Penyakit Diare
Penyakit Diare
Disusun oleh:
Kelompok 1
2 D-IV
2018/2019
Daftar Isi
I. Diare................................................................................................................. 3
II. Faktor penyebab penyakit diare ....................................................................... 3
III. Agent Diare ...................................................................................................... 4
IV. Gejala diare ...................................................................................................... 5
V. Riwayat Alamiah Diare ................................................................................... 6
VI. Epidemiologi penyakit diare ............................................................................ 7
VII. Model Segitiga Epidemiologi diare ............................................................... 11
VIII. Pencegahan ............................................................................................. 13
IX. Penyehatan Lingkungan ................................................................................. 16
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 18
I. Diare
Menurut WHO Pengertian diare adalah buang air besar dengan
konsistensi cair (mencret) sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari (24 jam).
Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan konsistensi
feses selama dan frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan diare bila feses
lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau
buang air besar berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam (Depkes, 2009)
a. Infeksi
b. Alergi
c. Keracunan
d. Immunodefisiensi
e. Sebab-sebab lain
Seperti kurangnya persediaan air bersih, kurangnya fasilitas sanitasi dan
higiene perorangan, serta kurangnya pemberian ASI.
Apabila daya tubuh host baik maka virus tidak dapat masuk ke
dalam tubuh,apabila daya tahan tubuh jelek dan host tidak memelihara
personal hygiene yang baik maka virus dengan mudah masuk dalam tubuh
host.
Umur
Kebanyakan host yang terkena diare lebih sering pada kelompok usia
21-40th (51,2%) dan pada anak-anak (75%) jadi diare lebih sering menyerang
pada anak-anak.
Jenis kelamin
Adat kebiasaan
Bila host kurang bias memelihara personal hygiene maka sangat mudah
virus masuk dalam tubuh.
Lingkungan fisik
Keadaan lingkungan yang memiliki struktur cuaca kering dan struktur
geografis yang kurang baik lebih sering terkena diare di karenakan
kurangnyapengetahuan dalam pengelolaan lingkungan.
Lingkungan non fisik
Lingkungan dengan sosial ekonomi yang rendah serta adat kebiasaan yang
kurang baik atau perilaku yang kurang baik dalam memelihara personal
hygiene dan sanitasi makanan sangat berpontensial terjadinya diare
Lingkungan biologis
Lingkungan yang dekat dengan hewan-hewan peliharaan yang kurang
terjaga kebersihannya seperti kotoran binatang maka dapat dengan mudah
virus masuk dalam tubuh apabila host tidak menjaga kebersihan. Virus dari
diare dapat dibawa oleh human reservoir.
VIII. Pencegahan
Kegiatan pencegahan penyakit diare yang benar dan efektif yang
dapat dilakukan adalah perilaku sehat, seperti
1. Pemberian ASI
ASI adalah makanan paling baik untuk bayi. Komponen zat makanan
tersedia dalam bentuk yang ideal dan seimbang untuk dicerna dan diserap
secara optimal oleh bayi. ASI saja sudah cukup untuk menjaga pertumbuhan
sampai umur 6 bulan. Tidak ada makanan lain yang dibutuhkan selama
masa ini. ASI bersifat steril, berbeda dengan sumber susu lain seperti susu
formula atau cairan lain yang disiapkan dengan air atau bahan-bahan dapat
terkontaminasi dalam botol yang kotor. Pemberian ASI saja, tanpa cairan
atau makanan lain dan tanpa menggunakan botol, menghindarkan anak dari
bahaya bakteri dan organisme lain yang akan menyebabkan diare. Keadaan
seperti ini di sebut disusui secara penuh (memberikan ASI Eksklusif). Bayi
harus disusui secara penuh sampai mereka berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan
dari kehidupannya, pemberian ASI harus diteruskan sambil ditambahkan
dengan makanan lain (proses menyapih). ASI mempunyai khasiat preventif
secara imunologik dengan adanya antibodi dan zat-zat lain yang
dikandungnya. ASI turut memberikan perlindungan terhadap diare. Pada
bayi yang baru lahir, pemberian ASI secara penuh mempunyai daya lindung
4 kali lebih besar terhadap diare daripada pemberian ASI yang disertai
dengan susu botol. Flora normal usus bayi yang disusui mencegah
tumbuhnya bakteri penyebab botol untuk susu formula, berisiko tinggi
menyebabkan diare yang dapat mengakibatkan terjadinya gizi buruk.
b. Simpan air dalam tempat yang bersih dan tertutup serta gunakan gayung
khusus
c. Jaga sumber air dari pencemaran oleh binatang dan untuk mandi anak-
anak
e. Cuci semua peralatan masak dan peralatan makan dengan air yang bersih
dan
cukup.
4. Mencuci Tangan
5. Menggunakan Jamban
Banyak orang beranggapan bahwa tinja bayi itu tidak berbahaya. Hal ini
tidak benar karena tinja bayi dapat pula menularkan penyakit pada anak-
anak dan orang tuanya. Tinja bayi harus dibuang secara benar. Yang harus
diperhatikan oleh keluarga:
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016. Jakarta : Kemenkes. RI;
2016.
Http://alvianarismaput.blogspot.com/2016/01/diare.html?M=1
Http://annisakusharani17.blogspot.com/2016/01/epidemiologi-konsep-penyakit-
diare.html
http://digilib.unila.ac.id/2385/9/BAB%20II.pdf