Anda di halaman 1dari 9

30/04/2019

KEBIJAKAN PEMERINTAH
DALAM PENYIARAN AGAMA
Drs. H. Hipni, M.Si.
Prof. Dr. Phil.
Kepala SeksiH.Bimas
Nur Kholis
Islam Setiawan, MA
Sekretaris Jenderal

Disampaikan pada Kegiatan Peningkatan Toleransi dan Kerukunan


Dalam Kehidupan Beragama, Berbangsa dan Bernegara
Tingkat Kabupaten Sukabumi, 30 April 2019

Seksi Bimbingan Masyarakat Islam


Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi

PENDAHULUAN

• INDONESIA merupakan negara besar dengan keragaman yang merupakan


kekayaan yang tidak dimiliki oleh negara lain
• Hasil penelitian Dari Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menemukan bahwa faktor
Agama menduduki peringkat ketiga setelah Politik dan Ekonomi sebagai Pemicu Konflik di
Indonesia
• kerukunan umat beragama merupakan pilar kerukunan nasional.
• Salah satu prasyarat terwujudnya masyarakat yang modern yang demokratis adalah
terwujudnya masyarakat yang menghargai kemajemukan (pluralitas) masyarakat dan bangsa
serta mewujudkannya dalam suatu keniscayaan

KEBIJAKAN PENYIARAN AGAMA

1
30/04/2019

Kegiatan Yang Rawan Konflik Berkaitan Dengan Agama Antara Lain:


• Pendirian rumah Ibadah
• Penyiaran Agama kepada penganut agama lain
• Perkawinan berbeda agama
• Perayaan hari besar keagamaan
• Penodaan agama
• Kegiatan aliran sempalan

KEBIJAKAN PENYIARAN AGAMA

KEBIJAKAN PEMERINTAH

1. UUD 1945 pasal 29 ayat 1 dan 2


2. Penetapan Presiden RI Nomor 1 Tahun 1965 tentang Pencegahan
Penyalahgunaan dan/ atau Penodaan Agama
3. Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam NegeriNomor :
0l/BER/mdn-mag/1969 tentang Pelaksaan Tugas Aparatur Pemerintahan Dalam
Menjamin Ketertiban dan Kelancaran Pelaksanaan Pengembangan dan Ibadat
Agama Oleh Pemeluk-Pemeluknya
4. Keputusan Menteri Agama Nomor 70 Tahun 1978 tentang Pedoman Penyiaran
Agama
5. Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor : 1 Tahun
1979 /1 Tahun 1979 tentang Tatacara Pelaksanaan Penyiaran Agama dan
bantuan Luar Negeri kepada Lembaga Keagamaan
6. Keputusan Menteri Agama Nomor 35 Tahun 1980 tentang Wadah Musyawarah
Umat Beragama

KEBIJAKAN PENYIARAN AGAMA

2
30/04/2019

7. Instruksi Menteri Agama Nomor 4 Tahun 1978 tentang Kebijaksanaan Mengenai


Aliran-Aliran Kepercayaan
8. Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun
2006/Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala
Daerah/ Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama,
Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, Dan Pendirian Rumah Ibadat
9. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 40 Tahun 2012 Tentang Forum
Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Jawa Barat

KEBIJAKAN PENYIARAN AGAMA

12 PROGRAM KEMENTERIAN AGAMA


berdasarkan KMA 806/2017 tentang Renstra Kementerian Agama 2015-2019

Program Dukungan Manajemen Dan


1 Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
7 Program Bimbingan Masyarakat Islam

2 Program Kerukunan Umat Beragama 8 Program Bimbingan Masyarakat Kristen

Program Pengawasan Dan Peningkatan


3 Akuntabilitas Aparatur KementerianAgama
9 Program Bimbingan Masyarakat Katolik

4 Program Penelitian Pengembangan Dan 10 Program Bimbingan Masyarakat Hindu


Pendidikan Pelatihan KementerianAgama

5 Program Pendidikan Islam 11 Program Bimbingan Masyarakat Buddha

6 Program Penyelenggaraan Haji Dan Umrah 12 Program Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal

KEBIJAKAN PENYIARAN AGAMA

3
30/04/2019

PENYIARAN AGAMA
Penyiaran agama menurut pengertiannya adalah semua bentuk kegiatan yang menurut sifat dan
tujuannya menyebarluaskan ajaran agama, baik melalui media cetak, elektronik, maupun
komunikasi lisan.

KEBIJAKAN PENYIARAN AGAMA

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA NOMOR 70 TAHUN 1978


tentang Pedoman Penyiaran Agama

Untuk menjaga stabilitas nasional dan demi tegaknya kerukunan antar umat beragama,
pengembangan dan penyiaran agama supaya dilaksanakan dengan semangat kerukunan,
tenggang rasa, teposeliro, saling menghargai, hormat menghormati antar umat beragama sesuai
jiwa Pancasila;

Penyiaran agama tidak dibenarkan untuk ditujukan terhadap orang atau kelompok orang yang telah
memeluk/menganut agama lain dengan cara:
a. menggunakan bujukan dengan atau tanpa pemberian barang, uang, pakaian, makanandan atau
minuman, pengobatan, obat-obatan dan bentuk-bentuk pemberian apapunlainnya agar orang
atau kelompok orang yang telah memeluk/menganut agama yanglain berpindah dan
memeluk/menganut agama yang lain berpindah danmemeluk/menganut agama yang disiarkan
tersebut.
b. menyebarkan pamflet, majalah, bulletin, buku-buku, dan bentuk-bentuk barang penerbitan
cetakan lainnya kepada orang atau kelompok orang yang telahmemeluk/menganut agama yang
lain.
c. melakukan kunjungan dari rumah ke rumah umat yang telah memeluk/menganut agama yang
lain.

KEBIJAKAN PENYIARAN AGAMA

4
30/04/2019

KEBIJAKAN PENYIARAN AGAMA

INDEKS KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

KEBIJAKAN PENYIARAN AGAMA

5
30/04/2019

• Hasil Survei Badan Litbang dan Diklat


KementerianAgama Tahun 2016

• Angka ini menunjukkan bahwa tingkat


78,4 75,47 76,5 kerukunan umat beragama masyarakat
Indonesia terbilang tinggi dan
TINGGI cenderung meningkat

• Adapun pola kerukunannya,


masyarakat bersikap sangat toleran
42,0 dan menghargai kesetaraan, tetapi
masih cenderung enggan menjalin
kerja sama dengan pemeluk agama
Kerjasama Kesetaraan Toleransi berbeda.

KEBIJAKAN PENYIARAN AGAMA

KEBIJAKAN PENYIARAN AGAMA

6
30/04/2019

KEBIJAKAN PENYIARAN AGAMA

KEBIJAKAN PENYIARAN AGAMA

7
30/04/2019

KEBIJAKAN PENYIARAN AGAMA

KEBIJAKAN PENYIARAN AGAMA

8
30/04/2019

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai