Anda di halaman 1dari 17

BAHAN INDIKATOR

UNTUK IHT
KELOMPOK I
(INDIKATOR MUTU WAJIB : WAKTU TUNGGU RAWAT JALAN)
PROFIL INDIKATOR MUTU WAJIB KEMENKES
RSUD AJI MUHAMMAD PARIKESIT
SISMADAK
Nomor indikator 3
Judul Indikator Waktu Tunggu Rawat Jalan
Tipe Indikator Proses
 Efisiensi
 Efektifitas
 Aksesibilitas
Dimensi Mutu  Keselamatan
 Fokus Pada Pasien
 Kesinambungan

Tujuan
Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien kontak
dengan petugas pendaftaran sampai dilayani oleh dokter/ dokter
spesialis.
Definisi Operasional Catatan:
Yang dimaksud kontak dengan petugas pendaftaran adalah waktu
petugas mencatat identitas pasien.
Yang dimaksud dilayani oleh dokter/ dokter spesialis adalah waktu
pasien kontak awal dengan dokter/ dokter spesialis.
Dasar Pemikiran/
Alasan Pemilihan Indikator
Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien
rawat jalan yang disurvey. X 100 %
Formula
Jumlah seluruh pasien rawat jalan
yang disurvey
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan yang disurvey.
Denumerator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvey
Standar/Target 60 Menit
Jika populasinya 100, maka sampelnya harus 100%.
Jika populasinya 101-500, maka sampel = 30%,
Cakupan Data
Jika populasinya 501-1000, sampelnya = 25 %,
dan jika populasinya >1000, maka sampelnya = 15 %.
Kriteria Inklusi Semua pasien yang berobat di poliklinik;
Kriteria Eksklusi Pasien medical check up/ pasien tidak datang saat dipanggil
Metode Pengumpulan Data Concurent
Menggunakan Runchart atau Bar diagram
Interpretasi data : perbandingan trend yang ada , di bandingkan dengan
Metode Analisa Data
Rumah sakit lain, di bandingkan dengan standar , atau di bandingkan
dengan praktik terbaik
Frekuensi Analisa Data Bulanan
Area -
Sumber Data Formulir pengambilan data rawat jalan
Frekuensi Pengumpulan Data Bulanan
Penanggung jawab Pengumpul Kepala Instalasi Rawat Jalan
Data
Publikasi Data Internal / Eksternal
Disiapkan Oleh : Diperiksa oleh : Disetujui/ditunda/ditolak
(unit RS) (Komite Peningkatan Mutu (oleh Direktur)
dan Keselamatan Pasien )
Nama
Jabatan
Tanda
Tangan
JUDUL INDIKATOR WAJIB KEMENKES
3. Waktu tunggu rawat jalan
FORMULA
Numerator : Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan yang disurvey.
Denumerator : Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvey

TRIWULAN I =109.3 II = 108.91

ANALISA :
BAHAN INDIKATOR
UNTUK IHT
KELOMPOK II
(INDIKATOR MUTU WAJIB : KEPATUHAN JAM VISITE DOKTER SPESILIS)
PROFIL INDIKATOR MUTU WAJIB KEMENKES
RSUD AJI MUHAMMAD PARIKESIT
SISMADAK
Nomor indikator 5

Judul Indikator Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis


Tipe Indikator Proses dan Outcome
 Efisiensi
 Efektifitas
 Aksesibilitas
Dimensi Mutu
 Keselamatan
 Fokus Pada Pasien
 Kesinambungan
Tujuan
Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis sebagai DPJP adalah kunjungan
dokter spesialis untuk melihat perkembangan pasien yang menjadi tanggung
jawabnya setiap hari sebelum jam 14.00 termasuk hari libur.

