PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan merupakan hal yang alami dan fisiologis yang dialami oleh
seorang wanita yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu. Salah
adalah infeksi 11%.2 Penyebab kematian ibu yang disebabkan karena Infeksi
3
berawal dari penatalaksanaan ruptur perineum yang kurang baik. Sekitar
plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari ) setelah itu yang bisa disertai
wanita, sebagai sumber perdarahan, dan sumber atau jalan keluar masuknya
dan episiotomi. 10
Tepi – tepi luka yang berhadapan menjadi kemerahan, seperti daging dan
digunakan oleh peneliti di luar negeri baik oleh dokter maupun bidan karena
meliputi lima aspek yang penting dalam penyembuhan luka perineum. 1,13
2
Selama proses penyembuhan luka perineum terdapat faktor yang akan
dilakukan, status nutrisi, kondisi penyakit atau adanya infeksi yang akan
Penyembuhan luka adalah proses yang dapat dibagi menjadi tiga fase
ini menggunakan larutan normal salin dan cairan disinfektan untuk mencegah
11
terjadinya luka yang bertambah parah. Cairan desinfektan yang sering
digunakan pada luka adalah suatu zat kimia Povidon Iodin 10 % yang punya
sifat antiseptik (membunuh kuman) baik bakteri gram positif maupun negatif.
aktif) dan penyakit lainnya tiroid, setelah pengobatan dengan radioiodine, dan
mengalami perbaikan secara trial and error, mulai digunakan produk untuk
3
pengelolaan luka meliputi topical agent dan pembalut (dressing).
Salah satu jenis Topical agen adalah salep. Salep merupakan sediaan
semi solid yang mengandung satu atau lebih zat aktif yang larut atau
terdispersi dalam basis salep yang sesuai, memiliki risiko rendah sensitisasi
karena memiliki beberapa bahan di luar minyak dasar atau lemak, dan resiko
iritasi yang rendah. Salep memiliki kriteria sebagai berikut aman (tidak
toksik, tidak iritatif), efektif dan efisien, stabil dalam penyimpanan, basis
salep mampu membawa zat aktif dan melepaskannya pada tempat aksi,
untuk luka adalah pemberian salep Jintan Hitam (Nigella sativa) 10% dapat
pada ulkus diabetik, Uji Statistik Skor luka Pre dan Post intervensi dengan
4
pemberian salep jintan hitam (Nigella sativa) 10% dan 20%, terdapat
konstituen dari minyak atsiri dari biji Nigella sativa, sejumlah aktivitas
tidak ada toksisitas yang serius. Bukti melaporkan dan mendukung TQ harus
dikembangkan sebagai obat baru dalam uji klinis pada pencegahan infeksi. 22
RSUP. H. Adam Malik sebanyak 2 orang (11,8 %) dan RSUD Dr. Pimgadi
23
Medan sebanyak 1 orang (4 %). Pada tahun 2013 di RSUP prof.dr R.D
Rumah Sakit tipe C yang tidak memiliki dokter spesialis tetap, serta prosedur perawatan
luka perineum menggunakan cairan desinfektan Povidon Iodin 10%, didapatkan data
ibu bersalin tahun 2014 pada sejumlah 83 persalinan normal , kejadian laserasi perineum
spontan dialami sebanyak 55 ibu nifas, laserasi karena episiotomi sebanyak 3 ibu nifas dan
yang mengalami infeksi sebanyak 3 kasus (5,4 %). Data Januari – Desember 2015
5
sebanyak 38 kasus (28%). Data bulan januari 2016 persalinan normal
hasil penelitian dan data, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
B. Perumusan Masalah
4. Penyembuhan luka adalah proses yang dapat dibagi menjadi tiga fase
5. Salah satu bahan kimia perawatan luka yang digunakan sekarang adalah
6
meninggalkan bekas warna hitam di pinggir luka, luka menjadi cepat
7. Salep memiliki kriteria sebagai berikut aman (tidak toksik, tidak iritatif),
7
2. Rumusan Masalah Khusus
Rupture?
Rupture?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
8
b. Menganalisis efektivitas penambahan salep jintan hitam (nigella
penyembuhan (hari).
penyembuhan (hari).
9
D. Manfaat Penelitian
penggunaan kasa.
oral diubah bentuknya menjadi topikal (salep) pada pasien ibu nifas
2. Bagi Peneliti
10
b. Penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif penggunaan
Rupture.
3. Bagi Masyarakat
topical agent yang efektif dan efisien bagi ibu nifas dengan Perineum
Rupture.
E. KeaslianPenelitian
tabel 1.1
Tabel 1.1
Beberapa Penelitian Terdahulu Terkait Judul Penelitian
Peneliti Judul Variabel Desain Hasil
Hermansyah Efektivitas antara madu dan experiment Hasil penelitian di
.A (2012) madu dan jintan jintan hitam Animal kelompok minggu I (7 hari
hitam (Nigella 5% (Rat : SD) observasi ) pada
Sativa) serta Nacl Madu dengan perlakuan antara
terhadap proses Nacl pemberian madu dan
penyembuhan luka pada jintan hitam 5%
luka pada tikus tikus (Ratus menghasilkan efek yang
(Ratus novergicus) signifikan terhadap proses
11
Peneliti Judul Variabel Desain Hasil
novergicus)”. penyembuhan luka, yaitu
pada hari ke-2 dan ke-6
perawatan, dibandingkan
dengan kontrol. Hasil
pada kelompok minggu II
(14 hari observasi) dilihat
dari fase-fase pada proses
penyembuhan luka, pada
Madu dengan Nacl
signifikan pada hari ke 8
dan 10 perawatan dimana
waktu tersebut merupakan
fase proliferasi, antara
Jintan hitam 5% dengan
Nacl signifikan pada hari
ke 2 dan 4 fase inflamasi.
Jadi dapat disimpulkan
terdapat perbedaan
efektivitas antara
pemberian Madu dan
Jintan Hitam 5% serta
Nacl dalam proses
penyembuhan luka.
Yulistiani Efektifitas Salep salep jinten Quasy Uji Statistik Skor luka Pre
,M (2014) Jinten hitam 10 % Eksperimenta dan Post intervensi
Hitam(Nigella salep jinten l dengan dengan pemberian salep
Sativa) 10% dan hitam 20 % menggunaka jinten hitam (Nigella
20% pada proses penyembuhan n pendekatan sativa) 10% dan 20%,
penyembuhan luka diabetik Nonequivalen tidak terdapat perbedaan
ulkus Diabetik t Time secara bermakna (p >
Sampel 0.05). Dari gambaran
Design, diskriptif diatas diketahui
dengan salep jinten hitam (Nigella
pendekatan sativa) 10% lebih baik
model dari 20% dalam proses
sampling penyembuhan ulkus
sistematis. diabetik.Kesimpulan :
Pemberian salep Jintan
Hitam (Nigella sativa)
10% dapat menurunkan
proses inflamasi dan
mempercepat proses
penyembuhan luka pada
ulkus diabetik.
Rafati,S,et.al Anti-microbial The in vivo anti-A clinical The mean of recovery time
(2014) effect of Nigella microbial effect trial study in experimental group was
sativa seed of the Nigella 75/1 with SD= ± 12, and
extract against sativa seeds the mean of recovery time
staphylococcal extract at a in control group was 69/4
12
Peneliti Judul Variabel Desain Hasil
skin Infection concentration of with SD = ± 8/7.There
33% was no significant
pustules difference in recovery time
staphylococcal between two groups (p
Skin Infections value = 0/131). In clinical
standard drug practice, the agent of
mupirocin Nigella Sativa recovered
as pustular from tissues of
all patients. While the
extract was as nearly
effective as the standard
drug, mupirocin, no side
effect was observed.
Azadi, Comparison of Nigella experiment From one hundred
H.G,et.al Two Regimens of sativa Animal Holstein dairy research
(2010). Nigella sativa Extract herd in Mashhad-Iran, 83
Extract for (NSE) cows with a total of 157
Treatment of subclinical subclinically
Subclinical mastitis Staphylococcus aureus
Mastitis Caused infected quarters were
by Staphylococcus included. Cows were
aureus divided into three
treatment groups. Group 1
(37 cows) received
intramammary infusion at
each milking (3 times
daily) for 3 days with 10
cc NSE. Group 2 (24
cows) received the same
intramammary infusion
but only once daily for 3
days. The third, 22 cows
were included as an
untreated negative control
group. Conclusion: All
two Nigella sativa
treatment regimens were
significantly better than
the negative control and
the nine dose Nigella
sativa treatment regimen
treatment group was not
significantly better than
the three dose treatment
group
(p = 0.332).
