Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENGENDALIAN ATAU KONTROL INFEKSI TB PARU


(PENCEGAHAN PENULARAN TB PARU DI RUMAH SAKIT DAN DI RUMAH)

Pokok Bahasan : Pencegahan penularan TB Paru di Rumah sakit dan di Rumah

Sasaran : Keluarga Pasien

Tempat : Ruang Isolasi RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Hari/Tanggal : Rabu, 24 April 2019

Waktu : 10.00 WIB

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, sasaran dapat mengerti dan memahami cara
pencegahan penularan TB Paru di Rumah Sakit dan di Rumah
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demostrasi, sasaran mampu :
1) Mengerti pengertian TB Paru
2) Mengetahui penyebab TB Paru
3) Memahami cara pencegahan penularan TB Paru di Rumah Sakit dan di Rumah
B. MATERI
1. Pengertian TB Paru
2. Penyebab TB Paru
3. Pengendalian atau Kontrol infeksi TB Paru
a) Pencegahan Penularan TB Paru di Rumah Sakit
b) Pencegahan Penularan TB Paru Di Rumah
(Lain-lain Terlampir)
C. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar Balik
D. METODE
1) Ceramah
2) Tanya Jawab
3) Demonstrasi
4) Evaluasi
E. SETTING RUANGAN

Keterangan:

1. Tempat presentasi
2. Tempat notulen
3. Tempat anggota penyuluhan
4. Tempat observer

F. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. 5 Menit Pembukaan : Menjawab salam
1. Memberi salam mendengarkan dan
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan memperhatikan
3. Menyebutkan materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan
4. Menggali pengetahuan sasaran
penyuluhan mengenai pencegahan
penularan TB Paru
2. 20 Menit Pelaksanaan : Menyimak
Menjelaskan materi penyuluhan secara dan
berurutan dan teratur. memperhatikan
Materi :
1. Pengertian TB Paru
2. Penyebab TB Paru
3. Pengendalian atau kontrol infeksi
TB Paru
a. Pencegahan Penularan TB Paru
di Rumah Sakit
b. Pencegahan Penularan TB Paru
Di Rumah

3. 10 Menit Evaluasi : Menyimak


1. Audiens mampu memahami dan dan
menjawab pertanyaan mengenai mendengarkan
pengertian TB Paru
2. Audiens mampu menyebutkan
penyebab TB Paru
3. Audiens mampu menyebutkan cara
pencegahan penularan TB Paru baik
di rumah sakit maupun di rumah
4. Audiens mampu
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
mendemonstrasikan etika batuk dan
batuk efektif
4. 5 Menit Penutup: Menjawab salam
1. Menyimpulkan materi penyuluhan
yang telah disampaikan
2. Menyampaikan terima kasih atas
perhatian dan waktu yang telah di
berikan kepada peserta
3. Mengucapkan salam

G. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur :
a. Semua anggota kelompok yang sudah ditentukan tugasnya hadir tepat waktu
paling lambat 15 menit sebelum waktu pelaksanaan penyuluhan
b. Semua anggota kelompok atau tim mampu menjalankan tugasnya sesuai peran
masing-masing yang sudah di bagi atau ditentukan
2. Evaluasi Program :
a. Kehadiran Audiens 80%
b. Media dalam penyuluhan tepat dan tidak ada kekurangan
3. Evaluasi Hasil dari Penyuluhan :
a. Audiens dapat menyebutkan kembali :
1) Pengertian TB Paru
2) Penyebab TB Paru
3) Pengendalian dan kontrol infeksi TB Paru
a) Pencegahan Penularan TB Paru di Rumah Sakit
b) Pencegahan Penularan TB Paru Di Rumah
b. Audiens yang hadir mampu mengajukan pertanyaan
c. Audiens dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir penyuluhan
H. STRUKTUR ORGANISASI

1. Pembicara : Wirahadi Saputa


2. Moderator : Nova Anika
3. Notulen : Nurul Yuniarsih
4. Observer : Yeane Fiorella
5. Pembimbing Akademik : Dr. H. Kusnanto S. Kp., M.Kes
6. Pembimbing Klinik : 1. Lilik Mudayatin S. Kep., Ns
2. Mubarokah Isnaini S.Kep., Ns
I. LAMPIRAN
A) Materi Penyuluhan
1) Pengertian TB Paru
TB Paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
TB (Mycobacterium tuberculosis), Sebagain besar kuman menyerang paru tetapi
dapat juga mengenai organ tubuh lain (Dep Kes,2003).
2) Penyebab TB Paru
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam
sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama
kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk
mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit
TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
Bakteri Mikobakterium tuberkulosa dapat menular lewat percikan dahak
yang keluar saat batuk, bersin atau berbicara karena penularannya melalui udara
yang terhirup saat bernapas (Rachmawati, 2007). Diperkirakan, satu orang
menderita TB paru BTA positif yang tidak diobati akan menulari 10-15 orang
setiap tahunnya (Aditama, 2006).
3) Pengendalian dan Kontrol Infeksi TB Paru
a) Pencegahan Penularan TB Paru di Rumah Sakit
Agar orang yang sehat tidak tertular penyakit TB Paru, ada dua jalan,
yaitu tindakan dari orang yang sehat dan tindakan dari penderita TB Paru itu
sendiri, beberapa diantaranya yang harus dilakukan untuk mencegah
penularan yakni:
1. Melakukan cuci tangan
Melakukan 5 moment cuci tangan
1) Sebelum kontak dengan pasien
2) Sebelum sebelum memakai masker, dan membantu pasien melakukan
aktivitas
3) Setelah kontak dengan pasien (setelah membuang masker)
4) Setelah berisiko terkena cairan tubuh pasien
5) Setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien
2. Menerapkan batuk efektif dan etika batuk
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar dimana
dapat energi dapat dihemat sehingga tidak mudah lelah dan dapat
mengeluarkan dahak secara maksimal (Smeltzer, 2008).
Tujuan batuk efektif membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
,mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laboratorium,
mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret, meningkatkan distribusi
ventilasi, meningkatkan volume paru, memfasilitasi pembersihan saluran
napas.
Teknik Batuk Efektif :
1) Tarik nafas dalam 4-5 kali
2) Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik
3) Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan kuat dan
spontan
4) Keluarkan dahak dengan bunyi ha..ha..ha atau huf..huf..huf..
5) Lakukan berulang kali sesuai kebutuhan, bila klien mampu diulang
setiap 1 sampai 2 jam
3. Menggunakan Masker N95

Catatan :
Masker N95 harus dilepas ketika keluarga atau penunggu pasien meninggalkan
ruangan. Usahakan untuk menjemur masker N95 di bawah sinar matahari
sebelum kemudian digunakan kembali.
4. Membuang Dahak di Tempat yang Tepat
Cara Mempersiapkan Tempat Untuk Membuang Dahak
1) Siapkan tempat pembuangan dahak: kaleng berisi cairan desinfektan
yang dicampur dengan air air bayclin, air lisol)
2) Isi cairan sebanyak 1/3 kaleng
3) Beri pasir kedalam kaleng tersebut
4) Buang dahak ke tempat tersebut
5) Bila berisi air desinfektan : buang di tempat seperti got/sungai
b) Pencegahan Penularan TB Paru di Rumah
1. Minum obat secara teratur, tidak boleh terputus
2. Tutup bila batuk dan buang dahak ditempat tertutup
Usahakanlah penderita TB Paru tidak membuang ludah, batuk dan
bersin di sembarang tempat. Ada baiknya dilakukan di tempat yang
terkena sinar matahari langsung. Pasien TB Paru diharapkan dapat
menerapkan prinsip etika batuk dan batuk efektif dengan tepat.
3. Kontrol kembali bila obat habis
4. Jaga ventilasi rumah serta jemur perlengkapan tidur di bawah sinar
matahari
Kamar penderita TB Paru harus mendapatkan sinar matahari langsung.
Sinar matahari akan membunuh bakteri-bakteri TB Paru yang tersebar.
5. Menggunakan Masker
Ada baiknya bagi seorang yang sehat menghindari kontak bicara pada
jarak yang dekat dengan penderita TB Paru, atau dengan menggunakan
masker, namun hal ini masih tetap rentan. Bila penderita TB Paru batuk
atau bersin, sebaiknya orang yang sehat menutup mulut. Satu hal yang
perlu diperhatikan, yaitu arah angin. Jangan sampai angin berhembus
mengarah ke orang yang sehat setelah sebelumnya melalui orang yang
menderita TB Paru. Bukan mencegah arah anginnya, namun kita yang
harus menghindari angin tersebut yang bisa merupakan angin karena alam
atau angin karena kipas angin dll. Ingat, bakteri TB Paru bisa terbawa
oleh angin.
Cara menggunakan masker bedah bagi penderita TB Paru atau
Keluarga di Rumah :
1) Cuci tangan
Sebelum menyentuh masker bersih, cuci tangan secara
menyeluruh dengan sabun dan air
2) Carilah cacat pada masker
Ketika mengambil masker baru dari
kotaknya, cek untuk memastikan tidak
ada cacat, lubang atau sobekan.
3) Orientasikan bagian atas masker dengan
benar
Agar nasker pas dipakai, bagian atasnya
memiliki sisi keras yang dapat ditekuk
untuk menyesuaikan bentuk hidung,
pastikan sisi tersebut menghadap ke atas.
4) Pastikan sisi yang benar menghadap ke luar
Bagian dalam masker medis biasanya
berwarna putih, dan bagian luarnya
berwarna lain. Sebelum dipakai pastikan
sisi berwarna putih mengahadap wajah.
5) Pasang masker
Ada banyak tipe masker, masing-masing
memiliki metode pemakaian yang
berbeda di bagian kepala (lubang telinga,
tali, karet).
6) Sesuaikan posisi penahan hidung
Setelah masker terpasang, gunakan
telunjuk dan ibu jari untuk menekan sisi
atas masker yang dapat ditekuk agar pas
di batang hidung.
7) Ikat karet bawah jika perlu
Jika menggunakan masker dengan karet
yang mengikat bagian atas dan bawah
didasar tengkorak. Karena penyesuaian
hidung mempengaruhi letak masker.
8) Kencangkan masker ke wajah dan di bawah dagu
Cara Melepas Masker :
1) Cuci tangan
2) Lepas masker dengan hati-hati
Secara umum, lepas masker hanya dengan menyentuh tepi, tali,
lubang atau karetnya. Jangan menyentuh bagian depan yang
mungkin terkontaminasi (jika pemakainya sehat). Lepas masker
dengan cara melipat sehingga bagian warna putih berada di dalam
(jika pemakainya sakit).
(Masker harusnya dilepas ketika meninggalkan ruangan)
3) Buang masker dengan aman
Di fasilitas medis, biasanya ada tempat sampah khusus untuk
sampah medis (warna kuning)
Di fasilitas nonmedis, masukkan masker di dalam kantong plastik.
Ikat kantong plastik dengan rapat kemudian buang ke tempat
sampah.
4) Cuci tangan
6. Nutrisi yang adekuat
B) DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN DI RUANG ISOLASI RSUD
DR. SOETOMO SURABAYA

DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN


DI RUANG ISOLASI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

No. Nama Tanda Tangan


1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
13. 13.
14. 14.
15. 15.
16. 16.
17. 17.
18. 18.
19. 19.
20. 20.

Surabaya, April 2019


C) DAFTAR HADIR PELAKSANA PENYULUHAN

DAFTAR HADIR PELAKSANA PENYULUHAN


DI RUANG ISOLASI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

No. Nama Tanda Tangan


1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.

Surabaya, April 2019


D) LEMBAR OBSERVASI / EVALUASI

No. Perihal Evaluasi


1.

2.

3.

4.

5.
DAFTAR PUSTAKA

Kowalak, J. (2011). Buku ajar patofisiologi. Jakarta: EGC. Rab, T. (2010). Ilmu penyakit
paru. Jakarta: TIM.

Tamsuri, A. (2008). Asuhan keperawatan klien gangguan pernafasan. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai