tes kemampuan berpikir logis matematis luas. Berikut statistik deskriptif pengetahuan
disusun dalam bentuk uraian dengan jumlah awal mahasiswa.
10 butir pertanyaan. Tes kemampuan berpi-
kir logis dibuat untuk mengukur kemampu-
Tabel 1. Statistik Deskriptif Pengetahuan Awal
an berpikir logis matematis mahasiswa. Jenis Mahasiswa
berpikir logis yang diukur adalah penalaran
N Min Maks Simp. Baku Rerata
induktif dan deduktif.
34 2 16 4,21 9,53
3. Skala Self Esteem Matematis Skor Maksimal Ideal = 20
Skala ini digunakan untuk penggolongan self
esteem dengan menggunakan skala Likert Berdasarkan table 1 di atas, terlihat
dengan jumlah 25 butir pernyataan. Adapun bahwa rerata pengetahuan awal matematis
self esteem yang diukur dalam penelitian ini mencapai 9,53 atau prosentase perolehannya
adalah penilaian seseorang terhadap kemam- sebesar 47,65% termasuk ke dalam katego-
puan (capability), keberhasilan (successful- ri sedang. Hasil kecenderungan berdasarkan
ness), kebermanfaatan (significance), dan kela- data variable pengetahuan awal mahasiswa
yakan (worthiness) dirinya dalam matematika. daapt dilihat pada diagram berikut ini.
Teknik analisis data terbagi menjadi
dua yaitu analisis statistic deskriptif dan ana-
lisis inferensial. Analisis deskriptif bertujuan
untuk menggambarkan data ketiga variable
tersebut menurut kategori masing-masing.
Sedangkan analisis inferensial digunakan un-
tuk menarik kesimpulan terhadap hipotesis
penelitian yang diajukan yaitu untuk melihat
ada tidaknya hubungan antar ketiga variable
tersebut serta melihat adanya perbedaan ke-
mampuan berpikir logis ditinjau dari pengeta-
huana awal dan self esteem matematis. Se- Gambar 2. Persentase Kategori Pengetahuan Awal
belum dilakukan analisis inferensial, terlebih
dahulu dilakukan uji persyaratan data. Berdasarkan gambar 2 terlihat bahwa
sebagian besar mahasiswa memiliki pengeta-

UNNES JOURNALS
Kreano 8 (1) (2017): 61-68 | 65

huan awal sedang terkait materi logika atau Tabel 3. Statistik Deskriptif Kemampuan
sebesar 41%. Sehingga secara prasyarat ma- Berpikir Logis
hasiswa mempunyai pengalaman atau penge-
tahuan yang cukup untuk memahami materi N Min Maks Simp. Baku Rerata
logika. 34 2 16 2,85 9,18
Skor Maksimal Ideal = 17
2. Self Esteem Matematis
Berdasarkan table 3 di atas, terlihat
Skala self esteem matematis berjumlah 25 bu- bahwa rerata kemampuan berpikir logis ma-
tir pernyataan berbentuk skala likert. Berikut hasiswa mencapai 9,18 atau persentase pero-
statistik deskriptif self esteem matematis. lehan terhadap skor maksimal ideal sebesar
54% termasuk ke dalam kategori sedang. Ha-
Tabel 2. Statistik Deskriptif Self Esteem Matematis sil kecenderungan berdasarkan data variable
N Min Maks Simp. Baku Rerata kemampuan berpikir logis dapat dilihat pada
34 44 92 11,60 65,38 table berikut ini.
Skor Maksimal Ideal = 100

Berdasarkan table 2 di atas, terlihat


bahwa rerata self esteem matematis menca-
pai 65,38 atau persentase perolehan terhadap
skor maksimal ideal sebesar 65,38% termasuk
ke dalam kategori sedang. Hasil kecenderun-
gan berdasarkan data variable self esteem ma-
tematis daapt dilihat pada diagram berikut ini.

Gambar 4. Persentase Kategori Kemampuan


Berpikir Logis

Berdasarkan gambar 4 terlihat bahwa


sebagian besar mahasiswa memiliki kemam-
puan berpikir logis yang sedang atau sebesar
65%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampu-
an berpikir logis mahasiswa baik.

Pengujian Prasyarat Analisis


Gambar 3. Persentase Kategori Self Esteem 1.Uji Normalitas
Matematis
Uji normalitas data digunakan untuk men-
Berdasarkan gambar 3 terlihat bahwa getahui apakah data yang diperoleh berasal
sebagian besar mahasiswa memiliki self es- dari populasi berdistribusi normal atau tidak.
teem matematis yang sedang atau sebesar 41. Uji normalitas dilakukan pada ketiga variable
Hal ini menunjukkan bahwa keyakinan maha- yaitu pengetahuan awal, self esteem mate-
siswa terkait kemampuan matematisnya su- matis dan kemampuan berpikir logis. Pengu-
dah tergolong baik. jian normalitas menggunakan Uji Kolmogorov
Smirnov.
3. Kemampuan Berpikir Logis
Table 4. Rangkuman Uji Normalitas
Tes kemampuan berpikir logis berjum-
No Variabel p-value Sig (α)
lah 10 butir pertanyaan berbentuk uraian.
1 Pengetahuan Awal 0,050
Berikut statistik deskriptif kemampuan ber-
pikir logis. 2 Self Esteem Matematis 0,200 5%
3 Kemampuan Berpikir Logis 0,200

UNNES JOURNALS
66 Aan Subhan Pamungkas & Yani Setiani, Peranan Pengetahuan Awal dan Self Esteem Matematis...

Berdasarkan table 4.7 di atas terlihat buktikan apakah hipotesis yang diajukan be-
bahwa p-value ketiga variable lebih besar dari nar atau tidak. Terdapat dua teknik pengujian
5% maka dapat disimpulkan bahwa ketiga va- yaitu analisis regresi ganda dan anova satu
riable berasal dari populasi berdistribusi nor- jalur. Pengujian menggunakan bantuan pro-
mal. gram pengolahan data. Penjelasan hasil pen-
gujian dalam penelitian ini sebagai berikut.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas diperlukan untuk mengetahui 1. Pengujian Hipotesis Pertama
apakah variable independen mempunyai hu- Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah
bungan yang linear atau tidak terhadap va- “Terdapat hubungan yang signifikan antara
riable dependennya. Pengujian linearitas dila- pengetahuan awal dan self esteem matematis
kukan dengan uji anova. terhadap kemampuan berpikir logis mahasis-
Table 5. Rangkuman Uji Linearitas wa”. Berikut rangkuman hasil pengujian hipo-
tesis menggunakan uji regresi ganda.
Variabel p-value Sig (α)
Pengetahuan Awal 0,899 Tabel 7. Rangkuman Uji Regresi Ganda
5%
Self Esteem Matematis 0,247
p-value Sig (α) Keterangan
Berdasarkan hasil pengujian pada tab- 0,000 5% Ho ditolak
le di atas terlihat bahwa variable independen Berdasarkan table 7 terlihat bahwa ni-
memiliki hubungan yang linear terhadap va- lai p-value kurang dari 5% atau 0,000 < 0,05,
riable dependen dengan taraf signifikansi le- artinya Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bah-
bih dari 5%. wa terdapat hubungan yang signifikan antara
pengetahuan awal dan self esteem matematis
3. Uji Multikolinearitas
terhadap kemampuan berpikir logis mahasis-
Uji multikolinearitas digunakan untuk men- wa.
getahui ada tidak korelasi yang tinggi antara
variable independen. Variable independen di- 2. Pengujian Hipotesis Kedua
katakan terjadi multikolinearitas jika nilai VIF
kurang dari 10 dan tolerance lebih dari 0,10. Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah
Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan “Terdapat perbedaan kemampuan berpikir
bantuan program pengolah data. Rangkuman logis mahasiswa ditinjau dari pengetahuan
hasil pengujian dapat dilihat pada table beri- awal”. Hipotesis ini bertujuan membuktikan
kut. apakah kemampuan berpikir logis mahasiswa
tiap kategori pengetahuan awal berbeda atau
Table 6. Rangkuman Uji Multikolinearitas tidak. Berikut rangkuman hasil uji anova satu
Variabel Independen VIF Tolerance jalur.
Pengetahuan Awal 0,578 1,729 Tabel 8. Uji Anova Satu Jalur
Self Esteem Matematis 0,578 1,729 p-value Sig (α) Keterangan
0,000 5% Ho ditolak
Berdasarkan hasil pengujian seperti ter-
Berdasarkan table 8 di atas menunjuk-
lihat pada table 6 dapat dinyatakan bahwa
kan bahwa p-value kurang dari 5% yang ar-
variable independen pada penelitian ini tidak
tinya terdapat perbedaan kemampuan berpi-
terjadi problem multikolinearitas dengan nilai
kir logis mahasiswa ditinjau dari pengetahuan
VIF semua variable independen kurang dari 10
awal. Adapun untuk melihat kategori mana
dan tolerance semua variable lebih dari 0,10.
saja yang berbeda maka perlu dilakukan uji
lanjutan yaitu dengan uji Tukey HSD. Berikut
Pengujian Hipotesis rangkuman uji lanjutan.
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mem-

UNNES JOURNALS
Kreano 8 (1) (2017): 61-68 | 67

Tabel 9. Uji Lanjutan Tukey HSD sedang dan rendah tidak berbeda secara sig-
Pasangan Kategori p-value Keterangan nifikan.
Tinggi >< Sedang 0,001
Terdapat
Tinggi >< Rendah 0,000
perbedaan
Pembahasan
Sedang >< Rendah 0,018 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
peranan variable pengetahuan awal dan self
Tabel di atas menunjukkan bahwa esteem matematis terhadap kemampuan ber-
masing-masing kategori pengetahuan awal pikir logis serta mengetahui apakah terdapat
mempunyai perbedaan kemampuan berpikir perbedaan kemampuan berpikir logis maha-
logis. Kemampuan berpikir logis mahasiswa siswa ditinjau dari pengetahuan awal dan self
yang mempunyai pengetahuan awal tinggi esteem matematis pada mahasiswa jurusan
lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa pendidikan IPA. Uraian sebelumnya telah di-
yang mempunyai pengetahuan awal sedang bahas hasil perhitungan dengan menggu-
dan rendah. nakan bantuan software pengolah statistic
untuk deskripsi data masing-masing variable
3. Pengujian Hipotesis Ketiga beserta perhitungan hipotesis. Pembahasan
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah hasil penelitian secara rinci dapat diuraikan
“Terdapat perbedaan kemampuan berpikir lo- sebagai berikut.
gis mahasiswa ditinjau dari self esteem mate- Berdasarkan hasil penelitian yang te-
matis”. Hipotesis ini bertujuan membuktikan lah dilakukan dengan uji regresi ganda dapat
apakah kemampuan berpikir logis mahasiswa disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pen-
tiap kategori self esteem matematis berbeda getahuan awal dan self esteem matematis
atau tidak. Berikut rangkuman hasil uji anova terhadap kemampuan berpikir logis mahasis-
satu jalur. wa. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai
p-value yaitu 0,000 kurang dari 0,005. Hal ini
Tabel 10. Uji Anova Satu Jalur menunjukkan bahwa variable pengetahuan
p-value Sig (α) Keterangan awal dan self esteem matematis berpengaruh
0,000 5% Ho ditolak secara signifikan terhadap kemampuan berpi-
kir logis.
Berdasarkan table 10 di atas menun- Persamaan regresi yang terbentuk yai-
jukkan bahwa p-value kurang dari 5% yang tu Y = -0,267 + 0,319X1 + 0,098X2, Persamaan
artinya terdapat perbedaan kemampuan ber- tersebut menunjukkan bahwa apabila X1 dan
pikir logis mahasiswa ditinjau dari self esteem X2 meningkat menjadi 10 poin, maka Y ber-
matematis. Adapun untuk melihat kategori tambah menjadi 3,903. Grafik menunjukkan
mana saja yang berbeda maka perlu dilakukan hubungan yang positif, yang artinya semakin
uji lanjutan yaitu dengan uji Tukey HSD. Beri- nilai variable bebas bertambah maka nilai va-
kut rangkuman uji lanjutan. riable terikatnya bertambah pula.
Pengetahuan awal dan self esteem ma-
Tabel 11. Uji Lanjutan Tukey HSD
tematis berpengaruh terhadap kemampu-
Pasangan Kategori p-value Keterangan an berpikir logis mahasiswa. Hal ini sejalan
Tinggi >< Sedang 0,001 Terdapat perbe- dengan penelitian Muchlishin (2010) yang
daan
menyatakan bahwa pengetahuan awal ber-
Tinggi >< Rendah 0,000 Terdapat perbe-
daan
pengaruh terhadap hasil belajar. Hasil belajar
Sedang >< Rendah 0,385 Tidak terdapat
terdiri dari aspek kognitif yang berkaitan erat
perbedaan dengan kemampuan berpikir. Seseorang yang
memiliki pengetahuan awal yang baik akan
Tabel di atas menunjukkan bahwa ke- memperoleh pengetahuan yang baik pula.
mampuan berpikir logis mahasiswa yang Hal ini terkait dengan pengalaman dan pen-
mempunyai pengetahuan awal tinggi, sedang getahuan sebelumnya, seseorang yang mem-
dan rendah berbeda. Sedangkan untuk ma- punyai pengalaman terkait materi yang akan
hasiswa yang mempunyai pengetahuan awal disampaikan akan mengalami proses asimila-
UNNES JOURNALS
68 Aan Subhan Pamungkas & Yani Setiani, Peranan Pengetahuan Awal dan Self Esteem Matematis...

