Anda di halaman 1dari 2

EKANANDA ARDIANSYAH

04211940000083
KELAS 6
RESUME
BAB V (MENGAPA PANCASILA MERUPAKAN SISTEM FILSAFAT?)
Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan bahan renungan yang menggugah
kesadaran para pendiri negara, termasuk Soekarno ketika menggagas ide Philosophische
Grondslag. Kendatipun demikian, sistem filsafat itu sendiri merupakan suatu proses yang
berlangsung secara kontinu sehingga perenungan awal yang dicetuskan para pendiri negara
merupakan bahan baku yang dapat dan akan terus merangsang pemikiran para pemikir
berikutnya. Notonagoro, Soerjanto Poespowardoyo, Sastrapratedja termasuk segelintir pemikir
yang menaruh perhatian terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat. Oleh karena itu, akan
dibahas kedudukan Pancasila sebagai sistem filsafat dengan berbagai pemikiran para tokoh
yang bertitik tolak dari teori-teori filsafat.
Pancasila merupakan suatu system mendasar dan fundamental karena mendasari
seluruh kebijakan penyelenggaraan negara. Ketika suatu sistem bersifat mendasar dan
fundamental, maka sistem tersebut dapat dinamakan sebagai sistem filsafat. Pancasila sebagai
sistem filsafat merupakan hasil perenungan yang mendalam dari para tokoh kenegaraan
Indonesia. Hasil perenungan itu semula dimaksudkan untuk merumuskan dasar negara yang
akan merdeka. Selain itu, hasil perenungan tersebut merupakan suatu system filsafat karena
telah memenuhi ciri-ciri berpikir kefilsafatan.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara (Philosophische Grondslag) nilai-nilai filosofis
yang terkandung dalam sila-sila Pancasila mendasari seluruh peraturan hukum yang berlaku di
Indonesia. Artinya, nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan harus
mendasari seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pancasila sebagai
Weltanschauung, artinya nilai-nilai Pancasila itu merupakan sesuatu yang telah ada dan
berkembang di dalam masyarakat Indonesia, yang kemudian disepakati sebagai dasar filsafat
Negara (Philosophische Grondslag). Weltanschauung merupakan sebuah pandangan dunia
(world-view).
Beberapa faedah filsafat yang perlu diketahui dan pahami adalah sebagai berikut.
Pertama, faedah terbesar dari filsafat adalah untuk menjajagi kemungkinan adanya pemecahan-
pemecahan terhadap problem kehidupan manusia. Jika pemecahan itu sudah diidentifikasikan
dan diselidiki, maka menjadi mudahlah bagi manusia untuk mendapatkan pemecahan
persoalan atau untuk meneruskan mempertimbangkan jawaban-jawaban tersebut. Kedua,
filsafat adalah suatu bagian dari keyakinan-keyakinan yang menjadi dasar perbuatan manusia.
Ide-ide filsafat membentuk pengalamanpengalaman manusia pada waktu sekarang. Ketiga,
filsafat adalah kemampuan untuk memperluas bidang-bidang kesadaran manusia agar dapat
menjadi lebih hidup, lebih dapat membedakan, lebih kritis, dan lebih pandai.
Urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat atau yang dinamakan filsafat Pancasila,
artinya refleksi filosofis mengenai Pancasila sebagai dasar negara. Pengolahan filsofis
Pancasila sebagai dasar negara ditujukan pada beberapa aspek. Pertama, agar dapat diberikan
pertanggungjawaban rasional dan mendasar mengenai sila-sila dalam Pancasila sebagai
prinsip-prinsip politik. Kedua, agar dapat dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi operasional
dalam bidang-bidang yang menyangkut hidup bernegara. Ketiga, agar dapat membuka dialog
dengan berbagai perspektif baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keempat, agar
dapat menjadi kerangka evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkut paut dengan
kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat, serta memberikan perspektif pemecahan
terhadap permasalahan nasional.
BAB VI (BAGAIMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA?)
Istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani, “Ethos” yang artinya tempat tinggal yang
biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir.
Secara etimologis, etika berarti ilmu tentang segala sesuatu yang biasa dilakukan atau ilmu
tentang adat kebiasaan. Dalam arti ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata
cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun masyarakat. Dalam artian ini, etika
sama maknanya dengan moral. Etika dalam arti yang luas ialah ilmu yang membahas tentang
kriteria baik dan buruk. Etika pada umumnya dimengerti sebagai pemikiran filosofis mengenai
segala sesuatu yang dianggap baik atau buruk dalam perilaku manusia. Keseluruhan perilaku
manusia dengan norma dan prinsip-prinsip yang mengaturnya itu kerap kali disebut moralitas
atau etika.
Pancasila sebagai sistem etika di samping merupakan way of life bangsa Indonesia,
juga merupakan struktur pemikiran yang disusun untuk memberikan tuntunan atau panduan
kepada setiap warga negara Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku. Pancasila sebagai
sistem etika, dimaksudkan untuk mengembangkan dimensi moralitas dalam diri setiap individu
sehingga memiliki kemampuan menampilkan sikap spiritualitas dalam kehidupan
bermasycarakat, berbangsa, dan bernegara. Mahasiswa sebagai peserta didik termasuk anggota
masyarakat ilmiah-akademik yang memerlukan sistem etika yang orisinal dan komprehensif
agar dapat mewarnai setiap keputusan yang diambilnya dalam profesi ilmiah. Sebab keputusan
ilmiah yang diambil tanpa pertimbangan moralitas, dapat menjadi bumerang bagi dunia ilmiah
itu sendiri sehingga menjadikan dunia ilmiah itu hampa nilai.
Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk
mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Oleh
karena itu, dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam
semua aspek kehidupannya. Sila ketuhanan mengandung dimensi moral berupa nilai
spiritualitas yang mendekatkan diri manusia kepada Sang Pencipta, ketaatan kepada nilai
agama yang dianutnya. Sila kemanusiaan mengandung dimensi humanus, artinya menjadikan
manusia lebih manusiawi, yaitu upaya meningkatkan kualitas kemanusiaan dalam pergaulan
antar sesama. Sila persatuan mengandung dimensi nilai solidaritas, rasa kebersamaan (mitsein),
cinta tanah air. Sila kerakyatan mengandung dimensi nilai berupa sikap menghargai orang lain,
mau mendengar pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Sila
keadilan mengandung dimensi nilai mau peduli atas nasib orang lain, kesediaan membantu
kesulitan orang lain.
Pentingnya Pancasila sebagai sistem etika terkait dengan problem yang dihadapi
bangsa. Etika Pancasila diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
sebab berisikan tuntunan nilai-nilai moral yang hidup. Namun, diperlukan kajian kritis-rasional
terhadap nilai-nilai moral yang hidup tersebut agar tidak terjebak ke dalam pandangan yang
bersifat mitos. apabila dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara tidak ada sistem etika\
yang menjadi guidance atau tuntunan bagi para penyelenggara negara, niscaya negara akan
hancur.

Anda mungkin juga menyukai