Anda di halaman 1dari 17

“TUGAS RESUME”

DOSEN PENGAMPU : M. ZAINAL ABIDIN Skep.,Ns.,Mkes

Disusun oleh :

Reva Putra Mahendra

P1337420418086

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PRODI DIII KEPERAWATAN BLORA
2019
1. SKN (SISTEM KESEHATAN NASIONAL)

Apa yang disebut Sistem Kesehatan Nasional di Indonesia?

Dalam istilah kesehatan nasional kita harus mengenal istilah SKN Sistem Kesehatan Nasional
Pengertian dari SKN (Sistem Kesehatan Nasional)
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan
kesehatan yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna
menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam kerangka mewujudkan
kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar 1945.
Sistem Kesehatan Nasional perlu dilaksanakan dalam konteks Pembangunan Kesehatan secara
keseluruhan dengan mempertimbangkan determinan sosial, seperti: kondisi kehidupan sehari-
hari, tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, distribusi kewenangan, keamanan, sumber daya,
kesadaran masyarakat, dan kemampuan tenaga kesehatan mengatasi masalah tersebut.
Sistem Kesehatan Nasional disusun dengan memperhatikan pendekatan revitalisasi pelayanan
kesehatan dasar yang meliputi:
1. Cakupan pelayanan kesehatan yang adil dan merata,
2. Pemberian pelayanan kesehatan yang berpihak kepada rakyat,
3. Kebijakan pembangunan kesehatan, dan
4. Kepemimpinan. SKN juga disusun dengan memperhatikan inovasi/terobosan dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan secara luas, termasuk penguatan sistem
rujukan.
Sistem Kesehatan Nasional akan berfungsi baik untuk mencapai tujuannya apabila terjadi
Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergisme (KISS), baik antar pelaku, antar subsistem
SKN, maupun dengan sistem serta subsistem lain di luar SKN. Dengan tatanan ini, maka sistem
atau seluruh sektor terkait, seperti pembangunan prasarana, keuangan dan pendidikan perlu
berperan bersama dengan sektor kesehatan untuk mencapai tujuan nasional

Apa Tujuan Sistem Kesehatan?

Dalam batas-batas yang telah disepakati, tujuan sistem kesehatan adalah:

1.Meningkatkan status kesehatan masyarakat. Indikato antar unit

in Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Angka kejadian penyakit dan
berbagai indikator lainnya.

2.Meningkatkan responsiveness terhadap harapan masyarakat. Dalam hal ini


masyarakat puas terhadap pelayanan kesehatan.
3.Menjamin keadilan dalam kontribusi pembiayaan. Sistem kesehatan diharapkan
memberikan proteksi dalam bentuk jaminan pembiayaan kesehatan bagi yang
membutuhkan.

Apa Saja Elemen-Elemen Sistem Kesehatan?

Berdasarkan pengertian bahwa System is interconnected parts or elements in


certain pattern of work, maka di sistem kesehatan ada dua hal yang perlu
diperhatikan, yakni: (1) elemen, komponen atau bagian pembentuk sistem yang
berupa aktor-aktor pelaku; dan (2) interconnection berupa fungsi dalam sistem
yang saling terkait dan dimiliki oleh elemen-elemen sistem. Secara universal
fungsi di dalam Sistem Kesehatan berdasarkan berbagai referensi dapat dibagi
menjadi:

a.Regulator dan/atau stewardship

b. Pelayanan Kesehatan

c. Pembiayaan Kesehatan

d. Pengembangan Sumber Daya

2. PENJELASAN PP SIK NOMOR 46 TAHUN 2014

Pembangunan Kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidu p sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setingi-
tingginya dapat terwujud, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomi. Pembangunan kesehatan tersebut perlu ditingkatkan
akselerasi dan mutunya dengan melandaskan pada pemikiran dasar pembangunan kesehatan
sebagai makna dari paradigma sehat dan dengan menguatkan penyelenggaraan pembangunan
kesehatan tersebut.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui pengelolaan pembangunan
kesehatan yang disusun dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Komponen pengelolaan
kesehatan tersebut dikelompokan dalam (i) upaya kesehatan; (ii) penelitian dan
pengembangan kesehatan; (iii) pembiayaan kesehatan; (iv) sumber daya manusia kesehatan; (v)
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan; (vi) manajemen, informasi, dan regulasi
kesehatan; dan (vii) pemberdayaan masyarakat.

Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efesien diperlukan Informasi
Kesehatan. Informasi Kesehatan digunakan sebagai masukan pengambilan keputusan dalam
setiap proses manajemen kesehatan baik manajemen pelayanan kesehatan, manajemen
institusi kesehatan, maupun manajemen program pembangunan kesehatan atau manajemen
wilayah. Di samping itu, dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Pemerintah
memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh akses terhadap Informasi
Kesehatan.

Informasi Kesehatan tersebut di atas disediakan melalui penyelenggaraan Sistem Informasi


Kesehatan dan lintas sektor. Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan mencakup (i)
pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan, yang meliputi data kesehatan, informasi kesehatan,
indikator kesehatan, sumber data dan informasi, pengumpulan data dan informasi,
pengolahan data dan informasi, penyimpanan data dan informasi, keamanan dan kerahasiaan
informasi; (ii) pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan; (iii) sumber daya Sistem Informasi
Kesehatan; (iv) pengembangan Sistem Informasi Kesehatan; dan (v) penyebarluasan dan
penggunaan Data dan Informasi Kesehatan. Sistem Informasi Kesehatan diselenggarakan
berdasarkan asas, kepastian hukum, itikad baik, kemanfaatan, tata kelola yang baik,
ketersediaan data, ketepatan waktu, standardisasi, integrasi, keamanan dan kerahasiaan
informasi, dan netralitas teknologi.

Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi merupakan kondisi positif yang akan
sangat mendukung berkembangnya Sistem Informasi Kesehatan. Oleh karenanya, implementasi
teknologi informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan
menjadi solusi paling bijak yang harus diambil. Meskipun disadari bahwa sistem informasi tidak
identik dengan komputerisasi, namun perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
dewasa ini sangat signifikan memberi kontribusi bagi implementasi sistem informasi secara
lebih profesional. Implementasi teknologi informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan
Sistem Informasi Kesehatan dapat (1) meningkatkan kualitas dan kecepatan proses kerja
terutama di Fasilitas Pelayanan Kesehatan; dan (2) mengoptimalkan aliran data sehingga
meningkatkan ketersediaan dan kualitas Data dan Informasi Kesehatan dan yang terkait.
Lebih dari itu, dewasa ini implementasi teknologi informasi dan komunikasi tidak hanya
sebatas penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan tetapi telah diintegrasikan dalam
pelayanan kesehatan yang lebih luas. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi bahkan
telah sampai pada tingkatan mentransformasi pelayanan kesehatan. Meskipun dibatasi oleh
jarak dan waktu, pelayanan kesehatan pun bisa memungkinkan untuk tetap diberikan.
Tenaga kesehatan yang berada di daerah terpencil dapat berkonsultasi untuk memperoleh
pendapat ahli mengenai keputusan diagnostik, terapi, maupun tindakan lebih lanjut kepada
tenaga ahli lain dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang handal.
Komunikasi tidak hanya melalui suara, tetapi juga dapat mengirimkan gambar digital, rekaman
suara sampai dengan multimedia. Di era jejaring global dari sistem teknologi informasi sejak
tahun 1990-an, organisasi-organisasi kesehatan sudah dihubungkan dengan jaringan sistem
teknologi informasi secara global dengan teknologi telekomunikasi melalui internet.
Implementasi teknologi informasi dan komunikasi di bidang kesehatan sebagaimana diuraikan
di atas disebut eHealth.

eHealth merupakan suatu inisiatif pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
pelayanan dan informasi kesehatan, utamanya untuk meningkatan kualitas pelayanan kesehatan
dan meningkatkan proses kerja yang efektif dan efisien. Dalam hal implementasi Sistem
Informasi Kesehatan secara elektronik, eHealth merupakan superset atau suprasistem dari
Sistem Informasi Kesehatan yang diselenggarakan secara elektronik.

Dalam rangka menjamin ketersediaan, kualitas, dan akses terhadap Informasi Kesehatan yang
bernilai pengetahuan, dan mewujudkan penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan yang
berdaya guna dan berhasil guna, serta dapat menertibkan dan menyinkronkan penyelenggaraan
Sistem Informasi Kesehatan yang selama ini belum terintegrasi, diperlukan penguatan Sistem
Informasi Kesehatan, lintas program, dan urusan secara berjenjang di pusat dan daerah serta
yang didukung dengan peraturan perundang-undangan.

3. SIMRS
(Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit)

-DEFINISI

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) merupakan kewajiban yang harus
dimiliki oleh sebuah rumah sakit di Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang No 44 tahun
2009 tentang rumah sakit pasal 7 ayat (1) berbunyi “ Rumah sakit harus memenuhi
persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian dan peralatan.”
Dijabarkan kemudian pada pasal 11 ayat (1) mengenai prasarana rumah sakit, yang
dimaksud prasarana pada pasal 7 ayat (1) salah satunya adalah sistem informasi dan
komunikasi. Diperkuat kemudian dengan Pasal 52 ayat (1) bahwasanya setiap rumah sakit
wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaraan rumah
sakit dalam bentuk sistem informasi manajemen rumah sakit.
Peraturan lanjutan mengenai SIM RS ini adalah Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No 82
Tahun 2013 tentang sistem informasi manajemen rumah sakit. Pada pasal 3 ayat (1)
disebutkan bahwa setiap rumah sakit wajib menyelenggarakan SIMRS. Pada ayat (2)
disebutkan bahwa SIM RS dapat menggunakan aplikasi kode sumber terbuka (open-source)
yang dibuat Kementrian Kesehatan atau aplikasi yang dibuat sendiri oleh rumah sakit.
Sebelum menginjak lebih jauh tentang SIM RS ada baiknya perlu dipahami terlebih dahulu
mengenai definisi SIM RS. Menurut PMK No 82 Tahun 2013, SIM RS adalah suatu sistem
teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses
pelayanan rumah sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur
administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat. Di luar definisi tersebut,
SIM RS diharapkan dapat menjadikan rumah sakit lebih cepat dan efisien dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. SIM RS saat ini, menjadi solusi
satu-satunya bagi rumah sakit untuk menjawab permasalahan rumah sakit yang semakin
kompleks.
Salah satu faktor keberhasilan implementasi SIM RS adalah pemilihan SIM RS yang akan
dipergunakan. Hal ini penting untuk dipahami oleh manajer rumah sakit karena pemilihan
SIM RS membawa konsekuensi yang nantinya akan dihadapi. Hal ini mengingat dalam
implementasi SIM-RS sangat besar risiko kegagalannya. SIM RS yang baik haruslah dapat
menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan rumah sakit yang semakin kompleks

-MANFAAT
Beberapa manfaat yang paling penting dalam penerapan SIMRS di Rumah Sakit dijelaskan
sebagai berikut:
a. SIMRS memberikan kemudahan dalam pengelolaan dan pengamanan data pasien serta
informasi bisnis dalam Rumah Sakit
b. SIMRS dapat membantu meningkatkan pelayanan kesehatan melalui
ketersediaan data pasien yang lengkap, berkualitas serta cara penyediaan data yang cepat
dan efektif.
c. SIMRS dapat membantu melakukan efisiensi bisnis maupun pelayanan. Contohnya
adalah dalam melakukan pencegahan duplikasi data, pengulangan, dan kehilangan data.
d. SIMRS mhn lengkap
e. SIMRS sebagai sebuah produk yang mengelola seluruh informasi dalam Rumah Sakit
sehingga dapat membantu melakukan evaluasi performa dan meningkat fungsinya sendiri
f. SIMRS membantu manajemen dalam melihat tantangan pelayanan Rumah Sakit
G. GIMRS membantu pasien dalam memahami prosedur dan standar pelayanan secara
informasi maupun animasi.

