Anda di halaman 1dari 2

Suatu hari, di sebuah desa yang asri.

Hiduplah sebuah keluarga kecil yang sangat


harmonis. Kebahagiaan keluarga tersebut bertambah setelah dikaruniai seorang putri yang
cantik jelita. Erilia. Nama yang indah.

Kini, hari-hari mereka semakin berwarna. Erilia pun tumbuh dengan cepat. Ia menjadi
putri yang ceria dan periang, menghabiskan waktu dengan bermain bersama teman-temannya.
Tetapi, dibalik senyum yang ia tebarkan tersimpan duka dalam dirinya. Ya, Erilia tidak
sekuat itu. Ia lemah. Sangat lemah.

Saat Erilia berumur 3 tahun, ada bakteri jahat yang bersarang di paru-parunya. Al-
hasil ia harus rela bola-balik ke rumah sakit dan tidak bermain bersama teman-temannya
untuk sementara waktu.

Kedua orang tua Erilia tau, ini sangat menyakitan baginya. Mereka selalu memotivasi
Erilia untuk tidak mudah menyerah. Karena Erilia adalah anak pilihan, anak istimewa, tidak
semua orang kuat seperti Erilia.

Setelah satu tahun menjalani pengobatan, akhirnya Erilia berhenti meminum obat dan
dinyatakan sembuh. Erilia pun dapat kembali bermain bersama teman-temannya. Hingga tiba
saatnya untuk Erilia bersekolah di TKA. Ia merasa sangat senang karena memiliki banyak
teman baru.

Di sekolah, Erilia mengikuti pembelajaran dengan baik. Ketika waktu pulang tiba,
Erilia sangat bersemangat. Karena itu adalah waktu yang ia tunggu-tunggu. Erilia tidak
pernah pulang dengan tangan kosong, pasti ada saja makanan dan mainan yang ia beli.
Hehehe (namanya juga anak-anak).

Oopss.. hampir saja lupa. Saat umur 2,5 tahun, Erilia mempunyai seorang adik. Dia
perempuan. Sheena namanya. Erilia sangat menyayangi adiknya. Ia selalu menjaga, merawat,
dan mengajak Sheena untuk bermain bersama.

Percaya atau tidak, Sheena baru bisa berjalan saat berumur 3 tahun. Sheena itu
penakut. Jadi, sebelum Sheena bisa berjalan Erilia selalu mengajaknya brmain sepeda. Yaps,
Erilia mempunyai sepeda roda tiga. Sheena hanya duduk manis di belakang, sementara Erilia
mengayuh sepeda tersebut karena ia sangat suka berepeda.

Masa kanak-kanak yang sangat indah. Pergi ke sekolah, bermain, makan, tidur. Tanpa
beban.
Setahun kemudian, tiba saatnya untuk Erilia masuk ke sekolah dasar (SD). Tempat
baru, orang baru, suasana baru. Semua terasa asing baginya. Sedikit demi sedikit ia berusaha
untuk berbaur dan menyesuaikan semua itu. Meskipun di sekolah ia mempunyai banyak
teman baru, tetapi ketika sampai di rumah ia selalu bermain dengan saudara laki-lakinya. Dia
Ervan. Apabila dilihat dari silsilah keluarga, Ervan adalah sepupu dari mamanya Erilia.
Dengan kata lain Ervan adalah paman dari Erilia tetapi mereka seumuran.

Erilia adalah anak pertama. Sejak kecil, Erilia dan Ervan selalu menghabiskan waktu
bersama. Ervan memiliki 3 kakak aki-laki dan 1 kakak perempuan. Erva sering mengajak
Erilia untuk bermain permainan anak laki-laki. Seperti bermain bola, bermain kelereng,
bermain layang-layang, dan masih banyak lagi permainan yang lainnya. Sehingga tidak
heran, jika dulu Erilia pernah menjadi anak tomboi.

Kebersamaan mereka berlangsung hingga kelas 2 SD. Erilia termasuk anak yang
cepat dalam menyerap materi pelajaran. Terbukti ketia ia kelas 2 SD, untuk pertama kalinya
ia mendapat peringkat 1 di keas. Wow.. bayangkan betapa senagnya dia.

~bersambung~

Anda mungkin juga menyukai