Anda di halaman 1dari 3

TRIASE

SPO No. Dokumen :


No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS II Tanda Tangan
dr. Leni Kurniati Jubaidah
PURWOKERTO
NIP. 19721107 200604 2 013
TIMUR
1. Tujuan Sebagai acuan menentukan prioritas tindakan penanganan
pasien sesuai dengan tingkat kegawatan pasien

2. Kebijakan Sebagai pedoman pelaksanaan triase dalam menangani pasien


gawat darurat di Puskesmas Watumalang

Pelaksanaan triase dalam menangani pasien gawat darurat


harus mengikuti langkah-langkah yang tertuang dalam SPO
3. Definisi 1. Triase adalah memilah – milah korban sesuai dengan tingkat
kegawatannya untuk menentukan prioritas tindakan.
2. Gawat darurat adalah Suatu keadaan yang terjadinya
mendadak mengakibatkan seseorang atau banyak orang
memerlukan penanganan / pertolongan segera dalam arti
pertolongan secara cermat, tepat dan cepat. Apabila tidak
mendapatkan pertolongan semacam itu maka korban akan
mati atau cacat / kehilangan anggota tubuhnya seumur hidup.
3. Keadaan darurat adalah keadaan yang terjadinya mendadak,
sewaktu-waktu / kapan saja, terjadi dimana saja, dan dapat
menyangkut siapa saja sebagai akibat dari suatu kecelakaan,
suatu proses medik atau perjalanan suatu penyakit.
4. Prosedur 1. Penderita datang diterima petugas / paramedis UGD,
2. in form concern (penandatangan persetujuan tindakan) oleh
keluarga pasien.
3. Diruang triase dilakukan anamneses,
4. Penderitadiperiksa dengan singkat,
5. Penderita diperiksa dengan cepat(selintas) untuk menentukan
derajat kegawatannya. Oleh dokter/paramedis yang terlatih,
6. Penderita dibedakan menurut kegawatannya dengan memberi
kode warna :
a. hijau adalah warna untuk penderita tidak gawat dan tidak
darurat. Misalnya : Penderita Common Cold, gastritis,
abses
b. Kuning adalah warna untuk penderita yang darurat tidak
gawat dan gawat tidak darurat, Misalnya : luka sayat
dangkal
c. Merah adalah warna untuk penderita gawat darurat
(pasien dengan kondisi mengancam). Misalnya : Fraktur
terbuka, trauma kepala, Penderita stroke trombosis, luka
bakar, Appendic acuta , CVA, AMI, asma bronchial dll
d. Hitam adalah warna untuk penderita yang telah meninggal
dunia
7. Penderita mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan
warna : merah, kuning, hijau, hitam
8. Pada waktu jam kerja penderita dengan warna kuning dikirim
ke BP / rawat jalan Unit terkait Poliklinik, Ruang perawatan,
9. Petugas mendokumentasikan identitas pasien,hasil
pemeriksaan,tindakan yang telah dilakukan,evaluasi tindakan,
10. Petugas merencanaan tindakan selanjutnya,

5. Diagram Alir
Penderita datang diterima In form consern
petugas UGD

Penderita dipriksa
Diruang dilakukan
dgn singkat
anamneses

Membedakan kegawan
Menentukan derajat dgn memberi kode
kegawatannya olehpetugas PIII – PII - PI

Pada jam kerja penderita


PIII dikirim keBP/poli Penderita mendapatkan
prioritas dari PI-PII-PIII

Petugas
merencanakan
tindakan selanjutnya
Petugas mendekumentasikan
dan evaluasi tindakan

6. Referensi

7. Dokumen
Terkait
8. Distribusi Poli klinik Rawat Jalan

Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai