Belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dan penting dalam keseluruhan proses pendidikan. Kuliah merupakan suatu tingkatan pendidikan terakhir yang ditempuh oleh manusia. Perkuliahan pasti diidentikan dengan kesibukan berbagai macam hal didalamnya. Setiap mahasiswanya dituntut segera adaptasi dengan sistem yang sangat berbeda dengan pendidikan SMA. Mahasiswa yang tidak hanya dihadapkan oleh kegiatan akademik namun juga berbagai kegiatan non akademik seperti organisasi mahasiswa (Badan Eksekutif Mahasiswa, Himpunan) maupun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Untuk itu setiap mahasiswa harus mampu menemukan cara belajar efektif untuk menyiasati hal-hal tersebut. Belajar efektif merupakan suatu sistem pembelajaran menyenangkan, mudah, dan tidak harus membutuhkan waktu yang lama. Cara belajar efektif ini biasa dilakukan dengan belajar mengenal diri kita sendiri terlebih dahulu. Belajar mengenal sikap dan sifat-sifat kita masing-masing. Belajar mengenal kebiasaan kita. Dan yang paling utama adalah kita siap belajar mengetahui keinginan kita. Karena dengan keinginan yang kuat, kita bisa menjadi sangat fokus untuk melakukan sesuatu. Setiap individu pasti memiliki cara belajar efektif yang berbeda-beda. Belajar dapat dikategorikan menjadi berbagai tipe meliputi auditori, visual, dan juga kinestetik. Tipe visual biasanya memiliki ingatan yang kuat terhadap bentuk, ruang dan warna. Itu sebabnya ia akan lebih gampang memahami materi pelajaran yang disampaikan dalam bentuk gambar, chart, presentasi, atau simbol lainnya. Tak heran bila buku catatannya dipenuhi dengan tulisan warna-warni atau gambar-gambar. Keunggulan tipe ini, konsentrasinya tidak mudah terganggu meskipun belajar dalam suasana berisik. Selanjutnya ada tipe auditori, tipe ini biasanya memiliki indera pendengaran yang kuat dan sensitif terhadap suara. Cara belajar efektif yang seperti ini mudah menyerap informasi dan memahami stimulus yang masuk lewat telinga. Kebalikan dengan tipe visual, orang tipe auditori akan sulit berkonsentrasi dalam suasana berisik. Bila ingin belajar dengan efektif tipe ini harus menjauh dari potensi gangguan dan mencari tempat yang tenang. Selain itu ada juga tipe kinestetik, tipe ini selalu butuh bergerak untuk memahami informasi. Misalnya saat menghafal, ia akan berjalan mondar-mandir. Makanya ia sangat suka dengan pelajaran yang bersifat praktik ketimbang duduk tenang yang bisa membuatnya bosan. Tentunya mahasiswa harus menemukan aspek lain yang menunjang kegiatan belajarnya agar menjadi efektif. Sebagai contohnya adalah waktu. Mahasiswa harus mempu menemukan waktu terbaiknya dalam belajar seperti malam hari atau pagi hari. Pemilihan waktu yang tepat dapat membuat kondisi tubuh menjadi segar. Ketika berada dalam kondisi yang segar, tentunya segala materi dan informasi bisa lebih cepat diserap dan tentu tidak memakan waktu yang banyak. Selain itu, mempelajari materi yang lebih mudah pasti akan lebih menyenangkan bagi mahasiswa. Selain itu mahasiswa harus mampu membuat daftar tugas dan juga jadwal harian. Menulis jadwal tugas harian kemudian menentukan skala prioritas untuk mempermudah pengambilan keputusan mana tugas yang dapat diselesaikan lebih dulu dan juga tugas yang dapat dikerjakan di lain hari. Penumbuhan perhatian dan motivasi juga sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran perkuliahan.Dalam proses pembelajaran, perhatian memiliki peranan yang sangat penting sebagai langkah awal dalam memicu aktivitas- aktivitas belajar. Motivasi berhubungan erat dengan minat, mahasiswa yang memiliki minat lebih tinggi pada suatu mata kuliah cenderung lebih memiliki perhatian yang lebih terhadap mata kuliah tersebut akan menimbulkan motivasi yang lebih tinggi dalam belajar. Terakhir, mahasiswa perlu melakukan evaluasi secara bertahap terhadap metode pembelajaran yang telah diterapkan guna menentukan metode pembelajaran yang paling efektif di dunia perkuliahan ini.