Definisi Operasional Catatan :


1.pasien baru masuk
2.batasan pukul 14.00
3.hari libur
4. RS. Swasta
Dasar Pemikiran/
Alasan Pemilihan Indikator
Jumlah visite dokter spesialis sebelum jam
14:00 pada hari berjalan X 100 %
Formula
Jumlah visite dokter spesialis pada hari
berjalan
Numerator Jumlah visite dokter spesialis sebelum jam 14:00 pada hari berjalan.
Denumerator Jumlah visite dokter spesialis pada hari berjalan
Standar/Target 80 %
Jika populasinya 100, maka sampelnya harus 100%.
Jika populasinya 101-500, maka sampel = 30%,
Cakupan Data
Jika populasinya 501-1000, sampelnya = 25 %,
dan jika populasinya >1000, maka sampelnya = 15 %.
Kriteria Inklusi Semua pasien rawat Inap;
Kriteria Eksklusi -
Metode Pengumpulan Data Concurent
Menggunakan Runchart atau Bar diagram
Interpretasi data : perbandingan trend yang ada , di bandingkan dengan
Metode Analisa Data
Rumah sakit lain, di bandingkan dengan standar , atau di bandingkan dengan
praktik terbaik
Frekuensi Analisa Data Bulanan
Area -
Sumber Data Laporan Visite Rawat Inap dalam rekam medik
Frekuensi Pengumpulan Data Bulanan
Penanggung jawab Pengumpul Data Kepala Instalasi Rawat Inap 1
Publikasi Data Internal / Eksternal
Disiapkan Oleh : Diperiksa oleh : Disetujui/ditunda/ditolak
(unit RS) (Komite Peningkatan Mutu (oleh Direktur)
dan Keselamatan Pasien )
Nama
Jabatan
Tanda
Tangan
JUDUL INDIKATOR WAJIB KEMENKES
5. Kepatuhan Jam visite Dokter
FORMULA
Numerator : Jumlah visite dokter spesialis sebelum jam 14:00 pada hari berjalan.
Denumerator : Jumlah visite dokter spesialis pada hari berjalan

TRIWULAN I = 61.40% II = 64.97% III = IV =


ANALISA ;
BAHAN INDIKATOR
UNTUK IHT
KELOMPOK III
(INDIKATOR MUTU WAJIB : KEPATUHAN UPAYA PENCEGAHAN RISIKO
CEDERA AKIBAT PASIEN JATUH PADA PASIEN RAWAT INAP)
PROFIL INDIKATOR MUTU WAJIB KEMENKES
RSUD AJI MUHAMMAD PARIKESIT
SISMADAK
Nomor indikator 9
Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat Pasien Jatuh
Judul Indikator
pada pasien Rawat Inap
Tipe Indikator Proses dan Outcome
 Efisiensi
 Efektifitas
 Aksesibilitas
Dimensi Mutu
 Keselamatan
 Fokus Pada Pasien
 Kesinambungan
Tujuan
Upaya pencegahan jatuh meliputi :
Screening di rawat jalan/ IGD
Asesmen awal risiko jatuh
Asesmen Awal risiko jatuh adalah………….
Assesment Ulang risiko jatuh
Asesmen Ulang risiko jatuh adalah…….
Edukasi pencegahan pasien jatuh.
Edukasi pencegahan pasien jatuh adalah………..
Definisi Operasional
Disebut patuh apabila melaksanakan seluruh upaya pencegahan jatuh
pada pasien yang berisiko sesuai dengan standar yang ditetapkan
oleh rs.

Catatan :
Assessment awal hanya dilakukan pada pasien rawat inap
Untuk pasien rawat jalan dan IGD hanya dilakukan screening
Dasar Pemikiran/
Alasan Pemilihan Indikator
Jumlah kasus yang mendapatkan ketiga
upaya pencegahan pasien jatuh X 100 %
Formula
Jumlah kasus semua pasien yang berisiko
jatuh
Jumlah kasus yang mendapatkan ketiga upaya pencegahan pasien
Numerator
jatuh
Denumerator Jumlah kasus semua pasien yang berisiko jatuh
Standar/Target 100 %
Jika populasinya 100, maka sampelnya harus 100%.
Jika populasinya 101-500, maka sampel = 30%,
Cakupan Data
Jika populasinya 501-1000, sampelnya = 25 %,
dan jika populasinya >1000, maka sampelnya = 15 %.
Kriteria Inklusi Semua kasus berisiko jatuh
Pasien yang tidak dapat dilakukan asesmen ulang maupun edukasi
Kriteria Eksklusi seperti pasien meninggal, pasien gangguan jiwa yang sudah melewati
fase akut, dan pasien menolak edukasi.
Metode Pengumpulan Data
Menggunakan Runchart atau Bar diagram
Interpretasi data : perbandingan trend yang ada , di bandingkan
Metode Analisa Data
dengan Rumah sakit lain, di bandingkan dengan standar , atau di
bandingkan dengan praktik terbaik
Frekuensi Analisa Data Bulanan
Area -
Sumber Data Rekam Medis pasien rawat inap
Frekuensi Pengumpulan Data Bulanan
Penanggung jawab Pengumpul Data Ketua Sub Komite Keselamatan Pasien
Publikasi Data Internal / Eksternal
Disiapkan Oleh : Diperiksa oleh : Disetujui/ditunda/ditolak
(unit RS) (Komite Peningkatan Mutu (oleh Direktur)
dan Keselamatan Pasien )
Nama
Jabatan
Tanda
Tangan
JUDUL INDIKATOR WAJIB KEMENKES
9. Kepatuhan upaya pencegahan resiko cedera akibat jatuh pada pasien rawat inap
FORMULA
Numerator : Jumlah kasus yang mendapatkan ketiga upaya pencegahan pasien jatuh
Denumerator : Jumlah kasus semua pasien yang berisiko jatuh

TRIWULAN I = 93.07% II = 93.45% III IV


ANALISA :
BAHAN INDIKATOR
UNTUK IHT
KELOMPOK IV
(INDIKATOR MUTU WAJIB :EKSPERTISE HASIL PEMERIKSAAN RONTGEN)
PROFIL INDIKATOR MUTU
RSUD AJI MUHAMMAD PARIKESIT

UNIT : Instalasi Radiologi


Standar PMKP 3. Klinik 3 : Pelayanan Radiologi
Judul Indikator Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan rontgen
Tipe Indikator struktur √ proses outcome Proses & Outcome
Tujuan Pembacaan dan verifikasi hasil pemeriksaan rontgen dilakukan oleh
tenaga ahli untuk memastikan ketepatan diagnosis
Definisi Operasional Pelaksana ekspertisi rontgen adalah dokter spesialis Radiologi yang
mempunyai kewenangan untuk melakukan pembacaan fhoto
rontgen/hasil pemeriksaan radiologi. Bukti pembacaan dan verifikasi
adalah di cantumkannya tanda tangan dokter spesialis radiologi
pada lembar hasil pemeriksaaan yang dikirimkan kepada dokter
yang meminta
Alasan/Implikasi/Rasionalisasi Hasil Pelaksana ekspertisi Radiologi merupakan gambaran
manajemen peningkatan kualitas di unit Radiologi. Pelayanan
penunjang sangat diperlukan untuk menegakkan diagnosa.
Formula ∑ foto rontgen yang dibaca dan
diverifikasi oleh dokter spesialis radiologi
dalam 1 bulan X 100 %
∑ pasien yang difoto thorax emergency
dalam bulan tersebut
Numerator ∑ foto rontgen yang dibaca dan diverifikasi oleh dokter spesialis
radiologi dalam 1 bulan
Denumerator ∑ pasien yang difoto thorax emergency dalam bulan tersebut
Target 100 %
Sampling Jika ukuran populasinya di atas 1000, maka sampel = 10%, tetapi
jika ukuran populasinya ≥ 100, sampelnya paling sedikit 30%, dan
jika ukuran populasinya <100, maka sampelnya harus 100%.
Kriteria Inklusi Pasien rawat inap yang melakukan pemeriksaan radiologi
Kriteria Eksklusi -
Metode Prospektif
Pencatatan Pencatatan dilaksanakan setiap hari, oleh pengumpul data (PIC)
Radiologi
Analisa & Pelaporan Rekapitulasi dan analisa sederhana dilakukan oleh kepala instalasi
Radiologi sebagai informasi, kemudian data akan dilaporkan ke
komite PMKP. Secara umum data akan dievaluasi serta
didesiminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap bulan
yang dokoordinasikan oleh komite PMKP
Area Instalasi Radiologi
Penanggungjawab Pengumpul Data Kepala Instalasi Radiologi
Disiapkan Oleh Diperiksa oleh : Disetujui/ditunda/ditolak
: (Komite Peningkatan (oleh Direktur)
Mutu dan Keselamatan
(unit RS)
Pasien )
Nama
Jabatan
Tanda Tangan
IAK.4. ELKPERTISE HASIL PEMERIKSAAN RONTGEN
120

100

80

60

40

20

0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOP DES
2018 81.64 86.36 88.91 88.09 91.92 69.51 81.76 88 88.26 87.72 80.04 70.32
2019 82.05 85.31 82.16 83.09 78.77 89.27
STANDAR 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Analisa :
Rata-rata capaian Tahun 2018 = 83,54%
Rata-rata capaian Tahun 2019 ___ TW 1 = 85,63%___TW 2 = 83,71%
BAHAN INDIKATOR
UNTUK IHT
KELOMPOK V
(INDIKATOR MUTU WAJIB : ANGKA KEJADIAN PHLEBITIS)
PROFIL INDIKATOR MUTU
RSUD AJI MUHAMMAD PARIKESIT

UNIT : Komite PPI/Tim PPI


Standar PMKP 3. Klinis 10.1 : Pencegahan, pengendalian Infeksi, Surveylan dan
Pelaporan
Judul Indikator Angka kejadian phlebitis
Tipe Indikator struktur proses outcome √ Proses &
Outcome
Tujuan Tergambarnya kualitas pemasangan dan perawtan catheter inttravena
Definisi Operasional Phlebitis adalah : pada aderah local tusukan infus ditemukan tanda-tanda
merah, seperti terbakar, bengkak, skait bila ditekan, ulkus sampai eksudat
purulent atau mengeluarkan cairan bila ditekan
Alasan/Implikasi/Rasionalisasi Sama halnya dengan dekubitus, phlebitis juga merupakan masalah yang
serius karena dapat mengakibatkan meningkatnya biaya, lama perawatan
di rumah sakit serta memperlambat program rehabilitasi bagi penderita.
Formula
∑ pasien yang terinfeksi Phlebitis X 1000
∑ Hari pemasangan infus perifer
Numerator ∑ Pasien yang terinfeksi phlebitis
Denumerator ∑ Hari pemasangan infus perifer
Target 1%0 ( 1 per mil )
Sampling Pengumpulan data dilakukaan dengan total sampling
Kriteria Inklusi Pasien yang terpasang infus perifer
Kriteria Eksklusi Pasien dengan Phlebitis sebelum pemasangan IVL
Metode Prospektif
Pencatatan Pencatatan dilaksanakan setiap hari, oleh pengumpul data (PIC) Tim PPI
Analisa & Pelaporan Rekapitulasi dan analisa sederhana dilakukan oleh Tim PPI sebagai
informasi, kemudian data akan dilaporkan ke komite PMKP. Secara umum
data akan dievaluasi serta didesiminasikan kepada seluruh komponen
rumah sakit setiap bulan yang dikoordinasikan oleh komite PMKP
Area Rawat Inap
Penanggungjawab PengumpulData Komite PPI/Tim PPI
Disiapkan Oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh :
(Direktur)
( Komite Pencegahan (Komite Peningkatan Mutu
Pengendalian Infeksi )
dan Keselamatan Pasien )
Nama dr. P.Doli Siregar, Sp.P dr. Santi Rini, Sp. BA dr. MartinaYulianti,Sp.PD.FINASIM.,MARS

Jabatan Ketua Komite PPI Ketua Komite PMKP Direktur RSUD AM Parikesit
Tanda
Tangan

Anda mungkin juga menyukai