Daerah bagian tubuh yang berada di sebelah dorso kaudral terhadap abdomen yang
merupakan daerah peralihan dari batang tubuh ke ekstrimitas interior.
Kerangka pelvic
1. 2 Os.coxae … masing-masing dibentuk oleh 3 tulang : - os. Ischii
- os. illi
- os. Pubis
2. Os. Sacrum
3. Os. coccygis
Perbedaan pelvis
Struktur umum
Pelvic mayor Dalam Dangkal
Pelvic minor Sempat dan dalam Lebar & dangkal
Foramen abturatum Bundar Lonjong
acetabulum besar kecil
BIOMETICAL MEASUREMENT
Rongga Amnion berisi cairan jernih seperti air yang sebagian dihasilkan oleh sel-sel
amnion dan juga berasal dari darah ibu
Jumlah cairan amnion meningkat dari 30 ml = 10 minggu
350 ml ; 20 minggu
800-1000 ml ; 37 minggu
Fungsi cairan amnion :
- menyeap goncangan
- mencegah perlekatan mudigah pada amnion
- memberikan ruang gerak pada janin
Volume cairan amnion bertukar setiap tiga jam. Mulai dari awal bulan ke-5, janin
menelan cairan amnionnya sendiri dan diperkirakan ia minum 40 ml / hari, yaitu sekitar
separuh dari jumlah totalnya.
Cairan ini adalah 150 – osmodik dengan plasma janin dari ibu, meskipun pada pokoknya
tanpa protein
Pada permulaan trisemester kedua, cairan amnion menjadi model pertukaran cairan yang
dinamis
Volume cairan amnion janin aterm 700-800 ml
Indeks cairan amnion aterm merupakan penentu penting bagi kesehatan janin
Kelainan cairan amnion dapat mengakibatkan perubahan fungsi ginjal janin, penolongan
produksi cairan paru-paru / air transkorionik.
Oligohidroamnion
Mengacu pada defisien besar volume cairan amnion
Volume cairan amnion ----Hipoksia janin----akibat kompresi janin tali pusar
karena gerakan janin
Oligohidroamnion mungkin terjadi akibat tekanan janin in utero, sekresi hormone
penekanan janin ( katekolomi vasopressin ) dapat menghambat resoirpasi cairan
paru-paru lewat penelanan oleh janin.
Polihidroamnion
Mengacu pada jumlah cairan amnion yang terlalu banyak, biasanya > 2 L
Komplikasi : resiko partus prematurs ( karena rahim terlalu teregang ), rasa tak
enak pernafasan ibur, prolop tali pusat pada saat rupture membrane dan
malpresentasi janin.
Indeks
Oligohidroamnion = < 5 cm
Polihidroamnion = > 24
ABORTION
Definisi
Keluarnya janin sebelum mencapai viabilits
Variable apabila masa gestasi telah mencapai 22 minggu / lebih atau apabila BB : 500 gr /
lebih
Misscarriage ( kegugupan ) / aborsi spontan
Sering terjasi pada wanita diatas 30 tahun dan oleh diatas 35 tahun
ETIOLOGI
1. Ovofetal
Pemeriksaan janin dengan USG ~ lanjut pemeriksaan Histologik pada 40 dari
kasus ini, kelainan kromosom mendasari terjadinya Aborsi, pada 20% abortus
trofoblas gagal menggandakan implantasi secara adekyat.
2. Faktor Ibu
Penyakit sistematik pada ibu, terutama infeksi bertanggungjawab terhadap 2 %
abortus. Sebanyak 8 % berikutnya berhubungan dengan kelainan uterus seperti
kelainan congenital, mioma uteri, terutama tumor submukosa/incomplete cervical.
MEKANISME
- Penyebab abortus yang paling dekat adalah pelepasan embrio
partial/komplit akibat perdarahan kecil di dalam desidua.
- Ketika terjadi kegagalan fungsi placenta, uterus mulai berkontraksi
sehingga proses abortus mulai.
- Abortus diikuti oleh perdarahan uterus dan nyeri, dengan intencitas
bervariasi.
