Anda di halaman 1dari 6

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa data dan pembahasan yang telah dilakukan
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan program Maxshurft, besarnya


power yang dibutuhkan oleh kapal patroli cepat 60 meter
aluminum adalah:
Kecepatan 16 Knot power yang dibutuhkan 1600 Kw.
Kecepatan 28 Knot power yang dibutuhkan 5080 Kw.

2. Mesin yang dipilih untuk menggerakan sistem CODAG


adalah:
Gas Turbine
Type : Vericor TF 50A
Power : 3800 Kw
Putaran : 16000 rpm
Diesel
Type : MTU 8V 2000 M92
Power : 810 Kw
Putaran : 2450 rpm

3. Dilihat dari segi teknis:


- Sistem CODAG memiliki banyak kelebihan bila
dibandingkan dengan sistem diesel konvensional.
Kelebihan-kelebiahan tersebut antara lain:
a. memiliki berat yang lebih ringan, yaitu 38,88%
bila dibandingkan dengan diesel konvensional,
tanpa menggunakan CODAG gearbox.

85
b. Memiliki tenaga yang besar, yaitu 31,18% bila
dibandingkan dengan diesel konvensional.
- Stabilitas kapal patroli cepat 60 meter aluminium,
Dari satu distribusi beban yang telah dianalisa,
keadaan stabilitas kapal patroli cepat 60 meter
aluminium dilakukan pada kondisi beban muatan
penuh dengan lengan stabilitas maksimal sebesar
1,793 m pada sudut oleng 60º. Keadaan trim kapal
patroli cepat 60 meter aluminium adalah :
T at midship = 2,370 m dengan displacement
kapal tersebut sebesar 338,4 Tons

T at AP = 1,520 m

T at FP = 0,504 m

Untuk memenuhi Regulation 25.3b: Deck edge


immersion at equilibrium maka kapal patroli cepat 60 meter
aluminium dapat dioperasikan pada batas maksimum tinggi
gelombang (dimana panjang gelombang setara dengan LWL tank
amphibi) sebagai berikut :

a. Untuk model gelombang sinusoidal : max. Wave


height = 4,00 m
b. Untuk model gelombang trochoidal : max. Wave
height = 3,60 m

- Semua kondisi beban dan perairan pengujian


terhadap Kapal patroli cepat 60 meter aluminium
memenuhi semua criteria yang disyarat oleh IMO
dan MARPOL.

86
4. Dilihat dari segi ekonomis
Penggunaan CODAG pada kapal patroli cepat 60m
alluminium:

a. Dari sisi investasi.


Lebih mahal dibandingkan dengan menggunakan mesin
diesel dengan power yang sama.

Selisih harga = Rp 55.000.000.000 – Rp


38.000.000.000

= Rp 17.000.000 (30,90%)

Untuk CODAG sistem masih belum ditambah harga


CODAG gearbox

b. Dari sisi konstruksi:


Dari sisi konstruksi tidak diperhitungkan karena nilai
dari konstruksi hanya berkisar 1% - 2% dari harga mesin
yang akan dipasang.

c. Dari sisi perawatan:


Dari sisi perawatan sistem CODAG lebih murah bila
dibandingkan dengan sistem diesel, karena pada sistem
CODAG gas turbine hanya digunakan pada saat kapal
bergerak pada kecepatan maksimal, sehingga Time
Between Overhaul (TBO) dari gas turbin dicapai dalam
waktu yang relatif lebih lama dibandingkan dengan
sistem diesel konvensional.

87
d. Dari sisi operasional :
Selisih perbedaan harga bahan bakar, untuk tangki
berkapasitas 110 ton antara CODAG sistem dengan
sistem Diesel konvensional adalah:

Harga MDO dan kerosene bersubsidi pada sistem


CODAG:

= Rp 317.293.100,-

Haraga MDO pada sistem Diesel:

=`Rp 443.792.800,-

Selisih harga = Rp 443.792.800 – Rp 317.239.100

= Rp 126.553.700,-

CODAG sitem 28,51% lebih murah jika dibandingkan


dengan Diesel konvensional, tetapi untuk jarak yang ditempuh
oleh kapal patroli cepat 60 meter aluminium, Diesel
konvensional lebih jauh dibandingkan dengan CODAG sistem.

5. Untuk pemilihan mesin penggerak lebih disarankan


menggunakan CODAG sistem, karena lebih ringan,
mempunyai dimensi yang lebih kecil dengan power yang
sama, dari segi ekonomis dari sisi perawatan lebih
hemat, dan dari sisi operasional biaya yang dikeluarkan
untuk membeli bahan bakar 25,44% lebih hemat bila
menggunakan kerosene bersubsidi.

88
5.2 Saran
1. Untuk pemilihan gas turbine diharapkan menggunakan single
gas turbine, karena lebih murah dan juga bisa lebih ringan.
2. Untuk effisiensi bahan bakar dan memaksimalakan jarak
pelayaran disarankan menggunakan CODOG sebagai sistem
pada motor penggeraknya.
3. Analisa Stabilitas akan mampu menghasilkan output yang lebih
baik lagi jika variasi kondisi kapal patroli cepat 60 meter
aluminium lebih banyak.
4. Tingkat kesalahan dalam analisa stabilitas dapat diminimalkan
dengan lebih memperhatikan semua sistem yang terpasang
didalam kapal patroli cepat 60 meter aluminium dan data yang
diperoleh atau diketahui secara menyeluruh baik secara gambar
instalasi sistem dan pengamatan langsung.

89
DAFTAR PUSTAKA

Comstock, Jhon P. 1967, Principle of Naval Architecture, New


York : The Society of Naval Architecs and Marine
Engineers.
Derret, Barrass. 1999, Ship Stability for Masters and Mates,
England :
Watson, David G.M. 2002, Practical Ship Design, Elsevier -
Asterdam-London-New York-Oxford-Shanon-Paris-Tokyo

90

Anda mungkin juga menyukai