Anda di halaman 1dari 17

SURVEILANS

SOSIAL & PERILAKU


KOMPONEN SURVEILANS

• Pengumpulan Data
• Pengolahan dan Analisis Data
• Interpretasi
• Penyebarluasan Data
• Monitoring & Evaluasi
JUDUL JURNAL
Introduction

 Media Sosial digunakan sebagai alat komomikasi

untuk menyebarluaskan FR penyakit, Intervensi,

promosi, kebijakan kesehatan dan sumber data.

 Bersifat observasional.
Epidemiologic monitoring & Surveillance

1) Monitoring and retrieving official


information

Petugas KESMAS menggunakan media sosial

untuk memantau informasi resmi yang

dikeluarkan oleh akun otoritas asing & akun

resmi domestik yg informasinya lebih tepat

waktu, penting dalam respon darurat


2) Disease Detection
 Sumber data tambahan u/ pengawasan, mendeteksi
wabah dan perkiraan insiden
 Aplikasi surveilans sindrom
 Sumber data digital : mendeteksi, menyelidiki dan
memverifikasi wabah.
Table 1. Summary of the uses of social media in
public health surveillance
3) Timely Estimates and Forecasting of Disease
Incidence

Ahli epidemiologi mengadakan penyelidikan dengan


menggunakan media sosial dan data digital lainnya
untuk memberikan perkiraan kejadian penyakit yang
tepat waktu.
Misalnya, data Twitter yang berkaitan dengan
influenza dapat memfasilitasi perkiraan insiden tepat
waktu karena data tersebut ditemukan berkorelasi
dengan data influenza musiman di Amerika Serikat
(AS).
Situational awareness during emergency
response
 Untuk meningkatkan kesadaran situasi krisis
kemanusiaan.
 Individu yang dalam kesulitan dapat menggunakan
media sosial untuk mencari bantuan dan untuk terhubung
dengan keluarga, teman, dan responden darurat.
 Pihak berwenang dapat menggunakan media sosial
untuk mengidentifikasi individu-individu yang kesusahan
dan meresponsnya.
 Organisasi non-pemerintah juga dapat menggunakan
media sosial untuk melacak dan memetakan kebutuhan
pengungsi
KEKUATAN & KETERBATASAN DATA MEDIA SOSIAL

 Media Sosial dapat dibandingkan studi

epidemiologis berbasis populasi berskala besar.

 Peneliti memiliki akses ke konten yg dibuat

pengguna medsos.
KETERBATASAN
 Bias Seleksi :
Ada pengguna dan non pengguna media sosial.
Pengaturan privasi medsos.
Pengguna media tidak mau berbagi infromasi,
terutama di negara-negara diperlukan nama asli
pada saat pendaftaran media sosial.
Tantangan

Keseimbangan antara berbagi informasi


kesehatan masyarakat dan melindungi
privasi warga negara.
Orang-orang lebih suka mengomunikasikan
masalah terkait kesehatan pribadi.
CONCLUSION
 Media sosial menawarkan peluang dan tantangan bagi profesional
kesehatan masyarakat. Data media sosial dapat memungkinkan
petugas kesehatan masyarakat untuk memantau informasi, mendeteksi
potensi wabah, memperkirakan tren penyakit, memantau situasi
darurat dan mengukur kesadaran masyarakat terhadap penyakit dan
reaksi terhadap komunikasi kesehatan.
 Bagaimana cara terbaik menganalisis data media sosial untuk
pengawasan kesehatan masyarakat. Badan-badan kesehatan
masyarakat perlu mendefinisikan dengan jelas tujuan sistem
pengawasan, ruang lingkup data media sosial yang akan digunakan
dan bagaimana data harus dianalisis.
CONTOH FORM SURVEILANS
DAFTAR PUSTAKA

Fung, I. C., Tse, Z. T., & Fu, K. W. (2015). The use of social media
in public health surveillance. Western Pacific surveillance and
response journal : WPSAR, 6(2), 3–6.
doi:10.5365/WPSAR.2015.6.1.019

Kemenkes. (2013). PEDOMAN SURVEILANS DAN RESPON


KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI MIDDLE EAST
RESPIRATORY SYNDROME CORONA VIRUS (MERS-CoV).
http://www.depkes.go.id/resources/download/puskes-haji/2-
Pedoman-surveilan-dan-respon-kesiapsiagaan-menghadapi-
mers-cov.pdf
TERIMA
KASIH. . .

Anda mungkin juga menyukai