13
Peneliti Judul Variabel Desain Hasil
Qidwai, Effectiveness, Powdered N. The study One hundred and twenty-
W,et.al safety, and sativa (Kalonji) design was a three (123) patients were
(2009) tolerability of seed in capsule randomized, recruited. Sixty-four (64)
powdered Nigella serum lipid double-blind and 59 patients were
sativa (kalonji) levels, trial. randomized to the
seed in capsules blood sugar, intervention and the
on serum lipid blood pressure, control arms, respectively.
levels, blood and Thirty-nine (39) patients
sugar, blood body weight in the intervention group
pressure, and and 34 in the control
body weight in group completed the
adults: results of a study. Favorable impact of
randomized, powdered N. sativa
double-blind (Kalonji) seed in capsule
controlled trial. was noted on almost all
variables, but results were
not statistically significant
because of small sample
size.
Abu-Al- In vitro and In In vitro and In vivo experiment The diethyl ether and
Basal, M.A., vivo Anti- Anti-Microbial Animal chloroform extracts
2009. Microbial Effects Effects of Nigella indicated significant
of Nigella sativa sativa Linn Seed inhibitory effect only
Linn. Seed Extracts against Gram-positive
Extracts Against bacteria. Petroleum ether
Clinical Isolates extract was proved to be
from Skin Wound the most powerful one
Infections. against these bacteria and
also against other clinical
isolates like one Gram-
negative bacterium
(Klebsiella pneumonia)
and the yeast (Candida
albicans). Counts of viable
bacteria were decreased
at highly significant level
in mice infected with S.
aureus (ATCC 25923) or a
clinical isolate.
Conclusion/Recommenda
tions: The results of this
study revealed clear
potentiality of N. sativa
fixed oil as a source for
anti-microbial drugs and
support its use in folk
medicine for the treatment
of microbial skin
infections.
14
Peneliti Judul Variabel Desain Hasil
Abu-Al- Influence of Nigella experiment Results indicated that
Basal, M.A., Nigella sativa sativa Animal fixed oil of Nigella sativa
2011. fixed oil on some fixed oil seeds enhance healing of
blood parameters at a dose staphylococcal-infected
and of 50, skin by reducing total and
histopathology of 100 or absolute differential WBC
skin in 150 counts, local infection and
staphylococcal- microL inflammation, bacterial
infected BALB/c staphylo expansion and tissue
mice. coccal- impairment. These effects
infected provide scientific basis for
skin the use of Nigella sativa in
traditional medicine to
treat skin infections and
inflammations.
Niluh Pemberian Salep Black A laboratoric Recruited Cavia cobaya
Ringga W Ekstrak Jinten cumin experimental as the object devided to 4
(2012) Hitam (Nigella extract study with groups including the
sativa) terhadap salve on “randomized controlgroup (Cavia
Peningkatan 22,5 %, post testonly cobaya with lower labial
Kepadatan Sabut 45% and control group mucous incisional wound).
Kolagen pada 90% design” P1, P2, and P3 group was
Mukosa Oral Kepadat incisied with salve
Marmut ( Cavia an Sabut application once everyday
cobaya). Kolagen until the 7 th day.
pada (P1=22,5%
Mukosa concentration; P2=45%
Oral concentration;
Marmut P3=90%concentration).
( Cavia Conclusion. Black cumin
cobaya). extract salve on 45%
and90% concentration are
able to increase the
density of collagen fiber
on incisional wound and
45%concentration salve is
the most effective
concentration to increase
colagen fiber density
15
hitam 5 % dan salep jintan hitam 10% sebagai pendamping antiseptik
3. Penelitian ini akan dilakukan secara langsung pada manusia yaitu ibu
pasca salin (nifas) yang merupakan implikasi secara nyata pada uji klinis
hewan uji . Penelitian yang akan dilakukan ini adalah tentang efektivitas
F. Ruang Lingkup
Februari 2016.
Penelitian ini dilakukan pada Ibu nifas dengan luka perineum rupture.
16
3. Ruang Lingkup Materi
17