JENIS-JENIS ABORTUS
Abortus spontan
Sebab – sebab : pada hamil muda, abortus selalu sidahului oleh kematian janin
Aborsi septic
80 % kasus, infeksinya ringan dan terlokalisir dari desidua. Organisme yang terlibat
biasanya endogen dan paling sering adalah streptococcus anaerob
1. Abortus spontan : terjadi dengan sendiri, keguguran
2. Abortus provocatus : disengaja , digugurkan
- Artificialis / abortus therapeuticus
- Criminalis
Partus prematurus
Merupakan sebab kematian neonatal yangbterpenting, kejadian 7 % dari kelahiran
hidup
Rupa-rupanya ada pengaruh ekonomuis karena partus prematurus tersebut sering
terjadi pada golongan dengan penghasilan yang rendah
Sebab- sebab yang terpenting :
Hipertensia essentialis Kehamilan kembar
Solutio placentae Kelainan kongenital
Placenta praevia Bakteriuria
Syphilis Penyakit ibu
Pre-edampsia
Bayi yang premature ( 37 minggu / kurang ) dengan low birth weight ( 2500 g
dikurangi
Penyebab preterm :
1. Medical and absterical complication :
- Placental Hemorrhage
- Hypertensive disorder
2. Life Style
- smoking
- malnutrition
- cocain, alcoholic
- stress ( psychological )
3. Amniotic Fluid Infection
Chorioamniotic infection ruptured membranes and / or preterm labor
pholipose A2
Arachidonic acid prostaglandin synthesis / [ lipopolysaccaride ]
Endotoxin
( Bacterial )
Breech Presentation
Etiologi
Presentasi bokong umumnya terjadi pada akhir trimester ke 2 kehamilan atau
menjelang aterm
Faktor penyebab
- usia kehamilan (prematuritas)
- fiksasi kepala pada PAP tidak baik ( panggul sempit hidrosefalus, plasenta
previa)
- anomali uterus (uterus arcuata, mioma uteri)
- janin yang sudah mati
Diagnosis
Pergerakan anak terasa oleh ibu di bagian perut bawah pusat
Ibu merasa benda keras menusuk tulang iga
mekanisme :
- Lakukan penilaian cepat mengmasukkan tangan sesuai dengan tangan anak yang
akan dilahirkan
- Tangan yang satunya menggenggan kedua kaki dengan jari telunjuk diantaranya
- Kaki dibawa kearah urah yang berlawanan dengan bahu yang akan dilahirkan.
- Jari telunjuk dan tengan dari tanggan dalam melalui punggung dan scapula anak
smp ke lengan atas
- Melahirkan tangan depan depan
- Melahirkan kepala anak dan mauriceou maneuver.
1. Tangan luar menggengam kaki dengan jari telunjuk antara kedua kaki,
mengangkat kaki ke atas.
2. Jari tengah ditempatkan pada mulut anak untuk tetap mempertahankan
fleksi
3. Tangan luar menggemggam leher dan tangan dalam memutar dagu ke
belakang SMP Subocciput terdapat di bawah symphisis
4. Kemudian badan anak diabwa ke atas berturut-tururt lahir, dago, mulut,
hidung, dahi dan belaklang kepala.
Terapi : usaha untuk memperbaiki letak sebelum persalinan terjadi dengan teknik
versi luar
Terapi versi luar ini tidak boleh dipaksakan karena mungkin ada faktor-faktor
seperti :
- Kelainan bentuk rahin
- Tali pusat yang pendek
Persiapan :
- Kandung kemih harus selalu kosong
- Pasien ditidurkan terlentang
- Bunyi jantung terus diperiksa dahulu
- Kaki dibengkokkan pada lutut dan pangkal paha supaya dinding perut kendur
.
TEKNIK
1. Mobilisasi : Bokong dibebaskan dahulu
2. Sentralisasi : Kepala dan hidung anak diregang dan didekatkan hingga badan anak
membulat dan dengan demikian lebih mudah diputar.
3. Versi : ank diputar ( ke sebelah kanan ) sehingga kepala anak terdapat di bawah.
Jika ada tekanan maka versi harus segera diberhentikan.
Setelah versi berhasil, denyut jantung janin harus diperiksa lagi dan kalau tetap
tidak berhasil posisi anak harus diputar lagi ke tempat semua.
TOCOLYSIS
Prinsip Kerugian
Merupakan persalinan yang sulit akibat kelainan letak, posisi, presentasi janin
Dystocia bahu : Kepala janin telah dilahirkan tetapi bahu tersangkut dan tidak dapat
dilahirkan
Sebab-sebab dystocia :
1. Gangguan perkembangan fetal
2. Kelainan letak dan kelainan anak
3. obesitas maternal
4. DM
5. postmature
6. kala II yang memanjang
Diagnosis :
- Kepala janin tidak dapat dilahirkan tetapi berada dekat vulva
- Dagu tertarik dan menekan perinum
- Tarikan kepada kepala gagal melahirkan bahu yang terperangkap di
belakang symphisis pubis.
Mekanisme :
1. Persiapkan ibunya, lakukan episotomi yang luas
2. Tekuk kedua tungkainya dan mendekatkan lututnya ke arah dada
3. Jika bahu belum dapat dilahirkan :
- masukkan tangan ke dalam vagina
- raih humerus dari lengan belakang dan menjaga lengan tetap fleksi pada
siku, gerakkan lengan ke arah dada ( tindakan ini memberikan ruangan
untuk bahu depan agar dapat bergerak di bawah symphisis.
4. Bahu tetap tidak dapat dilahirkan :
- lakukan tarikan dengan mengait ketiak untuk mengeluarkan lengan
belakang.
Upaya melahirkan bahu :
- Penekanan didaerah suprapubis oleh pembantu penolong
- Prasat Mc. Roberts, menganjurkan ibu untuk memegang dan menarik
kedua pahanyakearah perut sambil meregangkan pahany. Penolong
membantu melahirkan bahu
- Prasat Wood, memutar bahu depan 180 sehingga bahu depan menjadi
belakang dan bahu belakang yang sudah diputar kedepan akan lahir
dibawah simpisis
- Bila anak mati lakukan kleidotomi (pembedahan)
Managemen :
- dokter harus berpengalaman
- penolong harus didampingi ahli anestesi
- asisten harus ada dan siap menolong
ASPHYXIA
Yaitu suatu kondisi akibat kekurangan oksigen (hipoksia) atau gangguan perfusi
pada berbagai organ yang cukup penting
Etiologi
Secara umum asphyxia dapat dibagi ;
1. Asphyxia antepartum, faktor predisposisinya :
usia >35 tahun
Hipertensi selama kehamilan
Anemia
Infeksi pada ibu
Recurrent Abortion
Oligohidramnion, Hydramnion
Multiple pregnancy
Prematuritas
Kecanduan obat
Ketuban pecah sebelum waktunya
2. Asphyxia intrapartum, faktor predisposisinya :
Sectio sesarea darurat
Malpresentasi
Preterm birth
Precipitate labor
Persalinan lama
DJJ kurang baik
Kejang otot uterus
Cairan amnion bercampur meconium
Prolaps tali pusat
Plasenta Previa
3. Asphyxia postpartum, faktor predisposisinya biasanya merupakan sekunder dari
Insufiensi :
Paru-paru
Jantung
Pembuluh darah
Neurologik
1. CNS
Hypoxic-ischemic encephalopathy, infark, pendarahan intrakranial,
cerebral edema, hypotonia, hypertonia
2. Cardiovascular
Myocardial ischemia, poor contractility, hypotension, tricuspid
insufficiency
3. Pulmonary
Pulmonary hypertension, respiratory distress syndrom, pulmonary
hemorrage
4. Renal
Acute tubular or corticol necrosis
5. Adrenal
Adrenal hemorrage
6. Gastrointestinal
Perforation, necrosis
7. Metabolik
Hyponatremia, hypocalsemia, myoglobinuria
8. Hematologi
Disseminated intrvascular coagulation
PATOFISIOLOGI
Apnea primer
Secondary apnea
RESUSITASI NEONATUS
Bayi lahir
berikan kehangatan
posisikan, bersihkan jalan napas
keringkan, rangsang, posisikan lagi
beri oksigen bila perlu
OBSERVASIONAL CARE
RESUSITATION CARE
LAPORAN KELOMPOK A
Disusun oleh :
1. Muh. Ridlo 10100104004
2. Saptaningtyas w 10100104037
3.Alma wijaya 10100105004
4. Ilham Rizky E 10100105008
5. Moch. F. Afif M 10100105012
6. Medina N.H 10100105021
7. Eva Fieldiana S. 10100105022
8. Neng Liyen 10100105038
9. Indriani P.S 10100105039
10. Sumaya Zain 10100105046
11. Taufik Hidayat 10100105050
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2006/2007
APGAR SCORE
Penilaian APGAR diperlukan untuk mengetahui apakah bayi menderita asphyxia atau
tidak
0 1 2
Appearance (warna pucat Badan merah Seluruh tubuh
kulit) ekstremitas biru kemerah-merahan
Pulse rate Tidak ada <100 >100
(frekuensi nadi)
Grimace (reaksi Tidak ada Sedikit gerakan Batuk/bersin
rangsangan) mimik (grimace)
Actyvity (tonus Tidak ada Ekstremitas dalam Gerakan aktif
otot) sedikit flexi
Respiration Tidak ada Lemah/ tidak teratur Baik/menangis
(pernapasan)
Catatan :