si yang cepat dibandingkan dengan individu teem Siswa SMP Melalui Pembelajaran dengan
yang sebelumnya tidak mempunyai pengala- Pendekatan Open-Ended. Tesis SPs UPI Bandung.
Tidak Diterbitkan.
man tersebut. Ismamuza, D. (2011). Kemampuan Berpikir Kritis
Adapun menurut Adiputra (2015) me- Matematis Ditinjau dari Pengetahuan Awal
nunjukkan bahwa self esteem berpengaruh Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 2
Nomor 1, Januari 2011.
terhadap prestasi belajar mahasiswa. Namun Kadir & Masi La. (2014). Penggunaan Konteksdan Pen-
hubungan tersebut tidak kuat. Mahasiswa getahuan Awal Matematika dalam Pembelaja-
yang memiliki self esteem yang tinggi akan ran Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa. Jurnal
Pendidikan Matematika Volume 5 Nomor 1 Janu-
membangkitkan rasa percaya diri, rasa yakin ari 2014.
akan kemampuan diri, rasa berguna serta se- Khodijah, N. (2006). Psikologi Belajar. Palembang: IAIN
lalu berpikir positif atas segalanya. Sebaliknya Raden Fatah Press.
individu yang mempunyai self esteem yang Lawrence, D. (2006). Enhancing self-esteem in the class-
room (3rded.). London: Paul Chapman Publish-
rendah akan menunjukkan perilaku yang ti- ing.
dak percaya diri, merasa gagal dan kecewa Muchlishin. (2010). Hubungan antara Kemampuan Awal
apabila melakukan sesuatu yang tidak sesuai Matematika dan Motivasi Berprestasi dengan Ha-
sil Belajar Matematika Materi Segitiga dan Segi
harapan. Empat Kelas VII SMP Askhabul Kahfi Polaman
Berdasarkan hasil analisis data menun- Mijen Semarang Tahun 2009/2010. Semarang:
jukkan bahwa kontribusi pengetahuan awal Skripsi Pendidikan Tadris Matematika Fakultas
dan self esteem matematis secara bersama- Tarbiyah IAIN Walisongo.
Nur. (2000). Strategi-Strategi Belajar. Surabaya: Unesa
sama sebesar 62,20%. Sisanya dipenggaruhi Press.
oleh variable lain. Kontribusi tersebut tergo- Ramdani. (2011). Pembelajaran untuk Meningkatkan
long tinggi sehingga pengaruh pengetahuan Kemampuan Berpikir Matematika Tingkat
Tinggi Melalui Pendekatan Contextual Teaching
awal dan self esteem signifikan. and Learning (CTL). Prosiding SNaPP: Sains dan
Teknologi.
Simpulan Retnawati. (2009). Pengaruh Kemampuan Awal dan Ke-
mampuan Berfikir Logis/penalaran terhadap Ke-
Berdasarkan analisis data dan pembahasan mampuan Matematika. Universitas Negeri Yog-
hasil penelitian tentang peranan pengetahuan yakarta.
awal dan self esteem matematis terhadap ke- Saragih, S. (2011). Penerapan Pendekatan Pembelajaran
Matematika Realistik dan Kelompok Kecil untuk
mampuan berpikir logis mahasiswa, dapat di- Meningkatkan Kemampuan Keruangan, Berpikir
simpulkan yaitu: Logis, dan Sikap Positif Terhadap Matematika Ke-
1. Terdapat pengaruh yang signifikan an- las VIII. Disertasi SPs UPI Bandung: Tidak diter-
tara pengetahuan awal dan self esteem bitkan.
Sumarmo, U. (1987). Kemampuan Pemahaman dan Pe-
matematis terhadap kemampuan ber- nalaran Matematika Siswa SMA Dikaitkan den-
pikir logis mahasiswa. gan Kemampuan Penalaran Logik Siswa dan Be-
2. Terdapat perbedaan kemampuan ber- berapa Unsur Proses Belajar Mengajar. Disertasi
FPS IKIP Bandung: Tidak Diterbitkan.
pikir logis mahasiswa ditinjau dari pen- Sumarto. (2006). Konsep Dasar Berpikir; Pengantar ke
getahuan awal. Arah Berpikir Ilmiah. Makalah Seminar Akademik
3. Terdapat perbedaan kemampuan ber- HUT Ke-40 FE Universitas Nasional “Veteran”
pikir logis mahasiswa ditinjau dari self Jawa Timur.
Syahbana. (2012). Peningkatan Kemampuan Berpikir
esteem matematis. Kritis Matematis Siswa SMP Melalui Pendekatan
Contextual Teaching And Learning. Edumatica
DAFTAR PUSTAKA Volume 02 Nomor 01, April 2012.
Adiputra, S. (2015). Keterkaitan Self Efficacy dan Self Syaiful. (2011). Peningkatan Kemampuan Berpikir Logis,
Esteem Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis,
Jurnal Fokus Konseling Volume 1 No. 2, Agustus dan Sikap Siswa Terhadap Matematika Melalui
2015 Halaman 151-161. Pendidikan Matematika Realistik. Disertasi SPs
Happy & Widjajanti. (2014). Keefektifan PBL Ditinjau UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Young, E. L., & Hoffmann, L. L. (2004). Self esteem in
Matematis, Serta Self-Esteem Siswa SMP. Jurnal children: Strategies for parents and educators.
Riset Pendidikan Matematika, Volume 1, Nomor 1, Dalam A. S. Canter et. al. (Eds), Helping children
Mei 2014. at home and school II: Strategies for families and
Hernawati, T. (2014). Meningkatkan Kemampuan Ber- educators (pp 87-89 (S5)). Bethesda, MD: NASP
pikir Kreatif dan Logis Matematis serta Self-Es- Publications.

UNNES JOURNALS

Anda mungkin juga menyukai