Anda di halaman 1dari 7

5.

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada
medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang
bisa diukur, yaitu: panjang gelombang / wavelength, frekuensi, amplitude, kecepatan. Amplitudo
adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak.
Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan waktu. Frekuensi
tergantung dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena kecepatan energi elektromagnetik
adalah konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang dan frekuensi berbanding terbalik.
Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah frekuensinya, dan semakin pendek suatu
gelombang semakin tinggi frekuensinya.
Energi elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, oleh semua masa di alam semesta
pada level yang berbedabeda. Semakin tinggi level energi dalam suatu sumber energi, semakin
rendah panjang gelombang dari energi yang dihasilkan, dan semakin tinggi frekuensinya.
Perbedaan karakteristik energi gelombang digunakan untuk mengelompokkan energi
elektromagnetik.

5.1 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK MENURUT HIPOTESIS MAXWELL


Teori mengenai gelombang elektromagnetik pertama kali ditemukan oleh James Clerk
Maxwell (1831-1879). Dengan mengkaji aturan dasar kelistrikan dan kemagnetan, Maxwell
mengemukakan suatu hipotesis sebagai berikut.

“Karena perubahan medan magnetic dapat menimbulkan medan listrik maka sebaliknya
perubahan medan listrik akan dapat menimbulkan medan magnetik’’.

Dengan hipotesis inilah Maxwell mengungkapkan terjadinya gelombang


elektromagnetik. Percobaannya diakukan dengan dua buah bola lampu isolator yang dikaitkan
pada ujung pegas, kemudian diberi muata listrik berbeda, satu bola diberi muatan posiytif,
sedangkan bola yang lain diberi muatan positif, seperti pada gambar dibawah ini.
Selanjutnya, kedua bola digetarkan sehingga jarak kedua bola berubah-ubahterhadap
waktu dan kedua muatan menimbulkan medan listrik di sekitarnyayang berubah terhadap waktu
pula. Menurut Maxwell perubahan medan listrik ini akan mnimbulkan perubahan medan
magnetic yang berubah terhadap waktu pula. Dengan adanya perubahan medan magnetic maka
akan timbul kembali medan listrik yang besarnya juga berubah-ubah. Demikian seterusnya,
sehingga didapatkan proses berantai dari perubahan medan listrik dan mean magnetic yang
menjalar ke segala arah.
Apabila penjalaran medan listrik dan medan magnetik tersebut ditinjau pada satu arah
tertentu maka dapat dilukiskan seperti pada gambar dibawah ini.

Keterangan gambar:
B = Medan Magnet
E = Medan Listrik
Z = Arah Perambatan
Vektor medan listrik dan magnetic pada gelombang elektromagnetik memilih ke yang
sama dan tegak lurus satu sama lain terhadap arah perambatan gelombangnya.
Menurut perhitugan Maxwell, kecepatan perambatan gelombang elektromagnetik hanya
tergantung pada dua besaran yaitu permitivitas listrik (Ɛ0), dan permeabilitas magnetic (µ0).
Sehingga dirumukan dengan:
Apabila nilai permitivitas listrik Ɛ0 =8,85 x 10-12C/Nm2 dan nilai permeabilitas magnetic
µ0 =12,60 x 10-4Wb/Am, diperoleh nilai kecepatan perambatan gelombang elektromagnetik c =3
x 108m/s. karena cepat rambat gelombang elektromagnetik ini tepat sama dengan cepat rambat
cahaya di ruang hampa maka dapat disimpulkan bahwa cahaya merupakan gelombang
elektromagnetik.

Hipotesis yang dikemukakan oleh Maxwell dibuktikan kebenarannya olehHeinrich


Rudolfh Hertz (1857-1894), beberapa tahun setelah Maxwell meninggal dunia. Hertz berhasil
melakukan eksperimen yang menunjukkan gejala perambatan gelombang elektromagnetik,
menggunakan alat yang serupa dengan Ruhrnkorf seperti pada rangkaian dibawah ini.

Dengan menghidupkan saklar, kumparan pada rangkaian Ruhmkorf akan member induksi
berupa pulsa tegangan pada kedua elektroda di sisi A sehingga terjadi loncatan bunga api di sisi
A karena adanya pelepasan muatan. Sesaat setelahnya, loop kawat kedua di sisi B juga
menampakkan percikan buga api. Hal ini berarti menunjukkan bahwa energy eleektromagnetik
mengalami perpindahan dari kumparan ke kawat melingkar, meskipun terpisah. Disamping itu,
Hertz juga berhasil mengukur kecepatan perambatan energy tersebut, yang sesuai dengan nilai
yang di ramalkan Maxwell.

5.2 JENIS-JENIS GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK


Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan beberapa ciri gelombang elektromagnetik
adalah sebagai berikut:
1. Perubahan medan listrik dan medan magnetik terjadi pada saat yang bersamaan, sehingga
kedua medan memiliki harga maksimum dan minimum pada saat yang sama dan pada
tempat yang sama.
2. Arah medan listrik dan medan magnetik saling tegak lurus dan keduanya tegak lurus
terhadap arah rambat gelombang.
3. Dari ciri no 2 diperoleh bahwa gelombang elektromagnetik merupakan gelombang
transversal.
4. Seperti halnya gelombang pada umumnya, gelombang elektromagnetik mengalami
peristiwa pemantulan, pembiasan, interferensi, dan difraksi. Juga mengalami peristiwa
polarisasi karena termasuk gelombang transversal.
5. Cepat rambat gelombang elektromagnetik hanya bergantung pada sifat-sifat listrik dan
magnetik medium yang ditempuhnya.

5.3 SIFAT-SIFAT GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK


Gelombang elektromagnetik memiliki sifat-sifat tertentu, di antaranya adalah:
1. Dapat merambat dalam ruang hampa;
2. Merupakan gelombang transversal;
3. Dapat mengalami pemantulan (refleksi);
4. Dapat mengalami pembiasan (refraksi);
5. Dapat mengalami penggabungan dua gelombang (interferensi);
6. Dapat mengalami lenturan (difraksi);
7. Dapat mengalami polarisasi;
8. Arah perambatannya tidak dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnetic.

5.4 SUMBER GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK


1. Osolasi listrik
2. Sinar matahari menghasilkan sinar inframerah
3. Lampu merkuri menghasilkan sinar ultraviolet
4. Penembakan elektron dalam tabung hampa pada keping logam menghasilkan sinar X
(digunakan untuk rontgen)
5. Inti atom yang tidak stabil menghasilkan sinar gamma

5.5 SPEKTRUM GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK


Sebagai ciri suatugelombang, gelombang elektromagnetik juga memiliki panjang
gelombang (λ), kecepatan perambatan gelombang (c) dan frekuensi (f). Secara matematis
hubungan panjang gelombang, kecepatan, dan frekuensi dapat ditulis;

C=fλ
Keterangan : c = kecepatan perambatan gelombang
f = frekuensi (Hz)
λ = panjang gelombang (m)
Karena cepat rambat gelombang elektromagnetik tidak bergantung pada medium rambatan
dan mempunyai nilai tetap c maka yang berbeda pada gelombang elektromagnetik adalah f dan
λ.
Dari persamaan bentuk gelombang, yang dianalisis oleh Maxwell dapat diketahui nilai
maksimum untuk gelombang medan listrik dan gelombang medan magnetic yaitu:

Gelombang elektromagnetik yang ada di alam dapat terjadi secara alami ataupun
dihasilkan oleh sebuah alat. Sebagai contoh, generator arus bolak-balik menghhasilkan
gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 108m,sedangkan alam menyediakan, inti
atom yang dapat menghasilkan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 10 -17 m.
Para ahli kemudian mengamati lebih lanjut gelombang elektromagnetik yang ada dan
mencatat panjang gelombang dan frekuensinya, yaitu dengan cara langsung dan tidak langsung.
Sebagian besar dilakukan secara tidak langsung yaitu dengan cara menginteraksikan gelombang
elektromagnetik dengan bahan atau alat yang sanggup mengubah energy gelombang
elektromanetik menjadi energy lain, seperti energy listrik, energy panas, energy mekanik atau
energy kimia. Dari bentuk energy inilah diperoleh panjang gelombang dan frekuensi gelombang
elektromagnetik. Tapi hanya sebagian kecil saja dari spectrum gelombang elektrogmagnetik
yang dapat diamati langsung oelh indera mata, yaitu cahaya, sedangkan bagian yang lain tidak
dapt diamati secara langsung. Manusia memanfaatkan gelombang elektrogmagnetik berdasrkan
frekuensinya.
Spectrum gelombang elektrogmagnetik dengan urutan dari frekuensi terkecil ke frekuensi
terbesar dapat disusun sebagai berikut.
1. Gelombang radio
Gelombang radio merupakan gelombang yang memiliki frekuensi paling kecil atau
panjang gelombang paling panjang. Gelombang radio berada dalam rentang frekuensi yang
luas meliputi beberapa Hz sampai gigahertz (GHz atau orde pangkat 9). Gelombang ini
dihasilkan oleh alat-alat elektronik berupa rangkaian osilator (variasi dan gabungan dari
komponen Resistor (R), induktor (L), dan kapasitor (C)). Oleh karena itu, gelombang radio
banyak digunakan dalam sistem telekomunikasi. Siaran TV, radio, dan jaringan telepon
seluler menggunakan gelombang dalam rentang gelombang radio ini.
Suatu sistem telekomunikasi yang menggunakan gelombang radio sebagai pembawa
sinyal informasinya pada dasarnya terdiri dari antena pemancar dan antena penerima.
Sebelum dirambatkan sebagai gelombang radio, sinyal informasi dalam berbagai bentuknya
(suara pada sistem radio, suara dan data pada sistem seluler, atau suara dan gambar pada
sistem TV) terlebih dahulu dimodulasi. Modulasi di sini secara sederhana dinyatakan sebagai
penggabungan antara getaran listrik informasi (misalnya suara pada sistem radio) dengan
gelombang pembawa frekuensi radio tersebut.
Penggabungan ini menghasilkan gelombang radio termodulasi. Gelombang inilah
yang dirambatkan melalui ruang dari pemancar menuju penerima. Oleh karena itu, kita
mengenal adanya istilah AM dan FM. Amplitudo modulation (AM) atau modulasi amplitudo
menggabungkan getaran listrik dan getaran pembawa berupa perubahan amplitudonya.
Adapun frequency modulation (FM) atau modulasi frekuensi menggabungkan getaran listrik
dan getaran pembawa dalam bentuk perubahan frekuensinya.
2. Gelombang mikro
Gelombang mikro (mikrowaves) adalah gelombang radio dengan frekuensi paling
tinggi yaitu diatas 3 GHz. Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, maka akan
muncul efek pemanasan pada benda itu. Jika makanan menyerap radiasi gelombang
mikro, maka makanan menjadi panas dalam selang waktu yang sangat singkat. Proses
inilah yang dimanfaatkan dalam microwave oven untuk memasak makanan dengan cepat
dan ekonomis.
Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada pesawat RADAR (Radio Detection
and Ranging) RADAR berarti mencari dan menentukan jejak sebuah benda dengan
menggunakan gelombang mikro. Pesawat radar memanfaatkan sifat pemantulan
gelombang mikro. Karena cepat rambat glombang elektromagnetik c = 3 X 108 m/s,
maka dengan mengamati selang waktu antara pemancaran dengan penerimaan.
3. Sinar inframerah
Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011Hz sampai 1014 Hz atau daerah
panjang gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm. jika kamu memeriksa spektrum yang
dihasilkan oleh sebuah lampu pijar dengan detektor yang dihubungkan pada
miliampermeter, maka jarum ampermeter sedikit diatas ujung spektrum merah. Sinar yang
tidak dilihat tetapi dapat dideteksi di atas spektrum merah itu disebut radiasi inframerah.
Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul yang bergetar karena
benda diipanaskan. Jadi setiap benda panas pasti memancarkan sinar inframerah. Jumlah
sinar inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu dan warna benda.
4. Cahaya tampak
Cahaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik yang paling dikenal oleh kita
dapat didefinisikan sebagai bagian dari spektrum gelombang elektromagnetik yang dapat
dideteksi oleh mata manusia. Panjang gelombang tampak nervariasi tergantung warnanya
mulai dari panjang gelombang kira-kira 4 x 10-7 m untuk cahaya violet (ungu) sampai 7x
10-7 m untuk cahaya merah. Kegunaan cahaya salah satunya adlah penggunaan laser
dalam serat optik pada bidang telekomunikasi dan kedokteran.
5. Sinar ultraviolet
Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1015 Hz sampai 1016 Hz
atau dalam daerah panjang gelombagn 10-8 m 10-7 m. gelombang ini dihasilkan oleh
atom dan molekul dalam nyala listrik. Matahari adalah sumber utama yang memancarkan
sinar ultraviolet dipermukaan bumi,lapisan ozon yang ada dalam lapisan atas atmosferlah
yang berfungsi menyerap sinar ultraviolet dan meneruskan sinar ultraviolet yang tidak
membahayakan kehidupan makluk hidup di bumi.
6. Sinar X
Sinar X mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz . panjang gelombangnya
sangat pendek yaitu 10 cm sampai 10 cm. meskipun seperti itu tapi sinar X mempunyai
daya tembus kuat, dapat menembus buku tebal, kayu tebal beberapa sentimeter dan pelat
aluminium setebal 1 cm
7. Sinar gamma
Sinar gamma mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz atau panjang
gelombang antara 10 cm sampai 10 cm. Daya tembus paling besar, yang menyebabkan
efek yang serius jika diserap oleh jaringan tubuh.

5.6 PENERAPAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK


1. Radio
Radio energi adalah bentuk level energi elektromagnetik terendah, dengan kisaran
panjang gelombang dari ribuan kilometer sampai kurang dari satu meter. Penggunaan paling
banyak adalah komunikasi, untuk meneliti luar angkasa dan sistem radar. Radar berguna untuk
mempelajari pola cuaca, badai, membuat peta 3D permukaan bumi, mengukur curah hujan,
pergerakan es di daerah kutub dan memonitor lingkungan. Panjang gelombang radar berkisar
antara 0.8-100 cm.
2. Gelombang mikro
Panjang gelombang radiasi microwave berkisar antara 0.3-300 cm. Penggunaannya
terutama dalam bidang komunikasi dan pengiriman informasi melalui ruang terbuka, memasak,
dan sistem PJ aktif. Pada sistem PJ aktif, pulsa microwave ditembakkan kepada sebuah target
dan refleksinya diukur untuk mempelajari karakteristik target. Sebagai contoh aplikasi adalah
Tropical Rainfall Measuring Mission’s (TRMM) Microwave Imager (TMI), yang mengukur
radiasi microwave yang dipancarkan dari Spektrum elektromagnetik Energi elektromagnetik
atmosfer bumi untuk mengukur penguapan, kandungan air di awan dan intensitas hujan.
3. Sinar inframerah
Kondisi-kondisi kesehatan dapat didiagnosis dengan menyelidiki pancaran inframerah
dari tubuh. Foto inframerah khusus disebut termogram digunakan untuk mendeteksi masalah
sirkulasi darah, radang sendi dan kanker. Radiasi inframerah dapat juga digunakan dalam alarm
pencuri. Seorang pencuri tanpa sepengetahuannya akan menghalangi sinar dan menyembunyikan
alarm. Remote control berkomunikasi dengan TV melalui radiasi sinar inframerah yang
dihasilkan oleh LED (Light Emiting Diode) yang terdapat dalam unit, sehingga kita dapat
menyalakan TV dari jarak jauh dengan menggunakan remote control.
4. Ultraviolet
Sinar UV diperlukan dalam asimilasi tumbuhan dan dapat membunuh kuman-kuman
penyakit kulit.
5. Sinar X
Sinar X ini biasa digunakan dalam bidang kedokteran untuk memotret kedudukan tulang
dalam badan terutama untuk menentukan tulang yang patah. Akan tetapi penggunaan sinar X
harus hati-hati sebab jaringan sel-sel manusia dapat rusak akibat penggunaan sinar X yang terlalu
lama.

Anda mungkin juga menyukai