SIMRS antrian pasien rawat jalan

SIMRS: Fasilitas stock opname semua unit


Salah satu fasilitas pembuatan laporan SIMRS

4. SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas)

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) adalah sebuah sistem


Informasi yang terintegrasi dan didesain multi user yang disiapkan untuk
menangani keseluruhan proses manajemen puskesmas. Dalam implementasinya,
Digital Sensetelah merilis dua versi sekaligus yaitu berbasis desktop (OS Windows)
dan berbasis web (OS Open Source). SIMPUS ini terdiri atas berbagai modul yaitu:
Admin Sistem (manajemen user), Loket, Poli BP/umum, Poli Gigi, Lab/Radiologi,
Apotek, Poli KIA, UGD, Rawat Inap, Kegiatan Luar Gedung/UKM, Pojok Gizi,
Pelayanan KB, Manajemen Aset, dan Kepegawaian. Memungkinkan koneksi
online Dinas Kesehatan ke Puskesmas/Pustu secara real time. Ditunjang dengan
berbagai macam fitur yang memudahkan penggunan (user), antara lain:

-Tata tampilan tab view menarik


-Mudah digunakan (User friendly)-Laporan lengkap (administrasi ke dinas)

-Output bisa convert excel dan pdf

-Fasilitas pencarian data pasien

-Fasilitas auto backup data

Mengapa Harus SIMPUS ?

Indonesia bersama negara-negara sedunia telah menyepakati tujuan pembangunan


milinium atau yang dikenal denganMillenium Development Goals (MDGs).
Sedikitnya ada lima goal dari delapan goal MDGs yang bersentuhan langsung
dengan bidang kesehatan. Penanggulangan kelaparan dan gizi buruk, penurunan
angka kematian anak, peningkatan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS, Malaria
dan penyakit menular lainnya dan menjaga kesehatan lingkungan. Dengan
demikian bidang kesehatan secara luas menjadi tumpuan dari pencapaian MDGs.

Di indonesia, penguatan peran bidang kesehatan menjadi andalan program


pembangunan di samping bidang pendidikan. Dalam hal ini penguatan peran
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat menjadi fokus
utama program-program kesehatan pemerintah.

Dengan semakin pesatnya pertumbuhan penduduk, kompleksitas masalah


kesehatan masyarakat, dan tuntutan akan pencapaian MDGs maka diperlukan
sebuah upaya yang sistematis di bidang kesehatan, salah satunya dengan menjamin
ketersediaan data kesehatan masyarakat guna melakukan pengukuran kinerja dan
perumusan kebijakan. Dalam konteks ini maka pemanfaatan teknologi informasi
guna menunjang pelayanan kesehatan menjadi tidak dapat dihindarkan. Dalam era
digital seperti sekarang, pemanfaatan teknologi informasi tidak lagi menjadi added
value namun sudah menjadi standart value. Maka implementasi SIMPUS menjadi
solusi tepat untuk mendukung peningkatan pelayanan kesehatan.Spesifikasi SIMPUS

1. SIMPUS versi Desktop

Spesifikasi teknis:

•Platform Under Windows

•OS Windows

•Pemrograman Visual Basic untuk interface

•Database MySQL

2. SIMPUS versi Web (Web Based)

Spesifikasi teknis:

•Platform Open Source

•OS (Linux/Windows)

•Pemrograman PHP untuk interface

•Database MySQL
Fitur Unggulan

-Tata tampilan gambar view tab yang menarik ( berbasis GUI / Graphical User
Interface) dan user friendly

-Tampilan Menu KIA Simpus Web Based


-Fasilitas entri data kegiatan pelayanan Puskesmas baik dalam maupun luar
gedung (laporan/output bisa disatukan sesuai kebutuhan)
-Fasilitas pencarian pasien, cetak Buku Pasien, Paper pasien dan Kartu Pasien,
cetak Surat Keterangan (sakit,sehat dan Kematian), cetak Surat Rujukan RS
(Umum, ASKES, ASKESKIN)
-Fasilitas pencarian pasien secara cepat

-Fasilitas untuk mencari data pasien, dengan fasilitas ini registrasi pasien bisa
dilakukandengan cepat, kurang dari 1 menit.
-Fasilitas view dan cetak rekam medik pasien
Detil Riwayat Pasien Simpus
-Diagnosa (dx) penyakit sudah menggunakan ICD X
-Fasilitas warning untuk alergi

Daftar 10 Penyakit Terbesar


•Database obat lengkap (bisa ditambahkan sendiri) baik obat dari Dinas maupun
Swadaya
•Fasilitas Pembuatan resep Obat bisa dalam bentuk Puyer
•Fasilitas Perhitungan stok opname dan LPLPO Obat/alkes dilakukan
secara otomatis, sesuai dengan penggunaannya.
•Menu laporan apotek: LPLPO, lap bulanan pemakaian, lap resep, stok terkini,
kompilasi data peresapan
•Menyediakan output laporan yang diperlukan untuk Administrasi Ke Dinas
(bulanan dan tahunan)
•Laporan bisa dalam bentuk grafik dan peta visual (contoh: Peta penyebaran
Penyakit dan Grafik Pemantauan Kasus)

Grafik Pemantauan Kasus Simpus


•Fasilitas transfer data ke dinas (bisa melalui perangkat jaringan maupun
Flashdisk)
•Laporan bisa difilter berdasarkan kategori-kategori sesuai kebutuhan
•Fasilitas Laporan bisa di-convert dalam bentuk data MS-Excell dan Pdf
•Fasilitas Backup Data Otomatis (Auto Backup)
•Fasilitas Integrasi Data seluruh puskesmas ke Dinas Kesehatan
Menu Integrasi Data di Dinas Kesehatan
Ruang Lingkup SIMPUS

-Admin Sistem (manajemen user)

-Modul Registrasi Loket

-Modul Pelayanan Poli Umum/BP

-Modul Pelayanan Poli Gigi

-Modul Pelayanan Poli KIA

-Modul Pelayanan Unit Apotek

-Modul Pelayanan Unit Laboratorium/Radiologi

-Modul Pelayanan UGD (untuk Puskesmas Perawatan)

-Modul Pelayanan Rawat Inap

-Modul Pelayanan Poli Mata

-Modul Aset/Inventory Puskesmas

-Modul Kepegawaian

-Modul Administrasi (pencetakan surat Keterangan/Rujukan & Laporan


Puskesmas)

-Modul Kegiatan Luar Gedung / UKM (Posyandu Lansia, Posyandu anak,


Imunisasi, Sanitasi Lingkungan, Pelayanan Gizi, P2P, Kesga, Promkes dll)
Jejak SIMPUS

Digital Sense telah menjalin kerjasama dengan beberapa Dinas Kesehatan dalam
mengembangkan dan mengimplementasikan SIMPUS, yaitu:

Simpus Jombang >> Dinas Kesehatan Jombang (34 Puskesmas)

Simpuswangi >> Dinas Kesehatan Banyuwangi (45 Puskesmas)

Simpusmojo >> Dinas Kesehatan Kota Mojokerto (5 Puskesmas, 16 Puskesmas


Pembantu)

Simpus Tuban >> Dinas Kesehatan Tuban (6 Puskesmas)

5. PUSDATIN (Pusat Dan Informasi)

Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertahanan biasa disingkat Pusdatin


Kemhan adalah unsur pelaksana tugas tertentu di bawah Kementerian Pertahanan.
Pusdatin Kemhan memiliki tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan, dan
standardisasi teknis serta evaluasi kebijakan di bidang sistem informasi dan
persandian serta teknologi informasi dilingkungan Kementerian Pertahanan.
Adapun fungsi Pusdatin Kemhan adalah:

1.Penyiapan rumusan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pengembangan


sistem informasi dan persandian serta teknologi informasi Kementerian;

2.Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang


pengembangan sistem informasi dan persandian serta teknologi informasi
Kementerian;

3.Pelaksanaan dan evaluasi pengembangan sistem informasi dan persandian serta


teknologi informasi Kementerian;
4.Pemberian pelayanan sistem komputer dan sistem komunikasi data serta sistem
persandian Kementerian;

5.Pengelolaan data dan informasi serta dokumentasi dan kepustakaan Pusat;

6.Pembinaan keahlian pranata komputer dan persandian Kementerian;

7.Perencanaan program dan anggaran serta ketatausahaan dan kerumahtanggaan


Pusat.

Anda mungkin juga menyukai