Disusun Oleh :
Kelompok 6
Kelas : 3 D IV A
Dosen : 1. Kusrini Wulandari, SKM., M.Kes
2. Arni Widyastuti, SKM., M.Kes
A. Latar Belakang
Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk
promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba,dirasa ataudicium untuk
memperlancar komunikasi dan penyebarluasan informasi.
Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau
informasi yyang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak,
elektronik (TV, radio, computer, dll) dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat
pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah positif terhadap
kesehatannya (DEPKES RI ,2006) Adapun tuuan media promosi kesehatan dianataranya
(Notoatmodjo,2005) :
6. Dapat menampilkan obyek yang dapat yang tidak nosa ditangkap dengan mata
7. Memperlancar komunikasi
1. Bahan bacaan: Modul, buku rujukan/bacaan, folder, Ieaflet, majalah, buletin dan
sebagainya.
2. Bahan peragaan: Poster tunggal, poster seri, plipchart transparan, slide, film, dan
seterusnya.
1. Media cetak, yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan - pesan visual. Media
cetak pada umumnya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata
warna. Fungsi utama media cetak ini adalah memberi informasi dan menghibur.
Adapun macam-macamnya adalah poster, leaflet, brosur, majalah, surat kabar, lembar
balik, sticker, dan pamflet.
a) Tahan lama.
e) Bertatap muka.
b) Sedikit rumit.
c) Perlu listrik.
3. Media luar ruang yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar ruang secara
umum melalui media cetak dan elektronika secara statis, misalnya: Papan raklame
yaitu poster dalam ukuran besar yang dapat dilihat secara umum di perjalanan,
spanduk yaitu suatu pesan dalam bentuk tulisan dan disertai gambar yang dibuat di
atas secarik kain dengan ukuran tergantung kebutuhan dan dipasang di suatu tempat
yang strategis agar dapat dilihat oleh semua orang, pameran, banner dan TV layar
lebar (DEPKES RI, 2006).
e) Bertatap muka.
b) Sedikit rumit.
Media promosi kesehatan yang baik adalah media yang mampu memberikan informasi
atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat peneminaan sasaran, sehingga
sasaran mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan
(DEPKES RI,2006). Untuk hal itu diperlukan langkah-langkah pengembangan media
promosi kesehatan yang tepat.
b) Hubungan antar individu dan kelompoknya, kaitannya dengan pemilikan aset dan
kemampuan memanfaatkannya.
Dalam rangka ini, diperlukan langkah-langkah lebih positif dan nyata, penyediaan
berbagai masukan (input), serta pembukaan akses kepada berbagai peluang yang akan
membuat masyarakat menjadi makin dalam berdaya memanfaatkan peluang.
d) Yang dimaksud dengan kelembagaan, tidak terbatas dalam arti sempit (kelompok,
perkumpulan atau organisasi), tetapi juga dalam arti luas, menyangkut perilaku,
nilai-nilai, dlla
a) Jumlah warga yang secara nyata tertarik untuk hadir dalam tiap kegiatan yang
dilaksanakan.
d) Jumlah dan jenis ide yang dikemukakan oleh masyarakat yang ditujukan untuk
kelanaran pelaksanaan program pengendalian.
e) Jumlah dana yang dapat digali dari masyarakat untuk menunjang pelaksanaan
program kegiatan.
Metode yang bersifat individual digunakan untuk membina perilaku baru, atau
membina seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatau perubahan perilaku atau
inovasi. Dasar digunakannya pendekatan individual adalah karena setiap orang
mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan pennerimaan
atau perilaku baru tersebut. Agar petugas kesehatan mengetahui dengan tepat serta
membantunya maka perlu menggunakan metode ini.
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap
masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikorek dan dibantu penyelesaiannya.
Akhimya klien akan dengan sukarela, berdasarkan kesadaran, dan penuh pengertian
akan menerima perilaku tersebut (mengubah perilaku)
b) lnterview (wawancara)
2. Metode Kelompok
Dalam memih metode ini, harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta
tingkat pendidikan formal dan sasaran. Untuk kelompok yang besar, metodenya akan
tergantung kepada besamya sasaran pemberdayaan.
a) Kelompok besar
1) Ceramah
Metode ini cocok untuk sasaran yang berpendidikan maupun rendah. HaI-hal
yang harus diperhatikan antara lain :
Persiapan, meliputi:
2) Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan
menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian (prsentasi) dari seorang ahli
atau bebrapa orang ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan hangat di
masyarakat.
b) Kelompok kecil
1) Diskusi kelompok
Metode ini merupakan gabugan antara rolé play dengan diskusi kelompok.
Pesan-pesan disajikan dadam beberapa bentuk permainan.
a) Ceramah umum
c) Simulasi
d) Tulisan – tulisan di media cetak baik dalam bentuk artikel maupun tanya jawab
e) Bill board
DAFTAR PUSTAKA