Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KOMUNIKASI DATA

COMMUNICATION PROTOCOL

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 9 / KELAS PTIK A – 2017


ADELIA AYU MARTINA (1729040041)
DIAN SRI YUNINDA (1729040004)
AMIR (1729041030)

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah dan tercurahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Penyusun mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penyusun
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
“Komunikasi Data” .

Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penyusun mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak. Demikian,


semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih

Makassar, 21 Agustus 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ...........................................................................................................i

KATA PENGANTAR .......................................................................................ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................1

A. Latar Belakang .......................................................................................1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................1

BAB II. PEMBAHASAN ..................................................................................2

A. The OSI Layer .........................................................................................2


B. Layers In The OSI Model .......................................................................3
C. TCP/IP Protocol Suite .............................................................................7
D. Addressing ..............................................................................................9

BAB III. PENUTUP ..........................................................................................14

A. Kesimpulan ............................................................................................14
B. Saran .......................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dahulu sekitar era 70-an, banyak perusahaan software yang
membuat System Nework Architektur (SNA), yang antara lain IBM, Digital,
Sperry, burough dsb. Masing-masing perusahaan tersebut membuat aturan-
aturan yang antara satu sama lain berbeda, misalkan IBM mengembangkan SNA
yang hanya memenuhi kebutuhan komputer-komputer yang menggunakan SNA
produk IBM. Apabila ingin dihubungkan dengan SNA produk digital tentunya
tidak bisa, hal ini disebabkan protokolnya tidak sama . Sebelum munculnya
model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada
pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer
untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu
jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda.
Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa
saling berkomunikasi.
Masalah utama dalam komunikasi antar komputer dari vendor yang
berbeda adalah karena mereka mengunakan protocol dan format data yang
berbeda-beda. Menghadapi kenyataan ini, kemudian The International Standard
Organization (ISO) pada sekitar tahun 1980-an, meluncurkan sebuah standar
model referensi yang berisi cara kerja serangkaian protokol SNA. Model
referensi ini selanjutnya dinamakan Open System Interconnection (OSI).
Model Referensi OSI terdiri dari 7 buah bagian / layer yang masing-
masing layer mempunyai tugas sendiri-sendiri. dikarenakan OSI terdiri dari 7
macam layer, maka model referensi OSI seringkali disebut OSI 7 Layer.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan OSI layer ?
2. Apa saja layer pada model OSI ?
3. Apa yang di maksud dengan TCP/IP Protocol Suite
4. Apa yang di maksud dengan Addressing ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. The OSI Layer


OSI Layer lebih dikenal dengan interkoneksi sistem terbuka (The Open
Sistem Interconnection) yaitu sebuah peta jaringan yang awalnya dikembangkan
sebagai sebuah standar universal untuk menciptakan jaringan. OSI Layer adalah
sebuah model dari konsep karakteristik dan standarisasi fungsi internal dari
sebuah sistem komunikasi oleh penyekatan ke dalam layer abstrak. Tujuan dari
OSI Layer adalah untuk menunjukkan fasilitas komunikasi diantara perbedaan
sistem tanpa menuntut perubahan logika dari pokok yang mendasari perangkat
keras dan perangkat lunak.
OSI Layer merupakan bukan sebuah protokol tapi sebuah referensi model,
atau sebuah struktur abstrak yang mendeskripisikan fungsi dan interaksi dari
variasi data protokol komunikasi. Itu menyediakan sebuah struktur konsep yang
membantu kita mendiskusikan dan membandingkan fungsi jaringan, atau hanya
membantu sistem klasifikasi biologi atau kimia lainnya yang berbicara tentang
bidang mereka.
Model OSI adalah sebuah standar internasional untuk protokol jaringan
yang didirikan oleh badan International Organization for Standardization (ISO)
di Eropa pada tahun 1977. Model OSI memberikan kerangka terstruktur
bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Secara
konseptual model OSI terbagi atas tujuh lapisan, dimana masing-masing lapisan
memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Standar ini dikembangkan untuk industri
komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda
secara efisien.
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer
jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran
komuniksai data, termasuk jenis-jenis protokol jaringan dalam mode transmisi
Model OSI dibagi atas 7 lapisan yang memiliki karakteristik dan fungsinya
masing-masing, setiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer diatasnya
maupun dibawahnya.

2
B. Layers In The OSI Model
Model-OSI yang terbagi menjadi 7 layer OSI ini terdiri dari:

Gambar 2.1 Lapisan OSI

1. Physical Layer
Inilah layer paling rendah dan layer pertama model OSI. Layer ini
memiliki tanggungjawab mentrasmisikan data digital yang berasal dari
sumber (physical layer perangkat pengirim) menuju ke penerima (physical
layer perangkat penerima) memanfaatkan media jaringan komunikasi.
Lapisan layer ini, memanfaatkan jenis signal yang didukung oleh
media fisik untuk mentransmisikan data. Jenis media fisik tersebut
misalnya: kabel, frekuensi radio, tegangan listrik, atau infrared maupun
cahaya biasa.
Physical Layer adalah sebenarnya kabel, fiber, kartu, switch, dan
mekanikal dan elektrikal perlengkapan lainnya yang menyusun sebuah
jaringan. Layer ini merupakan perubahan data digital ke dalam bentuk
sinyal yang bisa dikirimkan lewat kabel untuk ditransmisikan. Physical
Layer barangkali layer paling mudah untuk melakukan troubleshoot tapi
paling sulit untuk diperbaiki atau dikontruksi, karena hal ini melibatkan
infrastruktur perangkat keras yang terhubung dan terpasang. Contoh
dari Physical Layer yakni RJ45, T1, E1, V.35, V.34, SONET, SDH, DSL,
CAN Bus, dan DWDM.

3
2. Data Link Layer
Berikutnya ada Data Link Layer yang merupakan lapisan kedua dari
7 layer OSI. Layer ini bertanggungjawab untuk memeriksa kesalahan yag
mungkin saja terjadi selama proses transmisi data. Ia juga
bertanggungjawab membungkus bit dalam data frame. Selain itu juga
megelola kema pengalamatan fisik.
Karena Data link layer cukup kompleks, maka kemudian lapisan
layer ini dibagi menjadi dua bagian sublayer. Yaitu Layer Logical Link
Control (LLC) dan layer Media Access Control (MAC). MAC
bertanggungjawab untuk mengendalikan akses medium dan ijin transmisi
data. Sedangkan LLC bertanggungjawab membungkus sekaligus
mengidentifikasi protokol network layer. LLC juga mengontrol kesalahan
dan melakukan sinkronisasi frame.
Datalink Layer adalah dimana informasi tertutupi ke dalam “paket”
yang koheren dan frame-nya akan lolos ke layer yang lebih tinggi. Pada
pokoknya, Datalink Layer membongkar data mentah yang datang
dari Physical Layer dan menerjemahkan informasi tersebut dari layer
paling atas ke dalam data mentah dikirim melalui Physical
Layer. Datalink Layer juga bertanggung jawab terhadap menangkap dan
menyeimbangkan error yang terjadi di Physical Layer. Contoh
dari Datalink Layer yakni Token Ring, Linux Interface, Bonding, ISL,
IEEE 802.1Q (VLAN), 802.11a/b/g/n (Ethernet MAC dan LLC), IEEE
802.3 (Ethernet IEEE), HDLC, HDP, Frame Relay, Fibre Channel, FDP,
FDDI, DOCSIS, CDP, CRC, Bit Stuffing, ATM, ARQ, dan ARP.
3. Network Layer
Network layer adalah lapisan layer yang memiliki tanggungjawab
menetapkan jalur yang digunakan untuk transfer data. Jika kamu
perhatikan, maka Router jaringan berada pada lapisan layer ini. Fungsi
utama Network layer adalah melakukan routing.
Keberadaan routing inilah yang memungkinkan sebuah paker
dipindahkan dari komputer ke komputer lain. dalam melakukan tugasnya,

