PROFESI FISIOTERAPI
DAN
SPESIALIS KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI
Unit Rehabilitasi Medik (URM) dimulai sejak tahun 1973 pertama kali di RS. Kariadi
Semarang. SK MenkesNo.134/Men Kes/SK/IV/78 menetapkan Unit pelaksana
fungsionil Rehabilitasi Medis dikukuhkan menjadi disiplin yang organisatoris dan
adminstratif setingkat dengan disiplin-disiplin lain didalam Rumah Sakit. Dalam Tim
Unit Rehabilitasi Medis yang saat itu terdiri dari Fisioterapi dan Okupasi Terapi
diperlukan suatu sistem yang disebut dengan Sistem Pelayanan Rehabilitasi Medik
(SPRM).
Untuk itu amat sangat penting mengetahui dan memahami perbedaan Unit
Rehabilitasi Medis sebagai Unit Pelayanan Kesehatan, Sistem Pelayanan
Rehabilitasi Medik (SPRM) sebagai sistem pelayanan dan Dokter Spesialis
Rehabilitasi Medik (Sp.RM) sebagai Profesi, dan atau unit keterapian fisik sebagai
Unit Pelayanan Kesehatan dengan Spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi
(SpKFR) sebagai profesi
.Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan oleh Joel Press, MD pada Arch Phys Med
rehabil vol. 89, Januari 2008 yang disampaikan pada kongres dokter rehabilitasi
medik Amerika(The American Congress of Rehabilitation medicine and the American
Academy of physical medicine and rehabilitation). Dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa penamaan Physiatrist perlu dilakukan perubahan untuk memperkenalkan
profesi ini. Selain itu, penelitian ini menunjukkan hanya 2 sampai 3% market
penetration dengan nama tersebut.
Pada PMK No. 80 th 2013 juga memberikan kewenangan dan kemandirian dalam
menjalankan praktik dan atau pekerjaan sebagai profesi. Hal tersebut tertuang pada
pasal pasal 6 ayat 1 yaitu
“Fisioterapis dapat menjalankan praktik pelayanan Fisioterapi secara mandiri
atau bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan”.Fisioterapis dalam memberikan
pelayanan fisioterapi memiliki tanggungjawab profesi yang secara hirarki dapat
diawasi oleh fisoterapis dengan kompetensi yang lebih tinggi. Fisioterapis juga
bekerjasama/berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya. Hal tersebut tertuang
pada PMK No. 80 th 2013 pasal 6 ayat (4) dan (5), yang menyatakan :
Ayat 4
Penulis :
Irfan.
Sekjen IFI