PENDAHULUAN
1
dan gangguan pada tulang(Tamher,2009).Komisi Nasional (Komnas) Lansia tahun 2006,
mengatakan bahwa penyakit terbanyak yang diderita lansia adalah penyakit
sendi/osteoarthritis (52,3%),yang merupakan penyebab disabilitas pada lansia (Depkes RI,
2008)
Osteoartritis adalah gangguan yang terjadi pada sendi yang bergerak (Price dan
Wilson, 2013). Osteoarthritis juga sering disebut sebagai penyakit degenerative., karena
kelainan ini sering menjadi bagian dari proses penuaan dan merupakan penyebab penting
cacat fisik pada orang berusia di atas 65 tahun (Robbins, 2007). Perhimpunan Reumatologi
Indonesia secara sederhana mendefinisikan osteoartritis sebagai suatu penyakit sendi
degeneratif yang terjadi karena proses inflamasi kronis pada sendi dan tulang disekitar
sendi tersebut (Hamijoyo, 2007).
Osteoarthritis adalah penyakit kronis yang belum diketahui secara pasti
penyebabnya, akan tetapi ditandai dengan kehilangan tulang rawan sendi secara bertingkat
(Murray, 1996). Penyakit ini menyebabkan nyeri dan disabilitas pada penderita sehingga
mengganggu aktivitas sehari-hari. Sendi yang paling sering terserang oleh osteoarthritis
adalah sendi-sendi yang harus memikul beban tubuh, antara lain lutut, panggul, vertebra
lumbal dan sevikal, dan sendi-sendi pada jari (Price dan Wilson, 2013).
Osteoarthritis merupakan penyakit persendian yang kasusnya paling umum
dijumpai di dunia (Bethesda, 2013). Menurut World Health Organisation (WHO) sekitar
9,6% dari laki-laki dan 18,0% dari wanita yang berusia di atas 60 tahun memiliki gejala
OA. Diketahui bahwa penderita OA di Asia Tenggara mencapai 24 juta jiwa. Adapun
prevalensi OA di Indonesia mencapai 5% pada usia<40 tahun, 30% pada usia 40 –60
tahun, dan 60% pada usia >61 tahun (Marlina, 2015). Penelitian yang dilakukan di Malang
menemukan secara radiologis cukup tinggi, yaitu pada usia 49-60 tahun mencapai 21,7%,
yang terdiri dari 6,2% laki-laki dan 15,5% perempuan (Helwi, 2009). Penelitian lain juga
menyebutkan bahwa pada perempuan OA tersering ditemukan secara radiologis adalah
genu sebanyak 71% atau sebanyak 140 pasien, sedangkan pada pasien osteoartritis berjenis
kelamin laki-laki juga sering ditemukan pada genu yaitu 29 % atau sebanyak 56 pasien
(Maria, 2012).
Dari uraian latar belakang diatas, penting untuk melakukan deteksi dini penyakit
osteoarthritis pada lansia untuk melakukan pencegahan agar meningkatkan kualitas hidup
dan mencegah kecacatan karena penyakit osteoarthritis.
2
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana tingkat pengetahuan warga tentang osteoarthritis di lingkungan
masyarakat Kelurahan Songgokerto, Kota Batu?
b. Apakah penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan warga songgokerto
mengenai osteoarthritis?