4
network layer menyimpan alamat logis setiap perangkat. Network
Layer memiliki tujuan untuk datang dan pergi data disetel. Perumpaannya,
jika Datalink Layer adalah jalan tol untuk data maka Network
Layer berfungsi sebagai sistem GPS yang memberitahu driver bagaimana
untuk sampai ke sana. Layer ini juga bertanggung jawab untuk
menentukan rute tercepat menuju tujuan dan menangani berbagai macam
masalah dengan pergantian paket atau kongesti jaringan. Dimana pada
layer ini routerbekerja untuk menjamin jika data sewajarnya dialamatkan
kembali sebelum dilanjutkan pada putaran berikutnya dari sebuah
perjalanan paket. Contoh dari Network Layer yakni NDP dan IS-IS.
4. Transport
Transport Layer bertanggung jawab untuk data streaming yang
berada di sisi lain jaringan. Jika pada Network Layer data dialamatkan,
seperti seseorang yang mengalamatkan sebuah amplop.
Kemudian, Transport Layer memainkan peran sebagai seorang pengirim
pos setempat cabang, menyortir dan menggolongkan semua alamat data
dengan cara yang sama ke dalam pengiriman terikat yang lebih besar untuk
cabang-cabang lokal, dimana mereka akan dikirimkan. Contoh
dari Transport Layer yakni NBF.
5. Session
Session Layer adalah dimana koneksi dibuat, dirawat, dan diakhiri.
Ini lumrahnya mengacu pada permintaan data aplikasi melalui jaringan.
Dimana Transport Layer mengendalikan aliran sebenarnya dari data,
sedangkan Session Layer berlaku seperti seorang announcer, memastikan
permintaan program dan aplikasi dan pengiriman data mengetahui
permintaan mereka jika sedang diisi. Pada istilah teknis, Session
Layer mensinkronisasikan transmisi data. Contoh dari Session
Layer yakni SAP, Simplex, Full Duplex, Half Duplex, RPC, SOCKS, dan
NetBIOS.
6. Presentation

5
Presentation Layer adalah data yang diterima kemudian diubah ke
dalam sebuah format yang tujuan aplikasi tersebut dapat dipahami. Cara
kerja layer ini lebih mudah dipahami sebagai seorang pekerja penerjemah.
Contohnya, data seringkali dienkripsi pada Presentation Layer sebelum
berlalu ke layer lainnya untuk dikirimkan. Ketika data diterima, data
tersebut akan didekripsi dan bakal lolos ke Application Layer dengan
format yang diharapkan. Contoh dari Presentation Layer yakni TDI,
ASCII, MIDI, MPEG, dan EBCDIC.
7. Application
Application Layer mengkoordinasikan akses jaringan
untuk software yang berjalan pada sebuah komputer tertentu atau sebuah
alat. Protokol pada Application Layer mengendalikan permintaan yang
berbeda pada aplikasi software untuk membuat jaringan. Permisalan, jika
sebuah web browser ingin mengunduh sebuah gambar, sebuah klien email
menginginkan untuk mengecek server dan sebuah program berbagi file
menginginkan untuk mengunggah sebuah film, protokol di Application
Layer akan mengatur dan mengeksekusi permintaan ini. Contoh
dari Application Layer yakni HL7 dan Modbus.

Tabel 2.1 Fungsi OSI Layer

6
C. TCP/IP Protocol Suite
TCP/IP (Transmission Control Protokol / Internet Protokol ) adalah
standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses
tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan
Internet. Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga
awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan
komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas
(WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat
independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan,
sehingga dapat digunakan di mana saja. Definisi Masing-masing Layer pada
model TCP/IP
1. Application merupakan Layer paling atas pada model TCP/IP, yang
bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap
layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host
Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext
Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple
Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol
(SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa

7
implementasi Stack Protocol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-
protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka
Windows Sockets (Winsock) atau NetBios over TCP/IP (NetBT).
2. Transport berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi
yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat
connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control
Protocol (TCP) dan User Diagram Protocol (UDP).
3. .Internet berfungsi untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi
paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja
dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol
(ARP),Internet control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group
Management Protocol (IGMP).
4. Network Interface berfungsi untuk meletakkan frame–frame jaringan di atas
media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak
teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti
halnya Ethernet dan Token Ring), Man dan Wan (seperti halnya dial-up
model yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN),
Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer
Mode (ATM)

Jaringan telah menjadi fitur mendasar dari sebagian besar aplikasi


komputer. (TCP / IP), paket protokol yang digunakan oleh Internet Advanced
Research Projects Agency (DARPA), adalah salah satu protokol jaringan yang
paling umum digunakan. Internet DARPA adalah kumpulan jaringan dan
gateway yang berfungsi sebagai jaringan tunggal. Internet meluas ke seluruh
dunia dan terdiri dari lebih dari 100.000 komputer.
Menemukan cara untuk menghubungkan jaringan komputer yang ada
dari berbagai jenis adalah tujuan utama dalam desain TCP / IP. Pencapaian
tujuan ini telah membuat TCP / IP sangat sukses dalam jaringan komputer yang
menjalankan sistem operasi yang berbeda dan yang diproduksi oleh vendor
yang berbeda. TCP / IP juga dirancang untuk mengakomodasi sejumlah besar

8
komputer host dan jaringan lokal. Situs atau organisasi yang menggunakan TCP
/ IP tidak perlu terhubung ke Internet, tetapi sebagian besar situs dan organisasi
terhubung.
Sifat TCP / IP yang terbuka, nonproplikan, dan cakupan globalnya telah
membuatnya populer di kalangan pengguna sistem operasi UNIX. Standar
untuk menulis program komunikasi dalam C juga telah menyebar luas. Dua
standar paling umum adalah antarmuka Socket Perpustakaan BSD UNIX dan
Antarmuka Transport V Sistem UNIX (TLI).
SAS / C Library saat ini mengimplementasikan antarmuka BSD UNIX
Socket Library karena agak lebih umum daripada TLI, dan memiliki dukungan
yang lebih baik dari perangkat lunak komunikasi yang mendasarinya pada
sistem MVS dan CMS. Socket library terintegrasi dengan dukungan SAS / C
untuk I / O file UNIX untuk menyediakan jenis integrasi yang sama antara I / O
file dan jaringan yang tersedia pada sistem BSD UNIX. TCP / IP sekarang
menjadi basis untuk protokol tingkat yang lebih tinggi yang mendukung banyak
aplikasi jaringan populer.

D. Addressing
Dalam jaringan komputer atau internet, Anda akan mengenal istilah IP
Address. IP Address ini adalah salah satu protokol jaringan yang penting agar
Anda bisa mengakses internet dengan perangkat yang Anda punya, baik itu
komputer, laptop, smartphone, ataupun perangkat berbasis internet lainnya.
1. Pengertian IP Address
Secara umum, IP address merupakan singkatan dari Internet Protocol
Address. Secara teknis, IP address adalah sebuah alamat yang ditujukan
untuk mengakses sebuah situs tertentu di dalam sebuah jaringan internet. IP
address sendiri digunakan sebagai alamat dalam melakukan komunikasi
antar host di dalam jaringan internet. Hal ini membuat IP Address menjadi
sebuah sistem komunikasi yang universal, karena telah menjadi metode
pengalamatan komputer yang diterima di seluruh dunia.
Jika berbicara lebih detail soal teknisnya, IP Address adalah sebuah
deretan bilangan biner mulai dari 32 bit – 128 bit yang dipakai untuk

9
mengidentifikasi tiap perangkat host (komputer, laptop, atau handphone)
dalam jaringan internet. Jenis IP address sendiri ada dua jenis, yaitu IPv4
(Internet Protocol version 4) yang menggunakan deret angka 32 bit, dan
IPv6 (Internet Protocol version 6) yang menggunakan deret angka 128 bit.
IP address di tiap host haruslah unik, dan tiap perangkat memiliki IP
address yang berbeda-beda. Jadi, jika sebuah jaringan komputer memiliki
dua buah laptop, maka kedua laptop itu memiliki IP address masing-masing,
atau bisa dibilang punya “alamat” sendiri-sendiri.
Dengan menentukan dan mengidentifikasi IP address, artinya Anda
telah memberikan identitas yang universal bagi setiap interface komputer.
Jika sebuah komputer memiliki lebih dari satu interface internet (misalnya
menggunakan dua buah Network Interface Card) maka Anda harus
memberikan dua buah IP address untuk komputer tersebut, dimana masing-
masing IP address berlaku untuk satu interface yang digunakan.
Dari dua pengertian IP Address yang telah dituliskan di atas, kita bisa
mengambil kesimpulan bahwa IP Address digunakan untuk
mengidentifikasi sebuah host yang bisa mengakses internet, sehingga
perangkat tersebut bisa dikenali di dalam jaringan internet dengan deretan
bilangan yang terdiri dari 32 bit bilangan biner yang biasa digunakan pada
komputer. Dengan menggunakan bilangan biner ini, maka alamat setiap
komputer bisa dikenali dengan mudah oleh sistem komputer dan akhirnya
bisa digunakan untuk mengakses jaringan komputer.
2. Cara Kerja IP Address
Cara kerja IP Address sangat sederhana. Seperti yang sudah disebutkan
di awal artikel ini, IP address menggunakan rangkaian bilangan biner 32 bit
untuk IPv4. Rangkaian bilangan biner tersebut dipisahkan oleh tanda titik
per 8 bit-nya. Oleh karena itu, kita sering melihat IP address dari sebuah
komputer atau perangkat berbasis internet lainnya yang menggunakan 4
titik, dengan masing-masing berisi bilangan desimal berbeda-beda.
Bilangan desimal tersebut merupakan hasil konversi dari bilangan biner.
Mengapa harus dikonversi?

10
Bagi orang-orang yang memahami bilangan biner, mereka akan
membutuhkan waktu lama untuk menggunakan bilangan biner murni pada
sebuah alamat IP. Orang yang sudah paham saja sudah cukup kesulitan,
apalagi bagi orang awam yang hanya mengenal bilangan desimal (bilangan
0 sampai 9). Itu mengapa, saat ini format penulisan IP Address
menggunakan format bilangan desimal, yang merupakan hasil konversi dari
bilangan biner.
Berikut ini kami berikan contoh penulisan IP Address, yang
menggunakan bilangan biner: 10100111.1101101.11001110.01100100
Gimana? Apa Anda bingung membacanya? Anda pasti bingung jika
harus membaca alamat IP yang panjang dan rumit tersebut. Karena itu,
penulisan IP address dengan bilangan desimal sangat berguna, terutama
bagi otak manusia yang hanya mampu mengingat antara 7 hingga 10
karakter saja per detiknya. Sekarang kami berikan contoh penulisan IP
Address yang menggunakan bilangan desimal: 167.205.206.100.
Sudah terasa perbedaannya? Jadi, dengan menggunakan hasil konversi
bilangan biner ke desimal, IP address dari sebuah host dapat dengan mudah
dipahami dan juga diingat oleh pengguna.
Setelah IP address diperoleh, hal ini menunjukkan bahwa sebuah host
sudah menjadi titik tersendiri di dalam sebuah jaringan. Apabila sebuah
komputer sudah memiliki IP Address, maka sudah pasti komputer tersebut
sudah bisa melakukan komunikasi melalui jaringan internet menggunakan
protokol TCP/IP.
Cara kerja IP address sendiri tak bisa lepas dari fungsi DNS. Hal
tersebut berguna jika pengguna hendak mengakses sebuah situs internet.
Saat mengakses internet, data yang masuk dan keluar melalui jaringan
internet akan melalui proses switching dan routing. Belum lagi macam-
macam routing yang cukup banyak. Hal tersebut menimbulkan
kebingungan sendiri bagi pengguna jika mengakses internet hanya
mengandalkan IP address. Oleh karena itu, DNS diperlukan untuk
menerjemahkan IP address menjadi sebuah alamat host yang mudah

11
dikenali oleh pengguna. Contohnya, situs dosenit.com lebih mudah dikenali
ketimbang IP address situs ini, yaitu 104.24.124.226.
3. Fungsi Umum IP Address
IP address sendiri pada umumnya memiliki banyak fungsi, baik bagi
komputer, host, situs web, ataupun bagi jaringan internet itu sendiri. Berikut
ini adalah beberapa manfaat dan fungsi dari sebuah IP address:
a. Memberikan penomoran dan pengkodean unik pada tiap perangkat yang
memiliki NIC (Network Interface Card)
b. Mempermudah jaringan internet dalam membuat sebuah perangkat
menjadi sebuah node yang terhubung di dalam jaringan.
c. Membantu jaringan dalam melakukan identifikasi terhadap lokasi
perangkat yang terhubung dan juga server
d. Memproses permintaan dan pengiriman data pada jaringan computer
e. Menentukan “alamat” dari setiap perangkat pada jaringan komputer,
mulai dari server, host, domain, komputer pengguna / client, hingga
perangkat – perangkat keras jaringan komputer yang digunakan.
f. Selain fungsi-fungsi secara umum, IP Address juga memiliki 2 fungsi
khusus yakni sebagai identitas dan sebagai alamat lokasi hostname.
g. IP address sebagai identitas, fungsi ini memiliki kaitan erat dalam
penamaan sebuah perangkat (hostname). Kita ibaratkan seperti halnya
manusia yang memiliki nama masing-masing yang digunakan sebagai
identitas diri. Nah, pada komputer atau host, penamaan ini berupa
bilangan biner antara 32 bit sampai 128 bit.
h. IP address sebagai Alamat atau Lokasi sebuah Host. Fungsi inilah yang
paling sering digunakan. Biasanya IP address sangat berguna untuk
proses transfer data atau sebuah file baik itu melalui penggunaan DHCP
server, penggunaan DNS, dan lainnya.
i. Dapat dilihat bahwa dari pengertian ip address dan fungsinya, IP address
sangat diperlukan di dalam sebuah jaringan komputer.

4. Kelas IP Address

12
Untuk memudahkan penggunaan IP address, saat ini sudah dikenal
beberapa teknik pembagian kelas IP address dan subnetting. Pembagian
kelas IP address sendiri terdiri dari 5, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas
D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlah hostnya.
Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut :
a. Kelas A
Bit pertama pada IP address kelas A adalah “0”. Jadi byte pertama IP
address kelas A mempunyai range dari 0-127 dalam bilangan desimal.
Pada IP Address kelas A, terdapat 127 network dengan tiap networknya
dapat menampung sekitar 16 juta host. IP address kelas A diberikan
untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, misalnya pada
jaringan internet global.
b. Kelas B
Dua bit pada IP address kelas B selalu diatur “10” sehingga byte
pertamanya selalu bernilai antara 128-191 dalam bilangan desimal. IP
Address yang berada pada kelas B ini mampu mendukung 65.255
network, dimana tiap jaringannya dapat mendukung kurang lebih 65
ribu host.
c. Kelas C
IP address kelas ini biasanya digunakan untuk jaringan komputer
berskala kecil seperti LAN (Local Area Network). Tiga bit pertama pada
IP address kelas C selalu diatur “111”. Kelas IP address ini dapat
membentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network
memiliki 256 host.
d. Kelas D
IP Address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit
pertama pada IP address kelas D selalu diatur “1110”, sehingga byte
pertamanya berkisar antara 224-247 dalam bilangan desimal. IP address
kelas ini biasanya digunakan untuk kepentingan khusus dan juga untuk
keperluan multicasting.
e. Kelas E

13
IP address kelas E sebenarnya tidak diperuntukkan untuk keperluan
umum dan hanya digunakan untuk keperluan percobaan atau
eksperimen. 4 bit pertama pada IP address kelas ini selalu diatur “1111”,
sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255 dalam bilangan
desimal.

Sementara, subnetting pada IP address dilakukan untuk mengatasi


keterbatasan pengalamatan IP address, khususnya IPv4, yang secara teori,
hanya mampu mengalamatkan 4.294.967.296 komputer atau host di seluruh
dunia.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang kami susun yaitu communication protocol
kami dapat menyimpulkan bahwa dalam berkomunikasi harus ada sebuat aturan
atau protocol standar agar komunikasi dapat berjalan lancar, OSI Layer adalah
sebuah model dari konsep karakteristik dan standarisasi fungsi internal dari
sebuah sistem komunikasi oleh penyekatan ke dalam layer abstrak. Tujuan dari
OSI Layer adalah untuk menunjukkan fasilitas komunikasi diantara perbedaan
sistem tanpa menuntut perubahan logika dari pokok yang mendasari perangkat
keras dan perangkat lunak.
Layer merupakan bukan sebuah protokol tapi sebuah referensi model, atau
sebuah struktur abstrak yang mendeskripisikan fungsi dan interaksi dari variasi
data protokol komunikasi. Itu menyediakan sebuah struktur konsep yang
membantu kita mendiskusikan dan membandingkan fungsi jaringan
B. Saran
Terus dilakukan pengembangan karena semakin banyak device atau
perangkat elektronik lainnya yang terus di produksi, sehingga di tuntut agar
lebih mempermudah komunikasi dan menurunkan tingkat kesalahan yang
terjadi dimasa mendatang.

15
DAFTAR PUSTAKA

Haidar, Erdi. 2014. OSI Layer. (https://www.kompasiana.com/ Diakses


pada 24 Agustus 2019).
Hermawan. 2019. Pengertian OSI Layer. (https://www.nesabamedia.com/
Diakses pada 24 Agustus 2019).
Kurniawati, Yeni. 2012. Hubungan dan Perbedaan TCP/IP dengan OSI.
(https://www.academia.edu/ Diakses pada 24 Agustus 2019).
Litalia. 2017. Pengertian OSI Layer Beserta Kegunaan dan Cara Kerja OSI
Layer. (https://www.jurnalponsel.com/ Diakses pada 24 Agustus 2019).
Teddy. 2012. Pengertian IP Address dan Fungsinya bagi Jaringan Komputer.
(https://dosenit.com/ Diakses pada 24 Agustus 2019).
Unknown. 1998. TCP/IP Protocol suite.( https://support.sas.com/documentation/
Diakses pada 24 Agustus 2019).

Anda mungkin juga menyukai